Title: WAWASAN NUSANTARA
1WAWASAN NUSANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2006
2RENCANA PEMBELAJARAN
MK.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PERGURUAN TINGGI NEGERI SE JAWA TIMUR
NO MATERI METODE PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU BOBOT NILAI
1 Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan Ceramah interaktif dengan ilustrasi 1 kali pertemuan 5
2 Hak azasi manusia Ceramah singkat ,studi kasus dan pemaparan hasil studi lapang,dan diskusi. 2 kali pertemuan 10
3 Hak dan Kewajiban warga negara Ceramah singkat, PBL, dan studi lapang (kelompok / individu). 1 kali pertemuan 10
4 Bela negara Ceramah singkat,dikusi kelompok kecil dan simulasi. 1 kali pertemuan 5
5 Demokrasi Ceramah singkat, studi pustaka dan studi lapang. 2 kali pertemuan 15
6 Wawasan Nusantara Multimedia-LEMHANNAS, studi lapang. 3 kali pertemuan 20
7 Ketahanan Nasional Multimedia,studi lapang , diskusi, bedah kasus aktual. 3 kali pertemuan 20
8 Politik dan Strategi Nasional. Ceramah, bedah kasus, diskusi, PBL, 2 kali pertemuan 15
JUMLAH JUMLAH JUMLAH 15 kali pertemuan 100
3KOMPETENSI
-
-
- SETELAH MENGIKUTI TOPIK INI PESERTA DIDIK
DIHARAPKAN MAMPU - MENGIMPLEMENTASIKAN PENGETAHUAN TENTANG KONSEPSI
WAWASAN NUSANTARA DAN MEMILIKI POLA PIKIR, POLA
SIKAP, DAN POLA PERILAKU YANG TERCERMIN DALAM
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.
4(No Transcript)
5SISTEMATIKA
- PENDAHULUAN
- LANDASAN PEMIKIRAN
- PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA
- FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAWASAN
NUSANTARA - UNSUR DASAR, ASAS DAN CARA PANDANG WAWASAN
NUSANTARA - PENGARUH PEMAHAMAN WASANTARA TERHADAP PERSATUAN
KESATUAN - KESIMPULAN
6POKOK BAHASAN (6) WAWASAN NUSANTARA SUB POKOK
BAHASAN (pilih - klik kotak samping nomer)
6.1 LATAR BELAKANG DAN PROSES TERBENTUKNYA
WAWASAN NASIONAL DI SETIAP NEGARA
6.2 KONSEP WAWASAN NUSANTARA
6.3 WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
6.4 ASAS DAN CARA PANDANG WAWASAN NUSANTARA
6.5 IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM
OTONOMI DAERAH
6.6 TANTANGAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN
WAWASAN NUSANTARA
Back
7POKOK BAHASAN WAWASAN NUSANTARASUB POKOK
BAHASAN (6.1)LATAR BELAKANG DAN PROSES
TERBENTUKNYA WAWASAN NASIONAL DI SETIAP NEGARA
8PENDAHULUAN
- Tiap-tiap negara memiliki wawasan nasional.
- Wawasan Nusantara adalah wawasan nasional
Indonesia. - Wawasan nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai
- a. Paham kekuasaan berlandaskan Pancasila
(Kemerdekaan Kedamaian, non ekspansional dan
non involusi teritori). - b. Geopolitik Indonesia berlandaskan pemikiran
kewilayahan (Archipelagio State, negara
kepulauan) dan kehidupan bangsa (bersifat
majemuk).
9(No Transcript)
10WAWASAN NASIONAL
- ADALAH CARA PANDANG SUATU BANGSA YANG TELAH
MENEGARA TENTANG DIRI DAN LINGKUNGANNYA DALAM
EKSISTENSINYA YANG SERBA TERHUBUNG SERTA
PEMBANGUNANNYA DI DALAM BERNEGARA DI
TENGAH-TENGAH LINGKUNGANNYA BAIK NASIONAL,
REGIONAL, MAUPUN GLOBAL.
11Konsepsi Dasar Wawasan Nasional
12WAWASAN NUSANTARA
- Tujuan nasionalisme yang kuat demi lestarinya
Indonesia.
- Fungsi pedoman, motivasi dan
rambu-rambu penentuan kebijakan nasional.
- Kedudukan landasan visional bangsa.
13LATAR BELAKANG FILOSOFISWAWASAN NUSANTARA
- PEMIKIRAN BERLANDASKAN FALSAFAH PANCASILA
- 5 sila (Pancasila) sebagai aspirasi bangsa
semenjak Proklamasi 1945. - Landasan Idiil yang menjiwai kehidupan
berbangsadan bernegara Indonesia. - Kesadaran dengan segenap cipta, rasa dan karsa
untuk mempertahankan eksistensi dan
kelangsungan hidup dari generasi ke generasi. - Sila I (toleransi umat beragama), Sila II
(menjunjung tinggi HAM), Sila III (Kepentingan
Nasional diatas kepentingan golongan /
kelompok), Sila IV (Demokrasi Indonesia), Sila V
(Keadilan dan kesejahteraan bersama seluruh
rakyat Indonesia).
14 Lanjutan LATAR BELAKANG FILOSOFIS
- PEMIKIRAN ASPEK KEWILAYAHAN
- Kondisi objektif geografis sebagai modal dan
ruang gerak hidup suatu bangsa oleh karena itu
harus dijaga dan dipertahankan. - Pada saat Proklamasi 17-8-1945 Wilayah negara
mengikuti Territoriale Zee En Maritieme
Kringen Ordonantie tahun 1939 dimana hanya
berupa daratan dan 3 mil laut dari garis pantai
masing-masing pulau. - Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 yang menyatakan
bahwa lebar laut teritorial Indonesia adalah 12
mil laut diukur dari garis-garis pangkal yang
menghubungkan titik-titik pangkal yang
mengelilingi daerah Indonesia, titik pangkal
adalah titik terluar dari pulau-pulau
terluar/daratan di wilayah Indonesia dan
ditetapkan dengan Perpu no 4 / Prp tahun 1960
tentang Perairan Indonesia UU no 17 tahun 1985
tentang Ratifikasi UNCLOS 1982 n UU no 6
tahun1999 mempertegas kesatuan wilayah yang
terdiri atas 17.508 pulau, dengan luas
5.193.250 km2 2.027.087 km2 daratan, 3.166.163
km2 lautan - Terletak pada 06.08 LU, 11.15 LS, 94.45
141.05 BT, Jarak utara-selatan 1.888 km,
timur-barat 5.110 km
15Lanjutan LATAR BELAKANG FILOSOFIS..
- PEMIKIRAN DARI ASPEK SOSIAL BUDAYA
- Masyarakat Indonesia sejak awal merupakan
masyarakat beragam. - Paling heterogen di dunia300 etnis,50 bahasa.
- Majemuk dalam sistem ekonomi, politik, budaya,
- tradisional sampai yang sangat maju
- Saat merdeka 60 juta, saat ini 210 juta penduduk
- Bisa disebut sebagai bangsa baru yang terdiri
atas masyarakat lama, sehingga diperlukan
kesepahaman dan Ikatan nasional yang kuat untuk
mencegah konflik dan potensi disintegrasi.
16Lanjutan LATAR BELAKANG FILOSOFIS
- PEMIKIRAN DARI ASPEK KESEJARAHAN
- Indonesia berciri khas sendiri walau ada kesamaan
sebagai (mayoritas) rumpun Melayu. - Dijadikan satu propinsi Hindia Belanda /
Nederlandch Indie oleh Belanda sejak 1816 M. - 20 Mei 1908 awal semangat kebangsaan Indonesia /
Kebangkitan nasional. - 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda / pencetusan
Wawasan Kebangsaan Indonesia. - 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia me-negara.
- 13 Desember 1957 Deklarasi Juanda / tekad
politik Republik Indonesia mempersatukan wilayah
tanah (darat) dan air (laut)nya, dan istilah
Nusantara resmi sebagai konsep nasional.
17GAMBAR 1 TENTANG PENEGAKAN HUKUM
BUDAYA INDONESIA DI MASA LALU TIDAK ASING LAGI
DENGAN SISTEM PENGADILAN GUNA PENEGAKAN HUKUM
Back
18POKOK BAHASAN WAWASAN NUSANTARASUB POKOK
BAHASAN (6.2)KONSEP WAWASAN NUSANTARA
19WAWASAN NUSANTARA
- Adalah Wawasan nasional yang bersumber pada
Pancasila dan berdasar UUD 1945, yaitu cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.
20SKEMA WAWASAN NUSANTARA
Tujuan ke dalam Mewujudkan kesatuan segenap
aspek kehidupan alamiah Trigatra
Geografi, Sumber daya alam,
Penduduk Sosial Pancagatra
Ipoleksosbudhankam
Sejarah Perjuangan Bangsa
Cita-cita nasional
Aspirasi Bangsa
Lingkungan Geopolitik Geostrategi
Tujuan Keluar Ikut serta
mewujudkan kebaha-giaan, ketertiban perdamaian
seluruh umat manusia
21LANDASANWAWASAN NUSANTARA
- Landasan Idiil Wawasan Nusantara PANCASILA.
- Landasan Konstitusional Wawasan Nusantara
UUD 1945
(dan Perubahannya).
22HAKIKAT WAWASAN NUSANTARA
- KEUTUHAN NUSANTARA
- CARA PANDANG YANG SELALU UTUH MENYELURUH DEMI
KEPENTINGAN NASIONAL
23GAMBAR 2
DEMI KEPENTINGAN NASIONAL, SEMUA WARGANEGARA
BERHAK MENYALURKAN ASPIRASINYA, MESKI HARUS BABAK
BELUR
24SUMPAH PALAPAPATIH GADJAH MADA
- HAKIKAT WASANTARA SALAHSATUNYA ADALAH KEUTUHAN
NUSANTARA
25UNSUR-UNSUR DASAR
WAWASAN NUSANTARA
A. UNSUR WADAH (CONTOUR)
- Wilayah dan letak geografis
- Terakhir sesuai dasar hukum Pengumuman
Pemerintah RI Tahun 1969, UU No 1 Tahun 1973, UU
No 17 Tahun 1985 dan UU No 6 Tahun 1999. - - Indonesia belum memiliki UU tentang Batas
Wilayah Negara, dan sedang dalam proses perumusan
oleh lembaga Eksekutif dan Legislatif. -
- b. Tata pemerintahan, tata organisasi kenegaraan
dan kelengkapannya - Berdasarkan UUD 1945 dan Perubahan pada
pasal-pasal yang mengatur sistem pemerintahan,
baik pusat maupun daerah. - Dilengkapi dengan berbagai UU yang mendukung
seperti UU tentang Pemilu, Pemerintahan Daerah,
dan seterusnya.
26PETA WILAYAH N.K.R.I
STATUS 17 FEBRUARI 1969 - SEKARANG DASAR HUKUM
TAP MPR NO. V/1999 TANGGAL.19 OKTOBER 1999
U
Km
0 250 500
DARATAN NUSANTARA
PERAIRAN NUSANTARA
LAUTAN TERITORIAL
LAUT ZONA EKONOMI EKSKLUSI F 200 MIL
SOMIARNO, 2005
27B. UNSUR ISI (CONTENT)
- a. Menuju cita-cita dan tujuan nasional
- Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia. - Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa. - Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. -
- b. Keterpaduan semua aspek kehidupan nasional
- Aspek Trigatra Geografi, Kependudukan, Kekayaan
Alam. - Aspek Pancagatra Ideologi, Politik, Ekonomi,
Sosial budaya, Pertahanan Keamanan.
28C. UNSUR TATA LAKU (CONDUCT)
- a. Tata laku Batiniah
- Kesadaran masyarakat untuk berbangsa dan
bernegara Indonesia. - b. Tata laku Lahiriah
- Kemanunggalan karya dan tindakan melalui
perencanaan pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian Pembangunan.
Back
29POKOK BAHASAN WAWASAN NUSANTARASUB POKOK
BAHASAN (6.3)WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
30WAWASAN NUSANTARA HUKUM KEWILAYAHAN
Wilayah Udara Nasional
Ruang Udara Bebas
NATIONAL AIRSPACE
INTERNATIONAL AIRSPACE
(KEDAULATAN)
(YURISDIKSI)
Zona Tambahan 24 Mil
Landas Kontinen 350 Mil
ZEE 200 Mil
Laut Teritorial 12 MIL
Teritorial Darat
SOMIARNO, 2005
31PETA ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA
U
0 250 500
Km
SOMIARNO, 2005
32RUANG UDARA DAN ANTARIKSA
RUANG ANTARIKSA ( WILAYAH KEPENTINGAN )
RUANG UDARA WILAYAH KEDAULATAN
RUANG UDARA BEBAS
RUANG UDARA BEBAS
LAUT TERITORIAL
LAUT TERITORIAL
ZT
ZEE
DARATAN
DARATAN
12 NM
12 NM
24 NM
24 NM
200 NM
200 NM
SOMIARNO, 2005
33 Hukum Udara DEKLARASI BOGOTA 1976
12,82
33.979,07KM
GSO Indonesia
35.871KM
A A
Ket A Ruang Udara Nasional Indonesia B Ruang
Udara Bebas/ Negara lain A,B,C, Atmosfir
Bumi D, E Ruang Angkasa (Bebas untuk
kemanusiaan dan milik bersama) Y Orbit
Geostarioner (GSO)
5.140KM
BUMI
E Y D C B
Y
Y
SOMIARNO, 2005
34PETA WILAYAH KEDAULATAN RI
PETA WILAYAH KEDAULATAN RI
STATUS 17 AGUSTUS 1945 - 13 DESEMBER 1957 DASAR
HUKUM TZMKO 1939. NO.442
STATUS 17 AGUSTUS 1945 - 13 DESEMBER 1957 DASAR
HUKUM TZMKO 1939. NO.442
U
U
Km
Km
0 250 500
0 250 500
3 MIL
3 MIL
35PETA WILAYAH KEDAULATAN RI
STATUS 13 DESEMBER 1957 - 17 FEBRUARI 1969 DASAR
HUKUM DEKLARASI JUANDA 1957, UU NO. 4 PRP 1960
U
Km
0 250 500
12 MIL
DARATAN NUSANTARA
PERAIRAN NUSANTARA
LAUTAN TERITORIAL
36PETA WILAYAH KEDAULATAN RI
STATUS 17 FEBRUARI 1969 - 19 DESEMBER
1999 DASAR HUKUM UU.NO.1 TH,1973 UU NO.17 TH
1985 UU NO.6/1996. UNCLOS 1982
U
Km
0 250 500
DARATAN NUSANTARA
PERAIRAN NUSANTARA
LAUTAN TERITORIAL
LAUT ZONA EKONOMI EKSKLUSI F 200 MIL
3712 PULAU TERLUAR RAWAN DIKUASAI NEGARA JIRAN
38(No Transcript)
3912 PULAU TERLUAR RAWAN DI KUASAI NEGARA TETANGGA
NO NAMA PULAU SPESIFIKASI NEGARA TETANGGA RAWAN
7 P. MARAMPIT Kab. Talaud Sulawesi Utara Penduduk 1436 jiwa Luas 12 km² Filipina Belum ada sarana Illegal Fishing Effective Occupation
8 P. FANI Kab. Raja Ampat Papua Ada penduduk Luas 9km² Palau 220 km² dari Sorong 35 jam pelayaran Illegal Fishing Effective Occupation
9 P. FANILDO Kab. Biak Numfar Papua Tak ada penduduk Luas 9 km² Palau 280 km dari Kabupaten Illegal Fishing Effective Occupation
10 P. BRAS Kab. Biak Numfor Papua Penduduk 50 jiwa Luas 3.375 km Republik Palau Jarak dari Kab 280 km dari P. Supriori 240 km Illegal Fishing Effective Occupation
11 P. DANA Kab. Kupang Nusa Tenggara Timur Tak Ada Penduduk Dari P. Rote 4 km Dari Kupang 120 km Australia Pintu masuk ALKI III Illegal Fishing Effective Occupation
12 P. BATEK Kab. Kupang Nusa Tenggara Timur Tak ada Penduduk Luas 25 ha Tempat Penyu bertelur Migrasi Lumba-lumba Timor Leste Sebelah Utara ALKI III Illegal Fishing Effective Occupation
Back
40POKOK BAHASAN WAWASAN NUSANTARASUB POKOK
BAHASAN (6.4) ASAS DAN CARA PANDANG WAWASAN
NUSANTARA
41ASAS WAWASAN NUSANTARA
- KEPENTINGAN YANG SAMA
- KEADILAN
- KEJUJURAN
- SETIA KAWAN / SOLIDARITAS
- KERJASAMA / KOORDINASI
- SETIA PADA NEGARA
42ARAH PANDANG WAWASAN NUSANTARA
- Ke dalam
mewujudkan kesatuan dan persatuan baik
aspek-aspek alamiah maupun aspek-aspek sosial. - Ke luar
menjamin kepentingan nasional Indonesia dalam
dunia Internasional.
Back
43POKOK BAHASAN WAWASAN NUSANTARASUB POKOK
BAHASAN (6.5) IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
DALAM OTONOMI DAERAH
44WAWASAN NUSANTARADAN OTONOMI DAERAH
- UU No.32/2004 Tentang Sistem Pemerintahan Daerah
- Istilah tingkatan daerah otonom lebih bersifat
netral yakni Provinsi, Kabupaten, Kota dimana
daerah Provinsi tidak mempunyai hubungan komando
dengan daerah Kabupaten dan Kota. - Terdapat keterpisahan secara tegas antara badan
eksekutif dengan badan legislatif daerah ( DPRD )
dimana DPRD juga melakukan fungsi kontrol. - Pemerintahan di tingkat Provinsi hampir tidak
berubah. - Pemerintahan Kabupaten dan Kota, Bupati dan
Walikota adalah sebagai Kepala Daerah Otonom
saja.
45- PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN
DAERAH - UU No. 35 / 2004
Pajak Bumi Bangunan PEMERINTAH Pajak Bumi dan Bangunan 10 Perrolehan hak atas tanah Bangunan 20 PROVINSI Pajak Bumi Bangunan 90 Perolehan hak atas Tanak atas tanah Bangunan 80 KAB/ KOTA Hak Pemerintah atas PBB dan perolehan Hak atas Tanah Bangunan oleh Pemerintah Pusat dibangikan kepada Kab/ Kota
SOMIARNO, 2005
46Lanjutan
Kehutanan Pertambang-an umum Perikanan PEMERINTAH Kehutanan iuran HPH 20 Provisi Hasil H 20 PROVISI Kehutanan iuran HPH 16 Provisi Hasil H 16 KAB/ KOTA Kehutanan iuran HPH 64 Provisi Hasil H 32 Untuk kab/kota lain dalam Provinsi 32
Kehutanan Pertambang-an umum Perikanan Pertambangan Umum Land rent 20 Explor Exploi 20 Pertambangan Umum Land Rent 16 Explor Exploi 16 Pertambangan Umum Land Rent 64 Explor Exploi 32
Kehutanan Pertambang-an umum Perikanan Perikanan Pungutan Pengusahaan Hasil Perikanan Perikanan Pungutan Pengusahaan Hasil Perikanan Perikanan Jatah daerah dibagikan merata pada setiap Kab/ kota
47Lanjutan
TAMBANG MINYAK GAS ALAM PEMERINTAH Minyak Bumi 85 PROVINSI Minyak Bumi 3 KAB/ KOTA Minyak Bumi 6 Untuk kab/ kota lain dalam Provinsi 6
TAMBANG MINYAK GAS ALAM Gas alam 70 Gas alam 6 Gas alam 12 Untuk kab/ kota lain dalam Provinsi 12
Back
48POKOK BAHASAN WAWASAN NUSANTARASUB POKOK
BAHASAN (6.6)TANTANGAN DAN INDIKATOR
KEBERHASILAN WAWASAN NUSANTARA
49Implementasi Wawasan Nusantara
Sebagai Pancaran Falsafah Negara Sebagai Wawasan
Pembangunan Kesatuan Ideologi, Politik
Nasional, Ekonomi, Sosial dan Budaya Pertahanan
dan Keamanan
50TANTANGAN IMPLEMENTASI
- Pemberdayaan Masyarakat
Pembangunan yang kurang adil dan merata
dapat mengubah pola pikir, sikap dan tindakan
sebagai warganegara yang bertentangan dengan
Wawasan Nusantara. - Dunia Tanpa Batas
Perkembangan masyarakat global yang
dapat mengikis bahkan menghancurkan nasionalisme. - Era Baru Kapitalisme
Kekuatan ekonomi Internasional
dengan berbagai efek variasinya (budaya, politik)
dapat melemahkan kekuatan nasional dan mengubah
persepsi masyarakat.
51KEBERHASILANWAWASAN NUSANTARA
- Wawasan Nusantara berhasil jika mendasari cara
berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka
menghadapi, menyikapi dan menangani permasalahan
kehidupan nasional yang berorientasi pada
kepentingan rakyat dan keutuhan tanah air. - Setiap warga negara Indonesia perlu
- - menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga
negara. - - mengerti, memahami, menghayati dan
mengimplementasi Wawasan Nusantara.
52GAMBAR 3
SAAT BENCANA, KONSEP WAWASAN NUSANTARA TIDAK
MENGENAL DIKHOTOMI SIPIL ATAU MILITER UNTUK
TERJUN BERSAMA DI LAPANGAN
53Berdiskusi dan menghayati makna Wawasan Nusantara
sebagai landasan visional bangsa melalui contoh
peristiwa
PEMBANGUNAN DISAMPING MENUMBUHKAN KESEJAHTERAAN,
JUGA BANJIR !!
GAMBAR 4
54MANTAPNYA PEMAHAMAN WASANTARA AKAN MENUMBUHKAN
SEMANGAT PERSATUAN KESATUAN
55REFERENSI
- UUD 1945 dan Perubahannya.
- Tiga Undang-Undang Dasar (UUD 1945, UUD RIS 1950,
UUDS RI 1950). - Kewiraan Tinjauan Strategis dalam Berbangsa dan
Bernegara, Dedi Karsono, PT Grasindo, Jakarta,
1999. - Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia,
Prof. Dr. Moh. Mafud MD, Rineka Cipta, Jakarta,
2001. - Pendidikan Kewarganegaraan, S. Sumarsono, dkk.,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005. - Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi, Tim Dosen UGM, Paradigma, Yogyakarta,
2002. - Soemiarno, Slamet, Penataran Suscadoswar 2005,
Lemhanas, Jakarta - FILM tentang Wawasan Nusantara dari DEPHANKAM.
Back