Title: SEMILOKA FAMAKOTERAPI
1PENGOBATAN MODERN BARAT MENGGUNAKAN OBAT
SINTETIS TRADISIONAL TIMUR ACUPUNCTURE ACUP
RESSURE HERBAL / MARINE PRODUCT ANIMAL
PRODUCT ISLAMIC MEDICINE PENGOBATAN CARA
CHINA INDIA YUNANI LAIN LAIN BLOOD LETTING,
HIDRO TX
2Banyak Pengobatan berdasarkan pengalaman
empiris Pengobatan modern banyak dibuktikan
secara ilmiah Dengan menggunakan kaidah ilmiah
untuk pembuktiannya Pengobatan tradisional
herbal, marine, produk binatang Sudah banya yang
mendapatkan bukti ilmiah Cara pengbatan lain
menunggu pembuktian secara ilmiah
Pembuktian ilmiah pada level molekul sel
jaringan organ dan organisme sangat
dimungkinkan oleh kemajuan Ilmu hayati biokimia,
human genome project, proteomic, Metabolomic dll
Penelitian pada manusia uji klinik clinical trial
3HISTORY EARLY REMEDIES WERE COMBINATION OF WITCH
CRAFT MYSTICISM, RELIGION AND ASTROLOGY AND
NATURAL PRODUCT SUCH AS HERBS, ANIMAL PRODUCT
AND ORGANIC CHEMICALS DRUGS WERE ORIGINATE
FROM HERBS, ANIMAL PRODUCT AND ORGANIC
CHEMICALS FROM THIS RECORD DEVELOP
PHARMACOLOGY SCIENCE AS CHEMICAL AND
TECHNOLOGY SCIENCE IMPROVE THE ACTIVE
CONSTITUENTS WERE ISOLATED, AND STRUCTURALY
CHARACTERIZED AND MANY DRUGS WERE SYNTHEZED IN
THE LABORATORY SOME TIMES MORE ACTIVE BETTER
TOLERATED AND SOME TIMES MORE TOXIC PRODUCT
WERE PRODUCED BY CHEMICAL MODIFICATION (SEMI
SYNTHESIS) OF ANALOG OF THE ACTIVE PRINCIPLES
4NATURAL DRUGS DERIVED FROM ORGANISME
RELATIVELY NEW BACK ONLY ABOUT 60 YEARS TO THE
INTRODUCTION OF ANTIBIOTICS The German chemist
Paul Ehrlich developed the idea of selective
toxicity that certain chemicals that would be
toxic to some organisms, e.g., infectious
bacteria, would be harmless to other organisms,
e.g., humans. In 1928, Sir Alexander Fleming, a
Scottish biologist, observed that Penicillium
notatum, a common mold, had destroyed
staphylococcus bacteria in culture. in 1944
Selman Waksman and Albert Schatz, American
microbiologists, isolated streptomycin and a
number of other antibiotics from Streptomyces
griseus.
5Flemings Petri Dish
6Zone of Inhibition
- Around the fungal colony is a clear zone where no
bacteria are growing - Zone of inhibition due to the diffusion of a
substance with antibiotic properties from the
fungus
7MICROBIALLY PRODUCED ANTIBIOTICS NOW ACCOUNT
FOR A VERY HIGH PROPORTION OF THE DRUGS COMMONLY
PRESCRIBED BECAUSE INFECTION IS STILL DESEASE
AFFECT HUMAN BEING NOW THE DEGENERATIVE DISEASE
AND CANCER LEAD THE MORTALITY AND DISABILITY
THE PRESENT MEDICATION ARE LESS EFFECTIVE AND
SOMETIMES VERY EXPENSIVE TO COMBAT THE DISEASE
LIKE CANCER THERE IS CURRENTLEY A RENEWED
INTEREST IN PHARMACO LOGICALLY ACTIVE NATURAL
PRODUCT FROM PLANTS MICROORGANISM, OR ANIMAL
PRODUCT MANY SUFERRER TURN AWAY FROM MODERN
DRUGS AND EMBRACE COMPLEMENTARY MEDICINE
8INDONESIA HAS THE BIGGEST BIODIVERSITY IN THE
WORLD EITHER IN LAND OR MARINE WE HAVE 250.000
TO 300.000 SPECIES PLANT IN THE WHOLE WORLD ONLY
SMALL PORTION HAS BEEN STUDIED FOR
MEDICATION PURPOSES BIODIVERSITY OF MARINE
STILL UNEXPLORED ONE PLANT MAY CONTAIN MORE
THAN 1000 CHEMICAL SUBSTANCES THE ACTION TO
CONSERVE PLANT AND ITS CONTENT MUST BE DONE TO
MAINTAIN HE BIODIVERSITY
9BIOAKTIF DARI SUMBER ALAM
SATU SPESIES TANAMAN DARAT ATAULAUTMENGANDUNG
SERIBUAN BAHAN KIMIA DIDUNIA LEBIH KURANG ADA
250 000- 300 000 SPESIES TANAMAN DARAT ATAU
PERAIRAN HANYA SEBAGIAN KECIL YANG DIPELAJARI
UNTUK KEPENTINGAN BIOMEDIK EKOSISTEM KELAUTAN
SAMASEKALI BELUM DIEKPLORASI
PERLU DIPELIHARA BIODIVERSITAS SPESIES DARAT
DAN LAUT PERLU DIJAGA BIODIVERSITAS TINKAT
MOLEKULER DENGAN MENJAGA DIVERSITAS KIMIA DARI
MASING SPESIESYANG SAMPAI SEKARANG BELUM DIJAMAH
10FINDING OF A NEW CHEMICAL ENTITY ( NCE)
NEED 10 YEARS RESEARCH LOT OF MONEY 1 MILLION TO
100 MILL TO PRVE THAT THE NCE CAN BE USE AND
EFFECTIVE FOR MEDICATION OF DISEASE.
TO BE MEDICINE IN THE MARKET
11Drug discovery untk mengidentifikasi Kandungan
bahan aktif yang diduga Mrmpunyai efek pada suatu
penyakit
Seri penelitian efek farmakologi dan efek Toksik
pada binatang percobaan atau Subjekmanusia
dilakukan suatu proses Drug development
Efektifitas tinggi Toksisits rendah Cara
pemakaian mudah
Efektivitas rendah Efek toksik tinggi Cara
pemakaian
Drug development Dihentikan
Drug development diteruskan
12Drug development Meliputi test biologis Test
kimia dan fisik
Farmakodinami Pada berbagai jaringan Pada
berbagai model Dose respon effek Test
pemakaian Farmakokinetik Profil metabolik obat
Test toksikologi identifikasi efek
mutagenik Teratogenik dan carcinogenik Diberikan
dosis yang besar Berbagai cara pemakaian Berbagai
dosisdan lama Pada dua spesies atau lebih
Test pada manusian sehat Test pada manusia sakit
13Drug development in human
Phase I pemakaian pada manusia manusia sehat
jumlah kecil menentukan aktivitas biologis dan
metabolisme obat
9-24 bulan
Phase II penggunaan awal pd pasien pasien
terpilih jumlah kecil menentukan potensi
penggunaan profile farmakologi dosis, data
farmakokinetik
12-24 bulan
Phase III broad clinical trial pasioen tertentu
jumlah besar menentukan efektifitas indikasi
terpilih efek samping
12 -36 bulan
Phase IV post marketing survelance pasien
yang menggunakan obat pola penggunaan obat,
efek lain toksiksitas setelah pemasaran
penelitian multi sentra
3 tahun - 8
14PHASE I DIMULAI DENGAN DOSIS YANG DITEMUKAN
DIBINATANG COBA DENGAN DOSIS ALING KECIL,
KEMUDIAN DINAIKAN UNTUK MENENTUKAN ANGE DOSIS
YANG DITOLERANSI (SAMPAI ADA EFEK
SAMPING) MENGGUNAKAN SUKARELAWAN SEHAT DAN
NORMAL SERING KALI DILIHAT BAGAIANA OBAT DI
ABSORBSI, DI DISTRIBUSI DI METABOLISME DI
EKRESI
15CLINCAL TRIAL UNTUK MELAKUKAN TEST APAKAH OBAT
BAU ATAU CARA PENGOBATAN BARU LEBIH
EFFEKTIF. DENGAN ELAKUKAN CONTROLED CLINICAL
TRIAL UJI KLINIK DENGAN PEMBANDING
KONTROL DENGAN ASUMSI NULL HIPOTHESIS (TIDAK
ADA BEDA ANTARA DUA CARA PENGOBATAN).
PERBEDAAN MUNGKIN SANGAT KECIL MISALNYA BETA
BLOKER MENCEGAH KEMATIAN 50 PADA TAHUN PERTAMA
SETELAH INFARK JANTUNG ( DARI 5 MENJADI 2.5)
SANGAT KECIL TETAPI MEMPUNYA KEPENTINGAN KLINIK
YANG SIGNIFICANT. TARGET TERAPI DARI SUATU
TRIAL KLINIK SERING KALI LEBIH LUAS, MISALNYA
OBAT PENURUN KOLESTEROL JUGA AKAN MENURUNKAN
ATEROSKLEROSIS MENGOBATI HIPERTENSI JUGA
MELIHAT EFEKNYA PADA STROKE, MIOKARD INFARK,
GAGAL GINJAL DAN PAYAH JANTUNG
16PENDEKATAN DALAM PENGOBATAN NASIHAT ATAU
PENJELASAN PENGOBATAN TANPA OBAT PENGOBATAN
DENGAN OBAT REFERAL KE CENTRA LEBIH TINGGI
KOMBINASI DIANTARANYA
17CLINICAL TRIAL TERKONTROL RANDOMIZED
PEMILIHAN PASIEN DIACAK DOUBLE-BLIND
PENDERITA DAN PEMERIKSA DAN PEMERIKSA TIDAK
TAHU OBAT APA YANG DIBERIKAN. SEDAPAT MUNGKIN
MATCH DALAM HAL UMUR, BUDAYA KEBIASAAN ,
BERAT DLL HARUS ADA INCLUSION KRITERIA DAN
EKLUSION KRITERIA HARUS ADA INFOR CONSENT YANG
HARUS DITANDA TANGANI DISETUJUI OLEH KOMITE ETIK
GRP KONTROL HARUS DIBERIKAN TERAPI YANG
DIKEMAS DALAM BENTUK WARNA RASA YANG
SAMA KONTROL DAPAT DIBERIKAN PLACEBO ATAU
SENYAWAN TANPA EFEK YANG SPESIFIK KONTROL
DAPAT DIBERIKAN OBAT YANG AKAN DIBANDINGKAN
TREATMENT I STANDARD TREATMENT EKPERIMENTAL
TREATMENT TREATMENT II STANDARD TREATMENT
PLACEBO
18Proses pengobatan pasien Penelitian
ilmiah problem /diagnose
problem / masalah
penelitian Tujuan pengobatan hypothes
penelitian Memilih pengobatan eksperimen
Effectif/ aman Memulai pengobatan outcome
Informasi dan komunikasi
masalah baru Monitor hsil
pengobtan penelitian lagi Problem
dipecahkan Pengobatan stop
19DOSE PRESCRIBE DOSE TAKEN DRUG
CONCENTRATION IN PLASMA PHARMACOLOGICAL
RESPONSES INTENDED
UNINTENDED RESPONSE (THERAPY)
RESPONSE (T0XIC)
- COMPLIANCE
- DRUG COST
- 1. ABSORBTION/BIOAVAIL
- 2. DISTRIBUTION /
- REDISTRIBUTION
- 3. CLEARANCE
- 4. HALF LIFE
- UNBOUND
- DISTRIBUTION
- CONCENTRATION AT TARGET
- PATIENTS FACTOR
DRUG-RESPONSE RELATION
CONCENTRATION RESPONSE
20DATA DATA PENDERITA KELUHAN DAN RIWAYAT
KELAHNNYA PEM. FISIK PEM. LABORATORIS PEM.
RONTGEN USG PEM. LAIN LAIN
PROBLEM PENDERITA KELUHAN PENDERITA DIAGNOSE
PENYAKIT
SPESIFIKASI TUJUAN TERAPI
MEMBUAT DAFTAR KELOMPOK OBAT YANG EFFECTIF
PERTIMBANGKAN EFFICACY SAFETY SUITABILITY COST
MEMILIH KELOMPOK OBAT YANG EFFECTIF SESUAI
KRITERIA
MEMULAI TERAPI
MENENTUKAN P DRUGS
MONITORING STOP TERAPI
NENBERI INFORMASI INSTRUKSI / PERINGATAN
21PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT PENDERITA PENGETAHUA
N TENTANG PATOFSIOPLOGI PENYAKIT PENGETAHUAN
FARMAKODINAMI DAN FARMAKOKINETIK PENGETAHUAN
TENTANG CARA PEMAKAIAN OBAT
SEBAGAI LANDASAN UNTUK MEMBERIKAN
INFORMASI KEPADA PASIEN TERUTAMA TENTANG
PENGOPBATAN
MENINGKATKAN KEPATUHAN DAN KEBERHASILAN TERAPI
22TERAPI BERDASARKAN TRIAL AND ERROR DAN
PENGALAMAN EMPIRIS JENIS OBAT ? DOSIS ?
INTERVAL? CARA PEMBERIAN EFEK YANG DIINGINKAN
DAN EFEK SAMPING DICATAT DILAKUKAN PENYESUAIAN
DOSIS SEHINGGA EFEK OBAT MAKSIMAL DAN EFEK
SAMPING MINIMAL PERTANYAAN ? MENGAPA DOSIS
EFFECTIVE 300 MG MENGAPA DIBERIKAN SETIAP 6
JAM MENGAPA DIBERIKAN 1 KALI SEHARI MENGAPA
HARUS DIBERIKAN SECARA INFUS
23PARU
JNT
JARINGAN LAIN
DARAH ARTERI
DARAH VENA
GIN
JAL
RENAL EXCRETION
DDG USUS LUMEN
LIVER
METABOLISME
FECAL EXR
24ABSORBSI TERJADI PADA SEMUA CARA PEMBERIAN
KECUALI PEMAKAIAN SECARA LANGSUNG PADA
PEMBULUH DARAH ARTERI ATAU VENA TRANSPORT OBAT
PADA ABSORBSI SEPERTI PADA TRANSPORT BAHAN
MELALUI MEMBRAN SEL DIFUSI PASIF, CARIER
MJEDIATED, ENDOSITOSIS KEMUDAHAN MELEWATI
MEMBRAN TERGANTUNG PADA SIFAT KIMIA FISIK
OBAT DERAJAT KEASAMAN CAIRAN LAMBUNG ATAU
USUS ALIRAN DARAH LOKAL USUS KETERSEDIAAN
HAYATI (BIO AVAILABILITY) FRAKSI PERSEN OBAT
YANG INTAK YANG MENCAPAI SIRKULASI OBAT
A BIOAVAILABILITY 25 OBAT B BIOAVAILABILITY
95 BIOAVAILABILITY JUMLAH OBAT INTAK
DALAM TUBUH --------------------------
----------------------------- JUMLAH
OBAT YANG DIBERIKAN
25ABSORBSI OBAT ADALAH PROSES YANG TERJADI DIMANA
OBAT BERGERAK DARI TEMPAT PEMAKAIAN MENUJU KE
TEMPAT DIMA NA DAPAT DILAKUKAN PENGUKURAN
DALAM TUBUH.
LUMEN VENA PORTA
DDG USUS
LIVER
METABOLIT
FAECES METABOLIT
SIRKULASI
FIRST PASS METABOLISM ADALAH METABOLISME OBAT DI
DINDING USUS DAN LIVER
26METABOLISME TERUTAMA DI HEPAR, GINJAL,
DINDING USUS DAN PARU METABOLISME DI HEPAR
TERGANTUNG PADA KECEPATAN ALIRAN
DARAH KETERSEDIAAN ENZIM PEMETABOLISME
ALIRAN DARAH CELL UN BOUND
BOUND HEPATOSIT
UNBOUND METABOLIT EMPEDU
ENZIM
27ELIMINASI PROSES METABOLISME DAN EKSKRESI OBAT
TERUTAMA OLEH GINJAL DAN HEPAR CLEARANCE
BERAPA VOLUME PLASMA YANG DIBERSIHKAN DARI OBAT
PERSATUAN WAKTU. CLEARANCE (HEPAR DAN GINJAL
TERUTAMA GINJAL) KECEPATAN ELIMINASI OBAT
KONSENTRASI OBAT X CLEARANCE Cl
KECEPATAN ELIMINASI OBAT / KONSENTRASI
OBAT ATAU APABILA OAT YANG MASUK SAMA DENGA OBAT
YANG DIEKSKRSI CL KECEPATAN MASUKNYA OBAT /
KONSENRASI STEADY STATE
FLOW RATE OUT WATER HEIGHT ---------------------
- DRAIN SIZE
WATER HEIGHT
KONSENTRASI OBAT
DRAIN SIZE
28WAKTU PARUH HALF LIFE DARI OBAT WAKTU YANG
DIBUTUHKAN KADAR OBAT DALAM PLASMA MENJADI
SEPARUHNYA TERGANTUNG PADA VOLUME DISTRIBUSI
DAN CLEARANCE T ½ 0.7 X VOLUME
DISTRIBUSI / CLEARANCE
HALF LIFE
29PENENTUAN DOSIS BERAT BADAN LUAS PERMUKAN
TUBUH CARA PEMBERIAN PARAMETER
FARMAKOKINETIK OBAT HALF LIFE, CLEARANCE, Vd
TARGET KONSENTRATION
30KONSEP THERAPEUTIK WINDOW
TOKSIK
TERAPI OPTIMAL
KONSENTRASI OBAT DALAM PLASMA ATAU TEMPAT
KERJA OBAT
THERAPEUTIK WINDOW
INEFECTIVE
31K O N S E N T R S I O B A T P L A S M A
KEGAGALAN TERAPI
REGIMEN B
MINIMUM TOXIC CONCENTRATION
TERAPI SUKSES
REGIMEN A
MINIMUM EFFECTIV CONCENTRATION
KEGAGALAN TERAPI
WAKTU PEMBERIAN OBAT
32PRINSIP PENGOBATAN FARMAKOTERAPI
- MOCH ARIS WIDODO
- PPD UNISMA
- KULIAH BLOK FARMAKOTERAPI
33Kurikulum kedokteran
KOMPETENSI DOKTER
KIPDI
DOKTER RS TIPE D
DOKTER PRAKTEK
DOKTER KELUARGA
DOKTER PUSKESMAS
MAMPU ME MENANGANI PENYAKIT UMUM
DI MAMPU ME MENANGANI PROBLEM
KESEHATAN MASYA MAMPU
MENINGKATKANPELAYANAN KESEHATAN
RAKAT
34Pengajaran farmakologi klasik farmakodinami -
farmakokinetik dasar individu golongan obat,
tentang efek dan efek samping praktikum untuk
lebih menjelaskan farmakodinami buku buku
farmakologi adalah drug centred kurangnya
pelajaran farmakologi klinik kaitannya dengan
pengobatan yang rasional Kuliah
farmakologi diberikan jauh sebelum diekpose
kuliah klinik. Mahasiswa yang masuk klinik
tidak dibekali pengetahuan dan ketrampilan yang
cukup untuk mempraktekan terapi
35Pengajaran di klinik Difokuskan pada
penegakan diagnose Mahasiswa melakukan terapi
berdasarkan apa yang ditulis oleh dosen senior
atau professor Mahasiswa tidak mendapatkan
penjelasan mengapa menggunakan dan memilih obat
ttt. kurang terlibatnya dosen senior dalam
proses belajar pelatihan ketrampilan terapi
tidak ada pelatihan ketrampilan berkomunikasi
tidak ada
36Pendekatan pengajaran farmakologi klasik
Pelatihan di klinik saat ini mengakibatkan
Lulusan melakukan hal hal berikut memilih obat
yang tidak tepat dan meragukan menulis resep
dengan tidak benar tidak memberikan informasi
yang cukup
Kebiasaan menulis resep yang tidak benar ini
menyebabkan pengobatan irasional sehingga
terapi tidak effectif, tidak aman sakit
diperpanjang, pasien lebih stress biaya tinggi
37TERAPI IRRASIONAL
TANTANGAN DALAM PENDIDIKAN DOKTER
BAGAIMANA MENYIAPKAN MAHASISWA
KEDOKTERAN DENGAN PENGETAHUAN KETRAMPILAN SIK
AP UNTUK DAPAT MELAKUKAN PENGO BATAN RASIONAL
PROBLEM YANG SERIUS DALAM PELAYANAN KESEHATAN
MENURUNKAN KUALITAS PELAYANAN
KESEHATAN PEMBOROSAN TERJADI EFEK SAMPING
MELAKUKAN IMMUNISASI TERHA DAP FAKTOR FAKTOR
PENYEBAB TERAPI IRRASIONAL
38RATIONAL THERAPEUTIC PRESCRIBING DRUGS TO
MAXIMIZE THE CHANCES OF EFFICACY AND
TO MINIMIZE DRUG INDUCED ILLNESS STRIVE TO
INDIVIDUALIZE THE THERAPEUTIC PLAN TO MATCH
THE NEEDS OF A PARTI CULAR PATIENT BY FOLOWING
THE SCIEN TIFIC PRINCIPLES IN MEDICINE AND
PHARMA COLOGY
39RATIONAL USE OF DRUGS GIVING THE RIGHT
MEDICINE TO THE RIGHT PERSON AT THE RIGHT
TIME IN A RIGHT DOSE FOR THE RIGHT
PURPOSE WITH THE RIGHT COST
40Pengobatan tidak rasional meberikan
antibiotika pada penyakit virus meberikan
antibiotika pada pahryngitis non
streptokokus memberikan antibiotika pada
setiap diare memberikan antibiotika prophilaksis
?
Oleh karena ketidak pahaman patomekanisme
penyakit Ada tekanan pasien untuk minta
dituliskan obat tertentu Ada tekanan dari pabrik
obat
41UNTUK MENENTUKAN KEPUTUSAN TERAPI YANG RASIONAL
DIPERLUKAN KEPASTIAN DIAGNOSTIK YANG
BERDASAR MENGERTI PATO FISOLOGI
PENYAKIT MEMAHAMI FARMAKO KINETIKA
DAN FARMAKODINAMI OBAT YANG AKAN
DIPAKAI MENENTUKAN OBAT DAN DOSIS YANG BEREFEK
MAKSIMAL PADA PASIEN TERTENTU (P
DRUG) MENENTUKAN EFEK YANG DIINGINKAN
DAN MEMONITOR TOKSISITAS/EFEK SAMPING YANG
TERJADI MELAKUKAN PERJANJIAN DALAM
PENGGUNAAN OBAT SAMPAI HASIL TERAPI TERCAPAI DAN
BERSEDIA UNTUK DIUBAH OBATNYA APABILA HASIL
TERAPI TIDAK MEMUASKAN ATAU APABILA ADA EFEK
SAMPING
42BANYAK OBAT OBAT BARU YANG DIKENALKAN., FDA
MENYETUJUI 21 MOLEKUL OBAT BARU /
TAHUN SETIAP ORANG MENDAPAT 6 RESEP
PERTAHUN MANULA gt65 TAHUN YANG JUMLAHNYA 12
DARI POPULASI MENGHABISKAN 30 PEMBELAJAAN
OBAT MANULA DI AMERIKA MENERIMA RATA 15 RESEP
PERTAHUN PASIEN YANG DIRAWAT DI RS MENERIMA 15
KALI PENGOBATAN/HARI 2/3 DOKTER YANG MELAKUKAN
KUNJNGAN MENULIS SATU RESEP 64 PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK DI RUMAH SAKIT TIDAK DIPERLUKAN EFEK
SAMPIMG OBAT MENINGKAT DENGAN BANYAKNYA OBAT
5 PENDERITA MRS OLEH KARENA EFEK SAMPING
OBAT EFEK AMPING OBAT SERING TERJADI PADA
MANULA BANYAK PENULISAN VITAMIN YANG SEBENARNYA
TIDAK PERLU.
43PREVALENSI INTERAKSI OBAT MENINGKAT PADA PRAKTEK
POLIFARMASI DATA DARI MAY 1977 JUMLAH MACAM
OBAT YANG DIBERIKAN 0-5
6-10 11-15 16-20 JUMLAH PASIEN
4009 3861 1713
641 JUMLAH E.S. 142
397 478 347 RATE E.S.
4 10 28
54 POLIFARMASI BANYAK PADA MANULA
44Efek samping obat efek samping obat terjadi
oleh karena peningkatan dosis dalam
plasma interaksi dengan makanan interaksi
farmakodinami interaksi farmakokinetik praktek
polifarmasi interaksi dengan perjalanan
proses interaki dengan penyakit lain
ESO TERMASUK 10 PENYEBAB KEMATIAN TERBESAR 2
216 000 KASUS ESO DI RUMAH SAKIT 4.6 KEMATIAN
OLEH KARENA OBAT FARMASI KEMATIAN KARENA
KECELAKAAN 90 523
PENYAKIT PARU 101 077 STROKE
150 108 OBAT
106.000
POPULASI MANULA SEMAKIN MENINGKAT MANULA
SENSITIV TERHADAP ESO PRAKTEK POLIFARMASI
45INCOMPTABILITAS FARMASI
INTERAKSI FARMAKODINAMI
INTERAKSI OBAT
INTERAKSI FARMAKOKINETIK
LAIN LAIN
46PERLU PERUBAHAN CARA MENGAJAR ILMU FARMAKOLOGI
(DAN TERAPI) DI FAKULTAS KEDOKTERAN
BASIC FARMAKOLOGI FARMAKOKINETIK
KLINK FARMAKOLOGI KLINIK
DASAR DASAR ILMU KLINIK ILMU PENUNJANG
DIAGNOSE ILMU KLINIK
PENGAJARAN FARMAKOTERAPI YANG TERINTEGRASI
47FARMAKOLOGI DASAR FARMAKODINAMI OBAT PILIHAN
FARMAKOKINETIK OBAT TERPILIH TOKSIKOLOGI
DASAR
FARMAKOLOGI KLINIK PROBLEM TERAPI
IRRASIONAL PROSES KEPUTUSAN TERAPI RENCANA
TERAPI PERSONAL DRUG FORMULASI
PRIBADI FARMAKOKINETIK KLINIK DAN PENYESUAIAN
DOSIS PENGGUNAAN OBAT PADA KASUS
EKTREM PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN KOMUNIKA
SI CRITICAL REVIEW DARI UJI KLINIK DAN
INFORMASI OBAT
48KAITAN ANTARA FARMACOLOGI DASAR DAN ILMU KLINIK
PADA PENGOBATAN
ILMU KEDOKTERAN DASAR FARMAKOLOGI DASAR
ILMU PARAKLINIK FARMAKOLOGI KLINIK
ILMU KLINIK
ANAMNESE PEM. FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSE KERJA DIAGNOSE PASTI
TERAPI PROGNOSIS
49LANGKAH LANGKAH KEPUTUSAN KLINIK
ANAMNESA PEM. FISIK PEM. LAB.
PENDEKATAN PASIEN
PENGUMPULAN DATA
ANALISA DATA
SINTESA DATA
DIAGNOSE
TERAPI
EVALUASI
50DOSE PRESCRIBE DOSE TAKEN DRUG
CONCENTRATION IN PLASMA PHARMACOLOGICAL
RESPONSES INTENDED
UNINTENDED RESPONSE (THERAPY)
RESPONSE (T0XIC)
- COMPLIANCE
- DRUG COST
- 1. ABSORBTION/BIOAVAIL
- 2. DISTRIBUTION /
- REDISTRIBUTION
- 3. CLEARANCE
- 4. HALF LIFE
- UNBOUND
- DISTRIBUTION
- CONCENTRATION AT TARGET
- PATIENTS FACTOR
DRUG-RESPONSE RELATION
CONCENTRATION RESPONSE
51UNTUK LATIHAN KETRAMPILAN TERAPI PERLU DIIKUTI
6 LANGKAH BERIKUT STEP 1. DEFINE THE
PATIENTS PROBLEM STEP 2. SPECIY THE
THERAPEUTIC OBJECTIVE STEP 3. VERIFY THE
SUITABILITY OF YOUR P-DRUG STEP 4. WRITE A
PRESCRIPTION STEP 5. GIVE INFORMATION
INSTRUCTION AND WARNING STEP 6. MONITOR AND
STOP THE TREATMENT
52MAHASISWA DIHARUSKAN PUNYA PERSONAL
DRUG FORMULASI PRIBADI
YANG TERGANTUNG PADA EFFICACY
SAFETY SUITABILITY COST
53PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT PENDERITA PENGETAHUA
N TENTANG PATOFSIOPLOGI PENYAKIT PENGETAHUAN
FARMAKODINAMI DAN FARMAKOKINETIK PENGETAHUAN
TENTANG CARA PEMAKAIAN OBAT
SEBAGAI LANDASAN UNTUK MEMBERIKAN
INFORMASI KEPADA PASIEN TERUTAMA TENTANG
PENGOBATAN
MENINGKATKAN KEPATUHAN DAN KEBERHASILAN TERAPI
LANDASAN MEMBERIKAN INFORMASI PADA PENDERITA DAN
KELUARGANYA
54KASUS
IBU BERUSIA 54 TAHUN MENGELUH NYERI PADA SENDI
DENGAN DIAGNOSE SERO POSITIF RHEUMATOID
ARTHRITIS DIBERI ASPIRIN 8 TABLET PERHARI
KELUHAN TIDAK HILANG LALU DIGANTI
METHOTREXATE MTX 7.5 MG SETIAP MINGGU OBAT
BEEREFEK BAIK SELAMA BEBRAPA BULAN SAM PAI
MUNCUL ASIMPTOMATIK HYPERURICEMIA DAN DITERAPI
DENGAN PROBENECID DOSIS METOTREXATE BERIKUT
MENYEBABKAN PANCYTOPENIA DAN SEPSIS,
PROBENECID DI STOP MTX TERUS TANPA EFEK SAMPING
SAMPAI BEBERAPA BULAN (OK AKUMULASI
OBAT). PENDERITA MULAI MENGELUH DEMAM SESAK KALAU
BEKERJA, BATUK KERING, PEMERIKSAAN FISIK
HANYA DITEMUKAN RONKI KERING, RADIOLGI
TIDAK ADA KELAINAN PENDERITA DI TERAPI SEPERTI
PAYAH JANTUNG DENGAN FUROSEMID DAN MTX TETAP
DILANJUTKAN KELUHAN BERTAMBAH, SEBAGAI PASIEN
POLI DITAMBAH DENGAN CEFALEXIN UNTUK
PENGOBATAN PNEMONIA KELUHAN MENJADI BERAT MRS
OLEH KARENA DIDUGA MENDERITA MTX INDUCED
INERSTITIAL PNEUMONITIS DITERAPI FOLIC
ACID DIAGNOSE PASTI DITEGAKKAN DENGAN BIOPSI PARU
LALU DIPASTIKAN DAN DIMULAI PENGOBATAN
DENGAN CORTICOSTEROID NAMUN PASIEN MENINGGAL
DUNIA
55PENGOBATAN DIATAS TIDAK RASIONAL TIDAK
MEMPRHATIKAN DOSIS DAN EFEK OBAT TIDAK
MEMAHAMI EFEK SAMPING OBAT TIDAK MEMAHAMI
PATOGENESIS PENYAKIT TIDAK MEMAHAMI ADANYA
INTERAKSI OBAT
BERAKIBAT FATAL
56LOADING DOSE (LD) TARGET CONSENTRATION LD
Vd x C target MAINTENANCE DOSE (MD) MD
CLEARANCE X C pss CLEARANCE CRTATININ
CLEARANCE SUATU OBAT
114-(0.8 x age) Cl creat (ml/min)
------------------- x 1.00 atau 0.85
Ccreat (mg/dl)
57IN ONE OF THE 12th CENTURY TOMB, ONE PERSON
MENTION THE FOLLOWING I TRIED TO CHANGE THE
WORLD BUT I COULD NOT SO I TRIED TO HANGE MY
COUNTRY AND I COULD NOT SO I TRIED TO CHANGE MY
FAMILY AND I COULD NOT THEN I ONLY REALIZED
THAT IF I HAVE CHANGE MYSELF FIRST I COULD
HAVE CHENGE MY FAMILY AND I COULD HAVE CHANGE
MY COUNTRY AND IN THE END ICOULD HAVE CHANGED
THE WORLD CHANGE IS A NORMAL PROCESS. LET US
ALL CHANGE OUR SELVES FIRST AND WE ALLCAN CHANGE
THE SYSTEM TO SERVE THE HEALTH NEEDS OF THE
PEOPLE