Title: Bangunan air
1Bangunan air
2Pengukur kedalaman kritis1. Broad-crested weir
Es1
3Aliran melalui ambang, tinjauan menggunakan
energi spesifik
Aliran di atas ambang dan grafik spesifik energi
4Es1
Nilai H didekati dengan h
Dengan velocity correction factor dan discharge
coefficient persamaan menjadi
h tinggi muka air dari atas ambang, di hulu
aliran (H Es ? H1 Es1, H2 Es2)
52. Flume
Aliran kritis diperoleh dengan menyempitkan
saluran
Seringkali ditambah peninggian dasar saluran
untuk memperoleh aliran kritis pada bagian
sempitnya ? venturi flue
6Dari persamaan energi diperoleh
Substitusi ke persamaan energi maka diperoleh
Aliran kritis diperoleh pada bagian leher
apabila disubstitusikan maka akan diperoleh
Dengan velocity correction factor dan discharge
coefficient persamaan menjadi
7(No Transcript)
8Latihan ambang lebar
- Sebuah saluran segiempat dengan lebar 3 m
memiliki slope 0,0009 mengalirkan air dengan
kedalaman 1.5 m. Diasumsikan n Manning 0,015 dan
mengalir menjadi aliran seragam. Hitunglah
ketinggian ambang untuk menghasilkan kedalaman
kritis.
9Latihan
- Luas penampang
- A 3 x 1,5 4,5 m2
- P 3 2x1,5 6 m
- R A/P 0,75 m
- Dari Manning
- V 1/n R2/3 S1/2
- 1/0,015 x (0,75) 2/3 x 0,03
- 1,65 m/det
- Es1 1,5 1,652/2x9,81
- 1,64 m
- Yc 2/3 Es 2/3 x 1,64 1,09 m -? salah
- Ketinggian ambang 0,357 ?
103. Ambang / Pelimpah Tajam Weir
Ambang umumnya digunakan memakai ambang dengan
pelat. Biasa digunakan di saluran terbuka seperti
aliran untuk menentukan debit (flowrate).
Prinsip dasar adalah bahwa debit secara
langsung terkait dengan kedalaman air (h).
Ambang dapat bersifat hambatan (lebar) dasar
sesuai dengan lebar saluran, menyempit sebagian
ataupun menyempit. Untuk ambang yang
benar-benar menyempit B-b (lebar saluran lebar
ambang) harus lebih besar dari 4hmax, dimana hmax
adalah maksimum ketinggian yang diperkirakan dari
ambang (USBR, 1997). Ambang terkontraksi
sebagian memiliki B-b antara 0 dan 4hmax.
Kontraksi menyebabkan alir mengalir dan
mengumpul menuju ambang.
11Weir / Pelimpah Tajam
- Q 2/3 x (2g)1/2 Cd x b x h3/2
- (bandingkan dengan rumus untuk ambang lebar, yang
menghasilkan - Q 2/3 x (2/3g)1/2 Cv.Cd x b x h3/2
12Pelimpah tajam
h tinggi muka air dari atas ambang, di hulu
aliran
13Latihan
- Sebuah weir dengan panjang 4,5 m memiliki head
air sebesar 30 cm. Tentukan debit yang diairkan
jika Cd 0,6 - b 4,5 m
- h 0,3 m
- Q 2/3 x 0,6 x 4,5 x (2x9,81)1/2 x 0,33/2
- 1,31 m3/det
14Latihan
- Sebuah weir dengan panjang 8 m akan dibangun
melintang saluran segi empat dengan aliran 9
m3/det. Jika kedalaman maksimum dari air di hulu
aliran adalah 2 m, berapakah ketinggian weir.
Abaikan kontraksi dan gunakan Cd 0,62
15Latihan
- Q 2/3 Cd x b x (2g)1/2 x h3/2
- 9 2/3 x 0,62 x 8 x (2x9,81) 1/2 x h3/2
- h 0,723
- Ketinggian weir adalah
- 2-0,723 1,277 m.
16Latihan
- Data curah hujan harian suatu DAS adalah 0,2 juta
kubik meter per hari. Jika 80 dari air hujan
mencapai reservoir penampung dan melalui weir
segiempat. Berapakah panjang weir bila air
diharapkan tidak melimpah lebih dari 1m di atas
bendung?. Asumsikan koefisien discharge yang
memadai.
17Latihan
- Curah hujan 0,2 x 106 m3/hari
- Limpahan ke reservoir
- 80 x 0,2 x 106
- 0,16 x 106 m3/hari
- 0,16 x 106 /86400 1,85 m3/det
- h 1 m, Cd 0,6,
- Q 2/3 Cd x b x (2g)1/2 x H3/2
- 1,85 2/3 x 0,6 x b x (2x9,81)1/2 x 13/2 1,77
b - b 1,045 m
18 8,05m
1,15 m, Cd 0,61
C
A
B Cc 0,0625
E
So0,003 L513
D
So0,01 L
So0,003 L m
11
70 m, DE 1 1
19Ingat Trapesium,Ketinggian dan Slope kritik
- Saluran trapesium dengan lebar dasar 15 m dan
kemiringan tebing 11 mengalirkan debit 100
m3/det. Apabila koefisien Manning n0,02
Kedalaman kritis dan kemiringan kritis dari
aliran tersebut - Yc 1,59 m dan Sc 0,0038
20(No Transcript)
21(No Transcript)
22(No Transcript)
23(No Transcript)
24Saluran CD
Kedalaman kritis
25(No Transcript)
26(No Transcript)
27(No Transcript)