SENYAWA FENOLIK ALAM - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

SENYAWA FENOLIK ALAM

Description:

senyawa fenolik alam oleh burhanuddin taebe pendahuluan senyawa aromatik alam, tersebar pada m.o dan tumbuhan tinggi umum berupa zat warna alam karbon aromatik ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1950
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 79
Provided by: userh4
Category:
Tags: alam | fenolik | senyawa | furan

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: SENYAWA FENOLIK ALAM


1
SENYAWA FENOLIK ALAM
  • OLEH
  • BURHANUDDIN TAEBE

2
PENDAHULUAN
  • ?SENYAWA AROMATIK ALAM, TERSEBAR
  • PADA M.O DAN TUMBUHAN TINGGI
  • ? UMUM BERUPA ZAT WARNA ALAM
  • ?KARBON AROMATIK TERSUBTITUSI SATU
  • ATAU LEBIH GUGUS HIDROKSIL
  • ? BIOGENETIK LEWAT JALUR
  • ? JALUR SHIKIMAT
  • ? JALUR ASETAT MEVALONAT
  • ? JALUR GABUNGAN KEDUANYA

3
  • SENYAWA FENOLIK ALAM

POLIKETIDA
FENILPROPANOID
4
POLIKETIDA
  • Asam asetat (Asetil CoA, Malonil CoA)
  • sumber atom C
  • ? Metabolit sekunder pada fungi dan bakteri
    Contoh - asam orselinat, fungi dan linchen
  • - endokrosin, pigmen
    antrakuinon
  • lichenCebtralia endocrocea dan
  • fungus Claviceps purpurea
  • - griseofulvin, Penicillium
    griseo-
  • fulvin
  • - kulvularin, Culvularis sp

5
(No Transcript)
6
(No Transcript)
7
(No Transcript)
8
  • Pada biosintesis asam lemak tiap pe-nambahan unit
    C2 didahului dengan re-duksi gugus karbonil
    menjadi gugus metilen
  • Pada biosintesis poliketida perpanjang-an rantai
    tidak didahului dengan reduk-si
  • Senyawa asam poli b keto, sangat re-aktif karena
    mengandung gugus meti-len aktif (nukleofil
    potensial) dan gugus karbonil (elektrofil
    potensial)

9
(No Transcript)
10
  • Kondensasi tipe krotonat (aldol)

11
  • Kondensasi tipe Claisen

12
(No Transcript)
13
  • Kondensasi tipe laktonisasi
  • Kondensasi tipe eterifikasi

14
  • a. Kondensasi tipe Kroton (aldol) kondensasi
    gugus karbonil dengan gugus metilen
  • b. Kondensasi tipe Claisen kondensa-si
    hidroksil dari gugus karboksilat de-ngan metilen
  • c. Kondensasi tipe laktonisasi gugus hidroksil
    dari karboksilat membentuk jembatan dengan gugus
    hidroksi
  • d. Kondensasi tipe eterifikasi jemba-tan antara
    gugus karbonil dengan gugus karbonil

15
BIOGENETIK
  • Reaksi a d memberi pola kedudukan gugus
    hidroksil (atau gugus karbonil) berselang-seling
    khas cincin poliketida
  • Pola di atas akan berubah oleh proses oksidatif
    dan reduktif yang terjadi sete-lah / sebelum
    siklisasi
  • Collie peneliti pertama biogenetik poli-ketida
    produk alami senyawa poliasetat
    (ketometilena) dan mengha-silkan dehidroasetat
    dan dihidronaf-talena dari pirolisis ester asetat

16
(No Transcript)
17
ATURAN BIOGENETIK ASETAT BIRCH
  1. Adisi dari unit C2 (pembuatan rantai)
  2. Oksidasi, reduksi dan alkilasi rantai poliketida
  3. Stabilasasi rantai dengan siklisasi
    intra-molelkuler
  4. Modifikasi sekunder gugus fungsional atau
    kerangka mono / polisiklik dari langkah 3

18
  • Aturan biogenetik Birch tidak ha-rus berurutan
  • Langkah (2) dan (4) tidak selalu berlangsung
  • Langkah (2) dapat terjadi bersa-ma langkah (1)
  • Langkah (1), setelah terjadi lang-kah (3) dan (4)
    atau langkah (3) berlangsung selama siklisasi
    intramolekuler

19
MODIFIKASI RANTAI POLIKETIDA
  • Beberapa senyawa penyerang zat pere-duksi
    S-adenosil metionina, dimetil alil pirofosfat
    pada rantai poliketida
  • Reaksi-reaksi Produk poliketida Sblm
    pbtkan

  • produk poliketida
  • Reduksi Biasa terjadi F Jarang
  • Oksidasi Jarang biasa Terjadi
    F,P
  • Metilasi C Sangat sering F Tidak
    sering
  • Metilasi O -
    Sangat sering F,P
  • Prenilasi C Agak sering F,P Biasa
    terjadi F,P
  • Prenilasi O -
    Biasa terjadi P
  • Glikosidasi C -
    Jarang P
  • Glikosidasi O -
    Biasa terjadi P

20
ADISI UNIT-UNIT C2
  • Adisi unit-unit C2 poliketida berlangsung secara
    kondensasi Claisen
  • Gugus asil terikat tiol dari kompleks multi enzim
    berikatan dengan malonil terikat pada sulfur
  • Bentuk aktif Unit C2 adalah Asetil KoA dan
    Malonil KoA (dari karboksilasi asetil KoA)

21
(No Transcript)
22
(No Transcript)
23
(No Transcript)
24
(No Transcript)
25
(No Transcript)
26
(No Transcript)
27
  • Pada biosintesis klavatol pada Asper-gillus
    fumigatus dengan pelabelan menginkorporasi (metil
    14C) metioni-na kedalam gugus metil pada cincin
    benzen
  • Inkorporasi tidak terjadi pada (1-14C) 2,4
    dihidroksiasetofenon atau (1-14C) 2,4
    dihidroksimetilasetofenon
  • Hal di atas membuktikan gugus metil masuk pada
    rantai poliketometilena dan tidak pada cincin
    aromatis A.fumigatus

28
REAKSI RANTAI POLIKETOMETILENA
  • Banyaknya struktur yang mungkin terjadi
    tergantung panjang rantai dan gugus fungsional
  • Reaksi siklisasi dapat berlangsung atau kombinasi
    siklisasi
  • Satu jenis rantai poliketida tidak untuk berbagai
    produk, tetapi ada kekhususan dan tergantung dari
    matriks enzim
  • Fakta, satu organisme tidak banyak matriks enzim
    yang berhubungan satu dengan lain

29
Beberapa Kerangka Poliketida
30
(No Transcript)
31
(No Transcript)
32
(No Transcript)
33
(No Transcript)
34
MODIFIKASI SEKUNDER POLIKETIDA
  • Setelah siklisasi, poliketida dapat mengalami
    modifikasi
  • Transformasi umum adalah oksidatif dari gugus
    metil menjadi karboksilat
  • Gugus karboksil yang terbentuk dapat berubah
    menjadi hidrogen (dekarboksilasi non-oksidatif)
    atau hidroksil (dekarboksilasi oksidatif)
  • Oksidasi pertama dipengaruhi oksigenase dan
    bersifat ireversibel
  • Pengubahan alkohol primer menjadi aldehida
    kemudian asam karboksilat dikatalis
    dehidro-genase (pengaruh NAD (P) atau flavoprotein

35
  • Katabolisme dari gugus metil aromatis

36
Biosintesis asam gentisat serta transformasi
sekunder asam 6-metil salisilat
37
  • Biosintesis asam gentisat melalui 2 jalur -
    derivatisasi glukosa lewat jalur
  • asam shikimat dari 4-hidroksi-2-
  • asam benzoat
  • - Jalur asam asetat (dibuktikan
  • Penicillium urticae) dari asam 6-
  • metil salisilat
  • Biosintesis griseofulvin dengan 2 pro-ses umum
    introduksi atom halogen ke dalam cincin aromatis
    dan penggabung- an oksidatif dari cincin fenil

38
(No Transcript)
39
(No Transcript)
40
(No Transcript)
41
  • Oksigenase penyebab pecah cincin poliketida
    misalnya patulin pada Peni-cillium patulum,
    asam penisilat pada P. puberulum, asam stipitat
    pada P.stipi-tatum

42
Inkorporat prazat dan perkiraan biosintetik
patulin, asam penisilat dan stipitat
43
POLIKETIDA
  • SENYAWA KUINON
  • 1.1 Benzokuinon
  • 1.2 Naftokuinon
  • 1.3 Antrakuinon dan Antron
  • 1.4 Kuinon lain
  • 2. BENZOFENON XANTON
  • 3. DEPSIDA DEPSIDON
  • 4. AFLATOKSIN
  • 5. TETRASIKLIN
  • 6. ANTIBIOTIKA MAKROLIDA

44
1. SENYAWA KUINON
  • Sebagai produk akhir proses oksidasi mono dan
    polisiklik dengan struktur akhir 1,4 kuinon
  • Atom karbon bersumber dari asetat dan mevalonat
    atau jalur shikimat asam amino aromatik
  • Interkonversi kuinon (Q) dengan air (H2O)
    membantu membawa elektron
  • H2Q Q 2e- 2H
  • Bersifat nukleofil
  • Terbentuk dalam jumlah besar dari m.o tanah atau
    oksidasi turunan pirogalol

45
1.1 Benzokuinon
  • Fumigatin dan hidroksimetil p-benzo-kuinin (juga
    p-benzokuimon lain) telah banyak diisolasi dari
    fungi
  • Shanorelin, pigmen kuning Shanorella spirotricha
    (Ascomycetes)
  • Sitrinin metabolit jamur berkhasiat anti biotik,
    juga dapat diisolasi dari tumbuh an tinggi
    Crotolaria uripata
  • Fuscin diisolasi Oidiodendron fuscum, atom c5
    dari asam mevalonat
  • p-Benzokuinon dan turunannya terdapat arthropoda,
    milliapoda dan insekta
  • (mungkin sebagai subtansi pertahanan)

46
BIOSINTESIS SHANORELIN
47
(No Transcript)
48
  • 1.2 Naftokuinon
  • - Jalur poliketida membentukan inti
    naftoku-inon dan benzokuinon banyak terdapat
    dalam m.o dan kurang pada tumbuhan tinggi (lewat
    jalur lain)
  • - Binaftil dan 3,9-dihidroksiperilena-3,10-k
    ui-non dalam Daldinia concentrica lewat jalur
    1,8-dihidronaftalena secara oksidatif
  • - Plumbagin dan metiljuglon berasal dari
    hek-saketida dalam Drosera dan Plumbago
  • - Naftokuinon lain dalam fungi
    heptaketidan (mavanisin), oktaketida
    (eritrostaminon)
  • - Ekinokrom dan spinokrom terdapat dalam
    organ seksual dan duri bintang laut
    (Paracen-trotus lividus), berasal dari asam asetat

49
(No Transcript)
50
(No Transcript)
51
(No Transcript)
52
1.3 Antrakuinon dan Antron
  • Antrasen (utama tingkat oksidasi kuinon)
    terda-pat dalam m.o, tumbuhan dan binatang rendah
  • Kerangka trisiklik kehilangan gugus
    3-karboksi-lat, menghasilkan turunan antrasena
    (15 atom C), dikenal dan ditemukan banyak dalam
    fungi bersa-ma antron dan antron dimer
    Penicillium islandi-cum
  • Rutilantinon (glikosida antibiotik) merupakan
    antrakuinon dari Strptomyces sp.
  • Emodin banyak dalam fungi imperfektif dan
    tum-buhan tinggi sebagai glikosida (Rhamnus
    frangu-la)

53
  • Emodin banyak dalam fungi imperfektif dan
    tumbuhan tinggi sebagai glikosida (Rhamnus
    frangula)
  • Penelitian menunjukkan emodin berasal dari satu
    atau lebih rantai poliketida, islandisin
  • Penelitian lain terhadap sitromisetin menggunakan
    dietil (2-14C) malonat, dengan jalur biosintetik
    adalah c atau a

54
(No Transcript)
55
(No Transcript)
56
(No Transcript)
57
  • 1.4 ANTRAKUINON LAIN
  • - Sebagian besar merupakan pigmen pada fungi dan
    bakteri, jarang pada tumbuhan tinggi
  • - Tetragomisin dari Streptomyces rimo-sus,
    merupakan dekaketida
  • - Dentilkulatol, hipoerisin dari Hyperi-cum
    perforatum, berasal dari penggabungan oksidatif
    dengan prazat antrasena kedudukan, 4-, 5- dan 10-
  • - Dimerisasi oksidatif naftalena, memben tuk
    perilena-kuinon

58
  • 2. BENZOFENON DAN XANTON
  • Biosntesis benzofenon, ada 3 jalur yang
    di-temukan (dua jalur melalui poliketida) pada
    m.o dan lichenes, misal jalur jenis pertama
    pembentukan jenis griseofenon (biosintesis
    griseofulvin), sedang jalur alternatif
    pemben-tukan sulokrin pada Aspergillus terreus
  • Ikatan 9 9a antrakuinon tipe emodin, terpu-tus
    secara oksidatif (dibuktikan pembentukan kuestin
    dari sulokrin)
  • Jalur ketiga, misal pembentukan protokotoin, umum
    pada tumbuhan tinggi, siklisasi tipe
    asilfloroglusinol dari poli-ketometilena, dari
    asam benzoat ditambah 3 unit C2(malonil CoA)

59
  • Biosintesis campuran ditandai dari jumlah atom
    karbon kerangkanya (C13, C14 dan C15 pada kedua
    jalur sebelum) dari pola hidroksilasi kedua
    cincin benzen cincin triasetat (A) mempunyai
    tiga atom oksigen berselang-seling (2, 4, 6).
    Cincin dari shikimat (B) berjajar (3, 4, 5)
  • Jalur 4 benzofenon dan xanton ditemu-kan seluruh
    berasal dari shikimat dalam tumbuhan lewat
    katabolisme 4-aril kumarin

60
(No Transcript)
61
(No Transcript)
62
  • Jalur a menerangkan pembentukan kerangka C13 dari
    xanton tumbuhan, misal jakareubin dan
    mengiferin. Ber-asal dari biosintesis campiran,
    gugus hidroksi meta pada cincin B mungkin telah
    ada pada asam benzoat awal, atau dibentuk dengan
    hidroksilasi prazat benzofenon menjadi gugus
    hidroksi para
  • Jalur b xanton dengan tipe lichexanton,
    dihasilkan m.o, kedua gugus hidroksi berkedudukan
    orto pada cincin A dan B, mungkin berasal dari
    poliketida

63
  • 4. DEPSIDA DEPSIDON
  • Depsida merupakan persekutuan dua atau lebih
    molekul asam di atau trihidroksi benzoat,
    mempunyai ikatan ester antara gugus karboksilat
    dari satu unit dengan gugus fenol dari molekul
    lain
  • Khas metabolit lichen, asam di dan trigalat
    dianggap sebagai depsida
  • Sifat poliketida terlihat dari struktur (asam
    monomer adalah asam orselinat (contoh asam
    lekaronat), homolognya (asam divarikatat)

64
  • Antranorin perlu dua atom C (bintang),
    diperkirakan bergabung pada rantai
    poliketometilen, bukan pada senyawa antara asam
    orselinat atau asam leka-ronat
  • Hasil penelitian ini memberi informasi
  • 1. Sintesis unit monomer aromatik me-
  • lalui siklisasi tipe asam orselinat, di-
  • mulai dari poliketida asli atau termo-
  • difikasi
  • 2. Kondensasi unit dengan gugus hidro
  • ksi fenolik dengan gugus karboksilat
  • yang teraktivasi

65
(No Transcript)
66
(No Transcript)
67
  • Depsidon, terdapat dalam lichen, mem-punyai
    jembatan eter antara dua cincin aromatik yang
    berdampingan dalam molekul depsida
  • Depsida dan depsidon, punya hubung-an struktur
    erat, terdapat bersama da-lam satu organisme,
    bahkan diperkira-kan punya hubungan biogenetik
    yang dekat
  • Depsidon mungkin berasal dari depsi-da, mengalami
    oksidasi fenol
  • Depsidan dan depsidon dikenal berasal dari
    lichen, kecuali nidulin dari Asper-gillus nidulans

68
(No Transcript)
69
(No Transcript)
70
  • 4. AFLATOKSIN
  • Golongan metabolit fungi, punya struk-tur,
    biogenetik dan sifat toksikologis sama
  • Sifat umum, ada dua cincin tetrahidro-furan,
    bergandengan pada ikatan 2,3, bagian molekul lain
    misal xanton (stregmatosistin), kumarin
    (aflatoksin B, aflatoksin G)
  • Dihasilkan fungi imperfektif (Aspergil-lus,
    A.versicolor, A.flavus)
  • Sangat toksis bersifat karsinogenik, pada tikus
    aktif pada dosis 1 mg sehari
  • Buchi mempelajari biosintesis

71
(No Transcript)
72
(No Transcript)
73
  • 5. TETRASIKLIN
  • Golongan antibiotik dengan aktivitas
    bakteriostatik luas dan dibiosintesis oleh
    berbagai Streptomyces sp dengan kerangka
    naftasena C18 yang sebagian terhidrogenasi
  • Biosintesis dimulai dari silklisasi nona-ketida
    (dapat atau tidak didahului modi-fikasi)
  • Senyawa intermediat pretetramida atau
    6-metilpretetramida dengan malonamoil KoA

74
R1 R2 R3 Senyawa
H H H 6-Dimetiltetrasiklin
H CH3 H Tetrasiklin
Cl H H 7-Kloro-6-dimetiltetrasiklin
H CH3 OH 5-Hidroksitetrasiklin (Teramisin)
Cl CH3 H 7-Klorotetrasiklin (Auromisin)
75
(No Transcript)
76
  • 6. ANTIBIOTIKA MAKROLIDA
  • Dihasilkan jenis Streptomyces sp., umumnya
    mempunyai sifat bakteriostatika
  • Makrolida berasal dari, sifat struktur molekul
    terdapat lakton makrosiklik
  • Rantai alifatis bersifat jenuh dan bercabang
    tersusun 10 atom karbon, misal eritromisin
  • Terdapat satu tiga molekul gula, terikat secara
    glikosidis pada subtituen lakton (misal gula
    deoksiheksosa dalam bentuk piranosa dengan
    subtutuen metil, dimetil, atau metoksi
    (eritromisn B dan C)

77
(No Transcript)
78
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com