Title: SUB SISTEM KONSUMSI (2) Keragaan Konsumsi Pangan di Indonesia
1SUB SISTEM KONSUMSI (2)Keragaan Konsumsi Pangan
di Indonesia
Dini RA SKM, MSc/ FKM/ Univ Airlangga
2(No Transcript)
3(No Transcript)
4(No Transcript)
5No. Komoditi 2008 2009 2010 2011 2012
No. Komoditi 2008 2009 2010 September September
1 Padi-padian 968.48 939.99 927.05 893.30 886.84
2 Umbi-umbian 52.75 39.97 37.05 36.02 32.27
3 Ikan 47.64 43.52 45.34 45.61 47.26
4 Daging 38.60 35.72 41.14 44.19 61.62
5 Telur dan susu 53.60 51.59 56.20 52.21 50.25
6 Sayur-sayuran 45.46 38.95 38.72 37.52 37.90
7 Kacang-kacangan 60.58 55.94 56.19 50.67 55.12
8 Buah-buahan 48.01 39.04 40.91 33.89 35.12
9 Minyak dan lemak 239.30 228.35 233.39 229.86 242.88
10 Bahan minuman 109.87 101.73 100.29 93.74 84.02
11 Bumbu-bumbuan 17.11 15.61 16.00 15.90 84.40
12 Konsumsi lainnya 66.92 58.75 59.18 53.91 14.03
13 Makanan jadi 289,85 ) 278,46) 273,84) 266,02) 265,67)
14 Minuman beralkohol - - - - -
15 Tembakau dan sirih 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
JUMLAH JUMLAH 2 038,17 1 927,63 1 925,61 1 852,84 1 865,30
6Indikator Terpilih 2008 2009 2010 2011 2012
Indikator Terpilih 2008 2009 2010 Sept Sept
Rata-rata Pendapatan per Kapita
- Persentase pengeluaran rumahtangga untuk makanan 50.17 50.62 51.43 48.46 47.71
- Persentase pengeluaran rumahtangga untuk bukan makanan 49.83 49.38 48.57 51.54 52.29
Rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari
- Tanpa makanan jadi 1 748,32 1 649,17 1 651,77 1 586,82 1 599,63
- Dengan makanan jadi 2 038,17 1 927,63 1 925,61 1 852,84 1 865,30
Rata-rata konsumsi Protein per kapita sehari
- Tanpa makanan jadi 49.14 46.25 46.99 45.41 45.15
- Dengan makanan jadi 57.49 54.35 55.01 53.12 53.14
7Konsumsi Ketela (gram/kapita/hari)
Konsumsi Beras (gram/kapita/hari)
8Konsumsi Buah (gram/kapita/hari)
Konsumsi Sayuran (gram/kapita/hari)
Korea
Viet Nam
Philippines
Thailand
Malaysia
Indonesia
Japan
Brunei Darussalam
0
20
40
60
80
100
120
140
160
9Konsumsi Ikan laut (gram/kapita/hari)
Konsumsi daging (gram/kapita/hari)
10Konsumsi Telur (gram/kapita/hari)
Konsumsi Susu (gram/kapita/hari)
11Konsumsi Kedelai (gram/kapita/hari)
12(No Transcript)
13Keragaman pangan
- Ketersedian pangan Indonesia telah melebihi
kebutuhan yakni sebesar 3031 kilo kalori
(standar 2200) dan protein 76,28 gram per kapita
per hari (standar 54 gram) - Konsumsi beras masih cukup tinggi, konsumsi
pangan sumber protein, vitamin/mineral masih
perlu ditingkatkan - Konsumsi terigu cenderung mengalami peningkatan ?
dg bermunculannya produk2 olahan terigu mie, roti
14Keragaman pangan contd.
- Faktor penyebab kurangnya keragaman pangan
- belum berkembangnya teknologi tepat guna
terjangkau mengenai pengolahan pangan berbasis
tepung umbi-umbian lokal dan pengembangan aneka
pangan lokal lainnya - Belum berkembangnya bisnis pangan utk peningkatan
nilai tambah ekonomi melalui penguatan kerjasama
pemerintah-masyarakat-swasta - Belum optimalnya usaha perubahan perilaku
diversifikasi konsumsi pangan dan gizi sejak usia
dini melalui jalur pendidikan formal dan non
formal - Masih rendahnya citra pangan lokal
15Arah kebijakan Peningkatan kuantitas dan kualitas
konsumsi pangan menuju gizi seimbang
- Meningkatkan kemampuan RT dlm mengakses pangan
untuk kebutuhan setiap anggota rumah tangga dalam
jumlah dan mutu yang memadai, aman dan bergizi
seimbang - Mengembangkan program perbaikan gizi yang cost
effective, diantaranya melalui peningkatan dan
penguatan program fortifikasi pangan dan program
suplementasi zat gizi mikro khususnya zat besi
dan vitamin A - Mengembangkan jaringan antar lembaga masyarakat
untuk pemenuhan hak atas pangan dan gizi - Meningkatkan efisiensi dan efektivitas intervensi
bantuan pangan/pangan bersubsidi kepada
masyarakat golongan miskin terutama anak-anak dan
ibu hamil yang bergizi kurang.
16Strategi Peningkatan kuantitas dan kualitas
konsumsi pangan menuju gizi seimbang berbasis
pada pangan lokal
- Penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat untuk peningkatan daya beli
pangan beragam dan bergizi seimbang - Peningkatan kelancaran distribusi dan akses
pangan, melalui - peningkatan kualitas dan pengembangan
infrastruktur distribusi - peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana
pasca panen, - pengembangan jaringan pemasaran dan distribusi
antar dan keluar daerah dan membuka daerah yang
terisolir
17- Penguatan lembaga pemasaran daerah,
- Pencegahan kasus penimbunan komoditas pangan
oleh spekulan - Pemberian bantuan pangan pada kelompok masyarakat
miskin dan yang terkena bencana secara tepat
sasaran, tepat waktu dan tepat produk
18- Penjaminan Stabilitas Harga Pangan, melalui
- Pemberlakuan Harga Pembelian Pemerintah pada
komoditas pangan strategis - Perlindungan harga domestik dari pengaruh harga
dunia melalui kebijakan tarif, kuota impor,
dan/ pajak ekspor, kuota ekspor pada komoditas
pangan strategis - Pengembangan Buffer stock Management (pembelian
oleh pemerintah pada waktu panen dan operasi
pasar pada waktu paceklik) pada komoditas pangan
strategis - Pencegahan impor dan/ ekspor illegal komoditas
pangan
19- Peningkatan dana talangan pemerintah (propinsi
dan kabupaten/kota) dalam menstabilkan harga
komoditas pangan strategis - Peningkatan peranan Lembaga pembeli gabah dan
Lembaga usaha ekonomi pedesaan - Pengembangan sistem informasi dan monitoring
produksi, konsumsi, harga dan stok minimal
bulanan - 4. Peningkatan efisiensi dan efektivitas
intervensi bantuan pangan/pangan bersubsidi
kepada masyarakat golongan miskin (misalnya
Raskin) dan mengembangkan pangan bersubsidi bagi
kelompok khusus yang membutuhkan terutama
anak-anak dan ibu hamil yang bergizi kurang
20- 5. Pengembangan dan percepatan diversifikasi
konsumsi pangan berbasis pangan lokal melalui
pengkajian berbagai teknologi tepat guna dan
terjangkau mengenai pengolahan pangan berbasis
tepun gumbi-umbian lokal dan pengembangan aneka
pangan lokal lainnya6. - 6. Pengembangan bisnis pangan untuk peningkatan
nilai tambah ekonomi, gizi dan mutu ketersediaan
pangan yang beragam dan bergizi seimbang melalui
penguatan kerjasama pemerintah-masyarakat-dan
swasta - 7. Pengembangan aspek kuliner dan daya terima
konsumen, melalui berbagai pendidikan gizi,
penyuluhan, dan kampanye gizi untuk peningkatan
citra pangan lokal
21Terima Kasih
Dini RA SKM, MSc/ FKM/ Univ Airlangga