Title: MANAJEMEN KELAS
1MANAJEMEN KELAS
2-
- Manajemen adalah proses memberdayakan sejumlah
sumber daya agar tujuan dapat dicapai dengan
efektif. - Kelas juga diterjemahkan sebagai kelompok orang
belajar bersama dalam suatu ruangan.
3-
- Manajemen kelas merupakan
- Suatu seni mengoptimalkan sumber daya kelas untuk
menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan
efisien - Suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi yang dilakukan untuk mengoptimalkan
proses pembelajaran - Suatu proses mengorganisasikan segala sumber daya
kelas bagi terciptanya proses pembelajaran yang
efektif dan efisien
4-
- Konsepsi manajemen kelas moderen
merekomendasikan pengelolaan kelas dengan
pendekatan perubahan perilaku, sosio emosional,
berkelompok dan bersifat elektik, dimana kita
memilih dan menerapkan pendekatan yang sesuai
untuk kelas dan situasi tertentu.
5-
- Hakekat manajemen kelas adalah memberdayakan
semua sumber daya untuk mendukung penyajian
pelajaran dalam kondisi dan suasana yang
menyenangkan sehingga peserta dapat meningkatkan
kompetensinya
6-
- Ada beberapa aspek yang perlu kita perhatikan
dalam menata kelas Deporter, Reardon dan Singer
Nourie (2004) menyebutkan empat(4) aspek dalam
menata kelas seperti yang sangat diperhatikan
yaitu Suasana, Landasan, Lingkungan dan
Rancangan. Namun yang paling utama yang perlu
diperhatikan adalah manusianya sebagai sumber
strategis dalam kelas. Mari kita lihat aspek
aspek ini lebih jauh.
7- Manusia
- Mungkin anda pernah mendengar istilah learner
centered. Istilah ini dimaksudkan agar kita
berfokus pada peserta baik keadaan afektif,
kognitif dan emosi mereka. Mereka bukanlah kertas
kosong yang dapat kita tulis dengan apa saja yang
kita inginkan dan tidak mempunyai emosi.
8-
- Untuk tidak menimbulkan penurunan motivasi,
harga diri peserta serta agar tidak menimbulkan
konflik widyaswara seharusnya memperhatikan
faktor faktor fisiologi. psikologi, kemampuan
kognitif, pengalaman pribadi, latar belakang
sosial budaya, usia, emosi dan gaya belajar
peserta.
9- Suasana
- Suasana kelas mencakup bahasa yang dipilih oleh
widyaswara, cara menjalin simpati dan minat
peserta dan sikap guru terhadap Diklat dan
peserta. Ciptakanlah suasana yang ramah dan
menggembirakan.
10-
- Perbedaan Suasana
- Diklat yang Tradisional dan Diklat yang Aktif
Tradisional Aktif
Lingkungan tidak menarik, tradisional Formal, kaku Fokus kepada teori Fokus untuk menghapal Instruktur adalah segalanya Komunikasi satu arah Pemanfaatan pengetahuan dan keterampilan instruktur Sedikit waktu persiapan yang diperlukan setelah sesi pertama Pembelajaran diukur melalui tes tes Peserta bekerja sendiri Lingkungan penuh warna dan menarik Informal santai Fokus pada aplikasi Fokus pada pemikiran kreatif Fokus pada peserta Fokus pada kegiatan (dialog kelompok) Pemanfaatan pengetahuan dan keterampilan peserta Perencanaan dan persiapan diperlukan untuk setiap sesi Pembelajaran diukur melalui penerapan ilmu dan ketrampilan di tempat kerja Peserta bekerja sebagai tim
11- Landasan (kerangka kerja)
- Landasan berisikan tujuan, keyakinan,
kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan aturan
bersama. - Kelas adalah suatu komunitas, dengan berbagai
latar belakang dari anggota anggota kelas.
Sebagai suatu komunitas mereka mempunyai suatu
tujuan yang sama seperti mengembangkan kecakapan
atau kompetensi mereka.
12-
- Untuk mencapai suatu tujuan, perlu ada komitmen
dan kontrak belajar serta kerjasama dalam kelas.
Misalnya komitmen untuk datang tepat waktu, tidak
menggunakan telepon genggam selama pembelajaran,
berperan aktif dan suporrtive dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
13-
- Bila tujuan, komitmen, kontrak belajar telah
ditentukan, suasana kelas akan menjadi terarah
dan ada rasa nyaman dan menghormati antara sesama
peserta dalam komunitas. Dan lebih penting lagi,
kita dapat menciptakan dan mempertahankan
motivasi para peserta.
14-
- Komitmen atau kontrak belajar ini dapat ditulis
bersama dan digelar di dinding atau di pintu
masuk ruangan, sehingga para peserta dapat
mengingat mereka mempunyai komitmen bersama yang
telah disepakati dan tertulis.
15- Lingkungan
- Maksud dari segalanya adalah lingkungan sekitar
anda dan dimana anda berdiri, lingkungan di
tempat para peserta melakukan aktivitas
pembelajaran. Lingkungan kelas tentu memberi
pengaruh yang cukup signifikan bagi peserta untuk
memfokuskan hati dan pikiran mereka dalam
menyerap pembelajaran.
16-
- Ada beberapa strategi untuk menciptakan
lingkungan yang hidup dan menarik seperti berikut
ini - Gunakan warna
- Color is powerfull Warna memberikan pengaruh
besar terhadap emosi. Penggunaan warna dapat
digunakan untuk meningkatkan emosi dan
partisipasi peserta di kelas. Pemakaian warna
lembut pada ruang kelas memberi kesan tenang pada
peserta.
17- Berikut asosiasi warna terhadap emosi
Warna Emosi yang dapat distimulasikan
Merah Menstimulasikan dan menciptakan kegirangan, semangat, energi, kemarahan, intensitas, Warna ini juga dapat menyatakan berhenti, rasa negatif, kesulitan keuangan atau kekurangan
Kuning Menunjukkan kehati-hatian, kehangatan, makna positif, optimisme dan keceriaan. Warna ini juga bisa menstimulasikan pemikiran dan visi
Biru Tua Tergantung kepada keteduhannya, dapat memberikan kesan santai, menenangkan, menunjukkan kedewasaan, dan mengungkapkan keyakinan, perdamaian
Biru Muda Dingin, kemudaan, atau imej maskulin
Lila / Violet Memproyeksikan kesan ketegasan dan keberanian, kemudaan, dan imej kontemporer. Sering digunakan sebagai tanda kekayaan, spiritual atau kekuasaan
Oranye Dapat menunjukkan energi yang tinggi atau antusiasme. Emosional dan kadang kadang menstimulasikan pemikiran positif. Juga memancarkan kesan organik
Coklat Warna coklat dapat menciptakan perasaan aman, kemandirian, kekuatan, dukungan dan kurangnya kepura - puraan
Hijau Dapat mengingatkan alam, produktivitas, imej positif, selalu bergerak maju, menenangkan,, pertumbuhan, atau keberhasilan keuangan dan kemakmuran. Juga dapat memberikan perasaan seimbang
Keemasan/perak Mengilustrasikan kewibawaan, status, kekayaan, keeleganan, atau imej konservatif.
Merah muda Memproyeksikan kemudaan, feminin, kesan hangat
Putih Pada umumnya digunakan untuk menggambarkan kesucian, kebersihan, kejujuran, kebaikan, untuk meningkatkan warna warni yang digunakan dan memberikan relaksasi visual
Hitam Menciptakan rasa kemerdekaan kesempurnaan, dan solidaritas. Sering digunakan untuk menunjukkan keberhasilan keuangan, kematian, keseriusan, atau keberatan situasi (heaviness of situation)
18- Poster dan gambar dapat digunakan untuk
memberikan pesan pesan moral kepada peserta
tanpa harus diucapkan dengan kata kata
19- Gunakanlah alat bantu untuk mendukung apa yang
anda terangkan. Alat bantu mempercepat pemahaman
peserta. Anda dapat membawa jenis tanaman, bibit,
mikroskop, buku manual, vcd, dvd, tv atau yang
dapat dibawa ke dalam kelas untuk dapat dilihat
oleh peserta. Poster dan gambar juga dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk menerangkan
konsep yang sulit diucapkan dengan kata kata.
20- Pengaturan bangku yang anda susun merefleksikan
hubungan yang ingin anda ciptakan antara anda dan
peserta serta antara sesama peserta. Tidak kalah
pentingnya adalah pemilihan jenis bangku. Saat
ini penggunaan bangku yang dapat dipindah
pindahkan dan nyaman cukup efektif digunakan
untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman.
21- Musik telah lama percaya untuk meningkatkan
kemampuan intelenjensi dan mempunyai efek
menenangkan bagi bayi. Efek baik dari musik juga
dapat dinikmati oleh para orang dewasa.
22-
- Menurut Bobbi Deporter musik dapat digunakan
untuk - Meningkatkan semangat
- Merangsang pengalaman
- Menumbuhkan relaksasi
- Meningkatkan fokus
- Membina hubungan
- Menentukan tema dalam pembelajaran
- Memberikan inspirasi
- Bersenang - senang
23- Rancangan
- Setiap sesi pembelajaran tentunya mempunyai
tujuan. Tujuan anda sebaiknya tidak bersifat
absurd sehingga hasil dari tujuan tadi dapat
diukur. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah
pedoman dan prosedur bagi kita untuk mencapai apa
yang diharapkan.
24-
- Tujuan misalnya, anda ingin peserta untuk dapat
melakukan sesuatu secara efektif ( peserta dapat
memasak nasi goreng dengan menggunakan nasi dan
daging ). Jadi, dalam merancang suatu sesi
pembelajaran harus terdapat tujuan yang akan anda
capai setelah sesi dan strategi strategi yang
dipakai untuk mencapai hasil yang diharapkan
25-
- Ada 3 karakteristik tujuan dalam pembelajaran
- Spesifik (dinyatakan secara specifik, definitif
dan istimewa) - Dapat diukur dan dievaluasi berdasarkan standar
yang ada - Menggambarkan hasil (outcome) yang dapat diamati
baik langsung maupun tidak langsung.
26- Selain mempunyai tujuan yang spesifik dalam
penyajian pembelajaran perlu memperhatikan
beberapa aspek. - Pemanfaatan multisensori (visual, auditori dan
kinestetik) - Berikanlah pembalajaran secara bertahap atau
jadikan pembelajaran itu menjadi segmen segmen,
hal ini dapat disusun dari yang paling mudah ke
yang lebih sulit. - Lakukan pengulangan. Pengulangan dapat membantu
anda memberikan dorongan atau enforcement
terhadap poin poin yang akan anda sampaikan
kepada peserta
27-
- Bobbi DePorter menggunakan istilah TANDUR untuk
mengorkestrasi pembelajaran yang mengesankan - T tumbuhkan. Tumbuhkan minat dan motivasi
peserta terhadap apa yang akan Anda sampaikan.
Libatkan mereka sebagai individu yang akan
berperan secara aktif dan setara dengan anda.
28-
-
- A alami. Berikan mereka pengalaman belajar
tumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui. - N namai. Berikan data/substansi yang ingin
anda sampaikan saat minat mereka memuncak. - D demonstrasikan. Berikan kesempatan kepada
peserta untuk mengaitkan pengalaman dengan
informasi baru yang baru mereka terima, sehingga
mereka dapat menghayati dan menjadikannya sebagai
pengalaman pribadi
29-
- U ulangi. Rekatkan gambar keseluruhannya.
Mengulang adalah kegiatan yang dapat membantu
anda menanamkan secara efektif apa yang ingin
anda tanamkan kepada peserta. - R rayakan. Rayakanlah kesuksesan yang telah
diperoleh oleh peserta. Kesuksesan pembelajaran
dapat anda identifikasi dengan semangat peserta
yang tetap bertahan sampai akhir sesi. Rayakan
dengan tepuk tangan, musik yang menyegarkan, atau
ucapan ucapan selamat dari anda.
30C. Hambatan hambatan dalam menajemen kelas
- Bagi anda yang pernah memberikan pendidikan dan
pelatihan tentu pernah mendapatkan seorang
peserta yang sepertinya tidak dapat melakukan
proses pembelajaran, tidak ikut berpartisipasi
secara aktif dan suportif.
31-
- Hal ini mungkin pernah kita alami sendiri.
Hambatan ini dapat juga berupa ketidakmampuan
mereka untuk memahami apa yang sedang disampaikan
atau kehilangan konsentrasi. Kegagalan untuk
memahami atau memusatkan perhatian perlu dicari
penyebabnya sehingga hambatan hambatan itu
dapat diminimalisir.
32-
- Ada tiga hambatan dalam pembelajaran
- Hambatan yang disebabkan oleh situasi yang
dihadapi peserta, - Hambatan hambatan yang berasal dari program
pembelajaran, dan ke - Hambatan hambatan internal seperti sikap dan
perilaku yang dimiliki peserta
33-
- Hambatan hambatan belajar ini akan
menimbulkan berbagai reaksi dari peserta seperti
menarik diri, menunjukkan otoritas yang
berlebihan dengan berbincang bincang seenaknya
saat proses berjalan dan kurang/tidak memberikan
perhatian terhadap pembelajaran
34 Strategi Mengurangi Hambatan
- Bersikaplah hati hati dan terbuka terhadap
reaksi reaksi ini. Kita harus terus menelaah
apa yang kita lihat. Sediakan alat bantu yang
dapat membuat mereka melihat. Anda dapat merubah
posisi/lokasi duduk peserta untuk merubah nuansa
hati peserta. Penggunaan warna dan gambar sangat
membantu untuk menerangkan makna tanpa harus
memahami secara penuh kata kata yang anda
sampaikan di depan kelas.
35-
- Motivation killers itu sbb
- Tidak memperhatikan kebutuhan dan kecenderungan
belajar peserta - Tidak memperhatikan tiga modalitas belajar
peserta (ini akan dibahas dalam bab berikut) - Hanya memperhatikan satu faktor intelenjensi
manusia, padahal manusia itu adalah makhluk yang
memiliki setidak tidaknya 8 jenis intelejensi
seperti (verbal, linguistik, intrapersonal,
interpersonal, musikal, kinethetic, spasial,
logika matematika) - Menggunakan keterampilan komunikasi dan feedback
negatif.
36-
- Motivation killers itu sbb
- Menggunakan ancaman dan intimidasi
- Membiarkan peserta keluar dari proses
pembelajaran - Membatasi kesempatan untuk berkreativitas
- Tidak bersikap antusias terhadap lingkungan,
pembelajaran dan topik yang disampikan - Tidak memperhatikan kepribadian peserta
- Bersikap ragu ragu terhadap input peserta
- Tidak cukup persiapan dan latihan untuk sesi yang
akan disampaikan - Menggunakan informasi yang usang dan tidak akurat
dalam sesi anda.
37-
- Manajemen kelas ditujukan untuk mengoptimalkan
proses dan hasil pembelajaran dengan melihat
aspek aspek kelas seperti aspek manusia, aspek
lingkungan kelas serta melihat kendala yang
muncul yang dapat menghambat proses dan kegiatan
pembelajaran.
38-
- Pengelolaan kelas juga ditujukan untuk membantu
para peserta belajar dengan cepat dan
menyenangkan. Pendekatan pendekatan yang dapat
dipakai untuk melibatkan para peserta belajar
dalam berinteraksi dalam kelas.
39 A. Pendekatan Perubahan Perilaku
- Intelejensi bukanlah suatu yang tidak dapat di
rubah dan ditingkatkan. Intelejensi kita dapat
turun naik seperti kurva matematika dan kurva ini
dipengaruhi oleh keterlibatan kita dalam
mengembangkan diri dalam kegiatan kegiatan dan
faktor lingkungan.
40-
- Belajar mempunyai arti
- Terjadinya perubahan baik sementara atau
perubahan permanen dalam bertindak,
berpikir/merasakan - Belajar bersifat aktif, bukan penerimaan ilmu dan
keterampilan pasif - Belajar bersifat pribadi, individual kita bisa
saja belajar dengan orang lain, namun perubahan
yang akan kita lakukan adalah keputusan pribadi
kita - Belajar tidak dapat dipaksakan, kita melakukannya
atas kemauan kita sendiri
41-
- Strategi yang dapat dilakukan dalam merubah
perilaku peserta - Menangkap/menarik perhatian peserta dan
mengarahkan perhatiannya kepada anda atau kepada
materi yang akan anda berikan. Beberapa ungkapan
menjadi contoh Jika kalian dapat mendengar
suara saya Jika kalian dapat mendengar suara
saya menghadaplah kemari
42- Mendorong mereka untuk memberikan apresiasi, baik
dengan ucapan terima kasih atau tepuk tangan.
Strategi ini dapat kita lakukan saat kita
mengemukakan berita baik, atau memaparkan sukses
sukses kecil yang terjadi pada saat
pembelajaran.
43- Gerakan tubuh diyakini tidak hanya untuk
memperkuat modalitas kinestetik, tetapi sangat
berguna untuk memberi pengaruh pada perilaku
mereka. Bila anda melihat seorang peserta yang
kelihatan terus menerus menghadap ke luar
jendela, asumsi pertama anda adalah si peserta
sedang tidak fokus pada anda.
44- Mengambil jeda. Lakukanlah jeda bila diperlukan.
Anda dapat menawarkannya kepada peserta. Waktu
istirahat yang terarah dan terencana dapat
menyegarkan otak dan memulihkan perhatian peserta
kepada anda dan pelajaran anda.
45- Menciptakan Strategi Berpikir. Bagaimana membuat
peserta berpikir ? Ajukan pertanyaan kepada
mereka untuk tujuan menghargai mereka, mengasah
keterampilan berpikir dan mengetahui kondisi
pikiran dan perasaan mereka.
46- Melakukan tanya jawab. Kegiatan tanya jawab
dirasakan sangat efektif untuk menimbulkan dan
mempertahankan minat dan perhatian peserta.
Kegiatan tanya jawab juga dapat menggali
kemungkinan kekawatiran, ketidaktahuan dan
pengalaman pengalaman menarik/buruk dari
peserta.
47- Berikan rangkuman dari apa yang telah terjadi
selama pembelajaran. Rangkuman sebaiknya bukan
saja berisi apa yang telah anda sajikan, tapi
juga dapat berisikan masukan, temuan dan kesan
yang diperoleh selama pembelajaran.
48-
- feedback yang positif mempunyai 2 fungsi utama
- Memberikan kesempatan bagi para peserta untuk
mengetahui apa yang telah melakukan dengan benar
dan - Meningkatkan motivasi melalui pujian - pujian
49- Panduan untuk Memberikan Feedback yang Efektif
Feedback yang efektif Feedback yang tidak efektif
1. Disampaikan secara khusus 1. Disampaikan secara acak
2. Dikhususkan pada satu keberhasilan peserta 2. Terbatas pada reaksi umum
3. Spontanitas, bervariasi, dan kredibilitas berikan perhatian perhatian penuh pada keberhasilan peserta 3. Perhatian sangat minimal dan hanya bersifat kebiasaan saja
4. Pujilah keberhasilan peserta dengan kriteria performance (yang melibatkan kriteria usaha yang telah dilakukan) 4. Hanya memberi pujian pada partisipasi saja, tanpa memperhatikan proses performance dan hasil
5. Berikan informasi kepada peserta tentang kompetensi mereka atau nilai dari keberhasilan yang mereka peroleh 5. Tidak memberikan informasi sama sekali atau memberikan informasi tentang status mereka
6. Orientasi peserta kepada apresiasi yang lebih baik dari sikap dan perilaku mereka yang terkait dengan tugas tugas dan pemikiran mereka terhadap masalah 6. Mengorientasikan peserta kepada perbandingan mereka dengan orang lain di kelas dan mengarahkan pikiran mereka kepada persaingan
50Feedback yang efektif Feedback yang tidak efektif
7. Menggunakan keberhasilan peserta sebelumnya sebagai konteks untuk menggambarkan keberhasilan saat ini 7. Menggunakan keberhasilan orang lain sebagai landasan untuk menggambarkan keberhasilan peserta saat ini
8. Pujian diberikan sebagai penghargaan terhadap usaha yang diberikan untuk tugas tugas yang sulit 8. Pujian diberikan tanpa melihat usaha usaha yang dilakukan atau makna dari keberhasilan tersebut
9. Mengatribusikan keberhasilan dengan usaha dan kemampuan, mengeimplikasikan bahwa keberhasilan serupa dapat dilakukan dimasa yang akan datang 9. Hanya mengaitkan keberhasilan sebagai faktor dari luar seperti keberuntungan (karena tugas itu mudah misalnya)
10. Memfokuskan perhatian peserta pada sikap mereka dalam menangani tugas 10. Memfokuskan perhatian peserta kepada guru sebagai figur otoritas eksternal yang memanipulasi mereka
11. Memberikan apresiasi, dan atribusi yang diinginkan tentang sikap yang terkait dengan tugas setelah proses selesai 11. Menggangu proses yang sedang berjalan, merusak perhatian
51-
- Memberikan beberapa tip agar dapat memberikan
feedback atau kritik yang baik - Jangan memberikan kritik/feedback negatif didepan
umum (kelas) - Buatlah kritik itu impersonal, kritiklah
perbuatannya bukan orangnya (misal anda ini aneh
sebagai peserta anda seperti orang sulit
mengerti)
52- Mulailah memberikan feedback/kritik dengan kata
pujian yang baik - Sediakan jawaban. Kalau kita memberikan kritikan
tentu kita mempunyai jawaban/alternatif yang
lebih baik/ tepat dari yang diberikan oleh
peserta anda - Ajaklah mereka bekerjasama misalnya anda dapat
mengatakan mari kita selesaikan bersama masalah
yang kita hadapi. Kita tidak menuntut mereka
untuk melakukannya sendiri
53- Berikan satu feedback/kritik untuk satu
pelanggaran/ kesalahan/ ketidaknyamanan yang
mereka ciptakan - Akhiri pemberian feedback/kritik dengan kata
kata bersahabat
54 B. Pendekatan Penciptaan Sosio - emosional
- Pernahkah anda belajar sesuatu yang tidak
tercantum dalam kurikulum ? Pernahkah anda
merasakan bahwa tanpa anda sadari anda belajar
sesuatu yang sangat berarti untuk perkembangan
anda di masa akan datang ?.
55-
- Banyak sekali yang dipelajari oleh peserta
melalui hubungan sosial dibanding yang mereka
pelajari dari apa yang disusun berdasarkan
kurikulum secara formal. Belajar, khususnya, bila
terjadi dalam kelas untuk waktu yang panjang,
dapat menjadi sesuatu pengalaman yang intens yang
membutuhkan banyak konsentrasi.
56-
- Mengingat kelas merupakan komunitas yang
terbentuk dalam waktu yang relatif singkat,
hubungan sosio emosional perlu diperhatikan.
Komunitas sosial yang terbentuk didalam kelas
dapat dijadikan sebagai sumber dan alat
pembelajaran.
57-
- Dengan memperhatikan faktor faktor sosio
emosional dalam kelas dan menggunakan strategi
untuk membangun situasi sosio emosional yang
kondusif dan harmonis, kita akan menerapkan
pendekatan sosio emosional dalam mengoptimalkan
pembelajaran.
58- Beberapa strategi agar hubungan sosial
emosional dalam kelas dapat memberikan kontribusi
positif pada pembelajaran - Pemanfaatan 4 prinsip komunikasi ampuh seperti
- memunculkan kesan, dimana anda menciptakan kesan
atau citra yang baik dengan menimbulkan asosiasi
positif - mengarahkan fokus dengan memberikan/mengingat
informasi yang telah dipelajari sebelumnya
59- melibatkan semua peserta (ciptakanlah suasana
kerjasama, kerja tim, dan keterlibatan semua
peserta - penggunaan kata/perintah yang spesifik.
Penggunaan kata kata yang tidak berbelit
belit dan terlalu umum akan menghindari persepsi
yang salah dalam berkomunikasi
60- Komunikasi Nonverbal yang efektif. Dalam
komunikasi tubuh ini perlu kita perhatikan kontak
mata, ekspresi wajah, nada suara, gerak tubuh dan
postur tubuh. Sekali lagi semua bagian tubuh kita
merefleksikan kepribadian dan suasana hubungan
yang kita ciptakan dalam kelas
61 C. Pendekatan Proses Kelompok
- Pengelompokkan tergantung pada kebutuhan dan
manfaat yang anda harapkan dari kegiatan sesi
yang anda berikan. Pengelompokkan sangat membantu
karena
62- Memberikan kesempatan kepada setiap peserta untuk
berbicara - Merubah fokus pembicaraan
- Merubah atmosfer
- Bila anda mengalami kelupaan, kegiatan kelompok
dapat memberi waktu kepada anda untuk mengingat
kembali apa yang akan anda lakukan selanjutnya - Membangunkan setiap orang
- Mendapatkan diskusi yang hidup
63-
- Berikut gambaran, plus dan minus model
pengelompokkan yang dapat diterapkan - Kelas Besar
- Tentu model interaksi ini mempunyai kebaikan dan
kelemahan -
64- Keunggulannya
- mendorong rasa kebersamaan di antara anggota
kelas. Dan dianggap mudah untuk membagi perasaan
seperti kebahagiaan dan kegembiraan - cara ini merupakan yang paling baik untuk
memberikan keterangan dan instruksi gambar dan
teks atau audio tape serta video tape. Selain itu
kelas besar tidak memakan biaya yang besar untuk
dioperasikan
65- dapat dengan mudah menciptakan mood kelas
secara umum. Misalnya, bila ada suasana/kondisi
yang menjadi trigger untuk membuat seorang
tertawa maka hal ini dapat mengakibatkan yang
lain untuk tertawa. Kelas besar dapat memberikan
secara umum progress kelas
66- Kelemahannya
- Model interaksi ini lebih terfokus pada kelas
tidak pada individu. Setiap peserta didorong
untuk melakukan sesuatu yang sama pada waktu yang
bersamaan - Masing masing individu tidak mempunyai banyak
kesempatan atau kesempatan yang sama untuk
mengatakan sesuatu yang mereka inginkan
67- Banyak peserta yang tidak berani/ingin
mengungkapkan sesuatu/berpartisipasi didepan
kelas yang besar - Kelas besar kadang kala dapat membuat peserta
tidak ingin bertanggung jawab terhadap
pembelajaran mereka. Kelas besar lebih mendorong
pada proses transmisi ilmu - Bila anda mengajar bahasa, model ini bukanlah
cara yang tepat untuk menerapkan pengajaran
bahasa yang komunikatif
68- Peserta Belajar Sendiri
- Model belajar seperti ini adalah model yang
sangat berbeda dari model diatas. Model belajar
seperti ini dapat dilakukan dimana peserta dapat
melakukan pembelajaran/atau latihan sendiri
didalam kelas, peserta belajar sendiri dengan
peserta lain, atau peserta belajar diruangan
belajar seperti self-access centre atau di
lapangan.
69-
- Keunggulannya
- Memberikan ruang bagi guru untuk merespon
perbedaan individu dalam hal pace of learning,
gaya dan minat belajar - Tidak begitu menegangkan bagi peserta untuk
melakukan pembelajaran dibanding dengan didepan
kelas
70- Dapat megnembangkan otonomi peserta dan
meningkatkan kepercayaan diri mereka - Dapat menciptakan suasana tenang dalam kelas
71- Kelemahannya
- Model ini tidak membantu peserta untuk memiliki
rasa memiliki, bekerja sama terhadap peserta
lain. Oleh sebab itu, sulit untuk membuat peserta
untuk saling membantu dan memotivasi satu sama
lain. - Memberikan waktu dan persiapan yang lebih banyak
untuk setiap individu dibanding dengan kelas besar
72- Kerja Berpasangan
- Model pembelajaran ini melibatkan dua peserta
dalam proses pembelajaran. - Keunggulannya
- Meningkatkan waktu berkomunikasi antar peserta
secara dramatis
73- Memberikan peluang bagi peserta untuk bekerja dan
berinteraksi secara mandiri tanpa bantuan yang
berarti. Model ini diyakini dapat meningkatkan
kemandirian peserta dalam proses belajar - Memberikan waktu untuk bekerja dengan pasangan/
kelompok lain saat satu pasangan / kelompok
mengerjakan tugas/latihan mereka
74- Kelemahannya
- Bagi peserta atau kelompok yang tidak commited
terhadap proses belajar, model ini dapat
memberikan peluang bagi mereka untuk keluar dari
topik/tugas yang mereka kerjakan. - Adanya peran dominan dari individu dapat menjadi
ancaman bagi individu lain untuk berpartisipasi. -
75-
- Selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam
menentukan jenis pengelompokkan adalah - Jumlah peserta diklat
- Jenis mata ajar
- Waktu yang tersedia
76 D. Pendekatan Eklektik
- Dalam menciptakan suatu pembelajaran yang
menarik, efektif dan memberikan hasil yang
optimum tentu sangat tergantung pada karakter
kelas, fasilitas dan tujuan diklat. Untuk itu
pendekatan elektik dapat menjadi pilihan tepat.
Elektik yang dalam bahasa inggrisnya disebut
sebagai electic atau eclecticism adalah suatu
prinsip atau praktik dalam memilih yang terbaik
dan sangat berguna daripada menggunakan semua ide
atau teori yang berbeda.
77-
- Kita selalu didorong untuk menggunakan berbagai
pendekatan, namun jangan memaksakan pendekatan
yang tidak nyaman bagi peserta
78-
- Setiap manusia mampu memahami objek yang ada
diluar dirinya dengan menggunakan indra dan
otaknya. Indra dan otak yang digunakan untuk
belajar memahami sesuatu disebut modalitas.
Diantara indra manusia yang paling dominan
digunakan adalah penglihatan, pendengaran,
perasaan dan kinesthetic.
79-
- Didalam kelas, indra yang dominan ini
dipengaruhi gaya belajar sesorang. Untuk dapat
mengelola kelas yang efekstif, pemahaman terhadap
modalitas belajar dan aplikasi dari pemahaman
terhadap modalitas ini sangat penting dalam
menciptakan suasana dan rancangan pembelajaran
yang menggairahkan
80 A. Gaya Belajar
-
- Tugas pengajar adalah memfasilitasi orang
mendapatkan kompetensi yang dibutuhkan dalam
dunia kerja atau dalam kehidupan sehari - hari.
Sejalan dengan perubahan menjadi pemburu
informasi kompetensi yang dibutuhkan pasar, maka
peserta dapat menggunakan berbagai cara atau gaya
mendapatkan kompetensi yang dibutuhkan.
81- Gaya VAK
- Menggunakan seluruh indra dan aktivitas fisik,
diklasifikasikan dalam tiga gaya belajar yakni
Visual, Auditory dan Khinesthtic (VAK)
82-
- Gaya belajar visual adalah adanya kecenderungan
peserta diklat lebih mudah menyerap informasi
dengan menggunakan bentuk gambar, diagram,
display data, chart, film dan sebagainya. Visual
memiliki ketajaman yang kuat , karena dalam otak
terdapat lebih banyak perangkat yang memproses
informasi visual dari pada yang dikirim indra lain
83-
- Gaya belajar Auditory adalah adanya
kecenderungan peserta untuk lebih mudah menyerap
informasi dengan mengandalkan pendengaran atau
kata kata . Tanpa disadari telinga yang baik
terus menerus dapat menangkap suara atau bunyi
dan meneruskannya ke otak.
84-
- Gaya belajar khinesthetic adalah adanya
kecenderungan peserta lebih mudah menyerap
informasi dengan melakukan aktivitas fisik
seperti mengidentifikasi, meniru, simulasi,
bermain peran dan mendemonstrasikan aktivitas
tertentu.
85- Gaya BBA
- Belajar Berdasarkan Aktivitas (BBA) adalah
bergerak aktif secara fisik ketika belajar,
dengan memanfaatkan indra sebanyak mugkin, dan
membuat seluruh tubuh/pikiran terlibat dalam
proses belajar
86-
- BBA secara umum lebih efektif daripada pasif
duduk menerima. Gerakan fisik meningkatkan proses
mental. Otak yang terlibat dalam gerakan tubuh
terletak pada neokorteks yakni bagian otak yang
digunakan untuk berfikir
87- Gaya Pendekatan SAVI
- Peserta didik tidak otomatis meningkatkan
kecerdasannya dengan menyuruh berdiri, bergerak
dan berjalan. Tetapi memadukan gerakan fisik
dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua
indra dapat mempengaruhi hasil belajar. SAVI
yakni Somatis, Auditori, Visual, Intelektual
88- Belajar Somatis
- Somatis berasal dari bahasa Yunani artinya
tubuh. Belajar somatis berarti belajar dengan
seluruh indra. Sejalan dengan itu peserta yang
melakukan gerakan dalam kelas tidak perlu dilarang
89- Belajar Intelektual
- Intellektual adalah bagian diri yang berkaitan
dengan fungsi merenung, mencipta, memecahkan
masalah, membangun makna. Intellektual adalah
pencipta makna dalam pikiran, sarana yang
digunakan manusia untuk berfikir, menyatukan
pengalaman menciptakan jaringan saraf baru dan
belajar (Meie)
90 B. Dominasi Otak
-
- Pusat belajar sebenarnya berada dalam otak.
Tubuh dengan semua indra hanya merupakan saluran
informasi yang diteruskan ke otak untuk diproses
atau diolah menjadi suatu keluran berupa hasil
pemikiran yang rasional
91- Teori Triune Brain
- Teori triune brain menggambarkan tiga tahap
perkembangan otak - Tahap pertama dikenal dengan otak reptilia berada
pada belahan bawah. Fungsi utamanya
mempertahankan eksistensi manusia seperti
bernafas, mencerna makanan, sirkulasi dan
reproduksi. Cara kerjanya instinktif.
92- Tahap kedua sistem limbic berada ditengah. Fungsi
utamanya untuk mencatat pengalaman pengalaman
yang menyenangkan dan hukum hukuman. Bagian
otak inilah yang berkaitan dengan fungsi
emosional seperti perasaan senang, gembira,
agresivitas, mengendalikan sistem syaraf otonomi
dalam tubuh. Berkontribusi terhadap proses
belajar mengingat, memeriksa, mengubah dan
mengirimkan informasi ke bagian otak lain sesuai
dengan fungsinya.
93- Tahap ketiga disebut neocortex atau berpikir atau
otak belajar berada dibagian atas menutup sistem
limbic. Otak ini mampu belajar, berbicara,
beraktivitas, memecahkan masalah, menentukan
perilaku, berhubungan dengan orang lain dan
dengan lingkungan.
94- Otak kiri dan otak kanan
- Neocortex terdiri atas belahan otak kanan dan
otak kiri. Belahan otak ini sampai pada belahan
sistem limbic. Pada kedua belahan ini terdapat
semua proses seperti penglihatan, pendengaran,
percakapan, gagasan nonverbal perilaku tertentu,
menggerakkan anggota tubuh, berpikir,
menyelesaikan masalah, pertimbangan, dan
mengambil keputusan.
95-
- Otak kanan berhubungan dengan mental skills
yakni memproses dan menyimpan informasi mengenai
gambar, imajinasi, warna, ritme, dan ruang. Otak
kanan berperan dalam kegiatan yang terkait dengan
sensor sensor. Otak kiri berperan dalam
kaitannya dengan kegiatan motorik dan berhubungan
dengan pengenalan angka angka, kata kata,
logika, urutan atau daftar dan rincian rincian.
96- Dominasi otak kanan dan otak kiri
- Dominasi otak mempengaruhi gaya dan perilkau
seseorang. Dalam suatu kelompok selalu terdapat
peredaan perilaku, hal itu dipengaruhi
motivasinya. Seseorang yang bermotivasi tinggi
akan lebih mudah untuk meningkatkan daya saingnya.
97-
- Ali misalnya, terlihat berpakaian rapi, serasi,
tertib bekerja, dan menampilkan prestasi kerja
tinggi. Itu berarti Ali didominasi otak kiri.
Tetapi bila sebaliknya yang terjadi dia
didomonasi otak kanan. Coba satukan jari jari
tangan kanan dan jari tangan kiri. Perhatikan
mana yang berapa disebelah atas. Bila ibu jari
kanan yang diatas itu berarti, anda didominasi
otak kiri dan bila sebaliknya berarti didominasi
otak kanan. Dominasi otak memberikan dasar dalam
mengetahui perbedaan dan sekaligus sebagai ukuran
mengenai perilaku seseorang
98-
- Berdasarkan teori otak kanan dan otak kiri, Ned
Hermarmann mengembangkan model kuadralitas dengan
empat ciri otak. Kuadran A bagian kiri atas,
dengan spesialisasi analsis dengan dominasi
berfikir logis, analisis fakta, memproses angka
angka.
99-
- Kuadran B bagian kiri atas dengan spesialisasi
organisator dengan dominasi terhadap perencanaan,
mengorganisir hal hal teknis dan segala suatu
secara rinci. Kuadran C bagian dari kanan bawah
dengan spesialisasi personal dengan dominasi
terhadap hubungan interpersonal, instuisi, dan
ekpresi.
100-
- Kuadran D bagian kanan atas dengan spesialisasi
sebagai strategis/visualis dengan dominasi
terhadap konsep konsep, imajinasi, dan gagasan
strategis. Spesialisasi itulah yang membuat
adanya dominasi belahan otak. Model kuadran yang
dimaksud adalah sebagai berikut
101-
- KIRI
KANAN - BAWAH BAWAH
- A D
- Detail Emosional
D Fantasi dalam yang jauh
A Fakta
KIRI ATAS
KANAN ATAS
Logika Analitika Fakta Kuantitatif
Holistik Inuitif Terapan Sintesis
Terorganisir Berurutan Terencana Detail
Interpersonal Perasaan Kinestetix Emosional
102- Profil dominasi otak
- Setiap orang paling tidak memiliki satu dominasi
utama - Lebih 90 manusia memiliki multidominasi
- Dominasi otak atau ketidaksukaan sama pentingnya
- Individu dengan profil dominasi berbeda cenderung
berperilaku spesifik - Individu yang berprofil sama cenderung lebih
mudah berkomunikasi - Individu yang berprofil sama cenderung lebih
mudah bergabung dalam satu kelompok - Bila mengetahui profil dominasi satu sama lain
lebih mudah mengatasi masalah yang timbul
103- Kuadran otak manajer dan pemimpin dapat di lihat
dalam model berikut - PROFIL MANAJER
- PROFIL PEMIMPIN
- Dominasi manajer berada pada kuadral A dan B,
sedang dominasi pemimpin berada pada kuadral A,
C, D.
A
D
A
D
B
C
B
C
104C. Tekhnik menciptakan suasana pembelajaran
menggairahkan
-
- Sejalan dengan otak sebagai pusat belajar, dan
cenderung lebih menyukai pengalaman yang
menyenangkan, maka implikasinya suasana hati atau
perasaan senang atau santai/tidak tegang sebelum
dan pada saat belajar akan mempertinggi hasil
pengalaman belajar.
105-
-
- Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan akan
membuat peserta senang merespon, dan menerima
informasi pelajaran serta giat atau bergairah
belajar. Suasana belajar yang menyenangkan
berkaitan dengan emosi yang merupakan fungsi otak
106-
- Cara paling mujarab untuk membangkitkan minat,
kemauan, kesediaan belajar adalah kegembiraan.
Otak sebagai pusat belajar setiap hari dijejali
informasi yang tidak mungkin semua direspon. Otak
cenderung merespon yang menggembirakan.
107-
- Tekhnik menciptakan suasana yang dapat
menggairahkan kegiatan belajar adalah dengan
menciptakan lingkungan yang mampu memenuhi
kebutuhan peserta.
108- Terampil memenuhi kebutuhan tubuh dan indra.
Udara yang sejuk, lingkungan bersih dibutuhkan
tubuh. Cahaya atau penerangan yang cukup
dibutuhkan mata. Implikasinya sebelum pelajaran
dimulai diperhatikan kondisi kenyamanan perasaan
peserta dengan udara yang sejuk dan penerangan
yang cukup. Lingkungannya bersih, sehat, bebas
dari hal hal yang dapat menggangu fisik dan
konsentrasi pikiran peserta.
109- Terampil menata lingkungan tempat duduk. Peserta
duduk berjam jam dalam kelas harus merasa
nyaman dan menempati tempat duduk dengan posisi
yang menguntungkan dapat dengan jelas melihat
pengajar dan materi yang ditayangkan atau ditulis
di papan tulis. Menciptakan hubungan yang
harmonis dalam kelas, setiap peserta merasa
diterima anggota komunitas belajar, tidak ada
yang merasa dikucilkan, diabaikan. Untuk itu
perlu diciptakan hubungan emosional.
110- Terampil menyajikan informasi kompetensi yang
dibutuhkan, informasi kompetensi yang dibutuhkan
dalam dunia kerja dipersiapkan dalam berbagai
bentuk dengan kemasan/desain menarik.
Penyajiaannya disalurkan dengan media yang tepat,
dan metode/ gaya bervariasi agar tidak
membosankan serta dengan dialog interaktif agar
semua peserta berperan aktif.
111-
- Memberikan penghargaan kepada peserta yang
berprestasi mencapai kompetensi sebagai hasil
pengalaman belajar atau hasil dari kegiatan
belajar yang dilakukan baik dalam kelompok maupun
melalui tugas individu.
112- Memberikan kesempatan mengaktualisasikan
kebutuhan yang paling utama adalah memberikan
pengalaman mengaktualisasikan pengetahuan,
keterampilan yang baru dipelajari sebagai suatu
kompetensi baru yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
113-
- Proses menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan - Penyiapan bahan bermakna. Penyiapan bahan ajar
dan contoh contoh disesuaikan dengan kompetensi
yang dibutuhkan dalam dunia kerja dengan kemasan
yang menarik dan didukung media dan metode yang
tepat
114-
- Pembukaan yang rileks. Pembukaan dengan sikap
yang ramah dan memposisikan peserta sebagai mitra
dalam pembahasan inti materi kompetensi,
merupakan salah satu tekhnik menciptakan suasana
rileks, hubungan bersahabat dan untuk
menghilangkan rasa khawatir serta mengurangi
ketegangan syaraf. Dalam kondisi khawatir, saraf
tegang sulit menangkap dan mencerna pelajaran.
115-
- Meriveuw hasil belajar dimasa lalu merupakan
suatu teknik apresiasi dan asosiasi. Artinya
pengetahuan lama yang dimiliki peserta dijadikan
acuan atau dimanfaatkan dalam menentukan awal
materi yang akan dibahas sebelum menerima
pengetahuan, keterampilan baru dengan cara
mengajukan pertanyaan untuk direspon peserta.
116-
- Cara ini sekaligus untuk mengecek kemampuan
dasar yang dimiliki peserta terhadap inti materi
yang akan atau sedang dibahas. Ini merupakan
salah satu tekhnik memberdayakan kemampuan
kognitif yang telah dimiliki peserta
117-
- Strategi penyajian terpadu
- Strategi penyajian menerapkan pola penyajian
terpadu. Memadukan materi yang diolah sebagai
stimulasi untuk direspon dan direinforce. Artinya
setiap stimulasi (materi) yang disajikan dapat
direspon dengan baik selalu direinforce sehingga
memberikan suasana menyenangkan, dan memuaskan.
118-
- Gaya penyajian
- Gaya penyajian dengan dialog interaktif yakni
dengan melemparkan pertanyaan yang berkaitan
dengan inti materi yang akan dibahas, merupakan
tehknik untuk melibatkan peserta atau membuat
peserta berinteraksi aktif dengan guru dan dengan
sesama peserta.
119-
- Memanggil beberapa nama peserta untuk memberikan
respon merupakan suatu tekhnik meningkatkan
perhatian, minat peserta terhadap materi
pelajaran. Mendengar namanya disebut, apalagi
yang sedang ngobrol, melamun, ngantuk akan
membuat mereka terkonsentrasi terhadap materi
yang sedang dibahas dan mencoba memberikan
respon. Mereka dibantu untuk memberikan respons,
dan bukan untuk ditertawai atau dicemooh. Respon
terus diminta kepada beberapa orang secara acak.
120-
- Memberikan kesempatan bertanya dan menjawab
berbagai pertanyaan bertujuan untuk meningkatkan
interaksi aktif dan mempercepat peserta
memberikan respon. Dengan cara cara penyajian
demikian peserta lebih diberdayakan (berinteraksi
aktif), selalu penuh perhatian terhadap pelajaran
karena semua sumber daya kelas kondusif
(dikondisikan) dan dengan penerapan pola
penyajian terpadu suasana belajar menyenangkan
peserta
121-
- Evaluasi
- Dengan memberikan reinforcement atau pengakuan
atas jawaban yang benar pada saat setiap pokok
bahasan dipelajari merupakan suatu teknik
evaluasi yang dapat membangkitkan motivasi
belajar yang menyenangkan, dan memuaskan peserta.
122-
- Menutup kegiatan
- Kegiatan diakhiri dengan meminta peserta membuat
rangkuman dan memberikan kesan serta hal hal
yang perlu ditindak lanjuti dalam sesi berikutnya
dan dalam dunia kerja