Title: SYARAT TUMBUH
1Budidaya KELAPA SAWIT
CUCU SUHERMAN JURUSAN BUDIDAYA FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
2Tanaman Kelapa Sawit
3Luas Area Pertanaman Kelapa Sawit di Indonesia
Tahun Luas area (ha) Peningkatan per tahun
Luas area (ha) ()
1999 3.901.802
2000 4.158.077 6,57
2001 4.713.435 13,36
2002 5.067.058 7,50
2003 5.283.557 4,27
2004 5.284.723 0,02
2005 5.453.817 3,20
2006 6.074.926 11,39
4Produksi Kelapa Sawit di Indonesia
Tahun Produksi (ton) Peningkatan per tahun
Produksi (ton) ()
1999 6.455.590
2000 7.000.508 8,44
2001 8.396.472 19,94
2002 9.622.345 14,60
2003 10.440.834 8,51
2004 10.830.389 3,73
2005 11.861.615 9,52
2006 13.390.807 12,89
5Perkembangan Ekspor dan Konsumsi CPO Dunia
(ribuan ton)
6Tanaman kelapa sawit berdasarkan ketebalan
tempurung dan daging buahnya terbagi menjadi 3
macam
- Jenis Dura biasanya ditanam sebagai pohon induk
dengan ciri-ciri daging buah tipis (20-65),
tempurung tebal (20-50) dan biji tebal (4-20). - Jenis Pisifera biasanya ditanam sebagai tanaman
serbuk sari dengan ciri-ciri daging buah tebal
(92-97), tidak ada tempurung dan biji kecil
(3-8). - Jenis Tenera biasanya ditanam di perkebunan
kelapa sawit dengan ciri-ciri daging buah sedang
(60-96), tempurung tipis (3-20) dan biji sedang
(3-15).
Bahan tanaman yang biasa dipakai untuk
kepentingan komersial adalah benih hibrida hasil
persilangan DxP (Dura dan Pisifera).
7TANAH
- Podsolik, latosol, hidromorfik kelabu, regosol,
andosol, organosol dan alluvial - Solum tebal yaitu 80 cm
- Tekstur ringan, pasir 20-60, debu 10-40, liat
20-50 - Perkembangan struktur baik, konsistensi gembur
sampai agak teguh dan permeabilitas sedang - pH 4-6, terbaik 5 5,5
- Kandungan unsur hara tinggi C/N mendekati 10,
daya tukar Mg 0,4 1,0 me/100g, daya tukar K
0,15 0,2 me/100g, perbandingan daya tukar Mg
dan K berada pada batas normal - Topografi adalah areal dengan kemiringan 0 -15?
8PERSIAPAN LAHAN
- Areal hutan
- Areal alang-alang
- Konversi dan replanting
9Areal hutan
- Penghimasan
- Pemotongan dan penebasan semua jenis kayu maupun
semak belukar yang ukuran diameternya lebih kecil
dari 10 cm - Penebangan pohon
- Penebangan batang-batang kayu yang berdiameter
gt10 cm, khusus untuk jenis hutan primer dan
sekunder - Merencek/memerun
- Cabang dan ranting kayu yang sudah ditebang
dipotong-potong untuk mempermudah perumpukan
hingga panjang rata-rata menjadi 6-8 m.. - Perumpukan
- Pengumpulan cabang dan ranting yang telah
dipotong sebagai bahan bakar dari kayu yang lebih
besar
10Areal alang-alang
- Mekanis membajak dan menggaru
- Khemis penyemprotan alang-alang dengan racun,
antara lain Dalapon atau Glyphosate
11Konversi dan replanting
- Konversi adalah pembukaan areal dari bekas
perkebunan tanaman lain, - replanting/peremajaan adalah pembukaan areal dari
bekas perkebunan kelapa sawit yang sudah tua atau
tidak produktif lagi - Penanaman tanama penutup tanah 1 bulan sebelum
penanaman kelapa sawit - Fosfat alam ditaburkan kemudian tanah dibajak dan
digaru - Benih tanaman yang diperlukan 5 7,5 kg/hektar
- Pembuatan tiga saluran dengan jarak 1,5 2 m
- Tiga minggu setelah benih berkecambah, tanaman
dipupuk dengan pupuk majemuk
12PERSIAPAN BAHAN TANAM
- Persiapan benih
- Seleksi biji
- Perkecambahan
- Pesemaian (pre-nursery)
- Pembibitan (main-nursery)
13Persiapan benih
- Tangkai tandan buah dilepaskan dari spikeletnya.
- Tandan buah diperam 3 hari dan disiram air.
- Buah dipisahkan dari tandannya, diperam lagi
selama 3 hari - Buah dimasukkan ke dalam mesin pengaduk untuk
memisahkan daging buah dari benih, untuk
selanjutnya benih dicuci dengan air dan direndam
dalam larutan Dithane M-45 0,2 selama 3 menit. - Benih lalu dikeringanginkan dan diseleksi untuk
memberoleh biji yang berukuran seragam. Semua
benih disimpan di dalam ruangan bertemperatur 22
C dan kelembaban 60 - 70 sebelum dikecambahkan
14Seleksi biji
- Berasal dari persilangan varietas unggul (Dura
dan Pisifera) - Diambil dari tandan buah yang besar dari pohon
yang telah diseleksi dan diketahui sifat-sifatnya - Tandan yang telah dipanen dibawa ke lab persiapan
biji - Biji direndam selama 3 menit dalam larutan
Dithane dan dikeringanginkan - Biji disimpan min 1 bulan sebelum dikecambahkan
15Buah kelapa sawit
16Persiapan perkecambahan
- Untuk mempercepat perkecambahan menipiskan
kulit biji dengan mengasahnya atau dengan
melarutkan biji dengan larutan HCl 0,1 - Pemeriksaan kadar air biji, jika lt 18 maka perlu
direndam - Biji dikeringanginkan pada ruangan pengeringan.
17Perkecambahan
- Biji-biji dimasukkan ke dalam kantung plastik,
setiap kantung berisi 500 1000 butir biji - Kantung diatur pada rak-rak di dalam germinator
selama 80 hari dengan suhu rata-rata 39,5?C dan
tidak perlu disiram - Setelah 80 hari, biji dikeluarkan dan dipindahkan
ke ruangan lain bersuhu 28?C - Biji dikeluarkan dan direndam dalam bak
perendaman selama 3 hari untuk menaikkan kadar
air dari 18 menjadi 23 - Biji dikeringanginkan selama 1 hari dan kembali
dimasukkan ke dalam kantung plastik serta
diletakkan pada rak-rak di dalam ruangan
perkecambahan bertemperatur 26-28?C - Setelah 12 -15 hari biji akan mulai berkecambah
dan selanjutnya tiap minggu diperiksa dan
dikeluarkan - Setelah 4-5 minggu persentase kecambah mencapai
70 85dan ada yang mencapai 90 - Biji yang tidak tumbuh pada minggu ke-6 diperiksa
apakah viabilitasnya msih baik atau tidak. Jika
masih baik maka dapat dipanaskan kembali selama
20 hari
18Kecambah Kelapa Sawit Kultivar Sungai Pancur 2
(SP 2) berumur 21 HSS
19Pesemaian (pre-nursery)
Bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan bibit yang
merata sebelum dipindahkan ke pembibitan
- Pesemaian dalam bentuk bedengan
- Pesemaian dalam polibeg
Media pesemaian biasanya dipilih pasir atau tanah
berpasir
20Pesemaian dalam bentuk bedengan
- Terdapat dua cara yaitu di atas tanah langsung
dan dengan menggunakan bak semai - Pesemaian di atas tanah dilakukan dengan cara
mencangkul tanah sedalam 20 cm, digemburkan lalu
dicampur dengan pasir yang telah disterilkan - Bedengan dapat dibuat dari kotak dengan ukuran
(120x60x50)cm - Untuk mempermudah penyiraman dan pemindahan
bibit, bak-bak semai ditempatkan di atas
para-para setinggi 60 cm - Benih yang telah berkecambah dan berakar ditanam
dengan jarak 7,5x7,5 cm sedalam 2-5 cm atau
tergantung panjang akarnya - Dilakukan penyiraman 2 kali sehari
- Pemupukan dilakukan dengan pupuk nitrogen setiap
dua minggu sekali - Setelah 4 bulan di pesemaian dan berdaun 2-4
helai, benih mulai dapat dipindahkan ke
pembibitan.
21Pesemaian dalam polibeg
- Dapat dilakukan di kantung plastik, keranjang
bambu atau bakul. - Kantung plastik yang digunakan berukuran
(15x16)cm - Media tanah yang mengandung kotoran dimasukkan ke
dalam polibeg - Benih yang telah berkecambah dan berakar ditanam
sedalam 2 5 cm - Bibit yang telah dipindahkan selama 2 minggu
ditempatkan di bawah naungan - Penyiraman dilakukan 2 kali sehari
- Pemupukan dengan pupuk majemuk atau urea. Setiap
400 bibit memerlukan 56 gram pupuk urea,
sedangkan pupuk majemuk hanya 28 gram. Dilakukan
setiap minggu - Setelah 3 bulan di pesemaian dilakukan seleksi
bibit
22Pesemaian kelapa sawit dalam polibeg di bawah
atap naungan
23Pembibitan (main nursery)
- Pembibitan dapat dilakukan di lapangan maupun
dengan menggunakan kantung plastik besar - Terbagi menjadi
- a. Pembibitan lapangan (field nursery)
- b. Pembibitan kantung plastik besar
24Pembibitan lapangan
- Mengolah tanah dengan cara mencangkul tanah
sedalam 40 cm sambil membersihkan tanaman
pengganggu atau kotoran yang ada - Membuat saluran drainase
- Pemupukan dengan pupuk kandang sebanyak 10toh/ha
atau campuran 500 kg urea dengan 500 g SP36/ha - Areal pembibitan dibagi menjadi bedengan dengan
lebar 5 10 barisan bibit, panjang bedengan
antara 25 30 m dan jarak antar bedengan 70 cm - Jarak tanam (60x60x75x75)cm
- Lubang tanam dibuat sesuai besar tanah (bibit
putaran ) atau panjang akar (bibit cabutan) - Penyiraman bibit disesuaikan dengan curah hujan,
suhu dan penguapan baik oleh bibit maupun tanah - Pemupukan
- Pemindahan bibit yang berumur 12 -14 bulan ke
lapangan - Penyulaman
25Pembibitan kantung plastik besar
- Pembuatan media tanam
- Pengisian polibeg
- Penanaman
- Kantung-kantung plastik dalam pembibitan diatur
berbentuk segitiga sama sisi dengan jarak
(90x90x90)cm - Penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan
26Sistem pembibitan
- Sistem pembibitan tahap ganda
- (double stage system)
- Pembibitan pendahuluan yaitu kecambah ditanam
dengan menggunakan polibeg kecil sampai bibit
berumur 3 bulan - Pembibitan utama (main-nursery) yaitu bibit
ditanam dalam polibeg besar selama 9 bulan - Sistem pembibitan tahap tunggal
- (single stage system)
- Bibit langsung ditanam dalam polibeg besar
hingga berumur 12 bulan tanpa harus ditanam dalam
polibeg kecil terlebih dahulu
27Pembibitan tahap ganda kelapa sawit
- Pembibitan kelapa sawit dilakukan dua tahap
yaitu pembibitan awal (pre-nursery) dan
pembibitan utama (main nursery).
- Pembibitan awal (pre nursery) dilakukan sampai
umur 3-4 bulan atau kecambah sudah memiliki daun
4 helai. Sebaiknya dinaungi, naungan awal dengan
intensitas cahaya 50 - 60 dan secara bertahap
naungan tersebut dikurangi untuk lebih menguatkan
bibit terhadap sinar matahari langsung. - Pembibitan utama (main nursery) dilakukan sampai
umur 8-11 bulan kemudian ditanam di lapangan.
28Bibit pre-nursery yang telah berumur 3 bulan siap
dipindahkan ke main nursery
29Keuntungan dan kekurangan sistem pembibitan tahap
tunggal
- Tidak membutuhkan naungan dan bedengan yang
digunakan sebagai tempat berlindung bibit yang
masih muda - Tidak adanya kekawatiran akan terjadinya
transplanting sock pada bibit - Biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada
pembibitan tahap ganda. - Waktu persiapan areal, sarana dan prasarana
pembibitan menggunakan polibeg besar akan menjadi
lebih pendek karena bibit tidak melalui tahapan
pendahuluan.
30Keuntungan dan kekurangan sistem pembibitan tahap
ganda
- Biaya perawatan dan pengawasan bibit selama 3
bulan akan lebih kecil dan lebih mudah dilakukan. - Pada pembibitan pendahuluan sudah dilakukan
seleksi bibit sebelum dipindahkan ke pembibitan
utama sehingga dapat menghemat penggunaan media
dan plastik besar. - Perlu kesabaran pada saat melakukan pemindahan
bibit dari pembibitan pendahuluan ke pembibitan
utama karena pada masa ini bibit sering mengalami
transpalanting sock jika akarnya banyak yang
rusak.
31PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN KELAPA SAWIT
- Penanaman
- Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
kegiatan penanaman bibit kelapa sawit adalah - pembuatan lubang tanam,
- umur dan tinggi bibit
- susunan dan jarak tanam,
- waktu tanam,
- penanaman tanaman penutup tanah.
-
32- Pembuatan Lubang Tanam
- Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan satu
minggu sebelum penanaman. - Pembuatan lubang tanam berbeda untuk tanah
mineral dan tanah gambut. - - pembuatan lubang pada tanah mineral, hanya
dibuat - satu lubang tanam (tunggal) untuk setiap
tanaman - dengan ukuran lubang sebesar 60 cm x 60 cm x
60 cm. - - pembuatan lubang tanam secara manual di areal
- gambut dapat dibuat ganda (double hole) atau
yang - disebut juga dengan lubang di dalam lubang
- (hole in hole).
- Umur dan Tinggi Bibit
- Bibit dengan umur 12-14 bulan merupakan bibit
yang terbaik untuk dipindahkan ke lapangan. - Tinggi bibit yang dianjurkan berkisar 70 180
cm.
33- Susunan dan Jarak Tanam
- Jarak tanam optimal adalah 9 m untuk tanah datar
dan 8,7 m untuk tanah bergelombang. Susunan
penanaman dapat berbentuk bujur sangkar, jajaran
genjang, atau segitiga sama sisi. - Waktu Tanam
- Di Indonesia, saat yang paling baik untuk
melakukan penanaman adalah pada bulan Oktober
atau November. - Penanaman pada awal musim hujan adalah yang
paling tepat karena persediaan air sangat
berperan dalam menjaga pertumbuhan bibit tanaman
yang baru dipindahkan.
34- Penanaman Tanaman Penutup Tanah
- Tanaman penutup tanah yang baik biasanya berupa
jenis tanaman kacang-kacangan (Leguminosa).
Kriteria yang digunakan untuk memilih jenis
tanaman penutup tanah adalah - - Bukan pesaing tanaman pokok
- - Mudah diperbanyak,
- - pertumbuhannya cepat
- - tidak banyak mengandung hama dan penyakit
- - Memberikan bahan organik yang tinggi
- - Memiliki kemampuan menekan gulma
- Jenis tanaman penutup tanah yang banyak
digunakan untuk areal tanaman kelapa sawit yaitu
Colopogonium caeruleum, Colopogonium mucunoides,
Pueraria phaseoloides, Centrocoma pubescens,
Mucuna cochinchinensis.
35PANEN KELAPA SAWIT
36 Alat Panen
- Dodos untuk memanen kelapa sawit yang memiliki
ketinggian 2-5 m. - Kapak siam untuk tanaman kelapa sawit yang
tingginya 5-10 m - Egrek untuk memanen tanaman kelapa sawit yang
tingginya gt 10 m - Karung plastik untuk menampung tandan sawit yang
telah dipotong.
37Kriteria panen
- Matang panen
- Cara panen
- Rotasi dan sistem panen
- Mutu panen
38Matang Panen
- Merupakan indikasi yang dapat membantu pemanen
agar memotong buah pada saat yang tepat. - Ditentukan saat kandungan minyak max dan
kandungan ALB (FAA) minimal - Terdapat beberapa kriteria matang panen untuk
tanaman kelapa sawit - Berdasarkan umur tanaman
- tahun pertama paling sedikit terdapat 5 brondolan
jatuh di piringan - tanaman berumur lt 10 tahun jumlah brondolan
sekurang-kurangnya ada 10 buah - tanaman berumur gt 10 tahun jumlah brondolan
antara 15-20. - Berdasarkan bobot tandan
- Tandan dengan bobot 6-8 kg paling sedikit
terdapat 8 brondolan - Tandan dengan bobot 8-15 kg paling sedikit
terdapat 15 brondolan - Tandan dengan bobot gt 15 kg paling sedikit
terdapat 20 brondolan
39Cara Panen
- Berdasarkan tinggi tanaman dikenal 3 cara panen
yaitu cara jongkok (pada tanaman dgn tinggi 2 5
m, alat dodos), cara berdiri (pada tanaman dengan
ketinggian 5-10 m, alat kapak siam), cara panen
egrek (tanaman gt 10 m, alat arit bergagang
panjang). - Pelepah daun yang menyangga buah dipotong
terlebih dahulu dan diatur rapi di tengah
gawangan. - Tandan buah yang matang dipotong sedekat mungkin
dengan pangkalnya, max 2cm - Tandan buah yang telah dipotong diletakkan
teratur di piringan dan berondolan dikumpulkan
terpisah dari tandan - Brondolan harus bersih dan tidak tercampur tanah
atau kotoran lain. Proporsi kotoran tidak lebih
dari 3 dari berat tandan. - Tandan buah dan brondolan dikumpulkan di TPH.
40Gambar . Pemanenan tandan buah sebaiknya dipotong
sedekat mungkin dengan pangkal buah
41Rotasi dan sistem panen
- Rotasi panen adalah waktu yang diperlukan antara
panen terakhir sampai panen berikutnya pada
tempat yang sama. - Rotasi panen dianggap baik bila buah tidak lewat
matang, yaitu dengan menggunakan sistem 5/7.
Artinya, dalam satu minggu terdapat 5 hari panen
dan masing-masing ancak panen diulangi (dipanen)
7 hari berikutnya. Dikenal dua sistem ancak
panen, yaitu sistem giring dan sistem tetap.
42- Sistem giring
- Pada sistem ini, apabila suatu ancak telah
selesai panen, pemanen pindah ke ancak
berikutnya yang telah ditunjuk oleh mandor,
begitu seterusnya. Sistem ini memudahkan
pengawasan pekerjaan para pemanen dan hasil panen
lebih cepat sampai di TPH dan pabrik. Namun, ada
kecenderungan pemanen akan memilih buah yang
mudah dipanen sehingga ada tandan buah atau
brondolan yang tertinggal karena pemanenannya
menggunakan sistem borongan. - Sistem tetap
- Sistem ini sangat baik diterapkan pada areal
perkebunan yang sempit, topografi berbukit dan
curam, dan dengan tahun tanam yang berbeda. Pada
sistem ini pemanen diberi ancak dengan luas
tertentu atau tidak berpindah-pindah. Hal
tersebut menjamin diperolehnya TBS dengan
kematangan yang optimal. Rendemen minyak yang
dihasilkannya pun tinggi. Namun, kelemahan sistem
ini adalah lebih lambat keluar sehingga lambat
juga sampai ke pabrik.
43Mutu panen
Fraksi Jumlah brondolan Tingkat kematangan
00 Tidak ada, buah berwarna hitam Sangat mentah
0 1 12,5, buah luar membrondol Mentah
1 12,5 25, buah luar membrondol Kurang matang
2 25 50, buah luar membrondol Matang I
3 50 75, buah luar membrondol Matang II
4 75 100, buah luar membrondol Lewat matang I
5 Buah dalam juga membrondol, ada buah yang busuk Lewat matang II
44Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu panen
- Jenis dan umur tanaman
- Iklim di lingkungan
- Hama dan penyakit
- Kultur teknis
- Pemanenan
- Sarana jalan dan transportasi
45Gambar . Tandan buah kelapa sawit yang telah
dipanen siap dibawa ke TPH
46Kerapatan panen
- Kerapatan panen adalah sejumlah angka yang
menunjukkan tingkat kerapatan pohon matang panen
di dalam suatu areal, baik itu pada sistem blok
maupun pada sistem group. - Tujuannya untuk mendapatkan minimal satu tandan
yang matang panen. Sebagai contoh, kerapatan
panen 1 5, artinya setiap 5 pohon akan
ditemukan minimal satu tandan yang matang panen.
Kerapatan panen ditentukan satu hari sebelum
panen buah. Dengan demikian penentuan kerapatan
panen lebih akurat
47Produksi rata-rata 1 siklus (umur 3 25 tahun)
untuk setiap kelas keadaan tanah dengan bahan
tanaman Tenera
Keadaan tanah Baik (kelas 1) Sedang (kelas 2) Kurang baik (kelas 3) Tidak baik (kelas 4)
Produksi tandan rata-rata (ton/ha/th) 24 22 20 18
Produksi tandan puncak (ton/ha/th) 30 27 25 22
Rendemen minyak rata-rata (umur 8 -13 tahun) 22 22 22 22
Produksi minyak (ton/ha/th) 5,4 4,9 4,5 4,1
Produksi puncak minyak (ton/ha/th) 6,9 6,2 5,8 5,1
Rendemen minyak inti rata-rata (umur 8 -13 tahun) 3,1 3,1 3,1 3,1
Produksi inti (ton/ha/th) 0,8 0,7 0,7 0,6
Produksi minyak inti (ton/ha/th) 6,2 5,6 5,2 4,7
Produksi puncak minyak inti (ton/ha/th) umur 8 -13 tahun 8,0 7,1 6,7 5,9
48PASCA PANEN KELAPA SAWIT
- Penanganan segera setelah panen
- Prosesing
49Penanganan segera setelah panen
- Di lapangan, hasil panen ditampung dalam karung
plastik yang dilapisi dengan goni atau gedek agar
tandan buah segar tidak kotor atau berpasir. - Tandan yang telah dipanen harus dihadapkan ke
arah jalan panen. Tandan di tempat pengumpulan
hasil (TPH) disusun 5 10 tandan/baris, gagang
menghadap ke atas. Pada pangkal gagang agar
ditulis nomor pemanen. - Selanjutnya harus diusahakan agar pelukaan buah
seminimal mungkin, baik waktu memotong, membawa
ke TPH maupun mengangkut ke truk serta menjaga
agar buah tidak terlalu kotor terkena tanah atau
debu. - Tandan buah segar (TBS) harus segera diangkut ke
pabrik untuk diolah
50Gambar . Pengangkutan TBS ke pabrik harus
dilakukan secepat mungkin agar tidak terjadi
penurunan hasil.
51Gambar. TBS yang sudah tiba di pabrik segera
ditimbang sebelum diproses lebih lanjut.
52Hasil rendemen dan ALB akibat lamanya penginapan
brondolan
Lamanya menginap (hari) Rendemen minyak terhadap buah () ALB ()
0 50,44 3,90
1 50,60 5,01
2 50,73 6,09
3 48,66 6,90
53Prosesing
- Perebusan TBS
- Perontokan dan pelumatan buah
- Pemerasan atau ekstraksi minyak sawit
- Pemurnian dan penjernihan kelapa sawit
- Pengeringan dan pemecahan biji
- Pemisahan inti sawit dari tempurung
54- Produksi dalam pengelolaan perkebunan kelapa
sawit adalah - Tandan buah segar (TBS) merupakan bunga betina
kelapa sawit yang dipanen dan biasa juga disebut
dengan tandan atau buah. - Minyak sawit kasar adalah hasil pengolahan TBS
di pabrik pengolahan yang biasa disebut dengan
CPO (Crude Palm Oil) - Inti sawit adalah hasil pengolahan TBS di pabrik
pengolahan yang biasa disebut dengan PKO (Palm
Kernel Oil). - Minyak sawit murni (Processed Palm Oil, PPO)
55Selesai
Terima Kasih
56Membuat Makalah
- Kriteria PANEN (Matang panen, Cara panen, rotasi
dan sistem panen, mutu panen) - Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu panen
- Prosesing (cara dan hasil CPO, PKO dan PPO)