KIMIA LINGKUNGAN - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

KIMIA LINGKUNGAN

Description:

kimia lingkungan bagian 4: hidrosfer 1. kimia reduksi-oksidasi di air alami * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * skala pe: potensial elektroda ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:87
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 48
Provided by: Direktorat
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: KIMIA LINGKUNGAN


1
KIMIA LINGKUNGAN
  • BAGIAN 4 HIDROSFER
  • 1. KIMIA REDUKSI-OKSIDASI DI AIR ALAMI

2
PERSAMAAN REDOKS
  • Reaksi redoks sangat penting dalam kimia
    lingkungan air alami dan air buangan
  • Reduksi oksigen oleh bahan organik di danau
    mengakibatkan turunnya konsentrasi oksigen yang
    berakibat fatal terhadap ikan.
  • Laju oksidasi buangan sangat penting pada
    pengoperasian instalasi pengolahan buangan.
  • Reduksi besi (III) menjadi besi(II) terlarut di
    dalam reservoar menyebabkan masalah penyisihan
    besi di dalam instalasi pengolahan air.

3
PERSAMAAN REDOKS
  • Oksidasi pupuk amonia menjadi ion nitrat di dalam
    tanah merupakan proses yang penting agar nitrogen
    ada dalam bentuk yang dapat diasimilasi oleh
    tanah.
  • Kebanyakan reaksi redoks yang penting dikatalisa
    oleh mikroorganisma. Bakteri adalah katalis untuk
    reaksi antara molekul oksigen dan bahan organik,
    reduksi besi (III) menjadi besi(II) atau oksidasi
    amonia menjadi nitrat.

4
PERSAMAAN REDOKS
  • Analogi terhadap reaksi asam basa. Aktivitas ion
    hidrogen
  • digunakan untuk mengekspresikan keasaman atau
    kebasaan air
  • Air dengan konsentrasi ion hidrogen tinggi ?
    asam
  • Air dengan konsentrasi ion hidrogen rendah? basa
  • analogi terhadap
  • Air dengan aktivitas elektron tinggi ? pereduksi
  • Air dengan aktivitas elektron rendah ?
  • pengoksidasi

5
PERSAMAAN REDOKS
  • Suatu atom, molekul atau ion melakukan
  • ? oksidasi jika kehilangan elektron
  • ? reduksi jika menerima elektro
  • Definisi lain
  • ? unsur pengoksidasi substansi yang dapat
    menerima elektron
  • ? unsur pereduksi substansi yang dapat
    memberikan elektron

6
REDOKS SEDERHANA
  • H20 ? 2 H - 2e
  • Cl20 2e ? 2 Cl-
  • H20 Cl20 ? 2 H 2 Cl-
  • Contoh lain
  • 4 Fe0 3 O20 ? 2 Fe23 O32-
  • Mg0 H2 SO42- ? Mg2SO42- H20
  • 2 Fe2 Cl20 ? 2 Fe3 2 Cl-
  • 2 I- Cl20 ? I20 2 Cl-

7
REDOKS KOMPLEKS
  • Memerlukan adanya senyawa ketiga, misalnya asam
    atau air.
  • Jika unsur pengoksidasi merupakan senyawa yang
    mengandung oksigen, seperti KMnO4, K2Cr2O7 dll.,
    salah satu produk adalah air.

8
OKSIGEN TERLARUT
  • Unsur pengoksidasi yang paling penting di air
    alami ? oksigen molekular terlarut, O2. Dalam
    reaksi, setiap atom oksigen direduksi dari bentuk
    oksidasi 0 menjadi bentuk -2 dalam H2O atau OH-.
    Reaksi paruh yang terjadi dalam larutan asam
  • O2 4 H 4 e- ? 2 H2O
  • sedangkan yang terjadi dalam larutan basa adalah
  • O2 2 H2O 4 e- ? 4 OH-

9
OKSIGEN TERLARUT
  • Konsentrasi DO di dalam air kecil ? tidak stabil
    dari segi ekologi. Untuk reaksi
  • O2 (g) ? O2 (aq)
  • Kelarutan gas meningkat, jika temperatur turun ?
    jumlah O2 yang terlarut pada 0oC (1,7 ppm) lebih
    besar daripada yang terlarut pada 35oC (7,0 ppm).
  • Pencemaran termal ? keadaan dimana sungai atau
    air danau yang dipanaskan secara buatan ? akan
    mengandung oksigen lebih rendah daripada air yang
    dingin

10
KEBUTUHAN OKSIGEN
  • Senyawa yang umumnya dioksidasi oleh DO di dalam
    air adalah materi organik yang memiliki sifat
    biologi, seperti materi tumbuhan mati dan buangan
    hewan.
  • Untuk penyederhanaan, biasanya materi organik
    diasumsikan sepenuhnya sebagai karbohidrat
    terpolimerisasi, dengan formula CH2O
  • CH2O (aq) O2(aq) ? CO2(g) H2O(aq)
  • karbohidrat
  • DO di dalam air juga dikonsumsi oleh oksidasi
    ammonia terlarut (NH3) dan ion ammonium (NH4)
    menjadi ion nitrat (NO3-).

11
BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD)
  • Biochemical Oxygen Demand (BOD) ? jumlah oksigen
    yang dikonsumsi untuk mengoksidasi materi organik
    terlarut didalam sample secara biokimia ? reaksi
    oksidasi dikatalisa oleh kerja mikroorganisma
    yang ada di dalam air alami.
  •  
  • Tes BOD secara luas digunakan untuk menentukan
    kekuatan polusi dari buangan domestik dan
    industri ? oksigen yang diperlukan oleh buangan
    tersebut jika dibuang ke perairan alami pada
    kondisi aerob.

12
BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD)
  • Tes BOD merupakan prosedur bioassay ?
    mengikutsertakan pengukuran oksigen yang
    dikonsumsi oleh organisma hidup (terutama
    bakteri) saat menggunakan bahan organik yang
    terkandung didalam buangan pada kondisi yang
    dibuat sama mendekati kondisi alam 
  • Tes BOD dapat dikatakan sebagai prosedur oksidasi
    basah dimana organisma hidup berperan sebagai
    media oksidasi bahan organik menjadi karbon
    dioksida dan air.
  • Jika sample diperkirakan memiliki nilai BOD
    tinggi ? sample harus diencerkan terlebih dahulu
    dengan air murni.

13
BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD)
  • Hubungan kuantitatif antara jumlah oksigen yang
    dibutuhkan untuk konversi sejumlah tertentu bahan
    organik menjadi karbon dioksida, air dan amonia
  • CnHaObNc (n a/4 b/2 - ¾c)O2 ? nCO2 (a/2
    3/2 c)H2O cNH3
  • Reaksi oksidasi dalam tes BOD merupakan hasil
    aktivitas biologi dan laju reaksi ditentukan oleh
    jumlah populasi bakteri dan temperatur.
  • Nilai BOD dapat dihitung secara teoritis. Sebagai
    contoh, oksidasi glukosa menjadi karbon dioksida
    dan air memerlukan 192 gram oksigen per mol atau
    1,065 mg oksigen per miligram glukosa C6H12O6
    6O2 ? 6CO2 6H2O

14
BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD)
  • Studi kinetika reaksi BOD memperlihatkan bahwa
    reaksi ini mengikuti orde pertama atau laju
    reaksi sebanding dengan jumlah organik
    teroksidasi yang tersisa pada suatu waktu
    tertentu yang dilakukan oleh populasi organisma
    aktif. Pada saat organisma mencapai tingkat
    dimana variasi yang terjadi relatif kecil, laju
    reaksi dikontrol oleh jumlah makanan yang
    tersedia untuk organisma dan diekspresikan
    sebagai

15
BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD)
  • -dC/dt ? C atau -dC/dt k C
  • dengan
  • C konsentrasi bahan organik teroksidasi
    (polutan) pada waktu awal reaksi
  • t lamanya reaksi berjalan
  • k konstanta laju reaksi
  • Persamaan diatas menunjukkan bahwa laju reaksi
  • secara perlahan berkurang jika konsentrasi
    makanan atau bahan organik, C, berkurang.

16
BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD)
  • Dalam hal BOD, biasanya digunakan L sebagai ganti
    C, dimana L adalah kebutuhan ultimat dan
    ekspresinya
  • -dL/dt kL
  • yang menggambarkan laju perusakan bahan organik.
    Karena oksigen yang digunakan dalam stabilisasi
    bahan organik ada dalam rasio langsung dengan
    jumlah bahan organik teroksidasi ? memungkinkan
    untuk menginterpretasikan L dalam bahan organik
    polutan, atau oksigen yang digunakan.

17
BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD)
  • Berdasarkan integrasi persamaan diatas
  • Lt/L e-kt 10-kt
  •  
  • dan dihasilkan k k/2,303. Formula ini
    menyatakan jumlah polutan tersisa setelah waktu
    oksidasi t adalah fraksi L yang dinyatakan dalam
    10-kt.
  • Dalam kebanyakan kasus, lebih diutamakan nilai
    BOD yang biasanya ditentukan oleh tes aktual
    dengan pengukuran oksigen terlarut. Seringkali
    dinyatakan sebagai BOD 5 hari atau BOD pada waktu
    tertentu lainnya. Hal ini dinyatakan sebagai y
    L (1 1o-kt)
  • dengan y BOD pada waktu t, L BOD total atau
    ultimat. Nilai k harus ditentukan berdasarkan
    percobaan.

18
BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD)
  • Karena reaksi BOD sangat mendekati tipe reaksi
    orde pertama, plot jumlah bahan organik tersisa
    terhadap waktu akan menghasilkan kurva parabola.
    Bentuk kurva ini juga terjadi bila dibuat plot
    antara oksigen yang terpakai terhjadap waktu,
    karena oksigen terpakai berbanding langsung
    dengan jumlah bahan organik teroksidasi pada
    oksidasi biokimia.

19
BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD)
  • Perubahan dalam bahan organik selama oksidasi
    biologi air-air terpolusi pada kondisi aerob

20
BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD)
  • Kurva BOD
  • (a) kurva normal untuk oksidasi bahan organik
  • (b) pengaruh nitrifikasi

21
CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)
  • Penetapan kebutuhan oksigen yang lebih cepat
    dapat dilakukan dengan mengevaluasi Chemical
    Oxygen Demand (COD) darri suatu sampel air.
  •  
  • Ion dikromat, Cr2O72-, dapat dilarutkan dalam
    bentuk salah satu garamnya seperti Na2Cr2O7 dalam
    asam sulfat ? unsur pengoksidasi kuat
  • Tes COD sangat luas digunakan sebagai alat
    pengukuran kekuatan organik bahan domestik dan
    industri. Tes ini mengukur kandungan organik
    sebagai jumlah total oksigen yang diperlukan
    untuk oksidasi bahan organik menjadi karbon
    dioksida dan air.

22
CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)
  • Selama penentuan COD, bahan organik dikonversi
    menjadi karbon dioksida dan air dengan
    mengabaikan kemampuan asimilasi biologi. Sebagai
    contoh, glukosa dan lignin dapat dioksidasi
    secara sempurna. Hasilnya, nilai COD lebih besar
    daripada nilai BOD dan dapat jauh lebih besar
    jika bahan organik yang resistan terhadap
    degradasi biologi ada dalam jumlah yang berarti.
  • Salah satu keterbatasan tes COD adalah
    ketidakmampuannya untuk membedakan antara bahan
    organik yang mudah dan sukar terdegradasi secara
    biologi. Sebagai tambahan, tes COD tidak
    memberikan bukti laju degradasi secara biologi
    dari bahan-bahan yang dapat terstabilisasi pada
    kondisi alamiah.
  • Keuntungan utama tes COD adalah diperlukan waktu
    yang pendek untuk evaluasi. Penetapan nilai COD
    dapat dibuat dalam 3 jam (bandingkan terhadap tes
    BOD yang memerlukan waktu 5 hari).

23
TOC DAN DOC
  • TOC (Total Organic Carbon) ? digunakan untuk
    mengetahui materi organic tersuspensi dan
    terlarut di dalam air.
  • DOC (Dissolved Organic Carbon) ? digunakan hanya
    untuk mengetahui materi organic yang benar-benar
    terlarut.

24
DEKOMPOSISI SENYAWA ORGANIK SECARA ANAEROB
  • Materi organik terlarut akan terdekomposisi di
    dalam air dan kondisi anaerobik (bebas oksigen)
    jika bakteri yang tepat ada di dalam air
    tersebut.
  •  
  • Bakteri bekerja pada karbon ? beberapa karbon
    dioksidasi (menjadi CO2) dan sisanya direduksi
    (menjadi CH4)
  • bakteri
  • 2 CH2O ? CH4 CO2
  • materi organik metana karbondioksida
  • ? reaksi fermentasi
  •  
  • Reaksi fermentasi ? unsur pengosidasi dan
    pereduksi kedua-duanya adalah materi organik.
  •  

25
DEKOMPOSISI SENYAWA ORGANIK SECARA ANAEROB
  • Umum ditemui adanya kondisi aerob dan anaerob di
    berbagai bagian pada danau yang sama pada suatu
    waktu tertentu, terutama pada musim panas, jika
    stratifikasi stabil pada lapisan-lapisan terpisah
    terjadi (Gambar 2.3)
  • Gambar 2.3. Stratifikasi danau di musim panas
    memperlihatkan bentuk tipikal dari unsur utama
    yang terkandung

26
DEKOMPOSISI SENYAWA ORGANIK SECARA ANAEROB
27
DEKOMPOSISI SENYAWA ORGANIK SECARA ANAEROB
  • Pada musim panas ? air pada bagian atas danau
    dihangatkan oleh absorbsi sinar matahari yang
    digunakan oleh materi biologi ? pada bagian bawah
    yang tidak tercapai penetrasi sinar matahari akan
    tetap dingin. 
  • ? bagian atas biasanya mengandung level DO yang
    mendekati jenuh ? adanya kontak antara bagian
    atas dengan udara dan kehadiran O2 yang
    dihasilkan dari fotosintesa oleh algae. 
  • ? kondisi di lapisan atas adalah aerob ? adanya
    unsur-unsur dalam bentuk teroksidasi
  • karbon sebagai CO2 atau H2CO3 atau HCO3-
  • sulfur sebagai SO42-
  • nitrogen sebagai NO3-
  • besi sebagai Fe(OH)3 yang tidak larut

28
DEKOMPOSISI SENYAWA ORGANIK SECARA ANAEROB
  • ? pada bagian bawah, air kekurangan oksigen,
    karena tidak ada kontak dengan udara dan karena
    O2 dikonsumsi untuk dekomposisi materi biologi ?
    kondisi anaerob ? unsur dalam bentuk tereduksi
  • karbon sebagai CH4
  • sulfur sebagai H2S
  • nitrogen sebagai NH3 dan NH4
  • besi sebagai Fe2 yang larut
  • Pada musim dingin ? lapisan bagian atas
    didinginkan oleh udara dingin yang melewatinya ?
    lama kelamaan air yang kaya oksigen pada bagian
    atas memiliki densitas yang lebih tinggi daripada
    bagian bawah ? gravity mengakibatkan adanya
    pencampuran antara kedua lapisan ? lingkungan
    bagian bawah danau biasanya dalam kondisi aerob.

29
SKALA pE AKTIVITAS ELEKTRON, pE
  • pH - log H, H aktivitas ion H didalam
    larutan
  • pE - log (ae), (ae) aktivitas elektron dalam
    larutan
  •  
  • Definisi termodinamika konsep pE diberikan oleh
    Stumm dan Morgan berdasarkan persamaan
  • 2H(aq) 2 e- ?
    H2(g)
  •  
  • contoh pada 250C didalam air murni
  • Konsentrasi ion hydrogen 1 X
    10-7 M
  • Aktivitas hydrogen 1 X 10-7 ? pH 7

30
SKALA pE AKTIVITAS ELEKTRON, pE
  • Aktivitas elektron didefinisikan seperti
    persamaan diatas
  • ? Jika H (ag) dalam keadaan setimbang dengan
    gas H2 pada tekanan 1 atm, aktivitas elektron di
    dalam medium adalah 1,00 dan pE adalah 0.
  •  
  • ? Jika aktivitas electron ditingkatkan 10 kali
    (pada kasus dimana H(ag) pada aktivitas 0,1 ada
    dalam kesetimbangan dengan H2 pada aktivitas
    1,00), aktivitas elektron 10, pE -1,0

31
SKALA pE POTENSIAL ELEKTRODA, pE dan PERSAMAAN
NERNST
  • Kecenderungan permukaan logam untuk melakukan
    oksidari merupakan hal penting dalam korosi dan
    kontaminasi air oleh logam berat.
  • Sebagai contoh tembaga biasanya ditemukan pada
    kondisi rendah (tidak berbahaya) di dalam tap
    water sebagai hasil reaksi redoks bolak balik
  • Cu2 2e- ? Cu
  • menggambarkan kesetimbangan antara ion Cu
    (pengoksidasi) dan bentuk tereduksi, logam
    tembaga.
  •  
  • Jika larutan ion Cu2 setimbang dengan logam Cu,
    aktivitas elektron ditentukan oleh (kecenderungan
    relative) Cu2 untuk menangkap elektron dan logam
    Cu untuk melepaskannya.

32
SKALA pE POTENSIAL ELEKTRODA, pE dan PERSAMAAN
NERNST
  • Pengukuran fisik terhadap kecenderungan ini dapat
    dibuat dengan sel yang terdiri dari elektroda
    hidrogen standar yang dihubungkan dengan
    elektroda setengah sel Cu. Tegangan potensial
    yang terukur adalah potensial elektroda, E.
  •  
  • Persamaan Nernst digunakan untuk menghitung
    pengaruh perbedaan aktivitas-aktivitas potensial
    elektroda. Jika konsentrasi ion Cu2 meningkat di
    dalam setengah sel Cu ? potensial elektroda Cu
    menjadi lebih ().

33
SKALA pE POTENSIAL ELEKTRODA, pE dan PERSAMAAN
NERNST
  • Persamaan Nernst
  • Cu2 2e- ? Cu
  •  
  • E E0 (2,303RT/nF) logCu2 
  • dengan
  • E Potensial elektroda Cu vs elektroda
    hydrogen standar
  • R Konstanta gas molar
  • T Temperatur absolute
  • n Jumlah elektron di dalam reaksi
  • F Konstanta Faraday
  • Cu2 Konsentrasi ion Cu2(untuk larutan
    encer)
  • Aktivitas logam Cu tidak ada, karena secara
    definisi 1

34
SKALA pE POTENSIAL ELEKTRODA, pE dan PERSAMAAN
NERNST
  • Pada 25oC
  • E 0,337 (0,0591/2) log Cu2
  • untuk reaksi redoks
  • E E0 (2,303RT/nF) log reaktan/produk
  • Pada 25oC
  • E E0 (0,0591/n) log reaktan/produk
  • Secara termodinamika
  • Pada 25oC
  • pE E/(2,303RT/F) E/0,0591
  • pE0 E0/(2,303RT/F) E0/0,0591
  •   pE pE0 (1/n) log reaktan/produk 
  • Ingat pE - log (aktivitas electron)
  • ? - log E

35
SKALA pE PERSAMAAN NERNST DAN KESETIMBANGAN KIMIA
  • Selain pengukuran langsung potensial elektroda,
    reaksi
  • Cu2 Pb ? Cu Pb2
  • akan terjadi sampai konsentrasi ion Pb2 menjadi
    sangat tinggi, dan konsentrasi Cu2 menjadi
    sangat rendah, kemudian reaksi berhenti.
  • Sistem dalam keadaan setimbang, karena tidak ada
    aliran arus, E 0. Konstanta kesetimbangan untuk
    reaksi
  • K Pb2/Cu2
  • dan konsentrasi-konsentrasi relatif ion-ion Pb2
    dan Cu2 harus cocok dengan nilai K.

36
SKALA pE PERSAMAAN NERNST DAN KESETIMBANGAN KIMIA
  • Jika E 0, pE 0
  • E E0 - (0,0591/2) log Pb2/Cu2
  • 0,00 0,463 (0,0591/2) log K
  • pE pE0 - (1/2) log Pb2/Cu2
  • 0,00 7,84 (1/2) log K
  • log K 15,7
  • Secara umum
  • log K (nFE0)/(2,303RT) (nE0)/0,0591

37
PERSAMAAN NERNST DAN KESETIMBANGAN KIMIA BATASAN
pE DI DALAM AIR
  • Air dapat dioksidasi sebagai
  • 2H2O ? O2 4H 4e-
  • atau dapat direduksi
  • 2H2O 2e- ? H2 2OH-
  • Kedua reaksi diatas menentukan batasan pE didalam
    air. Pada sisi oksidatif (nilai pE relatif lebih
    positif), nilai pE dibatasi oleh oksidasi air.
  •  
  • Evolusi H2 membatasi nilai pE pada sisi reduktif
  •  
  • Reaksi-reaksi diatas melibatkan ion hidrogen atau
    ion hidroksida sehingga reaksi-reaksi tersebut
    tergantung pada pH.

38
PERSAMAAN NERNST DAN KESETIMBANGAN KIMIA BATASAN
pE DI DALAM AIR
  • Kondisi batas yang umumnya dipilih
  • ? untuk batas oksidatif adalah tekanan O2 1 atm
  • ? untuk batas reduktif adalah tekanan H2 1 atm
  • Kondisi-kondisi batas ini menuju untuk
    memperoleh persamaan-persamaan yang berhubungan
    dengan batas-batas kestabilan air terhadap pH.
  •  
  • Untuk reaksi
  • 2H2O ? O2 4H 4e- dan pada po 1 atm
  • ¼ O2 H e- ? ½ H2O pE0 20,75
  • pE pE0 log (p01/4 H)
  • pE 20,75 pH

39
PERSAMAAN NERNST DAN KESETIMBANGAN KIMIA BATASAN
pE DI DALAM AIR
  • Persamaan ini mendefinisikan batas oksidasi
    kestabilan air. Pada pH tertentu, nilai pE yang
    menjadi lebih positif daripada yang diperoleh
    pada persamaan ini, tidak dapat diperoleh pada
    kesetimbangan di dalam air yang kontak dengan
    atmosfer.
  •  
  • Hubungan pE-pH untuk batas reduksi air
  • H e- ? ½ H2 pE0 0,00
  • pE pE0 log H
  • pE -pH
  • Untuk air alami (pH 7) ? kisaran pE dalam air
    adalah -7,00 sampai 13,75

40
PERSAMAAN NERNST DAN KESETIMBANGAN KIMIA
NILAI-NILAI pE DI DALAM SISTEM AKUATIK ALAMI
  • Pada kondisi anaerob ? terbentuk CH4 dan CO2.
    Asumsi pCH4 pCO2 dan pH 7
  • ?CO2 H e- ? ?CH4 ¼ H2O

  • pE0 2,87
  • Persamaan Nernst
  • pE pE0 log (pCO21/8H)/pCH41/8
  • 2,87 log H
  • - 4,13 ? lebih kecil dari batas reduksi
    (pH 7), yaitu -7
  •  
  • Untuk menghitung tekanan oksigen
  • -4,13 20,75 log (p01/4 x 1 x 10-7)
  • ? p0 3 x 10-72 atm ? sangat rendah

41
DIAGRAM-DIAGRAM pE-pH
  • Hubungan antara pE dan pH dapat dinyatakan dalam
    bentuk diagram ? batas-batas stabilitas dan
    garis-garis batas untuk berbagai unsur di dalam
    air. Karena banyaknya unsur yang dapat terbentuk
    ? diagram akan kompleks.
  • Sebagai contoh jika kita lihat logam ? akan ada
    beberapa tingkat oksidasi logam,
    kompleks-kompleks hidroksi dan bentuk-bentuk
    oksida atau hidroksida logam padat yang berbeda
    dalam daerah-daerah yang berbeda didalam suatu
    diagram pE-pH.
  • Kebanyakan air mengandung karbonat dan banyak
    yang mengandung sulfat dan sulfida, sehingga
    berbagai logam karbonat, sulfat dan sulfida
    mendominasi daerah-daerah berbeda di diagram.

42
DIAGRAM-DIAGRAM pE-pH
  • Diagram pE-pH untuk besi dapat dibuat dengan
    mengasumsikan konsentrasi maksimum besi di dalam
    larutan, yaitu 1,0 x 10-5M. Kesetimbangan yang
    harus diperhatikan adalah
  • Fe3 e ? Fe2 pE0
    13,2
  • Fe(OH)2 2H ? Fe2 2H2O Ks Fe2/H2
    8,0 x 1012
  • Fe(OH)3 3H ? Fe3 3H2O Ks Fe3/H3
    9,1 x 103
  • Ks dan Ks merupakan konstanta-konstanta yang
    diperoleh dari produk kelarutan Fe(OH)2 dan
    Fe(OH)3 dan diekspresikan dalam bentuk H.
  •  
  • Catatan pembentukan Fe(OH)2, Fe(OH)2 dan
    FeCO3 tidak diperhitungkan.

43
DIAGRAM-DIAGRAM pE-pH
  • Dalam membuat diagram pE-pH, beberapa batasan
    harus dipertimbangkan. Dua batasan tersebut
    antara lain batas pengoksidasi dan pereduksi air.
    Pada akhir pE tinggi, batas stabilitas air
    didefinisikan oleh pE 20,75 pH
  • Batas pE rendah pE -pH
  • Diagram pE-pH yang dibuat untuk sistem besi
    harus ada diantara batasan-batasan diatas.
  •  
  • Pada pE tinggi, daerah pH rendah, Fe3 ada dalam
    setimbang dengan Fe2. Garis batas diantara kedua
    unsur diberikan oleh
  • pE 13,2 log Fe3/Fe2
  • Fe3 Fe2 (definisi kondisi batas)
  • pE 13,2 (tidak tergantung pada pH)

44
DIAGRAM-DIAGRAM pE-pH
  • Pada nilai pE melebihi 13,2 dengan peningkatan
    pH dari nilai yang sangat rendah, presipitat
    Fe(OH)3 terbentuk dari larutan Fe3. pH dimana
    presipitasi terjadi tergantung pada konsentrasi
    Fe3. Dalam contoh ini, dipilih secara sembarang,
    konsentrasi besi terlarut maksimum 1,00 x 10-5M.
    Dengan demikian, pada batas Fe3 1,00 x
    10-5M
  • H3 Fe3/Ks (1,00 x 10-5)/(9,1 x 103)
  • pH 2,99
  •  
  • Dengan cara yang sama, batas antara Fe2 dan
    Fe(OH)2, dengan asumsi Fe2 1,00 x 10-5M
  • H2 Fe2/Ks (1,00 x 10-5)/(8,0 x 1012)
  • pH 8,95

45
DIAGRAM-DIAGRAM pE-pH
  • Dari seluruh kisaran pE-pH, Fe2 merupakan unsur
    besi terlarut yang dominan yang setimbang dengan
    Fe(OH)3. Batas antara kedua unsur ini tergantung
    pada pE dan pH.
  • Substitusi persamaan Ks Fe3/H3 9,1 x
    103
  • ke persamaan pE 13,2 log Fe3/Fe2
  • menghasilkan
  • pE 13,2 logKsH3/Fe2
  • pE 13,2 log (9,1 x 103) log (1 x 10-5)
    3 log H
  • pE 22,2 3 pH

46
DIAGRAM-DIAGRAM pE-pH
  • Batas antara fasa padat Fe(OH)2 dan Fe(OH)3
    tergantung pada pE dan pH, tetapi tidak
    tergantung pada nilai besi terlarut total.
    Substitusi persamaan
  • Ks Fe2/H2 8,0 x 1012
  • dan Ks Fe3/H3 9,1 x 103
  • ke persamaan
  • pE 13,2 log Fe3/Fe2
  • menghasilkan
  • pE 13,2 logKsH3/KsH2
  • pE 13,2 log (9,1 x 103/8,0 x 1012)
    logH
  • pE 4,3 - pH

47
DIAGRAM-DIAGRAM pE-pH
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com