FARMAKOLOGI ANEMIA - PowerPoint PPT Presentation

1 / 15
About This Presentation
Title:

FARMAKOLOGI ANEMIA

Description:

FARMAKOLOGI ANEMIA Oleh: Rina Yuniarti, S.Farm, Apt Pengertian: Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah, kuantitas/kadar Hemoglobin ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1478
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 16
Provided by: rinapansi
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: FARMAKOLOGI ANEMIA


1
FARMAKOLOGIANEMIA
  • Oleh
  • Rina Yuniarti, S.Farm, Apt

2
Pengertian
  • Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
    jumlah sel darah merah, kuantitas/kadar
    Hemoglobin, dan volume pada sel darah merah
    (hematokrit) kurang dari keadaan normal.
  • Seseorang dianggap menderita anemia bila Hblt 14
    g/dl, Ht lt41 pada pria
  • Hb lt 12 g/dl, Ht lt 37 pada wanita

3
Gejala yang biasa timbul
  • Pucat, konjungtiva anemis, sakit kepala, lemah
    dan cepat lelah
  • Pada anemia berat anoreksia, muntah, diare,
    stomatitis, pingsan, tinitus ( telinga berdengung)

4
1. Anemia Normositik Normokrom
  • Ukuran dan bentuk-bentuk sel darah merah normal
  • Jumlah hemoglobin normal (MCV normal, MCHC
    normal/normal rendah)

5
1. Anemia Normositik Normokrom
  • Penyebab
  • Kehilangan darah akut
  • Hemolisis
  • Penyakit kronik termasuk infeksi
  • Gangguan endokrin
  • Gangguan ginjal
  • Kegagalan sumsum tulang
  • Penyakit-penyakit metastatic pasa sumsum tulang

6
2. Anemia Makrositik Nomokrom
  • Ukuran sel darah merah lebih besar dari normal
  • Nomokrom karena hemoglobinnya normal (MCV tinggi,
    MCHC normal)
  • Penyebab
  • Gangguan atau terhentinya sintesa asam nukleat
    DNA seperti yang ditemukan pada defisiensi B12
    dan/atau asam folat.

7
3. Anemia Mikrositik Nomokrom
  • Ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal
  • Jumlah hemoglobinnya kurang dari normal (MCV
    kurang, MCHC kurang)
  • Hal ini umumnya menggambarkan insufisiensi
    sintesa hem (besi), seperti pada anemia
    defisiensi besi, keadaan sideroblastik dan
    kehilangan darah kronik, atau gangguan sintesa
    globin, seperti pada talasemia (penyakit
    hemoglobin abnormal konginetal)

8
3. Anemia Mikrositik Nomokrom
  • Penyebab utama yang diperkiraan adalah
  • Meningkatnya kehilangan sel darah merah
  • Penurunan atau gangguan pembentukan sel
    (diseritropolesis)
  • Untuk menegakkan diagnosa anemia harus
    digabungkan pertimbangan morfologi.

9
  • Anemia aplastis adalah suatu gangguan pada
    sel-sel induk tulang belakang yang menimbulkan
    kematian, pada keadaan ini jumlah sel darah yang
    dihasilkan tidak memadai.

10
PENATALAKSANAAN TERAPI
  • Anemia Defisiensi Besi
  • Mengatasi penyebab pendarahan kronik
  • Misalnya pada ankilostomiasis diberikan
    antelmintik yang sesuai
  • Memberikan preparat Fe

11
PENATALAKSANAAN TERAPI
  • Anemia pada penyakit kronik/keganasan
  • Terapi penyakit dasarnya
  • Bila sudah parah dilakukan transfusi darah merah
    seperlunya
  • Pemberian kobalt dan eritropoetin

12
PENATALAKSANAAN TERAPI
  • Anemia Pernisiosa (defisiensi Vitamin B12)
  • Pemberian vitamin B12 1000mg/hari selama 5-7
    hari, diulang 1 kali tiap bulan
  • Anemia karena perdarahan
  • Perdarahan Akut
  • Mengatasi perdarahan
  • Mengatasi renjatan dengan transfusi darah atau
    pemberian cairan perinfus
  • Perdarahan kronik
  • Mengobati sebab perdarahan
  • Memberikan preparat Fe

13
PENATALAKSANAAN TERAPI
  • Anemia Hemolitik
  • Disesuaikan dengan penyababnya
  • Jika disebabkan karena toksis imunologik, maka
    diberikan obat sitostatik seperti klorambusil dan
    siklofosfamid

14
PENATALAKSANAAN TERAPI
  • Anemia aplastik
  • Transfusi darah
  • Atasi komplikasi dengan antibiotik (mencegah
    infeksi)
  • Pemberian kortikosteroid pada perdarahan akibat
    trombositopenia
  • Androgen, seperti fluoks, mesteron, testosterone
  • Efek samping virilisasi, retensi air dan garam,
    perubahan hati, amenoroe
  • Imunosupresif, seperti siklosporin, globulin
    antitimosit
  • Transplantasi sumsum tulang

15
Obat-obat yang digunakan pada anemia adalah
  • Riboflavin (vitamin B2)
  • Dosis 10 mg/hari peroral atau im
  • Piridoksin (vitamin B6)
  • Sebagai co-enzim perangsang pertumbuhan Hem
  • Tembaga
  • Diberikan jika anemia defisiensi Cu, karena jika
    Cu kurang maka absorpsi Fe juga kurang
  • Cobalt
  • Fungsinya/mekanisme merangsang pembentukan
    eritroentin
  • Dimana dapat meningkatkan absorpsi Fe di usus.
    Namun harus diwaspadai juga efek toksiknya.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com