Title: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI
1PENGANTAR EPIDEMIOLOGI
- ERNI YUSNITA LALUSU, SKM.
2BAB I PENGENALAN EPIDEMIOLOGI
- PENGERTIAN
- PEMBAGIAN
- RUANG LINGKUP
- PERANAN
- KETERKAITAN DENGAN ILMU LAINNYA
3PENGERTIAN
BAHASA YUNANI
EPI TENTANG
DEMOS PENDUDUK
LOGIA ILMU
A/ ILMU PENGATAHUAN YANG MEMPELAJARI TENTANG
DISTRIBUSI FREKUENSI, DAN DETERMINAN DARI SUATU
MASALAH KESEHATAN PADA POPULASI TERTENTU DALAM
RANGKA UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
4Beberapa definisi Epidemiologi menurut para Ahli.
- Wade Hampton Frost (1927), epidemiologi sebagai
suatu pengetahuan tentang fenomena massal
penyakit infeksi atau sebagai suatu atau sebagai
riwayat alamiah penyakit menular. - GreenWood (1934), epidemiologi mempelajari
tentang penyakit dan segala macam kejadian
penyakit yang mengenai kelompok (herd) penduduk. - Brian MacMahon (1970), epidemiologi adalah studi
tentang penyebaran dan penyebab kejadian penyakit
pada manusia dan mengapa terjadi distribusi
semacam itu. - Garry D. Friedman ()01974), epidemiologi adalah
ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit
pada populasi manusia.
5PEMBAGIAN EPIDEMIOLOGI
- EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF, ---distribusifrekuensi
- (Who-ORANG, Where-TEMPAT, When-WAKTU)
- EPIDEMIOLOGI ANALITIK, --- Determinan
- (Why)
- EPIDEMIOLOGI EKSPERIMENTAL, ---
- Uji kebenaran dlm upaya penanggulangan.
- (How)
6RUANG LINGKUP 6E
EFIKASI
ETIOLOGI
6E
EFEKTIVITAS
EDUKASI
EVALUASI
EFISIENSI
7- ETIOLOGI, Penyebab penyakit
- EFIKASI, Efek atau daya optimal intervensi
kesehatan - EFEKTIVITAS, Besarnya hasil yang diperoleh dari
suatu intervensi, serta perbedaan antar
intervensi. - EFISIENSI, Pengaruh yang diperoleh berdasarkan
biaya yang diberikan - EVALUASI, Penilaian keberhasilan suatu program
kesehatan masyarakat - EDUKASI, Intervensi berupa peningkatan
pengetahuan tentang kesehatan masyarakat, sebagai
bagian dari upaya pencegahan penyakit.
8Perbandingan ??
- EFFICACY
- How well does the intervension work under ideal
conditions? - EFFECTIVENES
- How well does the intervension work when it is
applied in the community? - EFFICIENSI
- Are the result achieved in keepeng with the
effort spent (in time, money, resources)?
9PERAN EPIDEMIOLOGI
- Mengidentifikasi masalah kesehatan yang utama
yang sedang dihadapi masyarakat - Mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam
terjadinya masalah kesehatan atau penyakit dalam
masyarakat - Menyediakan data yang diperlukan unntuk
perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan - Membantu melakukan evaluasi terhadap program
kesehatan yang sedang atau telah dilakukan - Mengembangkan metodologi untuk menganalisis
keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk
mengatasi atau menanggulanginya - Mengarahkan intervensi yang diperukan untuk
menanggulangi masalah-masalah yang perlu
dipecahkan.
10KETERKAITAN DENGAN ILMU LAIN
PEJAMU Fisiologi Anatomi Biologi
LINGKUNGAN Geologi, Geografi, Fisika Sosial
Politik, Antropologi Ilmu ekonomi
AGEN Ilmu Fisika Mikrobiologi, Paarasitologi Ilmu
fisika
11Perbandingan hubungan Epidemiologi dan Klinik
EPIDEMIOLOGI KLINIK
Target Populasi Target Perorangan
Assessmen Preventif Evaluasi Perencanaan Diagnosis Pengobatan Perawatan Pelayanan
12BAB IISEJARAH PERKEMBANGANEPIDEMIOLOGI
13TOKOH EPIDEMIOLOGI
- Hippocrates (460 BC 337 BC)
- a/ The First Epidemiologist, ----konsep analisis
kejadian penyakit. - 1. Hubungan penyakit dengan F.tempat, pnyediaan
air, iklim, kebiasaan makan dan perumahan. - 2. Pertama memperkenalkan istilah epidemi dan
endemi - 3. Postilat Hippocrates terdapat 4 jenis
cairan phlegm, blood, yellow bile dan black
bile. Penyakit terjadi dari ketidak seimbangan 4
cairan ini. - Galen (129-199)
- The Father of Experimental Physiology.
- -----Mengemukakan bahwa keberadaan suatu
penyakit pada kelompok penduduk tertentu
dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu Faktor
atmosfir, faktor internal, dan faktor
predisposisi. Ini merupakan dasar pengembangan
epidemiologi. - status kesehatan berkaitan dengan temperament.
Penyakit berkaitan dengan Personality Type dan
Lifestyle factors. - Thomas Sydenham (1624-1689)
- The Father of Epidemiology.
- ------Perjalanan epidemi dalam masyarakat serta
perkiraan sifat epidemi merupakan model
penggunaan metode epidemiologi
14.LANJUTAN
- Antonie van Leewenhoke (1632-1723)
- Ilmuwan Belanda yang menemukan Mikroskop,
Bakteri dan Parasit (1674) dan spermatozoa
(1677). - Robert Koch
- 1. Penemu sel
- 2. Penemu basil tuberkulosis (1882)
- 3. tuberkulin (1890)
- Max van patternkofer
- percobaan basil kolera untuk identifikasi
penyebab suatu penyakit (kolera)
15.LANJUTAN
- John Snow (1813-1858)
- Ahli anastesi yang mengatasi penyakit kolera di
london dengan menggunakan pendekatan epidemiologi
dengan menganalisis faktor orang, tempat dan
waktu. (the father of field epidemiology) - Percival Pott
- Bapak epidemiology modern, yang menggunakan
pendekatan epidemiologis dalam menganalisis
tingginya kejadian kanker. - James Lind
- Bapak trial klinik, dengan penemuannya yaitu
hubungan scurvy dengan kekurangan vit C. - Doll dan Hill
- 2 orang pelopor penelitian dibidang epidemiologi
klinik. penemu hubungan merokok dengan kanker
paru
16PERISTIWA BERSEJARAH EPIDEMIOLOGI
- WABAH DIARE DI LONDON
- KISAH RUBELLA
- AWAN ASAP DIKOTA LONDON
- PANDEMI CACAR DAN ERADIKSINYA
- PENELITIAN KOHOR FRAGMINTON
- UPAYA ERADIKSI POLIO.
17B. Perkembangan Epidemiologi
- Sebab..???
- Terjadi perubahan masalah dan pola penyakit
- Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya.
- klinik kedokteran----VS----(I. biostatistik, I.
administrasi, I. perilaku)
18TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN EPID DLM TEORI-TEORI
BERIKUT
- Contagion Theory,
- Penyakit CZ, kontak person
- Hippocratic Theory,
- Penyakit berasal dari lingkungan
- Miasmatic Theory,
- Penyakit CZ, gas-gas busuk dari perut bumi
- Epidemic Theory,
- Penyakit CZ, cuaca geografi (tempat)
- Germ Theory,
- Penyakit CZ, kuman (mikroorganisme)
- Teori Multikausa
- Penyakit CZ, interaksi multi faktor (biologis,
kimia, sosial)
19BAB IIISEHAT, SAKIT DAN MASALAH KESEHATAN
20A. PENGERTIAN SEHAT
- DEFINISI SEHAT
- ---UU no. 23/1992 keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial ekonomi
DEFINISI SEHAT ---WHO suatu keadaan
sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial
tidak terbatas pada bebas penyakit dan kelemahan
saja.
21B. SAKIT DAN PENYAKIT
- PENYAKIT A/ KEADAAN YANG BERSIFAT OBJEKTIF,
SEDANGKAN - SAKIT ADALAH SUATU KEADAAN YANG BERSIFAT SUBJEKTIF
SAKIT PENYAKIT PENYAKIT
SAKIT POSITIF NEGATIF
YA 1 2
Tidak 3 4
22DEFINISI PENYAKIT
- (Good medical dictionary)----Penyakit adalah
kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme
untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan
atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi
atau struktur dari bagian, organ atau sistem. - (Van Dales Groot Woordenboekder Nederlandse
Tall)------Penyakit adalah suatu keadaan pada
mana proses kehidupan tidak lagi teratur atau
terganggu perjalanannya. - (Arrest Hof te amsterdam)----Penyakit bukan hanya
berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar
saja, akan tetapi juga suatu keadaan terganggu
dari keteraturan fungsi-fungsi dalam dari tubuh.
231. Keterpaparan Kerentanan
Peralihan su/ keadaan sehat ----sakit melalui
proses yang didahului dgn keterpaparan
(exposure).yang selanjutnya disertai kondisi
rentan pejamu (kerentanan).
Keterpaparan
Keterpaparan adalah suatu keadaan dimana pejamu
berada pada pengaruh atau berinteraksi dengan
unsur penyebab atau dengan unsur lingkungan yang
dapat mendorong proses terjadinya penyakit.
24Faktor-faktor yang berhubungan dengan derajat
keterpaparan al
Faktor yang berhubungan erat dengan berbagai
unsur penyebab antara lain
- Lingkungan dimana unsur penyebab berada
- Sifat dan unsur penyebab
- Unsur pejamu sebagai sifat individu yang
bervariasi dalam hubungannya dengan unsur
penyebab serta hubungannya dengan sifat dan
bentuk keterpaparan seperti sifat patologik
karakteristik dari pejamu terhadap penyebab serta
sifat intimasi (erat tidaknya) kontak antara
pejamu dengan penyebab.
- Sifat keterpaparan
- Sifat lingkungan dimana proses keterpaparan
terjadi - Tempat dan keadaan konsentrasi dari unsur penyebab
25Kerentanan
- a/ keadaan dimana pejamu mempunyai kondisi yang
mudah dipengaruhi/berinteraksi dengan unsur
penyebab sehingga memungkinkan timbulnya
penyakit.
a/ peranan kerentanan sangat berpengaruh dalam
hasil akhir suatu proses kejadian penyakit
(penderita/meninggal/tidak terjadi perubahan).
26Hub. Keterpaparan dan Kerentanan
Tabel hubungan antara derajat keterpaparan dengan
kondisi kerentanan dalam proses terjadinya
penyakit.
Keadaan Keterpaparan Keadaan Kerentanan Keadaan Kerentanan
Keadaan Keterpaparan Rentan Kebal
Terpapar Sakit Tidak Sakit
Tidak Terapapar Tidak Sakit Tidak Sakit
272. Perkembangan teori terjadinya penyakit
- Terjadinya penyakit didasarkan pada adanya
gangguan makhluk halus atau akibat kemurkaan maha
pencipta. - Penyakit disebabkan o/ pengaruh lingkungan
(hippocrates) - Terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk
hidup yang mengalami pembusukan sehingga
mengotorkan udara dan lingkungan - Terjadi perubahan konsep kejadian penyakit mulai
ditemukannya mikroskop yaitu adanya peranan jasad
renik - Teori imunitas dan hormonal
- Konsep penyebab multi faktor (u/ penyakit tidak
menular)
283. Hub. Penyebab dan penyakit
Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi
berkembang dari rantai sebab-akibat ke suatu
proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi
antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya
(biologis, fisiologis, sosiologis, antropologi,)
dengan penyebab (agen) serta dengan lingkungan.
Host
Environment
Agen
- Secara epidemiologis, kejadian su/ penyakit
umumnya berkaitan dengan sejumlah penyebab,
sebaliknya satu penyebab bisa mengakibatkan
beberapa penyakit.
29Web of causation
Pengetahuan gizi rendah
Pendidikan Rendah
Konsumsi makanan tidak memadai
Produksi bahan makanan rendah
PENYAKIT KURANG GIZI
KEMISKINAN
Daya beli rendah
- Sulit menentukan penyebab utama. Namun dapat
dilakukan pencegahan dari berbagai arah,
Daya tahan Tubuh dan Penyerapan Zat gizi terganggu
Fasilitas kesehatan kurang
Kesehatan kurang
304. Model hub. kausal
- a. Single cause/single effect model
CAUSE
CAUSE
b.Multiple cause/single effect model
CAUSE
PENYAKIT
CAUSE
c.Multiple cause/Multiple effect model
CAUSE
CAUSE
315. Beberapa istilah kausal
- Kausa mutlak suatu penyebab yang pasti akan
menimbulkan penyakit tertentu - Kausa esensial kausa yang harus ada untuk
memungkinkan suatu penyakit - Kausa sufisien kausa yang umumnya terdiri dari
beberapa kausa yang secara bersama-sama saling
mencukupi untuk menyebabkan penyakit.
32C. MASALAH KESEHATAN
- RUANG LINGKUP MASALAH KESEHATAN 6D
- Death (kematian)
- Disease (penyakit)
- Disability (kecacatan)
- Discomfort (kekurang-nyamanan)
- Dissatisfication (kekurang-puasan)
- Destitusion (kemelaratan)
Sehingga untuk menanggulangi masalah kesehatan
tidak hanya dilakukan dengan intervensi dibidang
kesehatan tetapi secara terpadu (lintas sektoral)
33BEBERAPA KEADAAN MASALAH KESEHATAN
- Epidemi ?
- Pandemi ?
- Endemi ?
- Sporadik ?
- Wabah ?
Penyakit
34Hubungan Asosiasi
- a/ hubungan keterikatan atau saling pengaruh
antara dua atau lebih variabel, dimana hubungan
tersebut dapat bersifat hubungan sebab akibat
maupun yang bukan hubungan sebab akibat.
- Yang terbagi menjadi
- Hubungan semu
- Hubungan bukan kausal
- Hubungan kausal
35BAB IVTRIAS PIDEMIOLOGI
36Adalah.
- Merupakan konsep dasar epidemiologi yang
memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga
faktor utama (pejamu, agen dan lingkungan) yang
berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah
kesehatan lainnya. - Keterhubungan antara pejamu, agen dan lingkungan
ini merupakan ini merupakan suatu kesatuan yang
dinamis yang berbeda dalam keseimbangan
(equilibrium) pada seorang individu yang sehat.
Jika terjadi gangguan terhadap keseimbangan
hubungan sigitiga, inilah yang akan menimbulkan
status sakit.
37SEGITIGA EPIDEMIOLOGI (TRIAS EPIDEMIOLOGI)
Agent
Host
Environment
38Hub. HOST-AGEN-ENVIRONMENT
Model 1.
Agent
Host
Pada model ini, sesorang berada pada kondisi
sehat, dimana host, agen dan environment berada
pada kondisi seimbang
Environment
39Model 2.
Host
Agent
Pada model ini, sesorang berada pada kondisi
tidak sehat, dimana. Daya tahan pejamu (fc.
Host) berkurang
Environment
40Model 3.
Agent
Host
Pada model ini, sesorang berada pada kondisi
tidak sehat, dimana Kemampuan bibit penyakit
(Agen) Meningkat
Environment
41Model 4.
Agent
Host
Pada model ini, sesorang berada pada kondisi
tidak sehat, dimana Kondisi lingkungan mengalami
Pergeseran/perubahan Dari kondisi normal
Environment
421. Fc. PEJAMU (HOST)
- Pejamu a/ manusia atau makhluk hidup lainnya,
termasuk burung dan artropoda, yang menjadi
tempat terjadinya proses alamiah perkembangan
penyakit. - ----umur, jenis kelamin, ras, genetik, anatomi
tubuh, status gizi.
2. Fc. Agen (penyebab)
- a/ suatu unsur, organisme hidup, atau kuman
infektif yang dapat menyebabkan terjadinya suatu
penyakit. - -----unsur biologis, nutrisi, kimia, dan fisika.
- -----faktor gaya hidup
3. Fc. Lingkungan
- a/ semua faktor luar dari suatu individu yang
dapat berupa lingkungan fisik, biologis, dan
sosial.
43Karakteristik segitiga epidemiologi
- 1. Pejamu (host)
- Resistensi Kemampuan dari pejamu untuk bertahan
terhadap suatu infeksi - Imunitas kesanggupan host untuk mengembangkan
suatu respon imunologis sehingga tubuh kebal
terhadap penyakit tertentu - Infektifnes potensi pejamu yang terinfeksi untuk
menularkan penyakit kepada orang lain
- 2. Lingkungan
- Topografi
- Geografi
44- 3. Agen
- Infektivitas kesanggupan dari organisme untuk
beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari
pejamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak
dalam jaringan pejamu - Patogenesitas kesanggupan organisme untuk
menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang
patologis setelah terjadinya infeksi pada pejamu
yang diserang - Virulensikesanggupan organisme tertentu untuk
menghasilkan reaksi patologis yang berat yang
selanjutnya mungkin menyebabkan kematian - Toksisitas kesanggupan organisme untuk
memproduksi reaksi kimia yang toksis dari
substansi kimia yang dibuatnya - Invasitas kemampuan organisme untuk melakukan
penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan - Antigenisitas kesanggupan organisme untuk
merangsang reaksi imunologis dari pejamu.
45DISTRIBUSI MASALAH KESEHATAN
- a/ keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan
yang ditemukan pada sekelompok manusia yang
diperinci menurut keadaan-keadan tertentu. Yiatu
berdasarkan unsur epidemiologi - Orang (Person)
- Tempat (Place)
- Waktu (Time)
461. Orang
- Karakteristik orang (manusia) yang menjadi objek
penyebaran, al/ - Umur. ----karena?
- Ada kaitannya dengan daya tahan tubuh
- Ada kaitannya dengan ancaman terhadap kesehatan
- Ada kaitannya dengan kebiasaan hidup
47Grafik Model penyebaran penyakit berdasarkan
kelompok umur
Grafik ini nampak miring ke kiri dan menunjukkan
penyebaran penyakit pada kel. Umur muda
Grafik ini nampak miring ke kanani dan
menunjukkan Penyebaran penyakit pada kel. Umur
tua
Grafik ini menunjukkan penyebaran penyakit
merata pada semua kel. Umur
Grafik ini menunjukkan 3 kemungkinan 1).
Penduduk tidak homogen. 2). Penyakit terdiri dari
dua macam yang berbeda 3). Penyakit mempunyai
sifat menyerang dua kelompok penduduk yang
berbeda
48b. Jenis Kelamin
- Penyebaran pada karakteristik jenis kelamin
disebabkan o/ - Perbedaan anatomi dan fisiologi pria-wanita
- Perbedaan kebiasaan hidup
- Perbedaan tingakt kesadaran berobat
- Perbedaan kriteria diagnostik untuk beberapa
penyakit - Perbedaan pekerjaan
c. Pekerjaan
- Penyebaran pada karakeristik pekerjaan disebabkan
o/ - Adanya resiko pekerjaan
- Seleksi alamiah dalam memilih pekerjaan
- Perbedaan status sosial ekonomi
49d. Status Perkawinan
- Perbedaan penyebaran dipengaruhi oleh
- Pola penyakit
- Resiko terkena penyakit
- Penata laksanaan penanggulangan penyakit
e. Ras
f. Agama
502. Tempat
- Keterangan penyebaran menurut tempat, berperan
dalam mengetahui bbrp hal al/ - Jumlah dan jenis masalah kesehatan yang ditemukan
suatu daerah - Hal-hal yang perlu dilakukan untuk megatasi
masalah-masalah kesehatan di suatu daerah - Faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan, dgn
membandingkan keadaan-keadaan khusus, sbb - Keadaan geografis
- Keadaan penduduk
- Keadaan pelayanan kesehatan
51Lanjut.
- Penyebaran menurut tempat, secara umum dapat
dibedakan atas 5 macam - Penyebaran satu wilayah
- Penyebaran beberapa wilayah
- Penyebaran satu negara
- Penyebaran beberapa negara
- Penyebaran banyak negara.
523. Waktu
- Berperan dalam
- Memahami kecepatan perjalanan penyakit
- Mengetahui lama terjangkitnya suatu penyakit
- Penyebaran ini dipengaruhi o/
- Sifat penyakit yang ditemukan
- Keadaan tempat terjangkitnya penyakit
- Keadaan penduduk
- Keadaan pelayanan kesehatan yang tersedia
53.lanjutan
- Pembagian penyebaran brdasarkan waktu, dibedakan
atas - Penyebaran satu saat
- _at_ Point source epidemic
- _at_ Contagious disease epidemic
- Penyebaran satu kurun waktu
- Penyebaran siklis
- Penyebaran sekular
54BAB VRIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
PERTEMUAN KE-VII
55Riwayat alamiah penyakit (Natural History of
Disease)
- a/ perkembangan suatu penyakit tanopa adanya
campur tangan medis atau bentuk intervensi
lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung
secara natural.
56A. Proses Perkembangan Penyakit
- Tahapan riwayat alamiah penyakit
- Tahap prepatogenesis
- Tahap patogenesis
- Tahap pasca patogenesis
57a. Tahap prepatogenesis
- Pada tahap ini, telah terjadi interaksi antara
pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi
ini masih berada di luar tubuh, dalam arti bibit
penyakit belum masuk ke dalam tubuh pejamu. Pada
keadaan ini penyakit belum ditemukan karena pada
umumnya daya tahan tubuh pejamu masih kuat.
Dengan perkataan lain seseorang yang berada dalam
keadaan seperti ini disebut sehat.
58b. Tahap Patogenesis
- Tahap inkubasi merupakan tenggang waktu antara
masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh yang peka
terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya
gejala penyakit. - Tahap penyakit dini tahap ini dimulai dengan
munculnya gejala penyakit yang kelihatannya
ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah
kesehatan karena sudah ada gangguan patologis,
walaupun penyakit masih dalam masa subklinik
(stage of subclinical disease). Seandainya
memungkinkan, pada tahap ini sudah diharapkan
diagnosis dapat ditegakkan secara dini.
59lanjutan
- Tahap penyakit lanjutan merupakan tahap dimana
penyakit bertambah jelas dan mungkin tambah berat
dengan segala kelainan patologis dan gejalanya
(stage of clinical disease). Pada tahap ini
penyakit sudah menunjukkan gejala dan kelainan
klinik ynag jelas, sehingga diagnosis sudah
relatif mudah ditegakkan. Dan diperlukan
penanggulangan yang tepat untuk menghindari
akibat lanjut yang kurang baik.
60c. Tahap pacsa patogenesis
- Tahap akhir a/ berakhirnya perjalanan suatu
penyakit yang dapat berupa lima keadaan
- Sembuh sempurna penyakit berakhir karena pejamu
sembuh secara sempurna, artinya bentuk dan fungsi
tubuh kembali kepada keadaa sebelum menderita
sakit.
61.lanjutan
- Sembuh dengan cacat penyakit berakhir dengan
keadaan sembuh namun tidak sempurna. Karena
ditemukan adanya kelainan (cacat) pada pejamu. - Karier perjalanan penyakit seolah-olah terhenti,
karena gejala penyakit memang tidak tampak lagi.
Namun bibit penyakit masih tetap ada dalam tubuh
pejamu tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.
62.lanjutan
- Kronis penyakit tetap berlangsung secara kronik,
artinya perjalanan penyakit tampak berhenti
karena gejala penyakit tidak berubah, dalam arti
tidak bertambah berat ataupun tidak bertambah
ringan, namun pada dsarnya pejamu tetap berada
pada keadaan sakit. - Meninggal dunia perjalanan penyakit berakhir
dengan kematian.
63Tahap Perjalanan Penyakit
Bibit penyakit belum memsuki tubuh
Bibit penyakit telah memsuki tubuh
Meninggal
kronis
Penyebab
Gejala penyakit tidak tampak
Horison klinis
Horison klinis
karier
Lingkungan
Gejala penyakit tidak tampak
Sembuh Cacat
Pejamu
Sembuh sempurna
P. Dini
P. lanjut
Inkubasi
prepatogenesis
patogenesis
Pasca patogenesis
64B. Pola Perkembangan Penyakit
- Suatu penyakit (menular) tidak hanya selesai
sampai pada jatuh sakitnya seseorang, tetapi
cenderung untuk menyebar. - Dalam proses perjalanan penyakit, perpindahan
agen dari pejamu ke reservoir atau sebaliknya,
harus melalui pintu masuk tertentu (portal of
entry) calon penderita baru dan kemudian untuk
berpindah ke penderita baru lainnya, kuman akan
melalui pintu keluar (portal of exit).
65- Portal of entry/portal of exit, al/
- Melalui konjungtiva, yang biasanya hanya dijumpai
pada beberapa penyakit mata tertentu. - Melalui saluran nafas (hidung tenggorokan)
melalui droplet sewaktu reservoir/ penderita
bicara, bersin, atau batuk atau melalui udara
pernapasan. - Melalui Pencernaan baik bersama ludah, muntah
maupun bersama tinja.
66..lanjutan
- Melalui saluran urogenitalia biasanya
bersama-sama dengan urine atau zat lain yang
keluar melalui saluran tersebut. - Melalui lukapada kulit ataupun mukosa.
- Secara mekanik seperti suntikan atau gigitan
pada beberapa penyakit tertentu.
67Mode of Transmission
- Setelah unsur penyebab telah meninggalkan
reservoir maka untuk mendapatkan potensial yang
baru, harus berjalan melalui suatu lingkaran
perjalanan khusus atau suatu jalur khusus yang
disebut jalur penularan. Secara garis besarnya,
jalur penularan dapat dibagi menjadi dua, yi/ - Penularan langsung yakni penularan yang terjadi
secara langsung dari penderita atau reservoir, ke
pejamu potensial yang baru, sedangkan, - Penularan tidak langsung adalah penularan yang
terjadi melalui media tertentu seperti media
udara (air borne), melalui benda tertentu
(vechicle borne), dan melalui vector (vector
borne)
68C. Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit (RAP)
- Dari RAP diperoleh beberapa informasi penting
- Masa inkubasi atau masa latent.
- Kelengkapan keluhan (symptom) sebagai bahan
onformasi dama menegakkan diagnosis - Lama dan beratnya keluhan yang dialami oleh
penderita kejadian penyakit menurut musim
(season) kapan penyakit itu lebih frekuen
kejadiannya - Kecenderungan lokasi geografis serangan penyakit
sehingga dapat dengan mudah dideteksi lokasi
kejadian penyakit. - Sifat-sifat biologis kuman patogen sehingga
menjadi bahan informasi untuk pencegahan penyakit.
69Manfaat RAP, a/
- Untuk diagnostik masa inkubasi dapat dipakai
sebagai pedoman penentuan jenis penyakit, - Untuk pencegahan dengan mengetahui kuman patogen
penyebab dan rantai perjalanan penyakit dapat
dengan mudah ditemukan titik potong ynag penting
dalam upaya pencegahan penyakit. - Untuk terapi intervensi atau terapi hendaknya
diarahkan pada fase paling awal. Lebih awal
terapi akan lebih baik hasil yang diharapkan.
Keterlambatan diagnosis akan berkaitan dengan
keterlambatan terapi.
70THE-END