WAWASAN NUSANTARA - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

WAWASAN NUSANTARA

Description:

wawasan nusantara institut teknologi sepuluh nopember 2006 rencana pembelajaran mk. – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:14550
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 56
Provided by: tec134
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: WAWASAN NUSANTARA


1
WAWASAN NUSANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2006
2
RENCANA PEMBELAJARAN
MK.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PERGURUAN TINGGI NEGERI SE JAWA TIMUR
NO MATERI METODE PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU BOBOT NILAI
1 Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan Ceramah interaktif dengan ilustrasi 1 kali pertemuan 5
2 Hak azasi manusia Ceramah singkat ,studi kasus dan pemaparan hasil studi lapang,dan diskusi. 2 kali pertemuan 10
3 Hak dan Kewajiban warga negara Ceramah singkat, PBL, dan studi lapang (kelompok / individu). 1 kali pertemuan 10
4 Bela negara Ceramah singkat,dikusi kelompok kecil dan simulasi. 1 kali pertemuan 5
5 Demokrasi Ceramah singkat, studi pustaka dan studi lapang. 2 kali pertemuan 15
6 Wawasan Nusantara Multimedia-LEMHANNAS, studi lapang. 3 kali pertemuan 20
7 Ketahanan Nasional Multimedia,studi lapang , diskusi, bedah kasus aktual. 3 kali pertemuan 20
8 Politik dan Strategi Nasional. Ceramah, bedah kasus, diskusi, PBL, 2 kali pertemuan 15
JUMLAH JUMLAH JUMLAH 15 kali pertemuan 100
3
KOMPETENSI
  • SETELAH MENGIKUTI TOPIK INI PESERTA DIDIK
    DIHARAPKAN MAMPU
  • MENGIMPLEMENTASIKAN PENGETAHUAN TENTANG KONSEPSI
    WAWASAN NUSANTARA DAN MEMILIKI POLA PIKIR, POLA
    SIKAP, DAN POLA PERILAKU YANG TERCERMIN DALAM
    KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.

4
(No Transcript)
5
SISTEMATIKA
  • PENDAHULUAN
  • LANDASAN PEMIKIRAN
  • PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA
  • FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAWASAN
    NUSANTARA
  • UNSUR DASAR, ASAS DAN CARA PANDANG WAWASAN
    NUSANTARA
  • PENGARUH PEMAHAMAN WASANTARA TERHADAP PERSATUAN
    KESATUAN
  • KESIMPULAN

6
POKOK BAHASAN (6) WAWASAN NUSANTARA SUB POKOK
BAHASAN (pilih - klik kotak samping nomer)
6.1 LATAR BELAKANG DAN PROSES TERBENTUKNYA
WAWASAN NASIONAL DI SETIAP NEGARA
6.2 KONSEP WAWASAN NUSANTARA
6.3 WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
6.4 ASAS DAN CARA PANDANG WAWASAN NUSANTARA
6.5 IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM
OTONOMI DAERAH
6.6 TANTANGAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN
WAWASAN NUSANTARA
Back
7
POKOK BAHASAN WAWASAN NUSANTARASUB POKOK
BAHASAN (6.1)LATAR BELAKANG DAN PROSES
TERBENTUKNYA WAWASAN NASIONAL DI SETIAP NEGARA
8
PENDAHULUAN
  • Tiap-tiap negara memiliki wawasan nasional.
  • Wawasan Nusantara adalah wawasan nasional
    Indonesia.
  • Wawasan nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai
  • a. Paham kekuasaan berlandaskan Pancasila
    (Kemerdekaan Kedamaian, non ekspansional dan
    non involusi teritori).
  • b. Geopolitik Indonesia berlandaskan pemikiran
    kewilayahan (Archipelagio State, negara
    kepulauan) dan kehidupan bangsa (bersifat
    majemuk).

9
(No Transcript)
10
WAWASAN NASIONAL
  • ADALAH CARA PANDANG SUATU BANGSA YANG TELAH
    MENEGARA TENTANG DIRI DAN LINGKUNGANNYA DALAM
    EKSISTENSINYA YANG SERBA TERHUBUNG SERTA
    PEMBANGUNANNYA DI DALAM BERNEGARA DI
    TENGAH-TENGAH LINGKUNGANNYA BAIK NASIONAL,
    REGIONAL, MAUPUN GLOBAL.

11
Konsepsi Dasar Wawasan Nasional
12
WAWASAN NUSANTARA
  • Tujuan nasionalisme yang kuat demi lestarinya
    Indonesia.
  • Fungsi pedoman, motivasi dan
    rambu-rambu penentuan kebijakan nasional.
  • Kedudukan landasan visional bangsa.

13
LATAR BELAKANG FILOSOFISWAWASAN NUSANTARA
  • PEMIKIRAN BERLANDASKAN FALSAFAH PANCASILA
  • 5 sila (Pancasila) sebagai aspirasi bangsa
    semenjak Proklamasi 1945.
  • Landasan Idiil yang menjiwai kehidupan
    berbangsadan bernegara Indonesia.
  • Kesadaran dengan segenap cipta, rasa dan karsa
    untuk mempertahankan eksistensi dan
    kelangsungan hidup dari generasi ke generasi.
  • Sila I (toleransi umat beragama), Sila II
    (menjunjung tinggi HAM), Sila III (Kepentingan
    Nasional diatas kepentingan golongan /
    kelompok), Sila IV (Demokrasi Indonesia), Sila V
    (Keadilan dan kesejahteraan bersama seluruh
    rakyat Indonesia).

14

Lanjutan LATAR BELAKANG FILOSOFIS
  • PEMIKIRAN ASPEK KEWILAYAHAN
  • Kondisi objektif geografis sebagai modal dan
    ruang gerak hidup suatu bangsa oleh karena itu
    harus dijaga dan dipertahankan.
  • Pada saat Proklamasi 17-8-1945 Wilayah negara
    mengikuti Territoriale Zee En Maritieme
    Kringen Ordonantie tahun 1939 dimana hanya
    berupa daratan dan 3 mil laut dari garis pantai
    masing-masing pulau.
  • Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 yang menyatakan
    bahwa lebar laut teritorial Indonesia adalah 12
    mil laut diukur dari garis-garis pangkal yang
    menghubungkan titik-titik pangkal yang
    mengelilingi daerah Indonesia, titik pangkal
    adalah titik terluar dari pulau-pulau
    terluar/daratan di wilayah Indonesia dan
    ditetapkan dengan Perpu no 4 / Prp tahun 1960
    tentang Perairan Indonesia UU no 17 tahun 1985
    tentang Ratifikasi UNCLOS 1982 n UU no 6
    tahun1999 mempertegas kesatuan wilayah yang
    terdiri atas 17.508 pulau, dengan luas
    5.193.250 km2 2.027.087 km2 daratan, 3.166.163
    km2 lautan
  • Terletak pada 06.08 LU, 11.15 LS, 94.45
    141.05 BT, Jarak utara-selatan 1.888 km,
    timur-barat 5.110 km

15
Lanjutan LATAR BELAKANG FILOSOFIS..
  • PEMIKIRAN DARI ASPEK SOSIAL BUDAYA
  • Masyarakat Indonesia sejak awal merupakan
    masyarakat beragam.
  • Paling heterogen di dunia300 etnis,50 bahasa.
  • Majemuk dalam sistem ekonomi, politik, budaya,
  • tradisional sampai yang sangat maju
  • Saat merdeka 60 juta, saat ini 210 juta penduduk
  • Bisa disebut sebagai bangsa baru yang terdiri
    atas masyarakat lama, sehingga diperlukan
    kesepahaman dan Ikatan nasional yang kuat untuk
    mencegah konflik dan potensi disintegrasi.

16
Lanjutan LATAR BELAKANG FILOSOFIS
  • PEMIKIRAN DARI ASPEK KESEJARAHAN
  • Indonesia berciri khas sendiri walau ada kesamaan
    sebagai (mayoritas) rumpun Melayu.
  • Dijadikan satu propinsi Hindia Belanda /
    Nederlandch Indie oleh Belanda sejak 1816 M.
  • 20 Mei 1908 awal semangat kebangsaan Indonesia /
    Kebangkitan nasional.
  • 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda / pencetusan
    Wawasan Kebangsaan Indonesia.
  • 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia me-negara.
  • 13 Desember 1957 Deklarasi Juanda / tekad
    politik Republik Indonesia mempersatukan wilayah
    tanah (darat) dan air (laut)nya, dan istilah
    Nusantara resmi sebagai konsep nasional.

17
GAMBAR 1 TENTANG PENEGAKAN HUKUM
BUDAYA INDONESIA DI MASA LALU TIDAK ASING LAGI
DENGAN SISTEM PENGADILAN GUNA PENEGAKAN HUKUM
Back
18
POKOK BAHASAN WAWASAN NUSANTARASUB POKOK
BAHASAN (6.2)KONSEP WAWASAN NUSANTARA
19
WAWASAN NUSANTARA
  • Adalah Wawasan nasional yang bersumber pada
    Pancasila dan berdasar UUD 1945, yaitu cara
    pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
    dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan
    dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam
    menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
    berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
    nasional.

20
SKEMA WAWASAN NUSANTARA
Tujuan ke dalam Mewujudkan kesatuan segenap
aspek kehidupan alamiah Trigatra
Geografi, Sumber daya alam,
Penduduk Sosial Pancagatra
Ipoleksosbudhankam
Sejarah Perjuangan Bangsa
Cita-cita nasional
Aspirasi Bangsa
Lingkungan Geopolitik Geostrategi
Tujuan Keluar Ikut serta
mewujudkan kebaha-giaan, ketertiban perdamaian
seluruh umat manusia
21
LANDASANWAWASAN NUSANTARA
  • Landasan Idiil Wawasan Nusantara PANCASILA.
  • Landasan Konstitusional Wawasan Nusantara
    UUD 1945
    (dan Perubahannya).

22
HAKIKAT WAWASAN NUSANTARA
  • KEUTUHAN NUSANTARA
  • CARA PANDANG YANG SELALU UTUH MENYELURUH DEMI
    KEPENTINGAN NASIONAL

23
GAMBAR 2
DEMI KEPENTINGAN NASIONAL, SEMUA WARGANEGARA
BERHAK MENYALURKAN ASPIRASINYA, MESKI HARUS BABAK
BELUR
24
SUMPAH PALAPAPATIH GADJAH MADA
  • HAKIKAT WASANTARA SALAHSATUNYA ADALAH KEUTUHAN
    NUSANTARA

25
UNSUR-UNSUR DASAR
WAWASAN NUSANTARA
A. UNSUR WADAH (CONTOUR)
  • Wilayah dan letak geografis
  • Terakhir sesuai dasar hukum Pengumuman
    Pemerintah RI Tahun 1969, UU No 1 Tahun 1973, UU
    No 17 Tahun 1985 dan UU No 6 Tahun 1999.
  • - Indonesia belum memiliki UU tentang Batas
    Wilayah Negara, dan sedang dalam proses perumusan
    oleh lembaga Eksekutif dan Legislatif.
  • b. Tata pemerintahan, tata organisasi kenegaraan
    dan kelengkapannya
  • Berdasarkan UUD 1945 dan Perubahan pada
    pasal-pasal yang mengatur sistem pemerintahan,
    baik pusat maupun daerah.
  • Dilengkapi dengan berbagai UU yang mendukung
    seperti UU tentang Pemilu, Pemerintahan Daerah,
    dan seterusnya.

26
PETA WILAYAH N.K.R.I
STATUS 17 FEBRUARI 1969 - SEKARANG DASAR HUKUM
TAP MPR NO. V/1999 TANGGAL.19 OKTOBER 1999
U
Km
0 250 500
DARATAN NUSANTARA
PERAIRAN NUSANTARA
LAUTAN TERITORIAL
LAUT ZONA EKONOMI EKSKLUSI F 200 MIL
SOMIARNO, 2005
27
B. UNSUR ISI (CONTENT)
  • a. Menuju cita-cita dan tujuan nasional
  • Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
    tumpah darah Indonesia.
  • Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
    kehidupan bangsa.
  • Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
    berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
  • b. Keterpaduan semua aspek kehidupan nasional
  • Aspek Trigatra Geografi, Kependudukan, Kekayaan
    Alam.
  • Aspek Pancagatra Ideologi, Politik, Ekonomi,
    Sosial budaya, Pertahanan Keamanan.

28
C. UNSUR TATA LAKU (CONDUCT)
  • a. Tata laku Batiniah
  • Kesadaran masyarakat untuk berbangsa dan
    bernegara Indonesia.
  • b. Tata laku Lahiriah
  • Kemanunggalan karya dan tindakan melalui
    perencanaan pelaksanaan pengawasan dan
    pengendalian Pembangunan.

Back
29
POKOK BAHASAN WAWASAN NUSANTARASUB POKOK
BAHASAN (6.3)WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
30
WAWASAN NUSANTARA HUKUM KEWILAYAHAN
Wilayah Udara Nasional
Ruang Udara Bebas
NATIONAL AIRSPACE
INTERNATIONAL AIRSPACE
(KEDAULATAN)
(YURISDIKSI)
Zona Tambahan 24 Mil
Landas Kontinen 350 Mil
ZEE 200 Mil
Laut Teritorial 12 MIL
Teritorial Darat
SOMIARNO, 2005
31
PETA ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA
U
0 250 500
Km
SOMIARNO, 2005
32
RUANG UDARA DAN ANTARIKSA
RUANG ANTARIKSA ( WILAYAH KEPENTINGAN )
RUANG UDARA WILAYAH KEDAULATAN
RUANG UDARA BEBAS
RUANG UDARA BEBAS
LAUT TERITORIAL
LAUT TERITORIAL
ZT
ZEE
DARATAN
DARATAN
12 NM
12 NM
24 NM
24 NM
200 NM
200 NM
SOMIARNO, 2005
33
Hukum Udara DEKLARASI BOGOTA 1976
12,82
33.979,07KM
GSO Indonesia
35.871KM
A A
Ket A Ruang Udara Nasional Indonesia B Ruang
Udara Bebas/ Negara lain A,B,C, Atmosfir
Bumi D, E Ruang Angkasa (Bebas untuk
kemanusiaan dan milik bersama) Y Orbit
Geostarioner (GSO)
5.140KM
BUMI
E Y D C B
Y
Y
SOMIARNO, 2005
34
PETA WILAYAH KEDAULATAN RI
PETA WILAYAH KEDAULATAN RI
STATUS 17 AGUSTUS 1945 - 13 DESEMBER 1957 DASAR
HUKUM TZMKO 1939. NO.442
STATUS 17 AGUSTUS 1945 - 13 DESEMBER 1957 DASAR
HUKUM TZMKO 1939. NO.442
U
U
Km
Km
0 250 500
0 250 500
3 MIL
3 MIL
35
PETA WILAYAH KEDAULATAN RI
STATUS 13 DESEMBER 1957 - 17 FEBRUARI 1969 DASAR
HUKUM DEKLARASI JUANDA 1957, UU NO. 4 PRP 1960

U
Km
0 250 500
12 MIL
DARATAN NUSANTARA
PERAIRAN NUSANTARA
LAUTAN TERITORIAL
36
PETA WILAYAH KEDAULATAN RI
STATUS 17 FEBRUARI 1969 - 19 DESEMBER
1999 DASAR HUKUM UU.NO.1 TH,1973 UU NO.17 TH
1985 UU NO.6/1996. UNCLOS 1982
U
Km
0 250 500
DARATAN NUSANTARA
PERAIRAN NUSANTARA
LAUTAN TERITORIAL
LAUT ZONA EKONOMI EKSKLUSI F 200 MIL
37
12 PULAU TERLUAR RAWAN DIKUASAI NEGARA JIRAN
38
(No Transcript)
39
12 PULAU TERLUAR RAWAN DI KUASAI NEGARA TETANGGA
NO NAMA PULAU SPESIFIKASI NEGARA TETANGGA RAWAN
7 P. MARAMPIT Kab. Talaud Sulawesi Utara Penduduk 1436 jiwa Luas 12 km² Filipina Belum ada sarana Illegal Fishing Effective Occupation
8 P. FANI Kab. Raja Ampat Papua Ada penduduk Luas 9km² Palau 220 km² dari Sorong 35 jam pelayaran Illegal Fishing Effective Occupation
9 P. FANILDO Kab. Biak Numfar Papua Tak ada penduduk Luas 9 km² Palau 280 km dari Kabupaten Illegal Fishing Effective Occupation
10 P. BRAS Kab. Biak Numfor Papua Penduduk 50 jiwa Luas 3.375 km Republik Palau Jarak dari Kab 280 km dari P. Supriori 240 km Illegal Fishing Effective Occupation
11 P. DANA Kab. Kupang Nusa Tenggara Timur Tak Ada Penduduk Dari P. Rote 4 km Dari Kupang 120 km Australia Pintu masuk ALKI III Illegal Fishing Effective Occupation
12 P. BATEK Kab. Kupang Nusa Tenggara Timur Tak ada Penduduk Luas 25 ha Tempat Penyu bertelur Migrasi Lumba-lumba Timor Leste Sebelah Utara ALKI III Illegal Fishing Effective Occupation
Back
40
POKOK BAHASAN WAWASAN NUSANTARASUB POKOK
BAHASAN (6.4) ASAS DAN CARA PANDANG WAWASAN
NUSANTARA
41
ASAS WAWASAN NUSANTARA
  • KEPENTINGAN YANG SAMA
  • KEADILAN
  • KEJUJURAN
  • SETIA KAWAN / SOLIDARITAS
  • KERJASAMA / KOORDINASI
  • SETIA PADA NEGARA

42
ARAH PANDANG WAWASAN NUSANTARA
  • Ke dalam
    mewujudkan kesatuan dan persatuan baik
    aspek-aspek alamiah maupun aspek-aspek sosial.
  • Ke luar
    menjamin kepentingan nasional Indonesia dalam
    dunia Internasional.

Back
43
POKOK BAHASAN WAWASAN NUSANTARASUB POKOK
BAHASAN (6.5) IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
DALAM OTONOMI DAERAH
44
WAWASAN NUSANTARADAN OTONOMI DAERAH
  • UU No.32/2004 Tentang Sistem Pemerintahan Daerah
  • Istilah tingkatan daerah otonom lebih bersifat
    netral yakni Provinsi, Kabupaten, Kota dimana
    daerah Provinsi tidak mempunyai hubungan komando
    dengan daerah Kabupaten dan Kota.
  • Terdapat keterpisahan secara tegas antara badan
    eksekutif dengan badan legislatif daerah ( DPRD )
    dimana DPRD juga melakukan fungsi kontrol.
  • Pemerintahan di tingkat Provinsi hampir tidak
    berubah.
  • Pemerintahan Kabupaten dan Kota, Bupati dan
    Walikota adalah sebagai Kepala Daerah Otonom
    saja.

45
  • PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN
    DAERAH
  • UU No. 35 / 2004

Pajak Bumi Bangunan PEMERINTAH Pajak Bumi dan Bangunan 10 Perrolehan hak atas tanah Bangunan 20 PROVINSI Pajak Bumi Bangunan 90 Perolehan hak atas Tanak atas tanah Bangunan 80 KAB/ KOTA Hak Pemerintah atas PBB dan perolehan Hak atas Tanah Bangunan oleh Pemerintah Pusat dibangikan kepada Kab/ Kota
SOMIARNO, 2005
46
Lanjutan
Kehutanan Pertambang-an umum Perikanan PEMERINTAH Kehutanan iuran HPH 20 Provisi Hasil H 20 PROVISI Kehutanan iuran HPH 16 Provisi Hasil H 16 KAB/ KOTA Kehutanan iuran HPH 64 Provisi Hasil H 32 Untuk kab/kota lain dalam Provinsi 32
Kehutanan Pertambang-an umum Perikanan Pertambangan Umum Land rent 20 Explor Exploi 20 Pertambangan Umum Land Rent 16 Explor Exploi 16 Pertambangan Umum Land Rent 64 Explor Exploi 32
Kehutanan Pertambang-an umum Perikanan Perikanan Pungutan Pengusahaan Hasil Perikanan Perikanan Pungutan Pengusahaan Hasil Perikanan Perikanan Jatah daerah dibagikan merata pada setiap Kab/ kota
47
Lanjutan
TAMBANG MINYAK GAS ALAM PEMERINTAH Minyak Bumi 85 PROVINSI Minyak Bumi 3 KAB/ KOTA Minyak Bumi 6 Untuk kab/ kota lain dalam Provinsi 6
TAMBANG MINYAK GAS ALAM Gas alam 70 Gas alam 6 Gas alam 12 Untuk kab/ kota lain dalam Provinsi 12
Back
48
POKOK BAHASAN WAWASAN NUSANTARASUB POKOK
BAHASAN (6.6)TANTANGAN DAN INDIKATOR
KEBERHASILAN WAWASAN NUSANTARA
49
Implementasi Wawasan Nusantara
Sebagai Pancaran Falsafah Negara Sebagai Wawasan
Pembangunan Kesatuan Ideologi, Politik
Nasional, Ekonomi, Sosial dan Budaya Pertahanan
dan Keamanan
50
TANTANGAN IMPLEMENTASI
  • Pemberdayaan Masyarakat
    Pembangunan yang kurang adil dan merata
    dapat mengubah pola pikir, sikap dan tindakan
    sebagai warganegara yang bertentangan dengan
    Wawasan Nusantara.
  • Dunia Tanpa Batas
    Perkembangan masyarakat global yang
    dapat mengikis bahkan menghancurkan nasionalisme.
  • Era Baru Kapitalisme
    Kekuatan ekonomi Internasional
    dengan berbagai efek variasinya (budaya, politik)
    dapat melemahkan kekuatan nasional dan mengubah
    persepsi masyarakat.

51
KEBERHASILANWAWASAN NUSANTARA
  • Wawasan Nusantara berhasil jika mendasari cara
    berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka
    menghadapi, menyikapi dan menangani permasalahan
    kehidupan nasional yang berorientasi pada
    kepentingan rakyat dan keutuhan tanah air.
  • Setiap warga negara Indonesia perlu
  • - menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga
    negara.
  • - mengerti, memahami, menghayati dan
    mengimplementasi Wawasan Nusantara.

52
GAMBAR 3
SAAT BENCANA, KONSEP WAWASAN NUSANTARA TIDAK
MENGENAL DIKHOTOMI SIPIL ATAU MILITER UNTUK
TERJUN BERSAMA DI LAPANGAN
53
Berdiskusi dan menghayati makna Wawasan Nusantara
sebagai landasan visional bangsa melalui contoh
peristiwa
PEMBANGUNAN DISAMPING MENUMBUHKAN KESEJAHTERAAN,
JUGA BANJIR !!
GAMBAR 4
54
MANTAPNYA PEMAHAMAN WASANTARA AKAN MENUMBUHKAN
SEMANGAT PERSATUAN KESATUAN
55
REFERENSI
  • UUD 1945 dan Perubahannya.
  • Tiga Undang-Undang Dasar (UUD 1945, UUD RIS 1950,
    UUDS RI 1950).
  • Kewiraan Tinjauan Strategis dalam Berbangsa dan
    Bernegara, Dedi Karsono, PT Grasindo, Jakarta,
    1999.
  • Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia,
    Prof. Dr. Moh. Mafud MD, Rineka Cipta, Jakarta,
    2001.
  • Pendidikan Kewarganegaraan, S. Sumarsono, dkk.,
    Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.
  • Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
    Tinggi, Tim Dosen UGM, Paradigma, Yogyakarta,
    2002.
  • Soemiarno, Slamet, Penataran Suscadoswar 2005,
    Lemhanas, Jakarta
  • FILM tentang Wawasan Nusantara dari DEPHANKAM.

Back
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com