Bab 9 PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SERTA UPAYA MENGATASINYA - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Bab 9 PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SERTA UPAYA MENGATASINYA

Description:

Title: Bab 9 PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SERTA UPAYA MENGATASINYA Author: Korri Elvanita S.Si. Last modified by: Toshiba Created Date: 5/24/2006 9:51:59 PM – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:2374
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 73
Provided by: KorriElv
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Bab 9 PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SERTA UPAYA MENGATASINYA


1
BAB 9 Sistem Koordinasi
2
Sistem Koordinasi
Sistem Saraf Manusia
  • Untuk bereaksi terhadap rangsangan, tubuh
    memerlukan 3 komponen yaitu
  • Reseptor
  • Sistem saraf
  • Efektor

Reaksi terhadap rangsangan melalui resptor,
sistem saraf, dan efektor.
3
Sistem Koordinasi
Neuron
  • Bagian-bagian neuron
  • Badan sel
  • Dendrit
  • Akson

4
  • Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak
    disebut mielin yang merupakan kumpulan sel
    Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann
    adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di
    seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel
    Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah
    melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari
    akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus
    Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran
    impuls.

5
Sistem Koordinasi
Macam-macam neuron
Neuron berdasarkan jumlah uluran
(a) Neuron unipolar, (b) neuron bipolar, dan (c)
neuron multipolar.
6
(No Transcript)
7
  • 1 hy mpy satu cabang pada badan sel saraf,
    selanjutnya cabang akan terbelah dua shg bentuk
    dari neuron unipolar akan menyerupai huruf T.satu
    belajhan cab berfungsi sbgdendrit, sedangkan yg
    lain akson.neuron sensorik

8
  • Mempunyai dua cab pada bdn sel saraf nya disi yg
    berlawanan bentuk agak lonjongneuron konektor

9
  • Plng byk dijumpaI, DENDRIT LEBIH DR SATU, SATU
    AKSON.NEURON MOTORIK

10
Sistem Koordinasi
Macam-macam neuron
Neuron berdasarkan fungsi
11
Sistem Koordinasi
Sinaps
Sinaps ? Sambungan antara neuron yang satu
dengan neuron yang lain
Skema sinaps dan proses pelepasan
neurotransmitter.
12
Sistem Koordinasi
Impuls saraf
Penghantaran impuls saraf Saraf dalam keadaan
polarisasi ? dirangsang ? depolarisasi ? timbul
aliran listrik ? timbul impuls saraf ?
penghantaran impuls melalui neuron
Permukaan luar neuron bermuatan positif dan
bagain dalam bermuatan negatif.
13
Sistem Koordinasi
Terjadinya gerak
Gerak biasa Reseptor ? neuron sensorik ? pusat
saraf ? neuron motorik ? efektor Gerak
refleks Reseptor ? neuron sensorik ? neuron
konektor ? neuron motorik ? efektor
Contoh proses terjadinya gerak refleks pada
lutut.
14
  • Reflek otak
  • 1. menyempitnya dan melebarnya pupil
  • 2 .Reflek kejap mata membuka dan menutupnya
    kelopak mata karena kelilipan atau kekeringan
  • Refleks sumsum tulang belakang Refleks lutut

15
Sistem Koordinasi
Otak
Sistem saraf pusat
Sumsum tulang -belakang -lanjutan
Sistem saraf
Sistem saraf sadar
Sistem saraf tepi
Saraf simpatik
Sistem tidak sadar
Saraf Parasimpatik
16
Sistem Koordinasi
Sistem saraf pusat
Sayatan membujur sistem saraf pusat yaitu otak
dan sumsum tulang belakang.
17
Sistem Koordinasi
Substansi kelabu dan substansi putih pada (a)
sumsum tulang belakang dan (b) otak.
18
  • Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke
    dalam adalah sebagai berikut.
  • 1. Durameter merupakan selaput yang kuat dan
    bersatu dengan tengkorak.
  • 2. Araknoid disebut demikian karena bentuknya
    seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat
    cairan serebrospinalis semacam cairan limfa yang
    mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi
    selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk
    melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
  • 3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh
    darah dan sangat dekat dengan permukaan otak.
    lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan
    nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.

19
  • Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3
    materi esensial yaitu1. badan sel yang
    membentuk bagian materi kelabu (substansi
    grissea)2. serabut saraf yang membentuk bagian
    materi putih (substansi alba)3. sel-sel
    neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di
    antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat

20
  • 1. Saraf pusat
  • mempunyai lima bagian utama, yaitu
  • otak besar (serebrum)
  • otak tengah (mesensefalon)
  • otak kecil (serebelum)
  • sumsum lanjutan (medulla oblongata),
  • sumsum tulang belakang (medula spinalis)
  • jembatan varol.

21
  • Otak besar (serebrum)
  • Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan
    semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan
    dengan kepandaian (intelegensi), ingatan
    (memori), kesadaran, dan pertimbangan

22
  • 2. Otak tengah (mesensefalon)
  • Otak tengah terletak di depan otak kecil dan
    jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat
    talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur
    kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas
    (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang
    mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil
    mata, dan juga merupakan pusat pendengaran

23
Otak tengah terdapat talamus yang merupakan pusat
pengatur sensoris. Sedangkan hipotalamus
merupakan pusat pengatur suhu, selera makan, dan
keseimbangan tubuh . Bagian atas (dorsal) otak
tengah merupakan lobus optikus yang mengatur
refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan
juga merupakan pusat pendengaran.
24
  • 2. Otak kecil (serebelum)
  • Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi
    gerakan otot yang terjadi secara sadar,
    keseimbangan, dan posisi tubuh..
  • 3. Jembatan varol (pons varoli)
  • Jembatan varol berisi serabut saraf yang
    menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan,
  • menghubungkan otak besar dan sumsumtulang
    belakang.

25
  • 4. Sumsum Lanjutan (medulla oblongata)
  • berfungsi menghantar impuls yang datang dari
    medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung
    juga mempengaruhi refleks fisiologi seperti
    detak jantung, tekanan darah, volume dan
    kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan
    sekresi kelenjar pencernaan.
  • Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak
    refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan
    berkedip.

26
  • 6. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
  • Pada penampang melintang sumsum tulang belakang
    tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan
    bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna
    kelabu.
  • Pada penampang melintang sumsum tulang belakang
    ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap
    atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah
    disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari
    reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang
    melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar
    dari sumsum tulang belakang melalui tanduk
    ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal
    terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi
    konektor) yang akan menerima impuls dari sel
    saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf
    motor.

27
Sistem Koordinasi
Otak
Otak besar
Otak depan
Otak tengah
Otak belakang
Otak besar dan bagian-bagiannya.
Daerah asosiasi pada otak besar.
28
  • Bagian belakangpusat penglihatan
  • Bagian samping pusat pendengaran
  • Bagian tengah pusat pengatur kerja kulit dan
    otot terhadap panas, dingin, sentuhan dan tekanan
  • Antara bagian tengah dan belakang merupakan pusat
    perkembangan kecerdasan,ingatan,kemauan dan sikap

29
  • Sumsum tulang belakang
  • Sebagai penghubung impuks dari dan ke otak
  • Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks

30
Sistem Koordinasi
Sumsum tulang belakang
Sayatan melintang sumsum tulang belakang.
31
Sistem Koordinasi
Sistem saraf tepi
Sistem saraf aferen
Berdasarkan arah impuls yang dibawanya
Sistem saraf eferen
Sistem saraf kepala
Berdasarkan asalnya
Sistem saraf tulang belakang
Sistem saraf tepi yang terdiri dari sistem saraf
kepala dan sistem saraf tulang belakang.
32
Sistem Koordinasi
Sistem saraf tak sadar
Sistem saraf tak sadar yang tersusun atas sistem
saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
33
  • Saraf simpatik berpangkal pada medulla spinalis
    di daerah leher dan di daerah pinggang, shg
    disebut torakolumbar. Fungsinya yaitu
    mengaktifkan alat supaya bekerja secara otomatis
  • Saraf parasimpatikberpangkal pada medulla
    oblongata, bersifat menghambat

34
  • Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik
    selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf
    parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus
    vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan
    beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum
    sambung.

35
(No Transcript)
36
  • Parasimpatik
  • mengecilkan pupil
  • menstimulasi aliran ludah
  • memperlambat denyut jantung
  • membesarkan bronkus
  • menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
  • mengerutkan kantung kemih

37
  • Simpatik
  • memperbesar pupil
  • menghambat aliran ludah
  • mempercepat denyut jantung
  • mengecilkan bronkus
  • menghambat sekresi kelenjar pencernaan
  • menghambat kontraksi kandung kemih

38
Sistem Koordinasi
Pengaruh Obat-obatan dan Narkoba terhadap Sistem
Saraf
  • Alkohol
  • Obat-obatan terlarang
  • Golongan sedatif
  • Golongan stimulan
  • Golongan halusinogen
  • Golongan penahan rasa nyeri
  • Gangguan pada sistem saraf manusia
  • Epilepsi
  • Neuritis
  • Alzheimer

Obat-obatan dan narkoba mempengaruhi sistem saraf
dan jantung.
39
Sistem Koordinasi
Sistem Saraf Vertebrata
Sistem saraf ikan.
Sistem saraf burung.
Sistem saraf katak.
40
Sistem Koordinasi
Sistem Saraf Invertebrata
Sistem saraf cacing pipih
Sistem saraf cacing tanah
Pada cacing pipih, sistem saraf berupa sistem
saraf tangga tali.
Pada cacing tanah, sistem saraf berupa sistem
saraf tangga tali.
41
Sistem Koordinasi
Sistem saraf serangga
Pada serangga, sistem saraf berupa sistem saraf
tangga tali.
42
Sistem Koordinasi
Sistem Indera Manusia
Indera pembau
Struktur indera pembau.
43
Hidung
  • Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel
    olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang
    tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di
    akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium
    mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang
    bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara.

44
Sistem Koordinasi
Indera pengecap
Struktur indera pengecap (a) papila pada lidah,
(b) tunas pengecap, dan (c) struktur tunas
pengecap.
45
  • Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan
    dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ
    yang tersusun dari otot.

46
Lidah
  • Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan
    (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan
    menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang,
    bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan
    bentuk jamur.

47
Sistem Koordinasi
Indera penglihatan
Aparatus lakrimalis.
(a) Alat tambahan mata dan (b) bagian-bagian
kelopak mata.
48
Sistem Koordinasi
Indera penglihatan (2)
Otot rektus medial
Duktus lakrimalis
Otot siliaris
Saraf optik
Kanalis shkelm
Pembuluh darah
Bintik buta
Lensa
Pupil
Fovea sentralis
Kornea
Iris
Vitreous chamber
Otot rektus lateral
Retina
Sklera
Koroid
Struktur mata.
49
Sistem Koordinasi
Kelainan pada mata (a) mata miopi, (b) mata
miopi dikoreksi dengan lensa cekung, (c) mata
hipermetropi, (d) mata hipermetropi dikoreksi
dengan lensa cembung.
50
Sistem Koordinasi
Indera pendengaran
Struktur telinga bagian dalam.
Pembagian daerah telinga.
51
  • Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali
    getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga
    bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian
    telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
  • Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi,
    dan telinga tengah meneruskan getaran dari
    telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada
    pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi
    dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk
    diolah.

52
  • a. Telinga luar
  • Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran
    luar, dan membran timpani (gendang telinga).

53
  • b. Telinga tengah
  • . Di dalamnya terdapat saluran Eustachius yang
    menghubungkan telinga tengah dengan faring.
    Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga
    luar melalui membran timpani.
  • Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran
    adalah tulang martil (maleus) menempel pada
    gendang telinga dan tulang landasan (inkus)..
    Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi
    (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval.
    Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk
    mengirimkan getaran suara dari gendang telinga
    (membran timpani) menyeberangi rongga telinga
    tengah ke jendela oval.

54
  • c. Telinga dalam
  • Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri
    dari labirin tulang dan labirin membran.
  • Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu
    sebagai berikut.
  • Tiga saluran setengah lingkaran
  • Ampula
  • Utrikulus
  • Sakulus
  • Koklea atau rumah siput

55
  • Cara kerja indra pendengaran
  • Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar
    menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan
    diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela
    oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval
    diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam
    saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan
    menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan
    cairanlimfa dalam saluran tengah. Perpindahan
    getaran cairan limfa di dalam saluran tengah
    menggerakkan membran basher yang dengan
    sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran
    timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya
    membran pada jendela bundar. Getaran dengan
    frekuensi tertentu akan menggetarkan
    selaput-selaputbasiler, yang akan menggerakkan
    sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika
    rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial,
    terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran
    tektorial dan membran basiler akan menekan sel
    sensori pada organ Korti dan kemudian
    menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat
    pendengar di dalam otak melalui saraf
    pendengaran.

56
Sistem Koordinasi
(a)
(b)
(a) Struktur koklea dan (b) struktur bagian dalam
koklea.
57
Sistem Koordinasi
Indera peraba
Resptor sensorik pada manusia.
58
  • Reseptor dingin Krause
  • Reseptor Panas Ruffini
  • Reseptor Tekanan Puccini
  • Reseptor Sentuhan Meissner
  • Macam macam reseptor
  • Fotoreseptor mata
  • Fonoreseptor Telinga
  • Mekanoreseptor Kulit
  • Khemoreseptor Hidung dan lidah

59
INDERA PERABA
  • Fungsi Kulit
  • Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian
    dalam, misalnya otot dan tulang sebagai alat
    peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang
    peka terhadap berbagai rangsangan sebagai alat
    ekskresi serta pengatur suhu tubuh.
  • Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba,
    kulit dilengkapi dengan reseptor-reseptor khusus.
    Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk
    ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan,
    ujungnya berada di dermis yang jauh dari
    epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan
    panas, ujung reseptornya terletak di dekat
    epidermis.
  •  

60
Sistem Koordinasi
Sistem Indera Vertebrata
Indera ikan
Indera reptil
Ikan memiliki indera gurat sisi, mata, alat
pendengaran, dan alat pembau.
Reptil memiliki indera pembau yang tajam, namun
penglihatannya kurang berkembang.
Indera burung
Burung memiliki indera penglihatan dan
keseimbangan yang berkembang baik.
Gurat sisi pada ikan.
Indera amfibi
Katak memiliki kelopak mata dan selaput tidur
yang melindungi mata.
Burung memiliki indera penglihatan yang sangat
baik untuk melihat mangsa.
61
Sistem Koordinasi
Sistem Indera Invertebrata
Indera cacing pipih
Indera cacing tanah
Cacing pipih memiliki sepasang bintik mata pada
bagian anterior tubuhnya.
Indera cacing tanah berada di permukaan tubuhnya.
Indera serangga
Mata majemuk pada serangga.
Serangga memiliki indera penglihatan.
62
Sistem Koordinasi
Sistem Hormon
Hormon Manusia
Kelenjar endokrin pada manusia.
63
Sistem Koordinasi
Kelenjar hipofisis
Kelenjar tiroid dan paratiroid
(a)
Kelenjar tiroid dan paratiroid.
Kelenjar suprarenalis ? menghasilkan adrenalin
dan noradrenalin
(b)
Hormon yang dihasilkan hipofisis dan organ
targetnya (a) lobus anterior dan (b) lobus
posterior.
64
KELENJAR TIROID
  • Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin
    yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan
    pengaturan suhu tubuh.
  • . Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan
    metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan
    kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada
    anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu
    kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak
    tumbuh kerdil dan idiot. Produksi tiroksin yang
    berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik
    tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai
    berikut kecepatan metabolisme meningkat, denyut
    nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam.
    Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol
    keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

65
KELENJAR PARATIROID
  • . Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang
    berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium
    dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan
    tetani dengan gejala kadar kapur dalam darah
    menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari
    tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar
    tidur, dan kesemutan.
  • .

66
KELENJAR TIMUS
  • HORMON YANG DIHASILKAN HORMON SOMATOTROF
  • KEKURANGAN KRETINISME
  • KELEBIHAN GIGANTISME

67
Pankreas
  • Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang
    dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi
    sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan
    hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur
    konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan
    glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya
    akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan.
    Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit
    diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas
    juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja
    antagonis dengan hormon insulin.

68
Ovarium
  • Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain
    menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan
    hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan
    ovarium yaitu sebagai berikut.
  • 1. Estrogen
  • Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf.
    Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi
    estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan
    tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
    Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri
    yang dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa
    melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan
    pinggul dan payudara pada wanita dan kulit
    menjadi bertambah halus.
  • 2. Progesteron
  • Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum.
    Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi
    menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima
    telur yang sudah dibuahi.
  • Plasenta membentuk estrogen dan progesteron
    selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH
    dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat
    mempertahankan kehamilan.

69
Testis
  • Seperti halnya ovarium, testis adalah organ
    reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan
    sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar
    endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu
    testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan
    dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin
    sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai
    kumis, dan jakun.

70
Sistem Koordinasi
Kelenjar pankreas ? menghasilkan insulin dan
glukagon
Kontrol homeostatik pada metabolisme glukosa oleh
hormon insulin dan glukagon.
71
Sistem Koordinasi
Ovarium
Testis
Hormon pada ovarium.
Hormon pada testis.
72
Sistem Koordinasi
Sistem Hormon
Hormon ? berfungsi dalam mengatur homeostasis,
metabolisme, reproduksi, dan tingkah laku.
Hormon Invertebrata
Invertebrata misalnya serangga menghasilkan
hormon otak, hormon ekdison, dan hormon juvenil.
Pergantian kulit pada serangga yang dipengaruhi
oleh hormon.
Hormon Vertebrata
Umumnya hormon yang dihasilkan vertebrata hampir
sama dengan hormon yang dihasilkan manusia.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com