Title: MALVIN EMERALDI
1Gawat Darurat Maternal
DISTOSIA
MALVIN EMERALDI RSUP Fatmawati
2BAHASAN
- Komplikasi kala I dan II
- Distosia kelainan tenaga
- Distosia letak bentuk janin
- Distosia kelainan panggul
- Distosia kelainan traktus genitalia
- Komplikasi kala III IV
- Perlukaan peristiwa lain
- Syok dalam kebidanan
- Tanda awal persalinan
- Kontraksi uterus yang merangsang terjadinya
effacement dan dilatasi serviks
3DISTOSIA KELAINAN TENAGA
- His normal
- Mulai dari salah satu sudut di fundus uteri,
menjalar ke korpus, dominasi kekuatan di fundus,
disertai relaksasi yang merata. - Jenis kelainan his
- Inersia uteri/hypotonic uterine contraction
- His terlampau kuat/hypertonic uterine contraction
- Incoordinate uterine action
- Faktor predisposisi
- Primigravida, terutama primi tua
- Kelainan letak janin / disproporsi fetopelvik
- Peregangan rahim yang berlebihan gemelli,
hidramnion - Dll.
4HIS NORMAL
- Selama kehamilan ? kontraksi ringan Braxton Hicks
- Kehamilan gt 30 minggu kontraksi lebih sering
- Kehamilan gt 36 minggu kontraksi lebih meningkat
lagi lebih kuat. - Awal kala I tiap 10 menit sekali lama 20 40
detik. - Selama kala I meningkat 2 4 kali tiap 10
menit lama 60 90 detik - Kala II 4 5 kali dalam 10 menit lama 90
detik, disertai periode relaksasi - Pemantauan Manual
- Pantau his selama 10 menit, telapak tangan
diletakkan di fundus untuk mengetahui kekuatan
lama kontraksi. - Pantau detak jantung janin (DJJ) ? tanda2x
hipoksia. - Lakukan pencatatan dengan baik dan benar ?
gunakan PARTOGRAF
5PARTOGRAF WHO
Source WHO/UNFPA/UNICEF/WORLD BANK.
IMPAC-Managing Complications in Pregnancy and
Childbirth A Guide for Midwives and Doctors.
WHO 2000 (WHO/RHR/ 00.7)
6HIS ADEKUAT
- Kontraksi yang
- lamanya 40 - 60 detik
- mencapai tekanan 50 - 60 mm Hg
- terjadi setiap 2 - 3 menit atau
- menghasilkan kemajuan persalinan yang baik
7INDUKSI PERSALINAN
- Rangsangan kontraksi uterus yang sebelumnya tidak
ada, pada persalinan pervaginam ? true labor vs.
false labor. - Bila gagal, lakukan sectio cesarea.
- Dilakukan dengan pengawasan dokter.
- Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
- Usia gestasi
- Variasi individu
- Skor bishop ? keadaan serviks saat mulai induksi.
- Teknik induksi amniotomi, misoprostol/oksitosin,
kombinasi keduanya.
8SKOR BISHOP
- Penilaian keadaan serviks pada pemeriksaan dalam
sebelum memulai induksi/augmentasi, untuk
memperkirakan keberhasilan induksi dengan
oksitosin. - Bila skor lt 5, lakukan pematangan serviks sebelum
memulai induksi/augmentasi. - DiKoPosES
- Dilatasi 0, 1-2, 3-4, 5
- Konsistensi keras, kenyal, lunak, -
- Posisi posterior, tengah, anterior, -
- Effacement 0-30, 40-50, 60-70, 80.
- Station -3, -2, -1, 1/2
9AUGMENTASI PERSALINAN
- 5 IU oksitosin dalam 500 cc RL cairan intravena
- Dosis awal oksitosin 4 - 8 mU / min
- Interval dinaikkan setiap 30 min.
- Dosis kenaikan 2 mU (4 tetes)
- Dosis biasa untuk persalinan yang baik 8 10
mU/min. - (16 20 tetes)
- Pastikan tidak ada CPD atau kontraindikasi
lainnya sebelum memulai tindakan augmentasi - Selalu pantau kemajuan persalinan dan djj
- Gunakan partograf
- Infus cairan dengan oksitosin diberi tanda jam
mulai pemberian
10EFEK SAMPING OKSITOSIN Efek Samping Mekanisme P
encegahan Hipoksia janin Hiperstimulasi Dosis
tepat Ruptur Uterus Hiperstimulasi Dosis
tepat Intoksikasi Air Efek ADH Batasi
cairan Hipotensi Vasodilatasi Dosis rendah
11DISTOSIA LETAK BENTUK JANIN
- Kelainan letak, presentasi posisi
- Posisi oksipitalis posterior (persisten)
- Presentasi puncak kepala
- Presentasi muka
- Presentasi dahi
- Letak sungsang
- Letak lintang
- Presentasi Ganda
- Kelainan bentuk janin
- Pertumbuhan janin yang berlebihan
- Hidrosefalus
- Kelainan bentuk lain
- Prolapsus tali pusat
12MEKANISME PERSALINAN NORMAL
- Cardinal Movements of labor
- Engagement diameter transversal terbesar dari
kepala janin telah melewati pintu atas panggul - Descent penurunan kepala ke dasar panggul
- Flexion fleksi kepala janin akibat adanya
resistensi dari dasar panggul, dinding pelvis
atau serviks - Internal rotation perputaran kepala, oksiput ke
arah anterior (normal) atau posterior. Dapat
tidak terjadi bila janin kecil. - Extension ekstensi kepala yang mengakibatkan
oksiput sebagai hipomoklion. Dipengaruhi oleh
bentuk pintu bawah panggul (upward forward) - External rotation perputaran kepala mengikuti
sumbu badan. - Expulsion (delivery of anterior posterior
shoulder)
13POSISI OKSIPITALIS POSTERIOR
- Kepala janin turun ke dasar panggul dengan posisi
oksiput di bagian posterior (belakang). - Variasi persalinan biasa, umumnya akan memutar ke
depan karena bentuk anatomi dasar panggul dan
muskulus levator ani. - 5 10 tidak memutar ke depan ? oksiput
posterior persisten. - Faktor predisposisi
- Jenis panggul antropoid / android
- Multiparitas usia kelemahan otot dasar
panggul - Bentuk kepala janin
14MEKANISME PERSALINAN PENANGANAN
- Spontan, lebih lama, kepala lahir dengan muka
menghadap ke simfisis. - Ubun-ubun besar sebagai hipomoklion, tidak dapat
melakukan fleksi lebih jauh. - Menimbulkan kerusakan vagina dan perineum yang
luas. - Pemantauan lebih ketat, bila kala II terlalu lama
atau tanda-tanda gawat janin ? tindakan dengan
ekstraksi vakum / forceps dengan episiotomi
mediolateral luas.
15MALPRESENTASI KEPALA
- Kepala janin dalam keadaan fleksi sewaktu
melewati rongga panggul. - Bila tidak terjadi fleksi ? defleksi
- Presentasi puncak kepala
- Presentasi sinsiput, bila defleksi ringan, hanya
sementara kemudian berubah menjadi presentasi
belakang kepala tetapi tidak fleksi maksimal. - Presentasi dahi
- Dahi bagian paling rendah bila defleksi lebih
berat - Presentasi muka
- Derajat defleksi maksimal, muka bagian terendah
16PRESENTASI DAHI
- Dahi berada pada posisi terendah, umumnya
bersifat sementara. Dapat berubah menjadi
presentasi muka atau oksiput. - Pemeriksaan dalam teraba sutura frontalis,
pangkal hidung orbita. Mulut dagu tidak
teraba. - Kepala turun dengan sirkumferensia
maksilloparietalis (gt lingkaran PAP) ? moulage ?
penurunan kepala paksi dalam (dagu lintang atau
depan) ? fossa kanina sebagai hipomoklion ?
fleksi (melahirkan ubun-ubun besar dan belakang
kepala melalui perineum) ? defleksi (mulut dagu
lahir dibawah simfisis). - Persalinan berlangsung lama, hanya 15
berlangsung spontan. Angka kematian perinatal 20
menyebabkan kerusakan luas pada perineum.
17PENANGANAN
- Bila panggul normal, janin normal ? sulit lahir
spontan pervaginam - Bila panggul luas, janin kecil ?ekspektatif,
kemungkinan - Presentasi oksiput
- Presentasi muka
- Dapat dicoba perasat Thorn bila kepala belum
masuk PAP. Bila gagal ? seksio sesarea - Umumnya terdapat kaput suksedaneum moulage
hebat - Lakukan pemantauan kemajuan persalinan dan DJJ
dengan lebih ketat.
18PRESENTASI MUKA
- Kepala janin defleksi maksimal, tubuh janin
ekstensi. - Pemeriksaan dalam teraba dagu, mulut, hidung
pinggir orbita ? hati-hati!!! - Etiologi
- Janin besar
- Panggul sempit
- Multiparitas perut gantung
- Kelainan bentuk janin (anensefal, dsb)
- IUFD ? tidak ada tonus otot pada janin
- Prognosis kesulitan persalinan lebih disebabkan
oleh penyebab kelainan (panggul sempit, janin
besar).
19MEKANISME PERSALINAN PENANGANAN
- Kepala turun ke PAP dengan posisi dagu
melintang/miring ? descent ? putaran paksi dalam
? dagu berada di depan (umumnya) atau belakang ?
gerakan fleksi kepala dengan submentum sebagai
hipomoklion ? putaran paksi luar ? ekspulsi. - Posisi dagu tetap di belakang ? mento posterior
persisten ? defleksi maksimal. Tidak dapat lahir
spontan tanpa tindakan. - Penanganan
- Tentukan ada/tidaknya disproporsi sefalopelvik.
- Bila dagu berada di depan dapat ditunggu
persalinan spontan, bila dagu di belakang
diusahakan diputar (berbahaya!!!), bila tidak
berhasil lakukan seksio sesarea. - Ekstraksi forceps dilakukan bila kala II gt 2 jam.
20LETAK SUNGSANG
- Keadaan janin terletak memanjang dengan kepala di
fundus uteri bokong di bagian bawah kavum
uteri. - Macam
- Presentasi bokong
- Ekstensi sendi lutut, kedua kaki terangkat
setinggi bahu/kepala janin, teraba hanya bokong - Presentasi bokong kaki sempurna
- Fleksi sendi lutut, teraba bokong kedua kaki
- Presentasi bokong kaki tidak sempurna
- Teraba bokong hanya salah satu kaki
- Presentasi kaki
- Bagian terendah hanya teraba kaki (1 atau 2)
21ETIOLOGI KOMPLIKASI
- Etiologi
- Usia kehamilan
- Multiparitas
- Kehamilan multipel
- Hidramnion
- Oligohidramnion
- Hidrosefalus
- Anensefalus
- Riwayat persalinan bokong
- Anomali uterus
- Tumor pelvis
- Plasenta previa
- Komplikasi persalinan pervaginam
- Persalinan terlalu lama ? after coming head ?
hipoksia janin. - Lilitan tali pusat
- Hiperekstensi kepala
- Persalinan terlalu dipaksakan ? trauma karena
kompresi atau traksi
- Sebab kematian perinatal
- Prematuritas
- Penanganan persalinan yang tidak sempurna
22INDIKASI SEKSIO SESAREA
- Janin besar
- Contracted pelvic
- Hiperekstensi kepala
- Tidak ada tanda-tanda persalinan pada kehamilan
dengan komplikasi (preeklampsia, ketuban pecah
dini, dll) - Disfungsi uterus
- Presentasi kaki
- Riwayat obstetri buruk
- Permintaan sterilisasi
- Pertumbuhan janin terhambat (severe IUGR)
23DIAGNOSIS
- Palpasi abdomen
- Leopold I kepala janin teraba di bagian fundus
- Leopold III IV teraba bokong pada bagian
bawah - Auskultasi
- Detak jantung janin terdengar di sebelah atas
umbilikus ibu. - Pemeriksaan dalam tergantung jenis
- Teraba sakrum, anus, tuberositas iskium,
genitalia eksterna atau kaki. Bedakan dengan
presentasi tangan atau presentasi muka !!! - Pemeriksaan klinis yang baik pada usia kehamilan
35 37 minggu memberikan ketepatan diagnosis
yang baik. - Bila klinis meragukan, lakukan pemeriksaan USG
24MEKANISME PERSALINAN
- Bokong
- Bokong masuk rongga sampai ke dasar panggul ?
putaran paksi dalam ke arah salah satu trokanter
? fleksi lateral badan mengikuti jalan lahir ?
trokanter belakang melewati perineum ? bokong
kaki lahir. - Bahu
- Putaran paksi luar pada bokong (bahu di bagian
atas sedang melewati PAP) ? putaran paksi dalam
bahu ? bahu belakang melewati perineum ? bahu
lahir. - Kepala
- Putaran paksi dalam kepala ? muka ke posterior ?
suboksiput sebagai hipomoklion ? lahir dagu,
mulut, hidung, dahi seluruh kepala.
25PENANGANAN
- Dalam kehamilan
- Versi luar pada kehamilan antara 34 38 minggu,
dilakukan di RS. Kontraindikasi panggul sempit,
HAP, hipertensi, kehamilan multipel, plasenta
previa - Dalam persalinan
- Tentukan ada/tidaknya indikasi seksio sesarea
- Pantau kemajuan persalinan lebih ketat.
- Tidak melakukan banyak manipulasi saat bokong
lahir bila tidak diperlukan. - Penarikan tali pusat untuk mencegah peregangan.
- Waktu untuk melahirkan bahu kepala setelah
bokong tidak terlalu lama (lt 8 menit).
26METODE PERSALINAN PERVAGINAM
- Persalinan bokong spontan
- Tidak ada manipulasi apapun, pertolongan
persalinan hanya bersifat suportif - Ekstraksi bokong parsial (Manual Aid)
- Persalinan bokong spontan sampai umbilikus,
bagian tubuh ke atas dilakukan ekstraksi dengan
atau tanpa mengejan. - Persalinan dengan ekstraksi bokong total
- Ekstraksi dilakukan pada seluruh badan
27METODE EKSTRAKSI
- Persalinan bokong bracht
- Melahirkan bahu
- Klasik melahirkan lengan belakang dahulu.
- Mueller melahirkan bahu lengan depan dengan
ekstraksi - Lovset memutar badan janin dalam setengah
lingkaran bolak-balik dengan traksi curam ke
bawah - Melahirkan kepala
- Mauriceau
- Prague terbalik
- Cunam piper (pada head entrapment)
- Bila terjadi kemacetan bahu lengan ?
kemungkinan adanya lengan menjungkit / menunjuk
28VERSI EKSTERNA
- Prosedur manipulasi eksternal (tangan penolong
seluruhnya berada diluar kavum uterus) pada janin
dengan presentasi bokong menjadi presentasi
kepala yang lebih menguntungkan untuk persalinan
pervaginam sebagai salah satu upaya untuk
mengurangi angka persalinan perabdominam.
KONTRAINDIKASI Perdarahan antepartum Hipertensi C
acat rahim Kehamilan ganda Primigravida tua
Insufisiensi plasenta Abnormalitas
janin Oligohidramnion Extended legs (relatif)
29SYARAT
- 1. Bagian terendah janin masih dapat didorong ke
atas keluar pintu atas panggul (PAP). - 2. Dinding perut ibu harus cukup tipis (ibu tidak
obese) dan rileks, agar penolong adpt memegang
bag. janin. - 3. Janin harus dapat lahir pervaginam.
- 4. Selaput ketuban harus masih utuh.
- 5. Pada ibu yang inpartu pembukaan serviks lt 4
cm. - 6. Saat mengerjakan versi luar dalam kehamilan
(sebelum inpartu) - - Primigravida 34-36 minggu
- - Multigravida dpt gt 38 minggu.
30 PROSEDUR
- 1. Tahap mobilisasi
- mengeluarkan bagian terendah dari PAP
- 2. Tahap eksenterasi
- membawa bagian terendah ke fosa iliaka ?
radius rotasi gt pendek
- 3. Tahap rotasi
- memutar bagian terendah janin ke kutub yang
dikehendaki. - 4. Tahap fiksasi
- memfiksasi badan janin agar tidak memutar
kembali.
31(No Transcript)
32(No Transcript)
33(No Transcript)
34LETAK LINTANG
- Keadaan janin melintang dalam uterus.
- Etiologi
- Multiparitas disertai dinding uterus perut yang
lembek - Hidramnion
- Prematuritas
- Kelainan panggul.
- Diagnosis
- Inspeksi uterus yang melebar ke samping. Kepala
teraba pada satu sisi. Fundus uteri teraba
kosong. - Pemeriksaan dalam perabaan bagian terbawah
janin. - Mekanisme persalinan tidak dapat terjadi
persalinan spontan. - Penanganan sebaiknya dengan versi luar ? lihat
kontraindikasi. Bila gagal, lakukan seksio
sesarea.
35PERTUMBUHAN JANIN BERLEBIH
- Bayi besar bila berat gt 4 Kg.
- Kapasitas panggul normal bayi 4 5 Kg
- Faktor predisposisi diabetes mellitus,
postmaturitas, grandemultipara. - Diagnosis pemeriksaan klinis yang baik benar,
bila meragukan lakukan USG. - Penanganan bila ada CPD, pertimbangkan SC
(risiko terjadinya distosia bahu).
36HIDROSEFALUS
- Terjadi penimbunan cairan serebrospinalis dalam
ventrikel otak yang berlebihan. - Seringkali disertai spina bifida dan dijumpai
pada letak sungsang. Risiko terjadinya ruptura
uteri. - Diagnosis
- Palpasi
- Perabaan kepala lebih besar tidak dapat masuk
ke dalam panggul. - Pemeriksaan dalam
- pelebaran sutura dan tulang kepala yang lunak.
- Konfirmasi dengan pemeriksaan ultrasonografi.
- Penanganan diusahakan mengurangi jumlah cairan
dalam kepala dengan ventrikulosintesis.
37KELAINAN BENTUK LAIN
- Janin kembar siam.
- Torakopagus, pigopagus, omfalopagus, disefalus,
sinsefalus, dll. - Deteksi pada 16 18 minggu kehamilan.
- Janin dengan perut besar akibat asites, tumor,
dll. - Bila berisi cairan ? lakukan pungsi perut
- Bila padat ? seksio sesarea.
38DISTOSIA KELAINAN PANGGUL
- Jenis-jenis panggul
- Panggul ginekoid
- PAP bundar, panggul tengah dan pintu bawah
panggul luas, diameter transversal gt diameter AP - Panggul antropoid
- Diameter AP gt diameter transversal, arkus pubis
sedikit menyempit. - Panggul android
- PAP seperti segitiga (sempit ke depan), spina
iskiadika menonjol, arkus pubis sempit - Panggul platipelloid
- Diameter AP ltlt diameter transversal, arkus pubis
luas
39DIAGNOSIS
- Anamnesis
- Riwayat trauma, riwayat persalinan sebelumnya,
riwayat penyakit yang berhubungan. - Pemeriksaan fisik
- Habitus kifosis, skoliosis dll.
- Kemajuan persalinan yang berlangsung lama tanpa
disertai penurunan kepala dengan his baik. - Pelvimetri klinik
- Pemeriksaan penunjang
- Pelvimetri Rx ? bahaya bagi janin.
40JENIS KELAINAN
- Kesempitan pada pintu atas panggul
- Konjugata vera lt 10 cm atau diameter transversa lt
12 cm - Kesempitan pada pintu tengah panggul
- Bila distansia interspina diameter sagitalis
posterior lt 13,5 cm atau diameter interspina
iskiadika lt 8 cm. - Kesempitan pada pintu bawah panggul
- Jarang tanpa disertai kesempitan pada pintu
tengah panggul. - Bila arkus pubis lt 90o, sehingga distansia
tuberum mengecil.
41KOMPLIKASI
- Maternal
- Partus lama ? dehidrasi, asidosis, infeksi
intrapartum - Terbentuk lingkaran retraksi patologik (ruptura
uteri mengancam) - Penekanan jalan lahir oleh kepala janin ?
gangguan sirkulasi ? nekrosis ? fistula - Fetal
- Peningkatan risiko kematian perinatal
- Risiko terjadi prolaps tali pusat
- Moulage hebat pada kepala dapat mengakibatkan
perdarahan intrakranial. - Fraktur os parietal akibat penekanan oleh
promontorium
42DISTOSIA KELAINAN TRAKTUS GENITALIS
- Vulva
- Edema
- Stenosis vulva akibat perlukaan radang ?
episiotomi - Tumor/kista/abses
- Vagina
- Stenosis vagina/septum vagina
- Tumor vagina
- Serviks uteri
- Disfungsional uteri karena parut pada serviks
- Karsinoma serviks uteri
- Uterus
- Mioma uteri
- Ovarium
- Tumor ovarium risiko pecah atau ruptur uteri
43DISTOSIA MIOMA UTERI
- Distosia terjadi karena
- Letak mioma menghalangi jalan lahir
- Terdapat kelainan letak janin
- Adanya inersia uteri
- Penanganan sesuai keadaan klinis, bila mioma
menjadi halangan jalan lahir lakukan seksio
sesarea. - Miomektomi setelah seksio sesarea risiko
perdarahan infeksi saat nifas
44Kesimpulan
- Distosia disebabkan 3 faktor (3P)
- Power
- Passenger
- Passage
- Kenali faktor risiko,deteksi dini, dan
penatalaksanaan ( kapan merujuk?)
45Terima Kasih