PETROLOGI BATUAN BEKU - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

PETROLOGI BATUAN BEKU

Description:

Siklus Batuan Distribusi batuan PETROLOGI BATUAN BEKU Batuan beku adalah batuan yang terbentuk akibat membekunya magma pada waktu perjalanannya ke permukaan bumi. – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:2910
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 45
Provided by: EuisTinti7
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: PETROLOGI BATUAN BEKU


1
(No Transcript)
2
Siklus Batuan
3
Distribusi batuan
4
(No Transcript)
5
PETROLOGI BATUAN BEKU
6
  • Batuan beku adalah batuan yang terbentuk akibat
    membekunya magma pada waktu perjalanannya ke
    permukaan bumi.
  • Magma adalah cairan silikat yang panas dan pijar
    yang terdiri dari unsur-unsur O, Si, Al, Fe, Mg,
    Ca, Na, K dll
  • Hasil dari rekristalisasi magma tersebut
    membentuk berbagai macam jenis mineral dan
    mengikuti aturan tingkat kristalisasi dari magma.
  • ? Mengikuti Seri Reaksi Bowen

7
BOWENS REACTION SERIES
8
DERET REAKSI BOWEN
Olivin Ca-plagioklas
Piroksen Hornblende
Biotit
Na-plagioklas
K-feldspar Muskovit Kuarsa
ultramafik
gabro
Temperatur menurun
diorit
syenit
granit
kontinu
diskontinu
9
Pengelompokkan batuan beku berdasarkan kelompok
mineralnya
Kelompok Mineral Kelompok Batuan Beku
Olivin Piroksen Plagioklas Olivin, piroksen Ultramafik dan Ultramafitit
Olivin, piroksen, plagioklas Olivin, plagioklas Piroksen, plagioklas Gabroid dan Basaltoid
Piroksen, hornblenda, plagioklas Hornblenda, plagioklas Hornblenda, biotit,plagioklas, ltltlt kuarsa Dioritoid dan Andesitoid
Hornblenda, biotit, muskovit, kuarsa Biotit, muskovit, k-feldspar, kuarsa Biotit, muskovit, k-feldspar Granitoid dan Dasitoid
10
Mineral Pembentuk Batuan
  • Mineral pembentuk batuan dapat dibagi atas 3
    kelompok, yaitu
  • Mineral Utama (essential minerals) mineral yang
    terbentuk dari kristalisasi magma, yang biasanya
    hadir dalam jumlah yang cukup banyak dan
    menentukan nama/sifat batuan. Contoh olivin,
    piroksen, amfibol, biotit, plagioklas,
    k-feldspar, muskovit, kuarsa, feldspartoid.
  • Mineral tambahan (accessory minerals) mineral
    yang terbentuk dari kristalisasi magma, tetapi
    kehadirannya relatif sedikit (lt5) dan tidak
    menentukan nama/sifat batuan. Contoh apatit,
    zirkon, magnetit, hematit, rutil dll
  • Mineral sekunder (secondary minerals) mineral
    hasil ubahan dari mineral-mineral primer karena
    pelapukan, alterasi hidrothermal atau
    metamorfosa. Contoh klorit, epidot, serisit,
    kaolin, aktinolit dll.

11
Tekstur Batuan Beku
  • Tekstur adalah kenampakan dari batuan yang dapat
    merefleksikan sejarah kejadiannya.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukkan
    tekstur batuan beku adalah derajat kristalinitas,
    granulitas/besar butir dan kemas/fabric.

12
1. Derajat Kristalisasi
  1. Holokristalin terdiri dari kristal seluruhnya
  2. Hipokristalin terdiri dari sebagian kristal dan
    sebagian gelas
  3. Holohyalin terdiri dari gelas seluruhnya

13
2. Granulitas / Besar Butir
  • Faneritik kristal-kristalnya dapat dilihat
    dengan mata biasa
  • Khusus untuk batuan bertekstur faneritik, ukuran
    butirnya dapat ditentukan sebagai berikut
  • - Halus besar butir lt 1mm
  • - Sedang besar butir 1mm 5mm
  • - Kasar besar butir 5mm 3cm
  • - Sangat kasar besar butir gt 3cm
  • Afanitik kristal-kristalnya sangat halus atau
    amorf, hanya dapat dilihat dengan mikroskop
  • Jika batuan bertekstur porfiritik, maka ukuran
    fenokris dan masadasar dipisah.

14
3. Kemas / Fabric
  • Equigranular ukuran besar butir relatif
    sama
  • Inequigranular ukuran besar butir tidak sama
  • - Porfiritik kristal-kristal yang lebih besar
    (fenokris)
  • tertanam dalam masadasar kristal yang
    lebih halus
  • - Vitrofirik kristal-kristal yang lebih besar
    (fenokris)
  • tertanam dalam masadasar gelas/amorf.

15
Tekstur batuan beku berdasarkan bentuk geometri
kristalnya
  • Tabular (plagioklas, k-feldspar)
  • Prismatik (piroksen, hornblenda)
  • Berlembar (mika)
  • Poligonal (kuarsa, olivin)

16
(No Transcript)
17
Struktur Batuan Beku
  • Struktur yang dimaksud adalah struktur primer,
    yang terjadi saat terbentuknya batuan beku
    tersebut. Struktur batuan beku sebagian besar
    hanya dilihat di lapangan (dimensinya sangat
    besar), tetapi kadang-kadang dapat dilihat juga
    dalam hand specimen.

18
  • Struktur yang berhubungan dengan aliran magma
  • Schlieren struktur yang dibentuk mineral
    prismatik, pipih atau memanjang atau oleh
    xenolith akibat pergerakan magma.
  • Segregasi struktur pengelompokkan mineral
    (biasanya mineral mafik) yang mengakibatkan
    perbedaan komposisi mineral dengan batuan
    induknya.
  • Lava bantal struktur yang diakibatkan oleh
    pergerakkan lava akibat interaksi dengan
    lingkungan air, bentuknya menyerupai bantal,
    dimana bagian atas cembung dan bagian bawah
    cekung.
  • Struktur yang berhubungan dengan pendinginan
    magma
  • Vesikuler lubang-lubang bekas gas pada batuan
    beku (lava)
  • Amigdaloidal lubang-lubang bekas gas pada
    batuan beku (lava), yang telah diisi oleh mineral
    sekunder seperti zeolit, kalsit, kuarsa.
  • Kekar kolom kekar berbentuk tiang dimana
    sumbunya tegak lurus arah aliran.
  • Kekar berlembar kekar berbentuk lembaran,
    biasanya pada tepi/atap intrusi besar akibat
    hilangnya beban.

19
KLASIFIKASI BATUAN BEKU
  • Komposisi batuan mineralogi dan kimiawi
  • - mineralogi
  • mineral utama (olivin, piroksen, feldspar
    dll)
  • mineral tambahan (apatit, rutil, mineral
    bijih dll)
  • - Kimiawi
  • unsur utama (major elements) unsur oksida
    SiO2,

  • Al2O3 dll
  • unsur jejak (trace elements) Sr, Rb, Ba dll
    ? ppm
  • unsur tanah jarang (rare earth minerals/REE)
    ppb
  • inner transition element ? grup lanthanids
    (57-71)
  • La, Ce, Pr, , Lu

20
(No Transcript)
21
(No Transcript)
22
  • Dasar klasifikasi
  • - mineralogi mineral utama
  • - kimiawi
  • ? silika ( SiO2)
  • ultrabasa (lt 45)
  • basa (45 52)
  • Intermedier/menengah (52 66)
  • Asam (gt 66)
  • ? silica saturation,
  • undersaturated, saturated terhadap ? thp
    free silica
  • Contoh
  • - pembentukan leusit, forsterit (Fe-olivin)
    ? undersaturated
  • - pembentukan Mg-orthopiroksen, albit ?
    saturated
  • thp free silica (quartz)

23
  • ? alumina saturation
  • - peralumina saturated thp alumina (Al2O3 gt
    Na2OK2OCaO)
  • - peralkaline oksida alkalin gt oksida
    alumina
  • - subalumina oksida alumina atau gt oksida
    alkalin (Na2OK2O)
  • - metalimina oksida alumina atau gt
    Na2OK2OCaO)
  • - Color index (Indeks warna)
  • ? proporsi mineral felsik dan mafik
  • ? mineral felsik feldspar, feldspartoid,
    kuarsa, muskovit
  • ? mineral mafik mineral ferromagnesia ?
    olivin, amfibol,
  • klinopiroksen
  • - C.I. lt 30 leucratic
  • - 30 60 mesocratic
  • - 60 90 melanocratic
  • - gt 90 hypermelanic/ultramafic

24
KLASIFIKASI BATUAN BEKU SECARA MEGASKOPIS
  • Berdasarkan Klasifikasi IUGS (1999)
  • Golongan faneritik
  • Golongan Afanitik

25
1. Golongan Faneritik
  • Batuan bertekstur faneritik, dapat teramati
    secara megaskopis (mata biasa), berbutir sedang
    kasar (lebih besar dari 1mm)
  • Golongan faneritik dapat dibagi atas beberapa
    jenis batuan
  • Dasar pembagiannya adalah kandungan mineral
    kuarsa (Q), atau mineral feldspartoid (F),
    feldspar alkali (A), serta kandungan mineral
    plagioklas (P)
  • Cara menentukan nama batuan dihitung dengan
    menganggap jumlah ketiga mineral utama (Q A P
    atau F A P) adalah 100

26
Q
Q --- quartz A --- alkali feldspar P ---
plagioclase F --- foid Px --- pyroxene Ho ---
hornblende Ol --- olivine
P
VIII
90 90
Quartz-rick- coarse-grained- rock
60 60
IV

Granitic-rocks
10
10
XXI
IX
20
20
PxHo
Ol
40
Dioritic-rock Gabbroic-rock Anorthositic-rock
Syenitic-rock
A
Ol
P
10
10
VIII Anortositic-rock IX Peridotic-rock
X Piroksenitic-rock XI
Hornblenditic-rock
Foid-syenitic- rock
Foid-dioritic-rock Foid- gabbroic-rock
IX
60 60
Foidolitik- rock
X
XI
Px
Ho
F
27
I Granitoid II Syenitoid III
Dioritoid IV Gabroid V Foid
Syenitoid VI Foid Dioritoid Gabroid VII
Foidolit VIII Anortosit IX Peridotit
X Piroksenit XI Hornblendit
Untuk II dan IV, foid bearing digunakan bila
feldspartoid hadir
28
2. Golongan Afanitik
  • Batuan beku bertekstur afanitik,
    mineral-mineralnya tidak dapat dibedakan dengan
    mata biasa atau menggunakan loupe, umumnya
    berbutir halus (lt 1mm), sehingga batuan beku
    jenis ini tidak dapat ditentukan prosentase
    mineraloginya secara megaskopis.
  • Salah satu cara terbaik untuk memperkirakan
    komposisi mineralnya adalah didasarkan atas warna
    batuan, karena warna batuan umumnya mencerminkan
    proporsi mineral yang dikandungnya, dalam hal ini
    proporsi mineral felsik (berwarna terang) dan
    mineral mafik (berwarna gelap). Semakin banyak
    mineral mafik, semakin gelap warna batuannya.
  • Penentuan nama atau jenis batuan beku afanitik
    masih dapat dilakukan bagi batuan yang bertekstur
    porfiritik atau vitrofirik, dimana fenokrisnya
    masih dapat terlihat dan dapat dibedakan,
    sehingga dapat dibedakan jenis batuannya. Dengan
    menghitung prosentase mineral yang hadir sebagai
    fenokris, serta didasarkan pada warna
    batuan/mineral, maka dapat diperkirakan
    prosentase masing-masing mineral (Q/F, A. P),
    maka nama batuan dapat ditentukan.

29
Q
Q --- quartz A --- alkali feldspar P ---
plagioclase F --- foid Px --- pyroxene Mel ---
melilite Ol --- olivine
60 60

Rhyolitic-rock
Dacitic- rock
20
20
Andesitic- rock Basaltic-rock
Trachytic-rock
A
P
10
10
Phonolitic-rock
Tephritic-rock
Mel
60 60
Ultramafitic
Foiditic-rock
Ol
Px
F
30
(No Transcript)
31
(No Transcript)
32
Hal hal utama yang perlu dicatat dalam
deskripsi batuan beku
  1. Warna, sebagai petunjuk awal, untuk memperkirakan
    komposisi kimia dan mineral dari batuan
  2. Tesktur, besar butir dan kemas, yang mana
    hubungan dengan sejarah dan cara kejadian batuan,
    serta kecepatan dan urutan pertumbuhan kristal.
  3. Mineralogi, sebagai petunjuk untuk identifikasi
    batuan, biasanya di dalam batuan beku terdapat
    antara 2 4 mineral utama.
  4. Inklusi material asing (sebagai tambahan dalam
    membantu identifikasi batuan). Inklusi ini kadang
    ditemukan dalam batuan beku dan harus dideskripsi
    terpisah, inklusi penting ketika kita ingin
    menilai cara kejadian dan asal tubuh batuan beku.

33
sampel
Warna Hitam bintik-bintik putih/putih kemerahan
dll (warna yang representatif)
Struktur Masif/vesikuler/amigdaloidal/kekar
akibat pendinginan dll
Tekstur
Granulitas/Besar butir
Sedang 1-5mm, Kasar 5mm 3cm, sangat kasar gt 3cm
Halus lt 1mm
Faneritik
Afanitik
Derajat Kristalisasi
Holokristalin
Holohyalin
Hipokristalin/hipohyalin
Keseragaman butir/kristal
Equigranular
Inequagranular
Porfiritik/Vitrofirik
Panidiomorfik Granular (Euhedral)
Hipidiomorfik Granular (Subhedral)
Alotriomorfik Granular (Anhedral)
Fenokris
Komposisi mineral Kuarsa (..), ciri-cirinya dll
Nama Batuan Granitoid/Syenitoid/Dioritoid dll
34
KARAKTER BATUAN BEKU EKSTRUSI DAN INTRUSI
  • Batuan beku ekstrusi
  • Ukuran butir halus amorf
  • Chilled margin hanya terdapat di bagian bawah
  • Efek bakar (baking effect) di bagian bawah
  • Bagian atas fragmentasi (autobreksi)
  • Ada xenolith di bawahnya
  • Vesikular, amigdaloid di bagian atas
  • Batuan yang dilewati tidak terdeformasi
  • Batuan beku intrusi
  • Ukuran butir halus kasar
  • Chilled margin terjadi di bagian luar
  • Terjadi metamorfosis kontak/termal
  • Batas tidak beraturan-halus
  • Terdapat xenolith samping batuan yang di bawah
    maupun yang di atasnya
  • Vesikuler dan amigdaloid jarang
  • Mengakibatkan perlipatan, atau deformasi batuan
    yang diterobos

35
(No Transcript)
36
(No Transcript)
37
(No Transcript)
38
(No Transcript)
39
(No Transcript)
40
(No Transcript)
41
(No Transcript)
42
(No Transcript)
43
(No Transcript)
44
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com