METODE ILMIAH Berpikir ilmiah Meneliti ilmiah Menulis ilmiah Seminar ilmiah - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

METODE ILMIAH Berpikir ilmiah Meneliti ilmiah Menulis ilmiah Seminar ilmiah

Description:

Title: PowerPoint Presentation Last modified by: Wignyanto Created Date: 1/1/1601 12:00:00 AM Document presentation format: On-screen Show (4:3) Other titles – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:280
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 65
Provided by: acid150
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: METODE ILMIAH Berpikir ilmiah Meneliti ilmiah Menulis ilmiah Seminar ilmiah


1

METODE ILMIAHBerpikir ilmiahMeneliti
ilmiahMenulis ilmiahSeminar ilmiah
2
Kontrak Kuliah Kuiz 10 Tugas 20 UTS 35
UAS 35
3
Pengetahuan Ilmiah IlmuPengetahuan yang
benarManusia dianugerahi oleh Tuhan sifat
serba ingin tahu Hasrat dinyatakan dalam bentuk
Pertanyaan-pertanyaanPermasalahan-permasalahan
dengan asumsi Pengetahuan yang benar adalah
apa yang bisa diterima akal dan dan berdasarkan
fakta empirikHarus berlangsung menurut prosedur
dab Hukum yang manjadi kaidah bekerjanya akal
atau LogikaAplikasi logika adalah penalaran
4
Pengetahuan Ilmiah
harus taat pada Hukum2 Logika Pengetahuan Ilmiah
Interelasi Yang Logis dari fakta2 Santet baru
dapat dianggap ilmiah bila ada peniti atau paku
akibat sebul yang dapat di foto Urutan
berdasarkan foto2 dapat dijelaskan secara deduksi
dan induksi Penelitian Riset Re dan to search
Mencari kembali Penelitian adalah proses yang
berbentuk siklus bersusun
5
  • Bukan kegiatan berpikir
  • Melamun
  • Mengingat
  • Merasakan
  • Mengkhayal(kan)
  • Melihat
  • Mendengar

6
Pengertian sederhana Berpikir (Plato dan
Aristoteles) Mempertimbangkan, Merenungkan,
Menganalisis, Membuktikan sesuatu, Menunjukkan
alasan-alasan, Menarik kesimpulan dari hal-hal
yang saling berhubungan satu sama lain Berpikir
tepat Berpikir logis Kegiatan mengolah
pengetahuan yang sesuai dengan patokan-patokan
dalam Logika Ilmu Kumpulan pengetahuan mengenai
bidang tertentu yang merupakan kesatuan yang
tersusun secara sistematis serta memberikan
penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan
dengan menunjukkan sebab2nya
7
 
Hasrat Keingin tahuan Penarikan Penel
ahaan Kesimpulan landasan teoretis Ve
rifikasi Pengumpulan fakta Penguj
ian hipotesis

8
CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
  •  
  • Bertanya kepada orang lain yang dianggap lebih
    tahu
  • Pemecahan melalui akal sehat
  • Intuisi
  • Prasangka
  • Coba-coba
  • Namun cara 1-4 jika tidak melalui penalaran
    bukan merupakan pengetahuan ilmiah non ilmiah
  • Sebab tidak melalui prosedur logika

9

MENGUJI SUATU PENALARAN ATAU SUATU JALAN
PIKIRANTujuan pemikiran seharusnya mencapai
pengetahuan yang benarbenar sesuai
kenyataansalah tidak sesuai kenyataan, yang
dipikirkan atau yang dikatakan tidak sesuai
kenyataan.Ukuran Cocok atau tidak dengan
kenyataan, senang atau tidak senang atau enak
didengar atau tidak
10

Deduksi Alur berpikir dari kaidah umum menuju
yang khusus Contoh semua orang akan mati,
Widyawati manusia.jadi Widyawati pasti mati
Induksi Alur berpikir dari kaidah khusus manuju
yang umum Contoh Setelah dikumpulkan tiap-tiap
bujur sangkarluasnya 4 x sisi maka semua
bujursangkar luasnya 4 x sisi Antara deduksi dan
induksi harus salinguji-menguji, sehingga
masing-masing tidak dapat berdiri sendiri
11
Menguji jalan pikiran harus menanyakan 1. Apa
yang akan ditegaskan ?2. Bagaimana
membuktikannya dari pangkal sampai kesimpulan
?3. Bagaimana jalan pikiran yang digunakan utk
mengaitkan alasan- alasan sampai kesimpulan
ditarik ? Apakah kesimpulan sah4. Apakah
kesimpulan benar / pasti, jangan hanya mungkin
benar
12
Pertalian atau hubungan antara titik
pangkal/alasan/premis-premis dan kesimpulan yg
ditarik daripadanya.Jika hubungan tsbt. Tepat dan
logis maka kesimpulan tbst.disebut kesimpulan yg
sah
Jalan-pikiran?
13
Contoh 1. Syahrini mahasiswa Teknologi Industri
Pertanian, Tantowi Yahya mahasiswa Teknologi
Industri Pertanian,Jadi Syahrini Tantowi
Yahya,2. Tetangga saya punya mobil. Jadi saya
juga harus punya mobil.3. ½ mati1/2 hidup. Jadi
mati hidup
14
Agar penalaran menghasilkan kesimpulan yang benar?
  • 1. Harus berpangkal pada kenyataan yang harus
    benar dulu. Jalan pikiran benar, maka kesimpulan
    benar, namun bisa jadi jalan pikirannya logis
    tapi tidak berpangkal dari kenyataan, dari dalil
    yang benar, Kesimpulan tidak akan benar apalagi
    pasti
  • Contoh Kalau ada tanah longsor bisa benar pohon
    -pohon tumbang.Hubungan tsb logis, tapi kalau ada
    pohon tumbang bukan krn tanah longsor. Gugurlah
    kebenaran tersebut

15
2. Alasan-alasan yang diajukan harus tepat dan
kuat argumennyabanyak orang membuat pernyataan
atau pendapat tetapi tidak didukung bukti yang
kuat.Alasan yang tidak kuat tidak akan
membuktikan apa-apa.3.Jalan pikiran harus
sah,jika titik pangkal sudah benar dan
tepat,tapi jalan pikiran (urut2an pikiran tidak
benar), maka kesimpulan yang dihasilkan juga
tidak benar
16
Jika ada hubungan meskipun masuk akal, jalan
pikirannya sudah logis, kesimpulan menjadi tidak
benar karena titik pangkalnya tidak benar.
17
Titik pangkal tidak pasti maka Kesimpulan yang
ditarik juga tidak pasti, bahkan mungkin salah
18
Harus dihindari kepastian subyektif1. Tak
bernapas lagi belum cukup alasan untuk
manyatakan makhluk mati 2. Banyak makan pasti
gemuk3. Rajin belajar pasti nilainya baik4.
Rambut gondrong pasti penjahat5. Pengeringan
dengan pengering buatan lebih baik daripada
dengan sinar matahari
19
Fakta pendukung cukup diterimaFakta pendukung
tidak lengkap (kurang) ditolakHipotesis yang
diterima dapat disebut sebagai pengetahuan
ilmiahMengapa? Karena telah memenuhi
persyaratan ilmiah, yaitu mempunyai kerangka
penjelasan yang konsisten,serta telah teruji
kebenarannyaKebenarannya sapai saat itu
belum ada fakta yang menyatakan sebaliknya
20
Urutan Sistematika Usul PenelitianA.
Judul Penelitian Hendaknya singkat dan
spesifik, tepapi jelas memberi gambaran mengenai
penelitian yang diusulkan
21
B. Pendahuluan Penelitian dilakukan untuk
menjawab keingintahuan peneliti untuk
mengungkapkan suatu gejala/konsep/dugaan atau
menerapkannya untuk suatu tujuan. Kemukakan
hal-hal yang mendorong atau argumentasi
pentingnya penelitian dilakukan dan harapannya.
Uraikan proses dalam mengidentifikasi masalah
penelitian.
22
C. PERUMUSAN MASALAH Rumuskan dengan jelas
permasalahan yang ingin diteliti . Uraikan
pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah yang
diteliti, hipotesis yang akan diuji atau dugaan
yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah
dapat dijelaskan difinisi, asumsi, dan lingkup
yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan
masalah sebaiknya dalam bentuk pertanyaan
23
D. TINJAUAN PUSTAKAUsahakan pustaka terbaru,
relevan, dan asli dari jurnal ilmiah. Uraikan
dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan
gagasan yang mendasari penelitian yang akan
dilakukan. Tinjauan pustaka menguraikan teori,
temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh
dari acuan yang dijadikan landasan untuk
melakukan penelitian yang diusulkan . Uraian
dalam tinjauan pustaka menjadi landasan untuk
menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan
dalam penelitian. Tinjauan Pustaka mengacu pada
Daftar Pustaka
24
E. TUJUAN PENELITIANBerikan pernyataan singkat
mengenai tujuan penelitian . Penilitian dapat
bertujuan untuk menjajagi, menguraikan,
menerangkan, membuktikan, atau menerapkan suatu
gejala, konsep atau dugaan, atau membuat suatu
prototipe
25
 F. KONTRIBUSI/ MANFAATUraikan manfaat
penelitian, bisa untuk pengembangan ilmu,
pengembangan teknologi, pembangunan, kelembagaan
(institusi, perusahan dll.)
26
G. METODE PENELITIANUraikan metode yang
digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian
dapat meliputi variabel dalam penelitian, model
yang digunakan, rancangan penelitian, teknik
pengumpulan data dan analisis data, cara
penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.
Untuk penelitian yang menggunakan metode
kualitattif, dapat dijelaskan pendekatan yang
digunakan, proses pengumpulan dan analisis
informasi, proses penyimpulan hsl penelitian
27
Jelaskan juga - Tempat penelitian- Alat dan
bahan yang digunakan- Teknik Sampling- Jika
memang perlu harus ada difinisi operasional
28
H. JADWAL PELAKSANAANBuatlah jadwal kegiatan
penelitian yang meliputi kegiatan persiapan
pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian
dalam bentuk bar-chart
29
I. HASIL PENELITIAN Berisi hasil-hasil yang
memang diharapkan berdasarkan tujuan
penelitianDitulis dalam bentuk grafik, tabel,
gambar (foto), pernyataan sesuai kebutuhan
30
J. PEMBAHASANBerisi alasan-alasan mengapa hasil
yang diperoleh dapat terjadi. Jika memungkinkan
dibandingkan dengan pustaka yang sudah digunakan
sebagai landasan beripikir. Hindari pernyataan
yang kontroversial dengan hasil penelitian yang
diperoleh untuk mengantisipasi perdebatan yang
berkepanjangan
31
KESIMPULAN Tuliskan secara jelas dan singkat
hal-hal yang memang harus disimpulkanSARAN
Berisi saran yang perlu dan bisa diperbaiki
oleh peneliti berikutnya dari kelemahan
penelitian yang dilakukan
32
KESESATAN
  • Kesesatan (fallacy) bentuk penalaran yang
    nampaknya benar tapi sebenarnya salah

33
DUA GOLONGAN BESAR
  • Ada dua golongan 1. Kesesatan formal dan
  • 2. Kesesatan Non Formal
  • Kesesatan formal pelanggaran terhadap hukum
    logika, sehingga diperoleh kesimpulan yang salah
  • Kesesatan Non-formal kecerobohan dalam
    penalaran akibat ambiguitas dalam bahasa yang
    digunakan untuk merumuskan argumentasi

34
KESESATAN INFORMAL
  • Kesesatan Ekuifokasi Digunakannya sebuah kata
    atau term yang bersifat ekuivok atau mempunyai
    arti lebih dari satu.
  • Contoh
  • Akhir segala sesuatu adalah kesempurnaan
  • Kematian adalah akhir kehidupan
  • Maka, kematian adalah kesempurnaan hidup

35
2. KESESATAN AMFIBOLI Konstruksi sebuah kalimat
mempunyai arti yang bercabang-cabang.Contoh
Sebuah bala tentara yang besar akan dihancurkan
36
3.KESESATAN AKSENTUASI Akibat perbedaan
penekanan tiap kata dalam sebuah kalimat,
sehingga menimbulkan perbedaan arti dan kesesatan
penalaranContoh Silakan makan sate
kambingdapat berarti Seseorang menyilakan
makan sate kambingkepada orang lain,
danSeseorang menyilakan seseorang makan sate
kepada kambing Tergantung penekanan kata
37
4.KESESATAN ARTI KIASAN Terdapat kesesatan
sekaligus perbedaan di antara arti kiasan dan
arti sebenarnya.Contoh Seorang bangsawan
bedarah biruRohaniawan tapi panjang
tanganPedagang yang tebal muka mudah jjatuh
kredibilitasnya
38
5. Kesesatan argumentum ad hominemMengacu pada
orangnya, tanpa mempertimbangkan bagaimana
kaidah-kaidah penelaran atau berlogikanya,
walaupun yang mengatakan orang yang
berpengaruh.Contoh Pluto planet
terjauh Bumi ini datar dll
39
6. ARGUMENTUM AD BACULUM Kesesatan akibat
ancaman hukuman oleh penguasa, atau pemahaman
yang tidak rasional karena kebodohan
pelakuContoh Hal-hal yang dilakukan oleh
teroris
40
7. ARG. AD MISERICORDIAMPernyataan untuk
memperoleh rasa belas kasihanContoh Jangan
dibunuh orang itu, yang juga terdiri dari darah
dan daging., bukan kayu dan batu.Kalimat untuk
dibelaskasihani.Walaupun dia penjahat ulung
41
8. ARGUMENTUM AD POPULUMMeyakinkan pendengarnya
dengan mengatas namakan rakyat atau
massa.Contoh Pidato politik yang mengatakan
demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat
42
9. Arg. Ad. VerecundiamMenolak
gagasan/konsep/pendapat hanya semata-mata melihat
dari orang yang mengemukakannya berdasarkan
keahlian atau wibawa yang menyatakannya.Contoh
Profesor bidang TI belum tentu tentang ilmu
kebidanan.Terjadi juga pada periklanan, iklan
sabun dipakai oleh bintang film
43
Arg. Ad. IgnorantiamKonklusi yang ditarik tidak
relevan dengan premisnyaContoh Setan itu
benar-benar ada, atauSetan itu benar-benar tidak
ada
44
10. KESESATAN NON CAUSA PRO CAUSAKesesatan yang
terjadi karena pengambilan kesimpulan merupakan
penyebab, karena penyebab sifatnya tidak
lengkapContoh Dewi gila pada saat pacaran
45
DEFINISI
  • Kalimat singkat yang berisi suatu pengertian
    yang hanya merupakan satu pengertian, tidak dapat
    dibandingkan dengan pengertian lain

46
Tujuan Definisi
  • Copi (1961) dalam buku Introduction to Logic,
    pembuatan definisi ada 5 maksud
  • Memperjelas makna
  • Meniadakan ambiguitas
  • Memberikan penjelasan teoritis
  • Meningkatkan perbendaharaan kata2
  • Mempengaruhi sifat seseorang

47
Tipe Definisi
  1. Definisi teoritis membentuk bagian dari suatu
    teori
  2. Definisi ringkasan mengurangi kekaburan makna
  3. Definisi persuasif pemalingan perhatian pada
    hal yang khusus
  4. Definisi leksikal definisi yang telah mantab
    seperti yang ada dalam kamus
  5. Definisi stipulatif definisi yang bebas
    panjabarannya sesuai dengan keinginan

48
Komponen Teori Pengetahuan Ilmiah
  • Komponen teori pengetahuan ilmiah terdiri dari
    Hukum dan Teori
  • Dalam hukum dan teori ada Konsep
  • Konsep adalah konstruksi yang digunakan untuk
    menginterpretasi hasil observasi
  • Konsep mrpkn simbol2 untuk membantu utk
    mengorganisasi pengalaman. Konsep terbentuk
    setelah dalam akal tercipta aturan2 utk
    memperinci unsur2 spesifik pengalaman.

49
Hukum
  • Korelasi antara dua konsep atau lebih yang dekat
    kaitannya dengan hal2 terobservasi, menurut
    aturan Korespondensi disebut juga Hukum
    Eksperimental.
  • Hukum mencerminkan urutan sistematis suatu
    pengalaman dan berfungsi utk memerikan pengalaman
    menurut pola yang beraturan
  • Hukum dapat dinyatakan dalam bentuk grafik,
    persamaan, ekspresi verbal ttg interrelasi antara
    konsep dengan yang lain.
  • Tingkat generalitas dan abstraksinya bervariasi

50
TEORI
  • Kerangka konsepsi yang terorganisasi menjadi
    suatu generalisasi yang daripadanya dapat
    dijabarkan hukum-hukum.
  • Dibandingkan dengan hukum, teori lebih jauh
    posisinya dari observasi langsung dan lebih
    bersifat komprehensif, berhubungan dengan
    fenomena yang lebih luas dengan generalitas yang
    lebih tinggi. Perkembangan teori mencerminkan
    originalitas dan kreativitas yang tinggi. Dapat
    dideduksi dari dari hukum2 yg telah dikenal

51
Lanjutan Teori
  • Teori tidak pernah merupakan pernyataan ulang
    dari hukum2, dan seringkali dapat membrikan jalan
    bagi diketemukannya hukum2 baru.
  • Misalnya dari teori kinetik menjelaskan hukum2
    lain seperti hukum viskositas, difusi, konduksi
    panas yang tak terantisipasi sebelumnya

52
Pembentukan Teori
  • Mengumpulkan data dan menyusun daftar fakta2
    tidak dapat menyusun teori keilmuan
  • Hanya konsep-konsep baru dan konstruksi
    interpretatif yang abstrak memungkinkan dapat
    melihat pola-pola koheren mengenai hubungan di
    antara data yang satu dengan yang lain.
  • Kadang2 datangnya konsep baru tiba-tiba

53
Kriteria utk mengevaluasi Teori
  • Kesesuaiannya dengan pengalaman empiris Teori
    dapat mendeduksi hukum2, dari hukum2 dapat
    mendeduksi hubungan antara hal2 terobservasi,
    lalu dibandingkan dengan data yang telah lalu dan
    observasi masa yang akan datang. Contoh Gerhana
    matahari dapat diramalkan, dan kebenarannya dapat
    diuji melalui observasi.

54
Kriteria utk mengevaluasi Teori
  • 2. Hubungan antara konsep-konsep teoritis.
  • Hal ini mengacu pada ketidak adanya kontradiksi
    logis dan adanya hubungan antara konsep-konsep
    (multiple connection) dalam struktur internal
    suatu teori atau yang dianggap valid seperti yang
    diperlihatkan oleh teori-teori lain.
  • 3. Bersifat komprehensif, bersifat komprehansif
    dan generalitasnya tinggi serta kepaduan yang
    melatarbelakangi fenomena yang beragam.

55
Kerentanan Teori
  • Tidak ada teori yang dapat dibuktikan
    kebenarannya
  • Bagaimana derajat kesesuaiannya dengan data dan
    sifat koheren dan komprehensifnya dengan teori2
    lain yang ada waktu itu
  • Semua teori bersifat tentatif dan tidak kedap
    untuk direvisi
  • Paling tidak ada ada satu dari kelompok
    hipotesisnya salah jika dapat dideduksi
    kesimpulan yang tidak sesuai

56
Kerentanan Teori
  • hipotesis2 tidak dapat dikatakan betul jika
    kesimpulan yang dideduksinya sesuai dengan dengan
    eksperimen yang mengarah kepada suatu kesimpulan
    yang sama

57
Pengamatan yg menghasilkan Teori
  • Kesimpulan merupakan hasil pengamatan sehingga
    banyak menghasilkan teori
  • daun berwarna hijau merupakan pengamatan bahwa
    semua daun berkhlorofil, hal ini bisa dibuktikan
    oleh semua orang di muka bumi ini, hanya saja
    kadang2 ada kelemahan dari bahasa setempat dan
    juga oleh bermacam-macamnya warna hijau hijau
    tua, hijau muda, hijau pupus dll

58
Pernyataan observasi instrumental
  • Dalam menyusun teori orang harus yakin bahwa yang
    diobservasi adalah betul2 obyek pengamatannya,
    bukan artefact hasil samping manipulasi
    instrumental. Untuk dapat membedakan obyek dan
    artefact seseorang harus mampu memahami teori
    instrumen.
  • Misalnya dlm pengamatan kuat arus jangan hanya
    percaya pada jarum atau angka digital penunjuk
    angka yang sesungguhnya.

59
Perbedaan pernyataan Definisi dan Hukum
  • Pernyataan definisi menyembunyikan asumsi-asumsi
  • Pernyataan Hukum (misalnya hukum Ohm) sekaligus
    bertindak sebagai definisi
  • Pernyataan Hukum dapat digabungkan dengan
    definisi istilah yang digunakan

60
Penulisan
  • Kalimat disusun menggunakan kaidah bahasa
  • Indonesia yang baik dan benar
  • Lugas tidak bersifat kiasan, peribahasa
  • Susunan kalimat pendek-pendek, jelas dan
  • pokok kalimatnya, predikat, obyek
  • keterangannya. Sebaiknya satu anak kalimat
  • Memulai kalimat jangan pakai angka, simbul,
  • kata sambung, kata depan

61
lanjutan
  • Nama orang, institusi, Tabel, tidak boleh
  • dipotong
  • Pada setiap alinea dimulai 5 ketukan
  • Tanda titik, koma, titik koma, titik dua diketik
  • tanpa jarak dengan kata sebelumnya.
  • Setiap bab mulai dengan halaman baru
  • Nomor2 sub-bab ditulis dengan Angka Arab
  • tanpa titik 2.1 bukan 2.1.

62
(No Transcript)
63

64

65
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com