Title: LITOSFIR
1LITOSFIR
2Komponen Litosfir
Core, Ni, Fe T 3000-4000oC
Fe, Mg-silikat
Si-Mg, Si-Al
Tanah
3LITOSFIR
- Tata Guna Lahan
- Tanah
- Ekosistem Tanah
4PENGARUH TERHADAP KESEHATAN
Meningkatkan kesejahteraan
Mengganggu Kesehatan
5Pemakaian logam berat di dunia
- Besi dan Baja 740 juta ton/tahun
- Alumunium 40 juta ton/tahun
- Mangan 22,4 juta ton/tahun
- Tembaga dan Krom
masing-masing 8 juta ton/tahun - Nikel 0,7 juta ton/tahun
6Penggunaan Logam Berat
Logam Penggunaan
Alumunium Pengepakan makanan dan minuman (38), transportasi, elektronik
Kromium Bahan pencampur baja
Tembaga Konstruksi bangunan, alat2 elektronik
Besi Mesin, produksi baja
Timbal (Pb) Pencampur bensin, baterai, cat dan amunisi
Mangan Pencampur baja agar kuat
Nikel Industri kimia, pencampur baja
Platinum Konverter katalitik mobil, elektronik, medikal
Emas Medikal, elektronik, perhiasan
Perak Fotografi, elektronik, perhiasan
7Pengaruh Langsung
Gembur, mengandung mineral padat, zat organik,
air dan ruang udara
Interaksi antara litosfir, atmosfir, hidrosfir
dan biosfir
Pertukaran ion
Mikroorganisme patogen
Polutan/pencemar
8Reservoir Mikroorganisme Patogen
- Bakteri
- Clostridium tetani spora bulanan-tahunan
- Bacillus anthracis spora 28 tahun
- Jamur
- H. capsulatum
- A. fumigatus
- Cacing
- E. vermicularis
- N. duodenale
9Polutan
- Logam berat Cd, Hg
- Polutan organik
10Pengaruh terhadap Kesehatan
- Tergantung dari Tata Guna Lahan
Jenis
Industri Transportasi Permukiman Eksploitasi
Mineral
Hutan Taman Bercocok tanam Danau, Rawa,
Teluk Perkotaan
11Usaha Kesehatan
- Kesehatan Kelembagaan
- Pengelolaan Limbah Padat
- Pengelolaan radioaktivitas
12Kesehatan kelembagaan
- Usaha kesehatan institusi
Institusi/lembaga Organisasi/bangunan yang
digunakan utk tujuan tertentu
13Faktor-faktor kesehatan dari bangunan/perumahan
- Kualitas Bangunan
- Pemanfaatan Bangunan
- Pemeliharaan
- Fasilitas sanitasi
14Infrastruktur
- Planning Tata Ruang/ Tata Kota
- Design Bangunan, Sistem Penyaluran Air Kotor,
Sistem Penyediaan air Bersih - Konstruksi
- Operasional
- Pemeliharaan
- Institusi/Lembaga
15KUALITAS BANGUNAN
- Bahan bangunan dan konstruksi
- mudah rusak/terbakar, lembab, panas sarang
serangga/vektor penyakit, ventilasi - Tata ruang/lay out
- Fasilitas Kesehatan Lingkungan
- Sarana air bersih, limbah cair, limbah padat
-
16PEMANFAATAN BANGUNAN
- Kepadatan penghuni
- Peruntukan bangunan
IMB Izin Mendirikan Bangunan
17PEMELIHARAAN BANGUNAN
- Ruangan, fasilitas pendukung
- Fasilitas Sanitasi
18PERMUKIMAN
Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
- Perlindungan dari penyakit menular
- Perlindungan dari kecelakaan dan penyakit kronis
- Perlindungan penyakit kejiwaan
- Meningkatkan kesehatan
- Perlindungan thd populasi penyandang resiko tinggi
19PERMUKIMAN(samb.)
- Kebijakan aspek kesehatan dlm pembangunan
permukiman - Kebijakan sos-ek. dalam tata guna lahan
20Lembaga Pendidikan dan Latihan
- Populasi Pendidik dan Peserta/siswa
- Deteksi siswa yang sakit
- Kualitas gedung
- Fasilitas sanitasi
- Pemeliharaan
21Rumah Sakit
- Populasi Sehat dan Sakit
- Infeksi Nosokomial penyakit yang didapat dari RS
? SK MenKes No. 49-1/PD.03.02.W1 thn 1990 - Limbah Rumah Sakit
22Limbah Rumah Sakit
- Limbah Infeksius Ekskreta, spesimen lab., bekas
balutan, jaringan busuk - Limbah tajam jarum bekas alat suntik, pecahan
peralatan gelas - Limbah plastik
- Limbah jaringan tubuh
23Limbah Rumah Sakit
- Limbah sitotoksik ? teratogenik, mutagenik
- Limbah kimia dari Lab., farmasi
- Limbah radioaktif
- Limbah domestik
- Limbah laundry
24PERUSAHAAN DAN INDUSTRI
ILMU KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
25Penyakit Jabatan
- Penyakit akibat kerja ? tidak dibenarkan
- Lingkungan kerja adalah lingk., buatan manusia
- Merugikan baik pekerja maupun perusahaan
- Kerugian pada masyarakat
26Usaha Pencegahan Penyakit Jabatan
- Identifikasi faktor-faktor yang dpt membahayakan
kesehatan. - Evaluasi kualitas lingkungan ? NAB
- Pengendalian
27Angkutan
- Resiko kesehatan kecelakaan dan penularan
penyakit - Pengendalian
Hotel dan Motel
- Kualitas Bangunan
- Fasilitas Sanitasi
- Pengelolaan
28PERSAMPAHAN
- Jenis
- Sampah membusuk
- Sampah tidak membusuk
- Sampah debu/abu
- Sampah B-3 (Bahan Beracun dan Berbahaya)
29Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan
kuantitas sampah
- Jumlah penduduk
- Keadaan sosial ekonomi
- Kemajuan teknologi
30Pengaruh terhadap Kesehatan
- Langsung
- Kontak langsung dengan sampah
- (agen hidup/agen tdk hidup)
- Tidak langsung
- Akibat proses dlm sampah leachate/lindi,
gas metan, pembakaran -
31Penyakit Bawaan Sampah
- Penyakit bawaan lalat
- Disentri, kolera, tifus, cacing
- Penyakit bawaan pinjal pada tikus
- Pest, Leptospirosis
- Keracunan
- Gas metan, CO, H2S
- Logam berat
-
32Penyakit Bawaan Sampah
Bawaan Lalat
Disentri Shigella shigae
Typhus Salmonella typhi
Cholera Vibrio cholerae
Ascariasis Ascaris lumbricoides
Ankylostomiasis Ascaris duodenale
33Bawaan Tikus
Pest Pasteurella pestis
Leptospirosis ichterohaemorrhagica Leptospira ichterohaemorrhagica
Rat Bite Fever Streptobacillus monilliformis
Keracunan
Metan
Carbon monoxida, dioxida
Hidrogen sulfida
Logam Berat, dst.
34Askariasis
- Penyebab infeksi cacing usus adalah Ascaris
lumbricoides atau lebih dikenal dengan cacing
gelang yang penularannya dengan perantaraan tanah
(Soil Transmited Helminths). - Pada umumnya orang yang kena infeksi tidak
menunjukkan gejala, tetapi dengan jumlah cacing
yang cukup besar (hyperinfeksi) terutama pada
anak-anak akan menimbulkan kekurangan gizi,
selain itu cacing itu sendiri dapat mengeluarkan
cairan tubuh yang menimbulkan reaksi toksik
sehingga terjadi gejala seperti demam typhoid
yang disertai dengan tanda alergi seperti
urtikaria, odema diwajah, konjungtivitis dan
iritasi pernapasan bagian atas. Cacing dewasa
dapat pula menimbulkan berbagai akibat mekanik
seperti obstruksi usus,perforasi ulkus di usus.
35Ancylostomiasis
- Ancylostomiasis merupakan infeksi yang disebabkan
oleh cacing tambang (Necator americanus dan
Ancylostoma duodenale). Ancylostoma sp. merupakan
cacing kait kelas Nematoda yang umum ditemukan
pada anjing dan kucing. - Telur cacing tambang terdapat pada lahan yang
kotor, dan infeksi terjadi jika terjadi kontak
langsung dengan telur cacing tambang dari tanah
yang terkontaminasi atau dari lahan yang kotor. - Bisa saja timbul iritasi kulit dimana cacing
masuk bahkan timbul rasa gatal-gatal. Pada
paru-paru dapat terjadi asma atau pneumonia.
Gejala yang paling unum dari infeksi cacing
tambang berasal dari kehadirannya dalam usus. Di
sini, cacing tambang dapat menimbulkan sakit
perut, diare, turunnya berat badan, kurangnya
nafsu makan dan produksi gas yang berlebih.
36Tetanus
- Tetanus disebabkan oleh bakteri bernama
Clostridium tetani. Bakteri ini merupakan bakteri
gram positif anaerob yang berbentuk batang.
Bakteri Clostridium banyak ditemukan di tanah,
kotoran manusia dan hewan peliharaan, dan juga
pada daerah pertanian. - Penyebaran bakteri ini terutama melalui perairan
(hidrosfir) dan tanah (litosfir).
37Tidak Menular
- Keracunan
- Itay - itay Byo Cd
- Fluorosis Fluor
- Goiter/Gondok kekurangan Yodium
38Anthrax
B. anthracis
- PENYEBAB
- Bakteri Bacillus-anthracis bentuk batang
(ruas-ruas) berukuran 3-8 ?m. - Antraks dapat memasuki tubuh manusia melalui usus
kecil, paru-paru (dihirup), atau kulit (melalui
luka). - Di dalam tubuh penderita, B. antracis terdapat di
dalam darah dan organ-organ dalam, terutama
limpa. - Antraks tidak mungkin tersebar melalui manusia
kepada manusia.
39Anthrax
- Sumber penularan anthrax
- Sapi, kambing, kerbau, domba, kuda, babi, burung
unta tikus, marmut (hewan-hewan yang peka
terhadap anthrax) - Pemusnahan bakteri
- Spora B.anthracis dimusnahkan dengan uap air
bersuhu 90 derajad C 45 menit atau dengan suhu
100 derajad C 10 menit
40Pengelolaan Sampah
1. Mencegah terjadinya penyakit 2. Konservasi
S.D.A. 3. Mencegah gangguan estetika 4. Insentif
bagi daur ulang 5. Jumlah dan kualitas meningkat
41Masalah dalam Pengelolaan Sampah
- Efisiensi pengelolaan sampah
- Daur ulang yang tidak sempurna
- Keterbatasan lahan tempat pembuangan sampah
- Pengawasan dalam pelaksanaan peraturan
- Rendahnya partisipasi masyarakat
- Udara panas ? pembusukan cepat ? sulit menyimpan
sampah sementara
42Teknik Pengelolaan Sampah
- Sumber pengurangan kuantitas
- TPS Tempat Pembuangan Sementara
- TPA Tempat Pembuangan Akhir
- Pengolahan Komposting, Insinerasi
43Radiasi Ion
44Kesehatan Radiologis
- Radioaktivitas
- Proses dimana mineral yang mempunyai inti yang
tidak stabil mengalami disinterasi spontan
melepaskan energi
Proses
Decay, Paruh, Luruh
Emisi radiasi ?, ?, ?
45Jenis radiasi ion
- Partikel alpha
- Partikel beta
- Netrons
- Radiasi gama
- X-rays
46Partikel alpha
- dilepaskan dari nukleus atom radioaktif
- kecepatan tinggi dan energi tinggi, daya tembus
(penetrasi) rendah, jarak maksimum di udara 10
cm dapat dicegah dgn penghalang dr kertas atau
bagian luar kulit. - Portal of entry ke dalam tubuh manusia inhalasi,
oral, dan luka di kulit. - Terkonsentrasi dalam tulang, organ tubuh spt
paru2, hati atau ginjal
47Partikel beta
- dilepaskan dari nukleus atom radioaktif
- Kekuatan penetrasi gt partikel alpha (kayu s.d 4
cm, tubuh manusia 1 cm) - Berbahaya bagi bagian dalam tubuh manusia
- POE idem Partikel alpha
- Dapat dicegah dengan dinding tembok atau
lempengan alumunium dengan ketebalan 1,3 cm
48Neutrons
- Partikel yang dilepaskan saat terjadi
desintegrasi isotop radioaktif. - Daya penetrasi tinggi, memerlukan penghalang yg
kuat - Mampu menembus tubuh manusia s.d. beberapa cm
- Di dalam tubuh dapat merusak jaringan krn
pelepasan enerji yang berlebih
49Radiasi gama
- Dihasilkan oleh nukleus dari atom
- Dapat menembus sangat dalam ke jaringan
- Menyebabkan luka bakar
- Menyebabkan mutasi sel
- Menurunkan jumlah sel darah putih ? menyebabkan
infeksi
50Sinar-X
- Menyebabkan kanker akibat mutasi sel
51Bahaya
- Internal bahaya yang didapatkan dari materi
radioaktif bisa materi tersebut masuk kedalam
tubuh (seperti oral). Radiasi a dan ß yang
menyebabkan bahaya internal - External walaupun tidak masuk/kontak, radiasi
dari emisi sinar ?, neutron dan sinar X, sinarnya
dapat memasuki (penetrasi) kedalam tubuh - Toksisitas isotop radioaktif berbeda-beda
- Kelas I (very high toxicity) Sr-90 Y-90
Pb-210 Bi-210 Ra-226, dll. - Kelas II (high toxicity) Ca-45 Fe-59 Sr-89
Y-91 I-131, dll. - Kelas III (mod. toxicity) Na-22 Na-24 P-32
Cl-36 K-42 Mn-52 Mn-54 dll. - Kelas IV (low toxicity) H-3 Be-7 C-14 Cr-51
dll.
52Satuan pengukuran radiasi
Rad Satuan dosis terabsorbsi untuk radiasi ion, 1 rad 100 erg/g materi pengabsorb
Roentgent (r) Satuan dosis paparan dari radiasi sinar-x atau radiasi gamma. 1 r jumlah radiasi terabsorb yang menghasilkan ionisasi 1 unit elektrostatik per cm3 udara
Rem Dosis radiasi ion yang menyebabkan efek yang sama dengan dosis 1r radiasi gama atau X, 1 rad radiasi X, gamma atau beta, 0,1 rad neutron atau proton energi tinggi
Curie Laju dimana materi radiaoktif melepaskan partikel 1 curie 3,7 x 10 10 disintegration per second
53Dosis dan Efek terhadap sel somatik Manusia
Dosis (r) Efek
750 LD 100
400 600 LD 50 dalam satu bulan
200 400 Beberapa meninggal, cacat
50 - 200 Lekas lelah, kelainan gambaran darah
25 Terjadi Perubahan
54Waktu paruh isotop radioaktif
Element Symbol BM Waktu paruh (thn) Emisi radiasi
Carbon C 14 5730 P
Cesium Cs 137 30 P, R
Cobalt Co 60 5,3 P,R
Iodine I 131 0,02 P
Iron Fe 55 2,6 R
Nickel Ni 63 92 P
Polonium Po 210 8000 P
Radium Ra 226 1602 P,R
Radon Rn 222 3,82 P,R
Selenium Se 75 0,3 P
Sodium Na 22 2,6 P
Strontium Sr 90 28 P
Sulfur S 35 0,2 P
Uranium U 238 4,5 x 109 P
55Paparan radiasi pengion
Sumber Radiasi Laju dosis ekivalen (mrem/th)
Sinar-x dari alat kedoktern (termasuk dr gigi)
Pasien 20
Pekerja 0,4
Isotop radioaktif
Pasien 3
Pekerja 0,15
Pengujian senjata 4,5
Produk untuk konsumen 4,5
Industri dgn enerji nuklir
Lingkungan 1,0
Pekerja 0,15
56Paparan radiasi (lanj.)
Laboratorium 0,2
Penggunaan di utk keperluan militer 0,04
Penggunaan di industri 0,01
Transportasi udara 0,5
Radiasi alamiah
Cosmic 28
Terestrial 28
57Dose limits
Employees aged gt18 yrs Employees agedlt18 yrs Any other person
Whole body 50mSv (5.0 rem) 15mSv (1.5 rem) 5mSv (0.5 rem)
Induvidual organs and tissues 500mSv (50 rem) 150mSv (15 rem) 50mSv (5.0 rem)
Lens of the eye 150mSv (50 rem) 45mSv (4.5 rem) 15mSv (1.5rem)
Women of reproductive capacity Dose limit for the abdomen 13 mSv (1.3 rem) in any consecutive 3 month interval Women of reproductive capacity Dose limit for the abdomen 13 mSv (1.3 rem) in any consecutive 3 month interval Women of reproductive capacity Dose limit for the abdomen 13 mSv (1.3 rem) in any consecutive 3 month interval Women of reproductive capacity Dose limit for the abdomen 13 mSv (1.3 rem) in any consecutive 3 month interval
Pregnant women Dose limit during the declared tern of pregnancy 10mSv (1.0 rem) Pregnant women Dose limit during the declared tern of pregnancy 10mSv (1.0 rem) Pregnant women Dose limit during the declared tern of pregnancy 10mSv (1.0 rem) Pregnant women Dose limit during the declared tern of pregnancy 10mSv (1.0 rem)
58Dasar Pengamanan
- WAKTU Semakin lama waktu paparan ? semakin besar
radiasi yang diterima - Contoh Sumber 100mrem/jam selama 2 jam
?200mrem 4 jam ? 400mrem, dst. - JARAK Aktivitas berkurang dengan 1/D2, bila
jarak bertambah sebayak D - Contoh Sumber dengan 1000 unit pada 1 ft untuk
2 ft ? 250 unit 3 ft ? 111 unit, dst.
59- PERISAI hitung ketebalan yang diperlukan untuk
mencapai standar - Ada half value layer (HVL)
Material Cobalt-60 Cesium-137
Pb 0,49 in 0,25 in
Cu 0,83 in 0,65 in
Fe 0,87 in 0,68 in
Zn 1,05 in 0,81 in
Beton 2,6 in 2,10 in
60- Pengelolaan
- Jarak
- Waktu Pemaparan
- Dosis
- Pemantauan
- Tingkat Radioaktivitas alamiah
- Perubahan tingkat radioaktivitas
- Kebocoran
- Penentuan Standar
- Cara Membuang
- Dilute Disperse (bila aktivitas rendah)
- Delay Decay (bila waktu paruh pendek)
- Concentrate Contain (bila aktivitas tinggi,
waktu paruh panjang)