SISTIM KULIAH MANAJEMEN TERNAK PERAH SEMESTER III - PowerPoint PPT Presentation

1 / 32
About This Presentation
Title:

SISTIM KULIAH MANAJEMEN TERNAK PERAH SEMESTER III

Description:

Title: Kendala Pengembangan Usaha Sapi Perah : SDM peternak dan aparat Masalah Teknis Masalah Modal : bunga bank mahal Kelembagaan MANAJEMEN USAHA SAPI PERAH Arti ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:215
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 33
Provided by: INTE3167
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: SISTIM KULIAH MANAJEMEN TERNAK PERAH SEMESTER III


1
  • SISTIM KULIAH MANAJEMEN TERNAK PERAH SEMESTER III
    JURUSAN PETERNAKAN UMM
  • ATURAN KULIAH
  • 1.Tidak boleh pakai sandal jepit
  • 2.Tidak diperkenankan pakai kaos tanpa krah leher
  • 3.Dosen terlambat 15 menit berarti kuliah diganti
    jadwal dan mhs terlambat 30 menit tunggu di luar
    ruang kuliah.
  • SISTIM PENILAIAN
  • a. Praktikum (1 SKS) bobot 30.misal .nilai 70 x
    30 2,1
  • b. Aktivitas kuliah (2 SKS) bobot 70 terdiri
    dari
  • 1. Tugas bobot 30, misal..nilai 70 x 30
    2,1
  • 2. Midel test bobot 20, misal..nilai 70 x 20
    1,4
  • 3. Final test bobot 50, misal..nilai 60 x 50
    3,0
  • Nilai akhir praktikum aktivitas kuliah
  • 2,1 (6,5 x 70) 6,6

2
  • BUKU ACUAN
  • Diktat dasar ternak perah
  • Dairy Production
  • Biochemistry domestic production Riis
  • Management Dairy Lactation
  • Biologi laktasi Wikantadi
  • Manajemen Ternak Perah
  • Jurnal/internet

3
  • MATERI KULIAH
  • I.Pendahuluan Perkembangan Usaha Sapi Perah dan
    Pengertian Manajemen Usaha sapi Perah
  • II.Pemeliharaan Pedet
  • III.Pemeliharaan Sapi Dara
  • IV.Pemeliharaan Sapi Induk
  • V.Pemeliharaan induk laktasi dan penanganan air
    susu
  • VI.Pengelolaan Reproduksi
  • VII.Midel Test
  • VIII.Menyusun Pakan Sapi Perah
  • IX.Upaya Optimasi Penggunaan Pakan Sapi Perah
  • X.Pemuliaan dan Pengelolaan Sapi Perah Jantan
  • XI.Sanitasi dan Pengenalan Penyakit pada Sapi
    perah
  • XII.Recording pengelolaan sapi perah
  • XIII.Analisa Usaha sapi perah (pedet, dara,
    laktasi)
  • XIVDiskusi Tugas
  • XVDiskusi Tugas
  • XVIFinal Test

4
  • Tugas Survey ke peternak sapi perah
  • Catat
  • Pakan
  • Produksi susu
  • Harga susu
  • Biaya pemeliharaan/ekor/hari (pedet, induk
    kering, induk laktasi)
  • Populasi
  • Dokumentasi
  • Permasalahan

5
  • Tugas
  • 1.Pemberian susu pada pedet
  • 2.Penanganan kembung danmencret pada pedet
  • 3.Pemberian pakan pada pedet
  • 4.Pemeliharaan sapi dara
  • 5.Pemeliharaan induk bunting
  • 6.Pemeliharaan induk laktasi
  • 7. Teknik pemerahan dengan mesin pemerah
  • Daftar isi
  • Kata Pengantar
  • Kajian Pustaka
  • Kesimpulan
  • Daftar Pustaka (internet, jurnal)

6
  • PENDAHULUAN
  • Peternakan sapi perah di Indonesia sejak abad ke
    19 oleh Belanda
  • Pada jaman penjajahan Jepang terbengkalai dan
    akhirnya dipelihara oleh rakyat
  • pada tahun 1949 tumbuh organisasi yang membina
    peternak yaitu Gabungan Petani Peternak Sapi
    Perah Pengalengan (GAPPSIP).
  • Sekarang dalam wadah GKSI
  • Kondisi persusuan 2009 terjdi penurunan harga
    susu mulai awal 2009 (Rp.500 -600/lt)

7
  • Produksi susu segar (90) dihasilkan oleh usaha
    rakyat (2 3 ekor/peternak) dan umumnya menjalin
    kerjasama kemitraan dalam bentuk koperasi susu
  • 70 lebih masih mengandalkan impor
  • Jumlah 90.000 peternak dan menyerap tenaga kerja
    cukup besar di atas 250.000 jiwa sewajarnya
    pemerintah melindungi peternak sapi perah.
  • Dukungan pemerintah dalam agribisnis persusuan
  • (1) gerakan minum susu mulai tahun 1970-an
  • (2) gerakan Koperasi Susu dalam wadah GKSI
    (Gabungan Koperasi Susu Indonesia) tahun 1979
  • (3) memberi kesempatan investasi industri
    pengolahan susu dan tahun 1979 tercatat 7 pabrik
    besar yang mengolah susu segar.
  • Titik awal perkembangan pemasaran susu dimulai
    dengan terbitnya Surat Keputusan Bersama tiga
    menteri tahun 1982 yang sekaligus menjadi entry
    point dalam pengembangan koperasi persusuan di
    Indonesia. (mewajibkan semua Industri Pengolah
    Susu (IPS) untuk menyerap susu dari peternak
    rakyat).

8
  • Perkembangan persusuan hanya 5/tahun.
  • Lambatnya perkembangan ini akibat kurang
    mendukungnya kebijakan pemerintah yang berpihak
    pada petani. Pasca dicabutnya kebijakan wajib
    serap susu lokal oleh IPS membuat terjadinya
    kehancuranpersusuan nasional akibat pemerintah
    menandatangi LOI dengan IMF, sehingga IPS bebas
    menggunakan bahan baku melalui impor susu (bea
    masuk bahan susu 0).
  • Harga susu impor saat ini lebih murah
    (Rp.2300/ltr dan peternak Rp.2500/liter)

9
  • Jika asumsi tahun 2010 populasi penduduk
    Indonesia mencapai 240 juta orang, laju
    pertumbuhan penduduk 1,5 per tahun serta laju
    pertumbuhan sapi perah 10 per tahun akan
    dihasilkan susu 750.000800.000 ton per tahun
  • total konsumsi susu tahun 2010 akan mencapai
    2.400.000 ton per tahun
  • untuk mencapai Indonesia Kolam Susu harus
    diproduksi bibit sapi perah sebanyak 100 ribu
    ekor, sehingga diperoleh angka ideal populasi
    susu sapi perah sebanyak 500.000 600.000.
  • Orang Indonesia, rata-rata mengkonsumsi susu
    hanya 4 kilogram/ perkapita/ tahun
  • Target tingkat konsumsi susu mencapai 12,5
    kg/tahun, atau setara konsumsi gizi 1,0 gram per
    kapita/tahun.

10
Kendala Pengembangan Usaha Sapi Perah 1.SDM
peternak dan aparat2. Masalah Teknis3. Masalah
Modal bunga bank mahal4. KelembagaanMANAJEMEN
USAHA SAPI PERAHArti Seni kemampuan secara
alamiIlmu kemampuan dlm proses
(memelihara, mengolah dan pengawasan)Keberhasilan
Manajemen Usaha Sapi Perah 1. Segi Produksi
a. Produksi/ekor tinggi gt 15
ltr/ekor/hr.b.Pedet yang dihasilkan dari setiap
induk dapat tumbuh dengan baik dan normal
sampai dengan lepas sapih.c.Produksi hijauan
tersedian sepanjang tahun (kontinyu).2.Segi
ReproduksiSetiap induk beranak setiap tahun
dengan calving interval kurang dari 14
bulan.Semua aspek reproduksi (masa kosong,
service/ conseption, conception rate, umur
pertama kawin dan beranak).Selalu tersedia
replacement stock dengan umur dan bobot yang
seragam.
11
  • 2.Ekonomi
  • tingkat keuntungan perekor selalu diperoleh.
  • Tenaga kerja di gunakan secara efisien.
  • Penggunaan modal dilakukan secara tepat terhadap
    unit-unit produksi.
  • Kualitas produk selalu dapat dipertahankan
    sehingga mempunyai nilai jual tinggi.
  • 3.Fasilitas
  • mengadakan fasilitas dalam jumlah memadahi dan
    efisien dalam pemakian.
  • Penempatan perkandangan diatur secara strategis
    dan sesuai dengan kebutuhan.
  • Pelaksanaan dan penggunaan recording dari setiap
    kegiatan dilakukan secara teratur sehingga
    mempermudah evaluasi.

12
  • seorang manajer usaha sapi perah dituntut
    memiliki kemampuan dan keterampilan dalam hal
  • 1.Meningkatkan mutu genetik sapi-sapi yang
    dipelihara.
  • 2.Berusaha mengefisiensikan pakan yang diberikan.
  • 3.Berusaha menjaga kuantitas dan kualitas
    produksi susu.
  • 4.Berusaha menjual produksi susunya dengan harga
    maksimal.
  • 5.Mampu mengelola dan mengefisiensikan tenaga
    kerja.
  • 6.mampu menjalin kerjasama sesame peternak, dinas
    terkait dan lembaga lainya.

13
  • Sikap dan kepribadian yang dituntut oleh seorang
    manajer usaha sapi perah
  • 1.Memiliki rasa sayang terhadap ternak sapi perah
    yang
  • 2.Teguh, rajin dan tekun bekerja sehingga tidak
    mengenal hari libur. Karena ternak adalah barang
    hidup yang perlu perhatian intensif dan
    terus-menerus.
  • 3.Bijaksana dan pengalaman dalam berbagai
    tindakan.

14
  • PEMELIHARAAN ANAK SAPI
  • untuk replacement
  • meningkatkan kualitas sapi yang ada
  • lebih baik membesarkan pedet dari turunan unggul
    sendiri
  • Angka kematian anak sapi dapat mencapai 20
  • kesehatan, pemberian pakan, pemberian susu,
    perkandangan
  • Upaya Pedet yang Dilahirkan Sehat
  • kebuntingan paling tidak 7 bulan diperhatikan

15
  • Pertumbuhan dan perkembangan dari kelenjar susu
    (pertumbuhan dan perkembangan sel-sel sektoris
    dan ductus-ductusnya).
  • Bobot lahir lebih dari 30 kg
  • Penanganan Pedet yang Baru Dilahirkan
  • Menjelang kelahiran induk dipisahkan
  • Alas jerami kering atau goni kering agar hangat
  • kelahiran yang normal 30 menit
  • Bila belum lhr dibantu Caranya pegang kaki
    depan yang sudah keluar dengan kedua tangan.
    Tarik perlahan-lahan seirama dengan perejangan
    induk sampai pedet keluar. Jangan sekali-kali
    melakukan penarikan paksa.

16
  • Proses kelahiran dipicu karena sekresinya ACTH
    dari kelenjar pituitary anterior pedet.
  • ACTH selanjutnya akan memicu tersekresinya
    hormone steroid dari bagian cortex adrenal pedet.
  • Corticosteroid ini masuk ke sirkulasi darah induk
    dan merangsang plasenta untuk mensekresikan
    PGF2-alpa yang menghambat sekresi progesterone
    (hormon yang memelihara kebuntingan).
  • PGF2 ini akan merangsang oksitosin yang
    menyebabkan kontraksi uterus.

17
  • a. Periode Persiapan
  • Periode ini bisa berlangsung beberapa jam 10-14
    jam, bahkan bisa lebih. Periode ini ditandai
    dengan kelenjar air susu (kolostrum), vulva
    membengkak dan keluar lender, daerah pinggang
    melegok, induk berjalannya perlahan, tidak tenang
    dan menyendiri.
  • b. Periode Pembukaan Servix
  • Kontraksi uterus dan cairan foetus mempunyai daya
    untuk membuka servix. Pada periode ini terasa
    sakit (Dolores) yang berlangsung setiap 15-20
    menit. Semakin lama servix membuka semakin lebar
    dan berlangsung sekitar 3-6 jam.
  • c. Periode Pengeluaran Foetus
  • Pada periode ini foetus berada di pelvis inlet.
    Kantong amnion bergerak melewati vagina dan
    menggantung di vulva yang disebut water bag.
    Perejanan yang terus menerus menyebabkan kaki
    foetus di water bag. Akhirnya kantong ini pecah
    karena desakan kaki foetus. Kepala foetus di
    labia, yang keluar biasanya moncong dahulu.
    Dengan tekanan yang kuat akhirnya dada foetus
    keluar, disusul panggul dan kaki belakang dan
    akhirnya feotus keluar.

18
  • d. Periode Pengeluaran Plasenta
  • Kontraksi uterus tetap berjalan setelah kelahiran
    untuk mengeluarkan plasenta dan pembungkus
    foetus. Plasenta secara aktis sudah terlepas
    sejak periode kedua dan disempurnakan pada
    periode ketiga. Karena adanya tekanan dan uterus,
    membrane dan plasenta foetus akhirnya terlepas
    dan keluar lewat vulva. Bila dalam waktu 12 jam
    plasenta tidak keluar, sebaiknya dibantu
    dikeluarkan melalui palpasi.

19
(No Transcript)
20
  • Langka peertama setelah pedet lahir, adalah
    membersihkan lendir yang ada dimulut dan hidung
    pedet agar tidak mengganggu pernafasan
  • bulunya yang basah oleh lender seceptnya
    dikeringkan
  • pemotongan tali pusar
  • Setelah kuat berjalan, selanjutnya pedet
    dipisahkan pada kandang tersendiri
  • diberi susu kolostrum harus dilakukan terutama
    24 jam pertama

21
  • komposisi kolostrum buatan adalah sebagai
    berikut
  • 0,5 liter susu murni dan hangat
  • 1 sendok teh minyak ikan
  • 1 butir telur
  • Retensi Plasenta (60 90 pd induk sapi perah)
  • Cara penanganan induk setelah mengalami retensi
    adalah dengan irigasi uterus menggunakan
    antibiotik yang memiliki daya kerja luas
  • tetrasiklin dikombinasikan dengan benzidamin

22
ATURAN PEMBERIAN SUSU PADA PEDET
Umur (minggu) Susu Segar (Lt/ hari) Konsentrat (Kg/ Hari) Air Hijauan
1 Kolostrum - - -
2 4 0,1 Ad-lib Ad-lib
3 4 0,2 Ad-lib Ad-lib
4 5 0,3 Ad-lib Ad-lib
5 5 0,4 Ad-lib Ad-lib
6 5 0,5 Ad-lib Ad-lib
7 5 0,6 Ad-lib Ad-lib
8 4 0,7 Ad-lib Ad-lib
9 3 1,0 Ad-lib Ad-lib
10 2 1,2 Ad-lib Ad-lib
11 2 1,3 Ad-lib Ad-lib
12 1 1,5 Ad-lib Ad-lib
13 0 1,5 Ad-lib Ad-lib
23
  • Menjaga Kesehatan Pedet
  • Pedet sehat bulu mengkilap dan halus, lincah,
    efektif ini terlihat apabila akan diberi minum
    susu atau pakan, tidak lesu dan mata terlihat
    cemerlang.
  • Pedet sakit terlihat lesu, bulu kusut, pada bulu
    ekor terlihat kotor, mata sayu dan tidak ada
    gairah di saat akan diberi susu atau pakan .
  • Pengelolaan Lain-lain
  • 1.Identitas Pedet
  • Identifikasi diri akan terkait dengan
    produksi, reproduksi dan kesehatan ternak,
    identifikasi diri dengan pemberian nomor pada
    telinga (ear tag) atau tattoo.

24
  • 2.Mencegah Pertumbuhan Tanduk pada Pedet
  • a.Cara pencegahan tumbuhnya tanduk adalah sebagai
    berikut
  • Bulu di sekitar kuncup tanduk dicukur yang
    bersih.
  • Disekeliling kuncup, diolesi dengan vaselin
  • Tetasi bagian kuncup tadi secara hati-hati dengan
    bahan kimia NaOH.
  • Hindarkan pedet tersebut dari jilatan sapi-sapi
    yang lain dan jangan dimandikan selama 1 minggu.
  • Penghilangan Tanduk (dishorning) dipotong
    setelah umur 1 bulan dg dicukil.

25
  • Penyakit yang sering menyerang pedet adalah
  • 1.Diare/ Mencret
  • Gejala mencret pada pedet terlihat mata
    mengantuk, kotoran berwarna kuning dan putih
    dengan bau yang sangat menyengat melekat pada
    ekornya, nafsu makan dan minum menurun
  • Pengobatan hentikan pemberian susu selama 24
    jam, beri minum air hangat dicampur elektrolit (1
    liter air dicampur dengan 5 gram garam dapur
    halus, 2,5 gram NaHCO3 dan 50 gram glukosa).

26
  • 2.Pneumonia
  • Penyakit radang paru-paru ini disebabkan oleh
    bakteri.
  • Gejalah pedet terlihat batuk-batuk, keluar
    ingus dari hidung, demam, sulit bernafas dan
    nafsu makan menurun.
  • Penanganan apabila pedet yang sudah sakit adalah
    ditempatkan pada kandang yang hangat dan
    pemberian antibiotik secara rutin.
  • 3.Kembung
  • Kembung biasanya akibat salah dalam pemberian
    pakan, Pemberian susu biasanya hangat tiba-tiba
    diganti dingin, terlalu banyak mengkonsumsi
    hijauan dg kadar air terlalu tinggi (misalnya
    digembalakan di pagi hari sebelum embun hilang)
    atau legume

27
  • Usahakan harus secepatnya untuk mengeluarkan gas
    yang dalam perut, yaitu diberi pil kembung atau
    pemberian minuman alkohol (sprite) dan
    konsultasikan dengan dokter hewan.
  • 4.Parasit Saluran Pencernaan (Cacing)
  • Cacing yang sering menyerang pedet cacing
    giling menginfeksi usus lambung, cacing pita dan
    cacing hati yang menginfeksi hati.
  • Pedet yang terserang cacing badan kurus,
    perutnya buncit, bulu kasar dan tidak mengkilat
    serta mudah dicabut.
  • Tindakan pencegahan dengan cara melakukan program
    pencacingan secara teratur untuk memotong siklus
    cacing.

28
  • Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
    pemeliharaan pedet adalah
  • 1.Kandang dan semua peralatan yang berhubungan
    dengan pemeliharaan dengan pedet harus bersih,
    alas kandang harus sering diganti dan terhindar
    dari pengaruh angin langsung.
  • 2.Disediakan lapangan rumput untuk exercise dan
    mendapat sinar matahari. Lapangan ini sebaiknya
    tidak digunakan menggembala sapi-sapi dewasa
    untuk menghindari tertularnya penyakit dari induk
    kepada pedet.
  • 3.Di dalam kandang disediakan air minum yanag
    bersih. Karena pedet setelah umur 2 minggu atau
    lebih tidak cukup dengan minum air susu saja.
  • 4.Menjaga kesehatan agar terhindar dari infeksi
    bakteri virus maupun cacing.
  • 5.Pemberian susu sesuai umur dan pakan tambahan
    yang cukup.

29
(No Transcript)
30
(No Transcript)
31
(No Transcript)
32
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com