Title: REINVENTING GOVERNMENT
1REINVENTING GOVERNMENT
210 KUNCI BIROKRASI YANG SUKSES(Reinventing
Government- Osborne dan Gaebler)
- Pemerintahan Katalis Mengarahkan ketimbang
mengayuh. Hal ini dimaksudkan bahwa pemerintah
diibaratkan sebuah perahu, peran pemerintah bisa
sebagai pengemudi yang mengarahkan jalannya
perahu atau sebagai pendayung yang mengayuh untuk
membuat perahu bergerak. - Pemerintahan milik masyarakat Lebih baik
memberikan kewenangan pada masyarakat untuk
melayani sendiri dari pada pemerintah sendiri
yang memberikan pelayanan. - Pemerintahan yang kompetetif. Menyuntikkan
Persaingan ke dalam pemberian pelayanan.
Pelayanan yang dilakukan oleh birokrasi
seolah-olah atau akan berkembang adanya
persaingan, sehingga birokrasi dapat memberikan
pelayanan yang baik.
310 KUNCI BIROKRASI YANG SUKSES(Reinventing
Government- Osborne dan Gaebler)
- Pemerintah yang digerakkan oleh misi. Mengubah
organisasi yang digerakkan oleh peraturan menjadi
organisasi yang berorientasi pada kegiatan. Apa
yang dilakukan oleh pemerintah sebaiknya
berorientasi pada pelayanan. Aturan-aturan tidak
kaku dan tidak mengganggu pada misi. - Pemerintah yang berorientasi pada hasil.
Pembiayaan pemerintah diharapkan mempunyai hasil
(outcomes) dan tidak hanya berorientasi pada
input atau output semata - Pemerintah yang berorientasi pada pelanggan.
Orientasi pelayanan pemerintah sebaiknya pada apa
yang dibutuhkan oleh masyarakat dan bukan
berorientasi pada birokrasi. Misalnya membuat
prosedur pelayanan yang orientasinya pada
birokrasi.
410 KUNCI BIROKRASI YANG SUKSES(Reinventing
Government- Osborne dan Gaebler)
- Pemerintaha Wirausaha Orientasi pada
menghasilkan ketimbang membelanjakan, yang
artinya pemerintah dapat menciptakan
sumber-sumber pendapatan baru dan tidak hanya
berorientasi pada bagaimana menghabiskan uang. - Pemerintah antisipatif Mencegah lebih baik dari
pada mengobati. Membentuk pemerintah yang selalu
berorientasi pada masa yang akan datang,
pemecahan masalah tidak berjangka pendek. - Pemerintahan desentralisasi Birokrasi yang
mempunyai kedekatan dengan masyarakat, mengurangi
jalur birokrasi sehingga dapat mengurangi biaya
tinggi. - Pemerintahan yang berorientasi pada pasar,
melalukan perubahan melalui pasar, sehingga
pemerintah tidak selalu memonopoli pelayanan yang
diberikan atau mengurangi captive market
5FENOMENA-FENOMENA DI AMERIKA
- PEGAWAI YANG ACUH TAK ACUH
- KEADAAN KANTOR YANG KOTOR, LUSUH
- FASILITAS KERJA MEMBURUK
- PERALATAN USANG
- PEMBELIAN BARANG DITEKAN PENGGUNA-AN PRODUK YANG
MURAH - MENGGUPEMBAYARAN LAMA
- KONDISI MANAJEMEN MENENGAH MELEMAH
- KENAIKAN JABATAN DI DASARKAN PADA SENIORITAS,
BUKAN KUALIFIKASI ATAU FAVORITISME DISIPLIN
MEROSOT - ORGANISASI TANPA AKUNTABILITAS
- PERBAIKAN DILAKUKAN SETELAH DISADARI, BELAJAR
MELALUI REINVENTING GOVERNMENT - DI DUKUNG OLEH SERIKAT PEKERJA
6PERINTIS PELAKU
- INDIANAPOLIS. WALIKOTA STATE GOLDSMITH
Menciptakan organisasi pemerintah yang dapat
bersaing dengan sektor swasta - HAMPTON, VIRGINIA MANAJER KOTA BOB ONEILL DAN
WALIKOTA JAMES EDSON Mengembangkan Visi dan
meredifinisi Misi Pemda dari Penyedia layanan
menjadi perantara antara kebutuhan masyarakat
dengan penyediaan swasta - MINNESOTA. Mencabut pemberian monopoli sekolah
untuk bersaing - DI DINAS KEHUTANAN AS UJI COBA Empowering
kepada pegawiai di lini depan - DI AUSTRALIA Melepaskan 13 usaha bisnis yang
semula ditangani oleh Departemen Pelayanan
Administrasi - DI INGGRIS MARGRET THATCHER Melalukan
swastanisasi besar-besaran menjadi instansi
semi otonom dilanjutkan oleh JOHN MAJOR dengan
mempublikasikan standar-standar pelayanan dan
uji-pasar - SELANDIA BARU DILAKUKAN OLEH PARTAI BURUH DAN
KADER-KADER, - TOP PEGAWAI SIPIL, Melakukan perubahan peraturan
pelayanan, restrukturisasi dan swastanisasi.
7CARA YANG DITEMPUH
A. Desentralisasi otoritas unit-unit pemerintah
dan devolusi tanggungjawab kepada tingkat yang
lebih rendah B. Review pekerjaan dan pembiayaan
yang harus dilakukan pemerintah, apa yang harus
dilakukan dibiayai dan dikerjakan oleh
pemerintah C. Melakukan downsizing terhadap
dinas/pelayanan publik privatisasi dan
korporatisasi aktivitas pemerintah D. Reformasi
pemberian yang lebih efektif pembiayaannya(
kontrak mekanisme pasar dan beban pada
pengguna) E. Orientasi pada pelanggan standar
mutu yang jelas untuk dinas/layanan publik F.
Menerapkan Benchmarking dan pengukuran kinerja G.
Melakukan reformasi, penyederhanaan regulasi,
memperkecil biaya.
8PERBEDAAN ANTARA REINVENTING GOVERNMENT DAN
BANINSHING BUREAUCRACY
BANISHING BUREAUCRACY Bersifat preskriptif
membahas cara penciptaan, strategi untuk
menstranformasi sistem dan organisasi birokrasi
ke organisasi wirausaha, memberikan know-how
untuk diaplikasikan
REINVENTING GOVERNMENT Menawarkan pelaksanaan
reinvensi dengan karakteristik pemerintahan
wirausaha, khususnya bertindak dan berlaku secara
deskriptif
9LIMA MITOS REFORMASI SEKTOR PUBLIK
- LIBERAL Pemerintah dapat dibenahi dengan biaya
yang besar dan pekerjaan yang banyak. - Faktanya, menjadi pemborosan dan tidak mendapat
hasil yang lebih baik. - 2. KONSERVATIF Pembenahan dengan biaya yang
kecil dan pekerjaan yang sedikit. - Faktanya Penghematan dana yang disfungsional
menyebabkan penghematan dana pembayar pajak,
tetapi tidak meningkatkan kinerja pemerintah. - 3. BISNIS Pembenahan dengan pengelolaan seperti
bisnis. - Faktanya metafora bisnis dan teknik manajemen
diperlukan, tetapi tetap ada perbedaan realitas
sektor publik dan sektor swasta. - 4. PEGAWAI Pegawai dapat bekerja baik jika cukup
uang. - Faktanya harus ada perubahan penggunaan
sumberdaya-sumberdaya jika ingin perubahan hasil. - 5. ORANGPembenahan melalui tangan orang lain
(sewa) yang lebih baik. - Faktanya Persoalannya bukan pada orang tetapi
sistemnya yang menjerat mereka. (tidak ada
kebebasan berinovasi.
10PENEMUAN LEVERAGE
Kegiatan menekan Birokrasi dengan downsizing,
privatizasi, audit efisiensi, ternyata tidak
memberikan hasil yang baik (gagal)
LANGKAHNYA KEMUDIAN (THE NEXT STEPS) Memisahkan
Kegiatan Mengarah (Steering) dan Kegiatan
Mengayuh (Rowing), dengan a. Memisahkan
Kegiatan pemberi layanan dan fungsi pengaturan
dari departemen induknya b.
Memberikan fleksibilitas dan otonomi yang lebih
besar kepada kedua Instansi sesuai
dengan fungsinya c. Akuntabilitas yang
diserahkan melalui pola kontrak kinerja.
11The Five Cs
Lever Purpose Incentives Accountability Pow
er Culture
Strategy Core Strategy Consequences
Strategy Customer Strategy Control
Strategy Culture Strategy
Approaches Clarity of Purpose Clarity of
Role Clarity of Direction Management
Competition Enterprise Management Performance
Management Costumer Choice Competitive
Choice Customer Quality Assurance Organizational E
mpowerment Employee Empowerment Community
Empowerment Breaking Habits Touching
Hearts Winning minds
12LEVEL OF THE GAME TARGETING THE STRATEGIES
- Perubahan organisasi dapat dilakukan ditingkat
manapun dengan menggunakan daya ungkit
(leverage) - Memperbesar daya ungkit (leverage) menggunakan ke
- 5 strategi. Misalnya pada governing System
Sistem Administrasi Organisasi Proses-proses
Kerja ataupun Orangnya - Mengarahkan Strategi-strategi tersebut pada
target terbaik dan yang mungkin diraih
13KONSEKUENSI PENGGUNAAN 5 (LIMA) STRATEGI
- REINVENSI MERUPAKAN PERUBAHAN YG BERJANGKA
PANJANG, PERLU KEPEMIMPINAN, KETRAMPILAN,
DEDIKASI, DAN KETEKUNAN, PERUBAHAN DARI POLITISI,
MANAJER, PEGAWAI DAN WARGA NEGARA. - TANTANGAN YANG BERAT ADALAH KERELAAN MELEPASKAN
KEWENANGAN DARI PEJABAT PADA MANAJEMEN PEJABAT
HARUS RELA DENGAN PEKERJAAN MENGARAHKAN DAN ORANG
LAIN YANG MENGAYUH - KEBIJAKAN POLITISI BUKAN MELONGGARKAN KONTROL
ATAS AKUNTABILITAS. KINERJA YANG DIHARAPKAN
ADALAH BERGANTINYA AKUNTABILITAS DARI PATUH
TERHADAP ATURAN KEPADA AKUNTABILITAS OUTCOMES
DAN MENGGANTIKAN KONTROL INPUT DAN OUTPUT DAN
DIPERKUAT DENGAN CUSTOMER STRATEGY (AKUNTABILITAN
DISERAHKAN KEPADA PELANGGAN)
14KONSEKUENSI PENGGUNAAN 5 (LIMA) STRATEGI
- STRATEGI KONSEKUENSI MENUNTUT ADANYA
PENGAHAPUSAN ORGANISASI-ORGANISASI PUBLIK YANG
TIDAK BERFUNGSI MEMBANTU KARYAWAN YANG TER-PHK
DAN MENGHARUSKAN ADANYA REWARD AND PUNISHMENT - CONTROL STRATEGY MENUNTUT PEMBERIAN LAYANAN
DIDASARKAN ATAS KEBUTUHAN MENCAPAI MISINYA TIDAK
BERPOLA DARI SATU UKURAN DAN MODEL KONTROL DARI
ATAS KEBAWAH
15KONSEKUENSI PENGGUNAAN 5 (LIMA) STRATEGI
- CULTURE STRATEGY MERUPAKAN STRATEGI YANG PALING
SULIT, KARENA ADANYA PERUBAHAN BUDAYA YANG
BERORIENTASI PADA WIRAUSAHA PELANGGAN HASIL DAN
MEMPERLAKUKAN PEGAWAI DENGAN HORMAT
INTINYA ADALAH ADANYA KOMITMEN KERELAAN PARA
POLITISI PEGAWAI MANAJER UNTUK MELEPAS
KEBIASAAN PENGUASAAN SUMBERDAYA-SUMBERDAYA DAN
KEKUASAAN PENGONTROL SERTA TANGGUNGJAWABNYA
DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT SEBAGAI CITIZEN
KLOSUL PERJANJIAN BILA ANDA MENGINGINKAN ORANG
UNTUK MELEPAS SESUATU, BERI MEREKA SESUATU
SEBAGAI GANTI BALASANNYA.
16KONSEKUENSI PENGGUNAAN 5 (LIMA) STRATEGI
- STRATEGI INTI UNTUK MENCIPTAKAN KEJELASAN TUJUAN
LANGKAH YANG DILAKUKAN A. MEMBUAT PERSIAPAN
DENGAN PERANGKAT 1. REVIEW KINERJA ATAU
PROGRAM 2. REVIEW PILIHAN AWAL 3.
PEMBAHARUAN ATURAN 4. PENJUALAN ASET-ASET
5. METODE-METODE KUASI-PRIVATISASI 6.
DEVOLUSI
17KONSEKUENSI PENGGUNAAN 5 (LIMA) STRATEGI
Langkah Strategi inti
B. KEJELASAN PERAN MEMISAHKAN KEGIATAN MENGARAH
MENGAYUH, DENGAN PERANGKAT
1. THE FLEXIBLE PERFORMANCE FRAMEWORK
MENGEMBANGKAN KE 34 STRATEGI MEMISAHKAN
FUNGSI-FUNGSI YANG BERLAINAN KE DALAM
ORGANISASI YANG BERBEDA DAN MENGGUNAKAN
KONTRAK-KONTRAK UNTUK MENJABARKAN TUJUAN
HASIL-HASIL YANG DIHARAPKAN KONSEKUENSI DARI
KINERJA DAN FLEKSIBILITAS MANAJEMENNYA 2.
PENAWARAN YANG KOMPETITIF MERUPAKAN METATOOL
SETIAP FUNGSI MENGAYUH DITAWARKAN SECARA
KOMPETITIF. ORGANISASI-ORGANISASI PEMBERI LAYANAN
BERSAING UNTUK MEMENANGKAN KONTRAK.
18KUNCI PEMISAHAN YANG BERHASIL
Strategi inti
- KOMBINASI ANTARA UPAYA PEMISAHAN DENGAN STRATEGI
KONSEKUENSI DAN KONTROL DENGAN MEMPERHATIKAN
PERUBAHAN PADA DNA-NYA - MENGALIHKAN KONTROL DARI INSTANSI PUSAT KEPADA
ORGANISASI-ORGANISASI TERSENDIRI REFORMASI
SISTEM ADMINISTRASI FLEKSIBILITAS TERLETAK PADA
SISTEM ANGGARAN, PERSONALIA DAN PENGADAAN - KESEDIAAN ORGANISASI PEMERINTAH PUSAT UNTUK
MELEPASKAN KEKUASAAN/KEWENANGAN MEREKA PADA
KELOMPOK MANAJEMEN KECIL - ADANYA PERJANJIAN TERTULIS TENTANG ADANYA
FLEKSIBILITAS DAN SPESIFIKASI ORGANISASI PENGAYUH
AGAR TERDAPAT KOMITMEN PEMBERIAN HASIL YANG
SPESIFIK (KONTRAKKONTROL KONSEKUENSI YANG
SPESIFIK) - ADANYA LEARNING BAGI PEMBUAT KEBIJAKAN DAN
IMPLEMENTOR UNTUK BERPERAN MENGAYUH DENGAN BAIK
(PERLU DEFINISI OUTCOMES DAN OUTPUT YANG
DIINGINKAN)
19C. KEJELASAN ARAH MEMPERBAIKI TUJUAN,
PERANGKATNYA
- TUJUAN OUTCOME YANG AKAN DICAPAI OLEH PEMERINTAH
- ADANYA ORGANISASI PENGARAH YANG MENETAPKAN
TUJUAN STRATEGI MEMBERI NASEHAT PADA PELAKSANA - PENGEMBANGAN STRATEGI
- ANGGARAN KINERJA MENENTUKAN OUTCOME DAN OUTPUT
YANG AKAN DICAPAI OLEH PEMBUAT KEBIJAKAN - ANGGARAN JANGKA PANJANG MEMPROYEKSIKAN
TREND-TREND FISKAL SAAT INI (PENGELUARAN-PENERIMAA
N, HUTANG, MODAL NETO)UNTUK MASA DEPAN - AKUNTANSI SISTEM AKRUAl (SUATU SISTEM AKUNTANSI
BISNIS YANG MENDEPRESIASIKAN ASET-ASET DAN
MEMASUKAN KEWAJIBAN KE DALAM PEMBUKUAN)
SETELAH ITU MENGINTEGRASIKAN PENDEKATAN-PENDEKTAN
205. STRATEGI KONEKUENSI MENCIPTAKAN
KONSEKUENSI KINERJA
- TERDAPAT TIGA PENDEKATAN UNTUK MEMPERKENALKAN
KONSEKUENSI - MANAJEMEN PERUSAHAAN (Organisasi Publik
sepenuhnya berfungsi sebagai perusahaan
bisnis dengan perhitugan rugi laba - PERSAINGAN TERKELOLA (Pelayanan yang tidak
berlaku pasar) - PERFORMANCE MANAGEMENT Memanfaan kinerja
standar, imbalan, sangsi dan motivasi - 2. PERLINDUNGAN ATAS PEGAWAI YANG TIDAK
DIPERLUKAN LAGI - Downsizing merupakan salah satu konsekuensi,
maka memindahkan pegawai ke dalam pekerjaan
publik lainnya pengontrak membantu privatisasi
organisasi, insentif ekonomi dan jasa penempatan
kerja bagi yang memilih pensiun
21STRATEGI PELANGGANMENEMPATKAN PELANGGAN SEBAGAI
PENGGERAK
1. MENDEFINISIKAN PELANGGAN a. PELANGGAN
PRIMER b. PELANGGAN SEKUNDER c. COMPLIER
d. PEMEGANG SAHAM 2. TIGA TINGKATAN DALAM
STRATEGI PELANGGAN a. CONPETITIVE CHOICE
b. COSTUMER QUALITY ASSURANCE c. CUSTOMER
VOICE 3. PILIHAN PELANGGAN 4. PILIHAN
KOMPETITIF 5. JAMINAN MUTU PELAYANAN
22CONTROL STRATEGYMENGALIHKAN KONTROL DARI PUNCAK
DAN PUSAT
- 1. KUNCI DARI STRATEGI KONTROL ADALAH KEPERCAYAAN
- 2. PENDEKATAN UNTUK MENGALIHKAN KONTROL
- SISTEM PEMERINTAH DAN SISTEM ADMINISTRASI
DIPERBAIKI DAN - KONTROL MANAJEMEN DILONGGARKAN SECARA HIRARCHI
DAN MELIMPAHKAN WEWENANG KEPADA LINI TERDEPAN - MENYERAHKAN KONTROL PADA RT/RW,PENYEWA DAN
KOMUNITAS - 3. PEMBERDAYAAN ORGANISASI desentralisasi
kontrol administratif, deregulasi Orga-nisasi
(aturan internal) Manajemen dengan basis tempat
Pemberlakuan ijin resmi operasi diluar bidang,
batas waktu aturan, deregulasi inter pemerintah
23CONTROL STRATEGYMENGALIHKAN KONTROL DARI PUNCAK
DAN PUSAT
4. PEMBERDAYAAN PEGAWAI Penipisan Lapisan
Manajemen desentralisasi organisasional
Pemisahan Struktur Fungsional Tim Kerja
Kemitraan Kerja Manajemen Program-program Usulan
Pegawai 5. PEMBERDAYAAN KOMUNITAS Badan
Komunitas Perencanaan Kolaboratif Dana
Investasi Kemitraan masy Pemerintah, Regulasi
dengan basis komunitas
24PERANGKAT PEMBERDAYAAN ORGANISASI
- DESENTRALISASI KONTROL ADMINISTRATIF
- DEREGULASI ORGANISASI
- MANAJEMEN DENGAN BASIS TEMPAT
- PEMILIHAN PEMBERLAKUAN IZIN RESMI
- KEBIJAKSANAAN PEMBEBASAN TUNTUTAN
- KEKEDALUWARSAAN PERATURAN (Batas waktu)
- DEREGULASI INTERN PEMERINTAH
25STRATEGI BUDAYA
- 1. MENCIPTAKAN BUDAYA KEWIRAUSAHAAN
- VISI DAN MISI
- MENUMBUHKAN BUDAYA BARU
- 2. STRATEGI BUDAYA
- BUDAYA BIROKRASI
- MERUBAH BUDAYA PERUSAHAAN
- FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUK BUDAYA
- MERUBAH PARADIGMA
- MERUBAH KEBIASAAN
- MENGGUGAH HATI
- MEMENANGKAN PIKIRAN
- 3. MENGARAHKAN TRANSISI BUDAYA
26PENGGUNAAN STRATEGI-STRATEGI
- 1. MENYELARASKAN STRATEGI-STRATEGI
- MENGGUNAKAN STRATEGI INTI UNTUK MEMISAHKAN
USAHA - MENGGUKAN STRATEGI KONSEKUENSI DAN KONTROL
SEBAGAI PASANGAN SERASI - MENCIPTAKAN KONSEKUENSI ATAS KINERJA DAN
MEMBERIKAN KONTROL - MENGGUNAKAN MANAJEMEN KINERJA UNTUK
MENTERJEMEHKAN - OUTCOME
- MENGALIHKAN ONTROL KEPADA PEGAWAI
- 2. KEKUATAN METATOOL
- 3. MENYELARASKAN STRATEGI DG SISTEM ADMINISTRASI
- 4. MEMECAHKAN TEKA-TEKI BERSAMA-SAMA
27KUNCI KEBERANIAN UNTUK MEREINVENSI
1. ATURAN-ATURAN BAGI REINVENTOR
- Tidak ada DNA tidak ada tranformasi
- Merubah permainan menjadi 5 level
- Melepas harus disertai dengan gantinya
- Perhatikanlah kinerja dan terima konsekuensinya
- Hadapi kepentingan khusus dengan berani
- Lindungi para intrepreneur
- Bangunlah kepercayaan
- Tanamkanlah investasi dalam perubahan
- Kelolalah masa transisi secara manusiawi
- Peratahankanlah langkah anda
282. PRINSIP-PRINSIP ME-REINVENSI PEMERINTAHAN
- Pemilihan metoda untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas - Pelayanan diserahkan pada masyarakat
- Pemerintahan harus kompetitif
- Perlu adanya penyederhanaan administrasi
- Pemerintahan harus berorientasi pada hasil
- Pemerintahan yang berorientasi pada pelanggan
- Pemerintahan wirausaha
- Pemerintahan antisipatif
- Pemerintahan desntralisasi
- Pemerintahan yang berorientasi pada pasar