Title: SCREENING TEST
1SCREENING TEST
- Created by Aria Gusti
- http//ariagusti.wordpress.com
2What is?
- Screening adalah cara untuk mengidentifikasi
penyakit yang belum tampak melalui suatu tes atau
pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat dengan
cepat memisahkan antara orang yang mungkin
menderita penyakit dengan orang yang mungkin
tidak menderita.
3Screening
- Screening bukan mendiagnosa penyakit.
- Bagi yang dianggap positif hasil screening ?
dilakukan pemeriksaan lebih intensif untuk
menentukan apakah benar-benar sakit atau tidak. - Bagi yg terdiagnosa positif diobati secara
intensif agar tidak membahayakan diri ataupun
lingkungannya.
4Proses Screening
- Tahap pertama, dilakukan pemeriksaan terhadap
penduduk risiko tinggi ? Bila positif dilanjutkan
ke - Tahap kedua, yaitu pemeriksaan diagnostik ? bila
positif diberi pengobatan.
Proses screening adalah pemeriksaan tahap pertama.
5- Pemeriksaan screening, al
- - pemeriksaan gula darah
- - pemeriksaan rontgen untuk TBC
- - screening murid SD
Syarat uji screening - dengan cepat dapat
memilih sasaran untuk pemeriksaan lebih
lanjut - tidak mahal - mudah dilakukan oleh
petugas kesehatan - tidak membahayakan yang
diperiksa dan pemeriksa
6Tujuan Screening Test
- Identidikasi Infeksi bakteri (lepra, TBC, dll)
- Identifikasi Infeksi virus (hepatitis)
- Identifikasi Non infeksi (hipertensi, diabetes,
jantung, karsinoma serviks, prostat, glaukoma) - Identifikasi AIDS, dll
Dapat dilakukan secara massal atau selektif
7Lokasi
- Screening tes TBC ? RO foto mobil
- Pap smear dan uji kehamilan di RS
- Screening tes glaukoma di RS khusus mata
- Screening di RS Jantung dan kanker
- Screening murid kelas 1 SD di sekolah
8Kriteria Uji
- Validitas
- Reliabilitas, dan
- Yield
9Validitas
- Dua komponen validitas
- Sensitivitas ? kemampuan suatu tes
mengidentifikasi individu dgn tepat, dgn hasil
positif dan benar sakit. - Spesivisitas ? kemampuan suatu tes
mengidentifikasi individu dgn tepat, dgn hasil
negatif dan benar tidak sakit.
Validitas keakuratan alat ukur
10Perkiraan nilai kecermatan
- Nilai kecermatan positif adalah proporsi yg sakit
diantara yg hasil tes positif - y a/(ab)
-
- Nilai kecermatan negatif adalah proporsi yg tidak
sakit diantara hasil tes negatif - z d/cd
11Positif Rate Negatif Rate
- False positif rate adalah jumlah hasil tes
positif semu dibagi jumlah seluruh hasil tes
positif (1 y) - False negatif rate adalah jumlah hasil tes
negatif semu dibagi jumlah seluruh hasil tes
negatif (1 - z)
12- Misalkan dilakukan tes screening terhadap 150 org
dicurigai menderita penyakit dan 45 org positif
benar, 10 org positif semu, 5 org negatif semu,
dan 90 org negatif benar.
Hasil tes Keadaan Penderita Keadaan Penderita Jumlah
Hasil tes Sakit Tidak sakit Jumlah
Positif 45 10 55
Negatif 5 90 95
Jumlah 50 100 150
13Hasil validitas alat
- Sensitivitas hasil tes 45/55 82
- Spesivisitas hasil tes 90/95 95
- Nilai kecermatan positif 45/55 82
- Nilai kecermatan negatif 90/95 95
- False positif rate 100-82 18
- False negatif rate 100-95 5
14Reliabilitas
- Bila tes dilakukan berulang-ulang dan hasilnya
konsisten ? reliabel dipengaruhi oleh
- Variabilitas alat yg digunakan dipengaruhi oleh
- - stabilitas reagen
- - stabilitas alat ukur yg digunakan
- Variabilitas orang yg diperiksa
- ? kondisi fisik, psikis, stadium penyakit, atau
penyakit dlm masa tunas. - umumnya variasi ini sulit diukur teutama faktor
psikis.
- Variabilitas pemeriksa ? interna dan eksterna
15Upaya mengurangi variasi
- Standardisasi reagen dan alat ukur
- Pelatihan intensif pemeriksa
- Penentuan kriteria yg jelas
- Penerangan kepada orang yg diperiksa
- Pemeriksaan dilakukan dengan cepat
16YIELD
- Jumlah penyakit yg terdiagnosis dan diobati
sebagai hasil dari screening test.
- Dipengaruhi oleh beberapa faktor
- Sensitivitas alat uji
- Prevalensi penyakit yg tidak nampak
- Screening yg dilakukan sebelumnya
- Kesadaran masyarakat
Bila alat yg digunakan sensitivitas rendah ?
disebut screening tes dgn Yield rendah
17