MALFORMASI KONGENITAL TRAKTUS GENITAL WANITA - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

MALFORMASI KONGENITAL TRAKTUS GENITAL WANITA

Description:

MALFORMASI KONGENITAL TRAKTUS GENITAL WANITA PENDAHULUAN Memahami kelainan kongenital alat genital Mengetahui embriologi sistem genital sekaligus sistem urinarius ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:805
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 54
Provided by: dr881
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: MALFORMASI KONGENITAL TRAKTUS GENITAL WANITA


1
MALFORMASI KONGENITAL TRAKTUS GENITAL WANITA
2
PENDAHULUAN 
  • Memahami kelainan kongenital alat genital
  • Mengetahui embriologi sistem genital sekaligus
    sistem urinarius
  • Merupakan misteri disamping banyak penyebab lain
    kelainan kromosom, gangguan hormonal dan
    pemakaian obat-obatan tertentu
  • Penting untuk di ketahui, prinsip anatomi dan
    bedah rekonstuksi traktus genitalia


3
PERTUMBUHAN TRAKTUS UROGENITAL
  • Mudigah di daerah dorsal kanan dan kiri, lateral
    dari garis tengah
  • Penonjolan dan penebalan mesoderm dimulai pada
    minggu ketiga penonjolan urogenital
  • Sel-sel germinativum primordial bermigrasi dari
    dinding yolk sac dekat divertikulum allantois,
    dan tiba di urogenital ridge
  • Sel-sel mesenkim dari mesoderm ? gonad

4
(No Transcript)
5
  • Jenis kelamin ? waktu pembuahan, tergantung tipe
    pronukleus pria yang membuahi pronukleus wanita
  • Manusia 46 kromosom, 44 kromosom otosom, dan 2
    kromosom kelamin, pria kromosom X-Y, wanita
    kromosom X-X
  • Alat genital wanita ? sistem duktus Mulleri, alat
    genital pria ? sistem duktus Wolfii

6
  • Duktus mulleri dan saluran mesonefrik ? makna
    klinis yang penting, kerusakan 1 / 2 sistem
    saluran berkaitan dengan kerusakan pada
    kedua-duanya (ginjal dan ureter,kornu uteri)
  • Proses terbentuknya ginjal dan ureter ?minggu
    ketiga sampai akhir minggu kelima
  • Mula-mula pronefrik kemudian mesonefrik dan
    akhirnya metanefrik yang kelak menjadi ginjal

7
  • Pronefrik dan mesonefrik kurang peranannya.
  • Metanefrik1) jaringan yang membentuk
    nefron-nefron ? ekskresi 2) kuncup ureter yang
    membentuk sistem saluran penampung,
    kaliks-kaliks, pielum, dan ureter.
  • Minggu kelima, kuncup ureter tumbuh memanjang ke
    bawah ? duktus metanefrik atau ureter ? pielum
    dengan kloaka ? kandung kencing
  • Membran kloaka ? lapisan ektoderm dan entoderm

8
  • Kloaka dibagi oleh septum atas ventral ? sinus
    urogenital, dorsal ? saluran untuk rektum
  • Akhir bulan ketiga ? pielum, kaliks-kaliks dan
    saluran-saluran panampung
  • Kuncup ureter terlalu cepat menjadi 2 ? 2 ureter
    pada 1 ginjal kuncup ureter menjadi 2 diikuti
    oleh jaringan metanefrik ? tidak hanya 2 ureter
    tetapi juga 2 ginjal

9
  • Akhir minggu VI membran urogenital menghilang ?
    sinus urogenitalis dan rektum terbuka dan
    berhubungan langsung dengan dunia luar
  • Bagian sinus urogenitalis setinggi tempat di mana
    duktus mesonefrik bermuara, berhubungan ke atas
    dengan allantois ? saluran vesikourethra ? kelak
    membentuk vesika urinaria dan urethra

10
  • Asal jaringan otot dan jaringan ikat dari vesika
    urinaria dan urethra mesoderm yang mengelilingi
    saluran vesikourethra yang berasal dari entoderm
  • Bagian sinus urogenitalis kaudal dari kedua
    duktus mesonefrik menjadi bagian sinus yang
    membentuk vulva dan perineum

11
(No Transcript)
12
KELAINAN PERKEMBANGAN 
  • Jarang ditemukan dalam bidang obstetri
  • Defek yang ringan sekalipun ? peningkatan
    insidens abortus iminens, letak janin yang
    abnormal (Sorensen dan Trauselsen, 1987)
  • Defek yang serius ? ancaman yang bermakna bagi
    janin dan ibunya ? ciri poligenik atau
    multifaktorial.(Elias dkk, 1984)

13
Pertumbuhan traktus genital wanita
  • Genital Interna dimulai pada minggu VI dan
    lengkap pada minggu XX
  • Uterus terbentuk dari penyatuan dua buah
    duktus mulleri (mesoderm) ? bagian tengah ?
    meluas ke arah kaudal serta kranial ? menjadi
    sebagian dari vagina
  • Permulaan di dalam saluran yang berfungsi
    terdapat septum yang vertikal, menghilang pada
    bulan III, sehingga tercipta kavum uteri

14
  • Kranial duktus mulleri kanan dan kiri yang tidak
    menyatu ? tuba fallopii (fimbria-fimbria pada
    ostium tuba)
  • Seluruh proses selesai pada minggu XX
  • Setiap kegagalan penyatuan kedua duktus mulleri /
    kegagalan meresorbsi rongga di antara kedua
    saluran ? terbentuknya dua buah kornu uteri /
    vagina yang terpisah / menetapnya septum uteri /
    vagina

15
  • Vagina ? entoderm (bagian yang dibentuk oleh
    sinus urogenitalis) dan mesoderm (bagian yang
    dibentuk duktus mulleri) ? disolusi massa sel
    (korda) di antara dua buah struktur tersebut
  • Disolusi ini dimulai pada bagian selaput dara dan
    berjalan keatas kearah serviks ? saluran
  • Kegagalan dalam proses ini ? menetapnya korda sel
    tersebut agenesis vagina/kelainan yang lebih
    ringan septum vagina
  • Seluruh vagina terbentuk pada janin usia 5 bulan

16
TRAKTUS GENITAL INTERNA
17
  • Genital Eksterna lengkap pada bulan V Masa
    gastrula sebagian mesoderm tumbuh antara ektoderm
    dan entoderm sekitar membrana kloaka ?
    menimbulkan penonjolan di garis tengah genital
    tubercle
  • Pria genital tubercle ? penis, wanita ? klitoris
  • Kaudal dan kiri kanan dari genital tubercle
    terdapat lipatan ? menutup di belakang dan
    melingkari vestibulum ? labium minus dan bermuara
    urethra dan vagina

18
  • - Lateral dari labium minus kanan dan kiri
    terdapat penonjolan ? labium mayus terdapat
    glandula Bartholini yang bermuara ke medial
  • - Kanan dan kiri dari orifisium urethra
    eksternum ? kelenjar-kelenjar kecil dari glandula
    paraurethralis (Skene)
  • - Kegagalan dari perkembangan genital
    tubercle pada wanita menyebabkan klitoris tumbuh
    memanjang seperti penis, disertai pembentukan
    labium minus dan mayus yang abnormal

19
TRAKTUS GENITAL EKSTERNA
20
KLASIFIKASI MALFORMASI KONGENITAL
  • 1. Tidak ada / salahnya penyatuan kedua duktus
    mulleri di garis tengah. Jika fusi benar-benar
    tidak terjadi 2 buah uterus, serviks, dan vagina
    terpisah satu sama lain. Bila resorpsi jaringan
    diantara kedua duktus mulleri yang menyatu itu
    tidak lengkap ? septum uteri
  • 2. Maturasi unilateral ? satu duktus mulleri
    dengan perkembangan yang tidak lengkap / tidak
    terjadi pada duktus lainnya. Defek yang
    diakibatkan sering berkaitan dengan kelainan pada
    traktus urinarius pars superior
  • 3. Defek pada proses pembentukan saluran
    (kanalisasi ) pada vagina ? septum vaginalis yang
    melintang, atau dalam bentuk yang paling ekstrim
    adalah tidak adanya vagina

21
Klasifikasi Anomali Duktus Mulleri berdasarkan
American Society of Reproductive Medicine
  • I. Agenesis atau hipoplasia
  • A. Vaginal
  • B.  Servikal
  • C.  Fundal
  • D.  Tubal
  • E.  Anomali kombinasi 
  • II. Uterus Unikornis
  • A. Komunikantes
  • B.  Nonkomunikantes
  • C. Tanpa kavitas
  • D. Tanpa tanduk/kornu 
  • III. Uterus Didelfis
  • IV. Uterus bikornis
  • A Komplit (terbelah ke bawah sampai
    ostium internum)
  • B. Parsial 
  • V. Uterus septata
  • A. komplit (septum sampai ostium internum)
  • B.Parsial 
  • VI. Uterus Arkuata
  • VII.Berhubungan dengan pemakaian
    dietilstilbestrol (DES)
  • A. Pita Konstriksi
  • B. Bentuk T
  • C. Pelebaran dua per tiga bawah kavum
    uteri

22
Klasifikasi Kelainan Uterus
  • Agenesis / Hipoplasia Mulleri
  • - tidak memiliki vagina
  • - tidak memiliki serviks (1/3 bagian bawah
  • uterus yang bermuara di vagina)
  • - tidak memiliki seluruh vagina
  • - tidak memiliki korpus uteri (kecuali
    fundus uteri)
  • - Penyebab gangguan perkembangan kedua
  • duktus mulleri

23
Agenesis / Hipoplasia Mulleri
24
  • Uterus Unikornis
  • - Penyebab satu dari duktus Mulleri gagal
  • terbentuk
  • Pada beberapa kasus, remaja perempuan merasa
  • nyeri ketika haid
  • Risiko kehamilan akan berimplantasi pada
  • tanduk rudimenter ? 90 mengalami ruptur
  • (Patton et al, 1994)

25
Uterus Unikornis/Kornu Rudimenter
26
  • Uterus Didelfis
  • - Uterus ganda ? hasil dari kegagalan
    fusi
  • kedua duktus Mulleri (tahap pertama dari
  • perkembangan)
  • - Pada 67 kasus, uterus didelfis disertai
    dengan
  • dua vagina yang dipisahkan oleh sebuah
  • dinding tipis

27
  • Uterus Didelfis

28
  • Uterus Bikornis
  • - Paling sering ditemukan pada anomali uterus
    kongenital
  • - Penyebab kegagalan fusi antara kedua
    duktus
  • Mulleri bagian atas
  • - Jenis
  • 1. komplit, yang mengakibatkan terjadinya
    dua tanduk uterus
  • dengan satu serviks
  • 2. parsial, fusi kedua duktus Mulleri
    terjadi pada bagian bawah,
  • sehingga terjadi sebuah kavum uteri
    dengan sebuah serviks di
  • bagian bawah, tetapi memiliki 2 tanduk
    pada bagian atas

29
  • Uterus Arkuata
  • - Penyebab kegagalan untuk pemisahan
  • septum median
  • - Jika dilihat dari bentuknya adalah
    normal,
  • dengan lekukan pada garis tengah fundus
    uteri,

30
Uterus Bikornis-Arkuata
31
  • Uterus Septata
  • - Penyebab kegagalan perkembangan pada
  • tahap 2 dan 3
    perkembangan uterus
  • - Jenis
  • 1. komplit, terbentuk septum median yang
    membatasi
  • kavum uteri dengan kedua tanduk dan
    satu serviks
  • 2. parsial, resorpsi bagian bawah septum
    median terjadi
  • pada tahap 2, tetapi bagian atas
    septum mengalami
  • kegagalan untuk memisahkan diri pada
    tahap 3

32
Uterus Septata
33
  • DES (dietilstilbestrol)
  • - Penyebab dietilstilbestrol (DES) yang
  • dikonsumsi oleh ibu
    selama hamil
  • - Risiko terjadinya uterus yang abnormal pada
  • bayi perempuan
  • - Mekanisme bagaimana DES dapat mengganggu
  • perkembangan uterus normal belum jelas

34
Anomali DES (dietilstilbestrol)
35
Klasifikasi Kelainan Serviks
  • 1. Agenesis serviks
  • Serviks tidak terbentuk ? terpisah diantara
    distal uterus dan proksimal vagina ? kegagalan
    maturasi duktus mulleri
  • 2. Septata
  • Serviks yang terdiri dari sebuah cincin
    muskuler yang dipisahkan oleh septum ? dapat
    terbatas hanya pada serviks ? lebih sering
    berlanjut ke atas sebagai septum uteri atau ke
    bawah sebagai septum vaginalis

36
  • 3. Ganda
  • Dua buah serviks yang berbeda dan
  • masing-masing dibentuk dari maturasi
  • duktus Mulleri yang terpisah
  • 4. Hemiserviks tunggal
  • Timbul dari maturasi Mulleri yang
  • unilateral

37
Klasifikasi Kelainan Vagina
  • Septata longitudinal
  • - septum longitudinal lengkap, dan tidak
  • lengkap
  • - hampir selalu terdapat 2 serviks dan 2
  • vagina

38
Septata longitudinal
39
  • Septata ganda
  • - Mencakup dua buah introitus dan menyerupai
    sanapan
  • yang berlaras ganda dengan masing-masing
    saluran
  • berakhir pada serviks yang berbeda dan
    terpisah
  • - Kadang salah satu diantaranya mempunyai
    ujung
  • yang buntu
  • Septata transversal
  • - Penyebab kanalisasi yang salah pada
    primordium
  • duktus Mulleri yang
    bersatu

40
Septata transversal
41
Klasifikasi Kelainan Klitoris
  • Klitoromegali
  • - Bentuk klitoris yang memanjang keluar
    diantara
  • labium minora
  • - Biasanya di sertai kelainan genital yang
    lain,
  • seperti tidak terbentuknya sempurna
    labium
  • minora dan mayora, kegagalan mengecilnya
  • tuberkel genital


42
PENANGANAN
  • Kelainan Uterus
  • - Berbagai metode operasi
  • 1. Strassmann metroplasti
  • Adalah metode operasi rekontruksi
    terutama
  • pada uterus bikornis dengan insisi
    melalui
  • fundus secara transversal.

43
  • 2. Tompkins dan Jones metroplasti
  • Tompkins, prosedur insisi fundus secara
    sagital lalu septum uterus digunting, sedang
    Jones, prosedur insisi fundus secara insisibaji
    lalu penjahitan dengan menggabungkan kedua tepi
    uterus yang telah diinsisi.

44
Strassmann metroplasti Tompkins metroplasti
45
Jones metroplasti
46
  • 3. Histeroskopi reseksi untuk septum uteri
  • Insisi uterus dengan alat laparoskopi
  • Keuntungan
  • 1.      Tidak dilakukan insisi abdominal
  • 2.      Tidak dilakukan insisi miometrial
  • 3.      Prosedur rawat jalan
  • 4.      Tidak diperlukan seksio sesarea
  • 5.      Tidak ada pengurangan ukuran
    kavitas uterus
  • 6.      Morbiditas postoperatif rendah
  • 7.      Waktu penyembuhan lebih cepat
  • 8.      Tidak menimbulkan perlengketan
    pelvis

47
Histeroskopi reseksi
48
  • Kelainan serviks
  • - Tidak adanya hubungan antara vagina dan
    uterus, yang mana
  • terpisah oleh tidak adanya serviks
  • - Metode operasi yang biasa dipakai
  • laparotomi ? insisi fundus kesegmen
    bawah uteri dan vagina
  • di insisi hanya pada bagian proksimal
    saja, lalu dilakukan
  • penyambungan langsung uterus dan vagina
    lalu dijahit terputus
  • dan jahitan melingkar tepat pada batas
    distal uterus dan
  • proksimal vagina.
  • - Jika septum ? pengguntingan septum yang
    terbentuk
  • ? penjahitan kedinding lateral

49
Agenesis Serviks
50
  • Kelainan Vagina
  • - Terbaik dengan repair yaitu dengan
  • menggunting septum dan dilakukan
  • reanastomose dengan kedua dinding
  • mukosa vagina
  • - Pada himen imperforata biasa dilakukan
  • himenektomi dengan insisi stellate

51
  • Kelainan klitoris
  • - Klitorektomi
  • - Reseksi klitoroplasti
  • - Vaginoplasti

52
RINGKASAN
  • Kelainan-kelainan kongenital genital wanita
    jarang di temukan
  • Banyak masalah yang dihadapi para wanita yang
    menderita kelainan kongenital ini, baik dalam
    taraf ringan maupun berat dan perlu operasi
    perbaikan posisi atau bentuk
  • Kelainan ini dapat di perbaiki secara anatomi
    keposisi mendekati bentuk dan struktur asli
    dengan berbagai metode operasi rekonstruksi

53
TERIMAKASIH
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com