Kontrol hormon terhadap fungsi ginjal - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Kontrol hormon terhadap fungsi ginjal

Description:

Kontrol hormon terhadap fungsi ginjal Erkadius Kontrol GFR dan RBF Epinefrin dan nor-epinefrin Simpatis semua pembuluh darah di ginjal peningkatan tonus normal efek ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:208
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 17
Provided by: fkunand20
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Kontrol hormon terhadap fungsi ginjal


1
Kontrol hormon terhadap fungsi ginjal
  • Erkadius

2
Kontrol GFR dan RBF
  • Epinefrin dan nor-epinefrin
  • Simpatis ? semua pembuluh darah di ginjal
  • peningkatan tonus normal ? efek sedikit
  • peningkatan sedang ? efek ringan
  • Medulla adrenal - kerjasama simpatis
  • Peningkatan hebat ?konstriksi arteriol, penurunan
    RBF dan GFR
  • reaksi pertahanan tubuh
  • iskemia otak
  • perdarahan hebat

3
  • Endotelin
  • vasokonstriktor dibebaskan oleh endotel yang
    rusak di pembuluh darah ginjal ? vasokonstriksi
    ginjal dan penurunan GFR
  • sering meningkat di plasma pada penyakit yang
    berhubungan dengan cedera vaskuler
  • misal tokesmia gravidarum, gagal ginjal akut,
    dan uremia kronik

4
  • Angiotensin II
  • dibuat di ginjal dan di sirkulasi sistemik, pada
    situasi penurunan tekanan darah dan kehilangan
    cairan tubuh
  • konstriksi arteriol efferens ? tekanan di
    glomerulus naik, mencegah penurunan P hidrostatik
    glomerulus dan GFR? RBF turun ? aliran ke
    kapiler peri tubulus turun, penyerapan Na dan air
    meningkat
  • menjamin pembuangan sisa metabolisme

5
  • Endothelial-derived nitric oxide
  • vasodilatasi ginjal, resistensi vaskuler turun
  • menjamin pembuangan Na dan air yang normal
  • Prostaglandin (PGE2, PGI2), dan bradykinin
  • vasodilator, meredam efek konstriksi dari
    simpatis atau angiotensin II
  • ikut mencegah penurunan GFR dan RBF berlebihan

6
Metabolisme air - ADH
  • Antidiuretic hormone (vasopressin)
  • Perangsang cairan tubuh lebih hipertonus
  • Menarik air tubuli distal duktus koligentes
  • air di bawa aquaporin melalui sitoplasma
  • urine menjadi pekat
  • ADH lt2 pg/mL kepekatan urine 0,3 plasma
  • ADH gt 5 pg/mL kepekatan urine 4 x plasma

7
ADH Osmolalitas urine/plasma
8
  • Volume plasma ?15-25
  • sekresi bisa ? 50x ? vasokonstriksi, TD ?
  • Efek ADH
  • Penekanan aorta, a. karotid, a. pulmonalis ?
    signal baroreseptor ? penekanan produksi ADH
  • volume darah?, tekanan darah? ? tekanan
    baroreseptor ?, signal baroreseptor ? ? produksi
    ADH ?

9
  • Penurunan efek ADH diabetes insipidus
  • sentral produksi ADH turun
  • nefrogenik respons tubuli berkurang
  • Peningkatan produksi ADH
  • volume plasma meningkat
  • ANH (atrial natriuretic hormone)
  • menghambat reabsorbsi Na tubuli proksimal
  • eskresi NaCl dan air meningkat

10
Metabolisme air mineral
  • ANH (atrial natriuretic hormone)
  • Produksi di atrium kanan, dirangsang oleh
    regangan di atrium kanan misalnya peningkatan
    venous return
  • Menghambat efek natriuresis angiotensin II di
    tubuli proksimal ? reabsorbsi Na tubuli proksimal
    berkurang ? eskresi NaCl dan air meningkat

11
  • Angiotensin II
  • Penurunan aliran darah dan Na ginjal ? enzim
    renin (sel juxtaglomerulus)
  • Renin angiotensinogen ? angiotensin I (AT I)
  • Angiotensin converting enzyme, ACE vaskuler)
    AT I ? AT II
  • Merangsang produksi aldosteron, ekskresi Na dan
    air di tubuli proksimal, dan nafsu garam
  • Menyebabkan tekanan darah naik
  • Efek utama konservasi cairan dan Na

12
  • Aldosteron
  • Perangsang utama peningkatan K dan angiotensin
    II
  • Efek sekresi K dan reabsorbsi Na di tubuli
    distal dan duktus koligentes
  • Aksis renin angiotensin aldosteron
  • menarik Na dan air di ginjal, volume cairan tubuh
    dan venous return naik, tekanan darah naik
  • pressure natriuresis dan diuresis ? pembuangan
    cairan dan Na kembali di ginjal

13
Metabolisme Ca
  • Vitamin D
  • tanaman ergosterol ? D2/D3 (Ultraviolet)
  • kulit 7-dehidrokolesterol ?previtamin D3 (UV)
    ?vitamin D3 (panas) di hati D3 ? 25-OH D3
  • ginjal ?1,25-(OH)2-D3 potensi 10x D3 atau
    24,25-(OH)2-D3 potensi 0,5x D3
  • dirangsang oleh hormon paratiroid, penurunan
    vitamin D, dan penurunan Ca dan pospat
  • menarik Ca dari usus dan tulang

14
  • Hormon paratiroid (PTH)
  • dirangsang oleh penurunan Ca
  • mendorong sintesis 1,25-(OH)2-D3
  • penyerapan Ca di tulang dan ginjal ? Ca naik
  • penghambatan reabsorpsi PO4 ? dibuang
  • Tulang penarikan Ca (mirip vitamin D)
  • reseptor di osteoblast, efek via osteoklast
  • osteoklast menyerap tulang

15
(No Transcript)
16
  • Autacoids are biological factors which act like
    local hormones, have a brief duration, act near
    the site of synthesis, and are not blood borne.
    Autacoids are primarily characterized by the
    effect they have upon smooth muscle. With respect
    to vascular smooth muscle, there are both
    vasoconstrictor and vasodilator autacoids.
  • Vasodilator autacoids can be released during
    periods of exercise. Their main effect is seen in
    the skin, allowing for heat loss.
  • The word autacoids comes from the Greek "Autos"
    (self) and "Acos" (relief, i.e. drug). These are
    local hormones and therefore have a paracrine
    effect. Some notable autacoids are eicosanoids,
    angiotensin, neurotensin, NO (nitric oxide),
    kinins, histamine, serotonin, endothelins, etc
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com