Title: Teknologi Pascapanen Hasil Agroindustri
1Teknologi Pascapanen Hasil Agroindustri
- Budi Rahardjo
- Fakultas Teknologi Pertanian
- Universitas Gadjah Mada
2Pendahuluan
- Hasil pertanian masih melakukan kegiatan
metabolisme yang membutuhkan energi untuk
kagiatannya. - Kegiatan enzimatik masih berlangsung, proses
fisiologi dan penuaan. - Mengandung air cukup tinggi, biji bijian sampai
gt30, buah dan sayur sampai gt80. - Mengadung nutrisi yang juga dibutuhkan oleh
kehidupan lain yi serangga, mikrobia, jamur, dll.
3Penanganan Pascapenen dan pengolahan produk
pertanian
- Konservasi yaitu upaya untuk mencegah kerusakan
setelah lewat panen atau pascapanen (pengawetan). - Konversi yaitu upaya untuk merubah bentuk, rasa,
warna, aroma sehingga siap untuk dikonsumsi
(pengolahan). - Distribusi yaitu upaya untuk memindahkan produk
sampai ke konsumen meliputi penyimpanan,
tranportasi, penjanjaan atau retail.
4Pengertian Pascapenen produk pertanian (1)
- Pascapanen sering diartikan sebagai perlakuan
terhadap produk pertanian selepas panen dengan
penekanan pada konservasi dan sering dengan
pengolahan atau perubahan bentuk minimal namun
masih merupakan ciri tunggal (misal pengupasan,
pemecahan dan penepungan). Biasanya dengan tujuan
agar dapat disimpan lama sampai siap untuk olah.
5Pengertian Pascapenen produk pertanian (2)
- Dibedakan dengan pengolahan hasil pertanian yang
sering terjadi blending atau pencampuran
beberapa hasil pertanian beberapa produk menjadi
satu macam komoditi dengan bentuk, citra rasa,
aroma, kandungan nutrisi atau ciri ciri lainnya
serta siap untuk dikonsumsi.
6Pengertian Dasar (1)
- Kadar air merupakan ungkapan untuk menyatakan
jumlah massa air dalam produk. - Kadar air, KA (moisture content, M) dikemukakan
dengan dua cara - KA (basis kering, bk) berat air/berat massa
kering x 100 - KA (basis basah, bb) berat air/(berat massa
kering berat air) x 100
7Kadar air
8Kelembaban udara
9Pengertian Dasar (2)
- Kisaran KA (bk) 0 s/d ? dengan pembagi konstan.
- Kisaran KA (bb) 0 s/d 100 atau 1, dengan pembagi
yang berubah. - Untuk perhitungan lebih mudah dengan ka (bk)
sedang untuk persepsi mudah ka (bb). - Kesepakatan ka tanpa keterangan berarti bb, untuk
bk harus dicantumkan. - Untuk analisa sering menggunakan bk untuk diskusi
lebih jelas dengan bb.
10Pengertian Dasar (3)
- Udara bebas selalu mengandung uap air didalamnya.
- Udara tanpa uap air disebut udara kering dan
dengan uap air disebut udara lembab. - Ungkapan untuk menyatakan jumlah kandungan uap
air di udara disebut kelembaban (humidity, H). - Kelembaban berat uap air/berat udara kering
(kg/kg) - Kelembaban ini juga disebut sebagai kelembaban
mutlak (absolute humidity, ah).
11Pengertian Dasar (4)
- Kandungan uap air dalam udara ada batas
maksimalnya atau disebut kelembaban jenuh
(saturated humidity). - Kejenuhan uap air tergantung suhu, makin tinggi
suhu makin tinggi kelembaban jenuhnya (tersedia
tabel uap jenuh pada beberapa suhu). - Nisbah kelembaban udara terhadap kelembaban
jenuhnya pada suhu sama disebut kelembaban nisbi
(relatif humidity, RH)
12Pengertian Dasar (5)
- RH massa uap air dalam udara/massa uas air
jenuh pada suhu sama x 100 - Kisaran RH 0 s/d 1atau 0 s/d 100, 0 berarti
kering, 100 berarti jenuh. - RH dapat digunakan untuk menyatakan berapa
ketersediaan udara untuk menerima uap air. - Hubungan suhu, kelembaban mutlak, kelembaban
nisbi, dan kedua macam suhu disajikan dalam
grafik yang disebut psychrometric chart.
13Umur simpan (1)
- Umur simpan merupakan kemampuan bahan atau hasil
pertanian untuk dapat disimpan dengan kualitas
yang layak untuk dikonsumsi. - Kelayakan memang ukuran yang relatif, kelayakan
berbeda antar individu, negara, dll. - Umur simpan dapat diklasifikasi pendek (mudah
rusak atau perishable), sedang dan panjang (tidak
mudah rusak atau durable).
14Umur simpan (2)
- Faktor yang mempengaruhi umur simpan
- Genetik
- Prapanen
- Kemasakan, umur fisiologis
- Pemanenan
- Penanganan dan perlakuan pasca panen
- Penyimpanan
15Faktor Penurun Kualitas Hasil Pertanian (1)
- Respirasi dan fisiologi pascapanen yaitu
- masih berlangsungnya metabolisme dalam produk,
- Terjadinya proses pematangan, proses pelunakan
dan proses penuaan, - Disamping terjadinya penguapan air dari buah,
- Dapat menyebabkan produk tambah matang sampai
kelewat matang dan layu.
16(No Transcript)
17Faktor Penurun Kualitas Hasil Pertanian (2)
- Enzimatik yaitu terjadinya reaksi biokimia
menyebabkan browning, perubahan warna coklat. - Mikrobiologi dan jamur, produk pertanian
mengandund nutrisi yang dibutuhkan oleh kehidupan
lain, tempat cocok untuk tumbuhnya mikrobia dan
jamur perusak.
18Faktor Penurun Kualitas Hasil Pertanian (3)
- Kerusakan mekanik/memar yaitu akibat benturan
dengan permukaan keras sehingga dapat menyebabkan
kerusakan permanen dipermukaan, memar atau
bonyok. - Transpirasi dan kelayuan, berkurangnya kandungan
air dapat menyebabkan tegangan sel produk
berkurang, layu, mengurangi kerenyahan dan
kenikmatan mengunyah.
19Penanganan Pascapanen
- Penanganan untuk konsumsi segar
- Pengawetan dengan pengeringan
- Pengawetan dengan penambahan bahan pengawet
(diluar skope latihan ini) - Pengolahan (diluar skope latihan ini)
- Pengemasan dan penyimpanan
20Penanganan produk segar (1)
- Beberapa jenis hasil pertanian banyak dikonsumsi
segar (buah dan sayur). - Proses metabolisme masih berlangsung proses
penuan (senescene) masih terjadi proses
pematangan (mentah menjadi matang, matang menjadi
kelewat matang dan kelewat matang menjadi busuk. - Karena proses respirasi, fisiologi dan penguapan
dapat menyebab produk menjadi layu.
21Penanganan produk segar (2)
- Faktor yang menyebabkan umur pendek terutama
respirasi, transpirasi dan kelayuan. - Usaha untuk memperpanjang umur simpan adalah
memanipulasi respirasi, transpirasi dan kelayuan
dengan memodifikasi udara kelilingnya, kelembaban
udara dan suhu udara. - Kandungan oksigen dan karbohidrat mempengaruhi
laju respirasi.
22Penanganan produk segar (3)
- Kandungan udara normal,
- O2 21,
- N2 79,
- CO2 0,03
- Untuk memperpanjang umur simpan produk segar
konsentrasi udara simpan dirubah secara - menurunkan O2
- meningkatkan CO2
- kombinasi keduanya
23Penanganan produk segar (4)
- Pengendalian atmosfir atau kandungan gas udara
disekitar produk dibedakan - Modifikasi atmosfir (MA) yaitu dengan modifikasi
kandungan gas tertentu pada awal penyimpanan
saja. - Modifikasi aktif dengan kemasan pemeabel dan
pasif diatur pada awalnya. - Controlled atmosfir (CA) yaitu konsentrasi gas
dikendalikan konstan selama penyimpanan.
24Penanganan produk segar (5)
- Beberapa jenis peka terhadap konsentrasi oksigen
rendah atau perka terhadap konsentrasi gas karbon
dioksida tinggi. - Penyimpanan dengan konsentrasi oksigen rendah
dapat menyebabkan terjadinya respirasi
an-aerobik, respirasi kekurangan oksigen.
25Tabel 1. Toleransi beberapa sayuran terhadap
kadar O2 rendah.
Kadar O2 () Komoditas
0,5 Brokoli (Brassica oleracea L. Grup Italica) Selada (Lactuca sativa L.) Jamur merang (Agaricus bisporus L.) Bayam (Spinacia oleracea L.)
1,0 Brussels sprouts (Brassica oleracea L. Gemmifera) Mentimun (Cucumis sativus L.) Bawang Bombay (Allium cepa L.)
2,0 Kobis (Brassica oleracea L. Grup Capitata) Bunga kol (Brassica oleracea L. Grup Botrytis) Wortel (Daucus carota L.) Jagung manis (Zea mays L.) Lombok (Capsicum annum L.)
5,0 Buncis (Phaseolus vulgaris L.)
10,0 Asparagus (Asparagus officinalis L.)
26Tabel 2. Toleransi beberapa sayuran terhadap
kadar CO2 tinggi.
Kadar CO2 () Komoditas
1 Bawang Bombay (Allium cepa L.)
2 Selada (Lactuca sativa L.)
3 Tomat (Lycopersicon esculentum L. Mill)
5 Wortel (Daucus carota L.) Mentimun (Cucumis sativus L.) Lombok (Capsicum annum L.)
7 Buncis (Phaseolus vulgaris L.)
10 Asparagus (Asparagus officinalis L.) Kobis (Brassica oleracea L. Grup Capitata) Seledri (Apium graveoleus L.)
15 Bayam (Spinacia oleracea L.)
20 Jamur merang (Agaricus bisporus L.)
27Tabel 3. Perbandingan toleransi sayuran utuh dan
potongan segar terhadap kadar CO2 tinggi.
Komoditas Konsentrasi minimal CO2 () terjadi kerusakan Konsentrasi minimal CO2 () terjadi kerusakan
Utuh Potongan Segar
Brokoli Kobis Wortel Selada Jamur merang Bawang Bombay Lombok Bayam 15 10 5 2 20 1 5 15 9 20 20 10 20 15 10 13
28Tabel 4. Rekomendasi kondisi CA atau MA selama
transport atau penyimpanan sayuran.
Suhu (oC) O2 CO2
Asparagus Brokoli Kobis Jagung manis Selada Jamur merang Tomat (masak hijau) Tomat (matang parsial 0-5 0-5 0-5 0-5 0-5 0-5 12-20 8-12 Udara 1-2 3-5 2-4 2-5 Udara 3-5 3-5 5-10 5-10 5-7 10-20 0 10-15 0 0
29Penanganan produk segar (5)
- Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme,
respirasi dan reaksi enzimatis. Juga akan
menurunkan transpirasi dan menekan kehidupan
mikrobia serta jamur. - Penyimpanan dengan suhu diatas titik beku dapat
memperpanjang umur simpan. - Beberapa produk sayur dan buah tidak tahan suhu
dingin (chilling injuri) terutama produk tanaman
tropis.
30Tabel 5. Klasifikasi sayuran berdasarkan kepekaan
terhadap kerusakan dingin (chilling injury)
Komoditas resisten Komoditas peka
Artochoke Brokoli Bussels sprouts Kobis Wortel Bunga kol Jagung manis Selada Bayam Buncis Mentimun Terong Lombok Kentang Labu Ubijalar Tomat Semangka
31Tabel 6. Sayuran yang peka terhadap Chilling
Injury
Komoditas Kondisi waktu dan suhu sampai timbul gejala Kondisi penyimpanan normal
Asparagus Buncis Mentimun Terung Semangka Kentang Ubijalar Tomat 10 hari 0oC 3 hari dibawah 4,5oC 2 hari, dibawah 5oC 3-4 hari dibawah 5oC 7 hari 0oC 20 minggu 0-1,5oC 4-7 hari 7,5-10oC 6 hari 0oC 9 hari 5oC 3 minggu 1,5-2,5oC 7 hari 7-10oC 10-14 hari 7,5-10oC 7-10 hari 7,5-10oC 14-21 hari 7,5-10oC 5-8 bulan 5oC 4-6 bulan 12,5-15oC Diatas 10-12oC untuk hijau masak
32Penanganan produk segar (6)
- Kehilangan air dapat menyebabkan kela-yuan pada
sayur dan buah. Laju kehi-langan air dipengaruhi
oleh respirasi, tranpirasi dan kelembaban udara
(RH) . - RH tinggi (menguntungkan), menurunkan
transpirasi, menurunkan kehilangan air dan
menunda kelayuan. - RH tinggi merugikan, kondensasi air, per-tumbuhan
akar dan pertunasan, pertum-buhan jamur.
33Tabel 7. Kehilangan air (basis berat segar)
yang masih dapat diterima konsumen.
Komoditas Kehilangan air maksimal ()
Asparagus Buncis Brussel sprouts Kobis Wortel Bunga kol Seledri Mentimun Selada Bawang Bombay Kentang Bayam Brokoli Tomat 8 5-6 8 7-10 4-8 7 10 5 3-5 10 7 3 4 7
34Penanganan produk segar (7)
- RH optimal 40 100.
- Secara alami beberapa jenis buah terdapat lapisan
lilin di permukaan. - Lapisan lilin dapat menghambat laju penguapan
air. - Lilin lebah (bee wax, lanceng, Jw) dapat
digunakan untuk pelapisan buah untuk mengurangi
laju penguapan.
35Pengeringan (1)
- Produk dan hasil pertanian mengandung air atau
kadar air tinggi saat dipanen. - Kadar air tinggi untuk konsumsi segar memang
sebagai satu ukurun kesegeran. - Untuk penggunaan beberapa waktu setelah panen
kadar air tinggi dapat menyebebabkan kerusakan. - Dengan kadar air tinggi kegiatan fisiologi dan
enzimatik tinggi, mudah menyebab tumbuh jamur dan
bertunas/berkecambah.
36Pengeringan (2)
- Pengeringan merupakan usaha untuk menurunkan
kadar air sehingga produk aman untuk disimpan
atau dapat disimpan untuk waktu lama. - Penurunan kandungan air dilakukan dengan secara
perpindahan air dari dalam produk ke udara bebas. - Terjadinya perpindahan uap air karena adanya
perbedaan tekanan uap air dalam bahan dengan
udara sekitarnya.
37Pengeringan (3)
- Proses pengeringan merupakan proses perpindahan
massa uap air dari dalam produk ke media
pengering. - Daya dorong terjadinya perpindahan adalah
perbedaan tekanan uap air dalam produk dengan
udara pengering. - Model laju pengeringan dimodelkan sebagai single
kernel atau biji tunggal sehingga dapat
dikemukakan sebagai - M(t)-ME/M0-ME exp (-k t)
- k disebut konstan laju pengeringan.
38Pengeringan
39Cara pengeringan (1)
- Pengeringan secara alami atau penjemuran yaitu
pengeringan dengan memanfaatkan panas matahari.
Bahan dibentangkan untuk menerima sinar matahari. - Penjemuran langsung.
- Penjemuran langsung dengan kaca, plastik.
- Penjemuran tidak langsung dengan aliran udara
konveksi alami.
40Cara pengeringan (2)
- Penjemuran murah sumber energinya.
- Tergantung alam pada iklim. Banyak produk saat
panen raya justru pada nusim hujan. - Suhu tidak terkendali sehingga sering menurunkan
kualitas. - Beberapa komoditi tetap dilakukan dengan
penjemuran (buah anggur untuk kismis). - Dikombinasi dengan pengeringan buatan bersumber
panas pembakaran.
41Cara pengeringan (3)
- Pengeringan buatan dengan menggu-nakan pemanasan
dari hasil pembakaran. - Media udara dihembus melalui tungku pembakaran
atau pemasok energi. Atau pemanasan kontak
langsung ke produk yang dikeringkan. - Direct atau langsung dengan gas hasil buang
disertakan sehingga asap dapat mempengaruhi bau
dan rasa.
42Cara pengeringan (4)
- Indirect udara dipanasi melalui kontak permukaan
dengan sumber pemanas. Asap tidak serta tetapi
efisiensi berku-rang. - Arah aliran bisa searah berlawanan arah atau
cross flow. - Proses pengeringan dilangsungkan secara batch
(tumpuk) atau continuous (aliran).
43Cara pengeringan (5)
- Pengeringan buatan dapat mengha-silkan produk
berkualitas, suhu terkendali, laju bisa
dipercepat. - Tidak tergantung iklim dan cuaca (tidak harus
siang hari tetapi bisa malam hari). - Biaya pengeringan tinggi terutama bahan bakar.
- Cocok untuk komoditas tinggi.
- Ukuran dan kapasitas dapat dibuat besar.
44Cara pengeringan (6)
- Pengeringan tanpa pemanas atau suhu rendah yaitu
dengan tekanan vakum. - Perpindahan massa uap air berlangsung karena
tekanan uap disekitar produk diturunkan melalui
penurunan tekanan atau dengan pem-vakuman. - Penguapan disertai dengan pengam-bilan panas dari
produk sehingga turun mendekati nol.
45Cara pengeringan (7)
- Pengeringan dengan pembekuan (freeze drying)
dengan pemanas berlangsung pada suhu dibawah nol
atau suhu rendah. - Bahan dibekukan sampai jauh dibawah nol.
- Disertai dengan tekanan vakum.
- Panas dopasok langsung ke bahan yang dikeringkan.
- Untuk produk diinginkan dengan kualitas tinggi.
46Cara pengeringan (8)
- Pengeringan dengan puffing (kejutan) yaitu
disertai dengan tekanan diatas tekanan atmosfir. - Bahan dipanasi sambil diberi tekanan udara diatas
atmosfir. - Panas dipasok langsung ke bahan yang dikeringkan
lewat kontak permukaan. - Setelah mencapai pemanasan cukup tekanan dilepas
mendadak. - Akibatnya penguapan berlangsung men-dadak dan
disertai dengan desakan meregangkan pori pori
produk.
47Alat pengering (1)
- Penjemuran pada lantai jemur,sarana pe-ngeringan
yang paling sederhana, berupa lantai jemur, jalan
beraspal atau tikar. - Penjemuran dg kaca dan plastik, perbaikan cara
penjemuran dilengkapi dengan tutup kaca/ plastik
untuk dari lingkungan kotor. - Pengering dengan solar kolektor dan kombinasi,
panas matahari dikumpulkan dengan kolektor
kemudian dihembuskan udara kebahan yang
dikeringkan.
48Alat pengering (2)
- Pengering kotak/bed dryer/batch dryer, pemanas
dari hasil pembakaran kemudian udara dihembuskan
dari pemanan ke produk yang dikeringkan dalam
kotak tetap. Bahan dalam satu tumpukan - Pengering rak, seperti bed dryer, hanya bahan
ditempatkan dalam rak rak yang dapat dimasukan
dan dikeluarkan bila kering. Bahan dalam satu
tumpukan di rak.
49Alat pengering (3)
- Rotary dryer, berupa drum berputar yang menerima
panas pembakaran, bahan dalam drum sehingga
kontak langsung. Drum diputar agar terjadi
pemanasan merata. - Continuous dryer, pemanasan seperti dalam bed
dryer tetapi bahan mengalir secara continuous
melewati hembusan udara panas.
50Alat pengering (4)
- Cabinet dryer, seperti pada pengeringan
continuous, tetapi aliran bahan ditempat-kan pada
kabinet yang bergerak melewati udara panas.
Kabinet bergerak seperti kereta gantung. - Spray dryer, pengeringan dengan semprot, untuk
bahan caair mengandung padatan. Cairan
disemprotkan kedalam ruang disertai dengan aliran
udara panas. Cairan menguap meninggalkan bubuk
kering.
51Alat pengering (5)
- Drum dryer, untuk bahan pasta atau cair,
pemanasan dengan kontak langsung melalui
permukaan luar drum berputar. - Vacuum dryer, produk ditempatkan dalam ruang
kedap kemudian tekanan divakum selama terjadi
penguapan. - Freeze dryer, produk dibekukan kemudian
ditempatkan dalam pelat pemanas dan disertai
dengan tekanan vakum.
52Modifikasi penjemuran
53Prinsip pengering buatan
54Pengemasan (1)
- Fungsi Pengemasan
- Mengisolasi isi kemasan dari atmosfir bebas
sehingga tercipta lingkungan yang sesuai - Dari kelembaban udara yang kurang sesuai, tinggi
atau rendah. - Dari komposisi udara yang tidak sesuai (MA, CA).
- Dari kontaminasi mikrobia/jamur.
- Dari kotoran dan debu.
- Dari cahaya terutama ultraviolet.
- Dari kerusakan mekanis dan fisik.
55Pengemasan (2)
- Fungsi Pengemasan
- Menciptakan satuan untuk penjajaan (tepung satu
kantong, beras satu karung). - Memudahkan transportasi.
- Estitika dan keindahan.
- Ciri produk, identitas produk.
- Tempat informasi, merek, nutrisi, kedalu warso,
cara penggunaan, dsb.
56Pengemasan (3)
- Bentuk/Sifat Pengemasan
- Flexible/luwes yaitu kemasan dengan bentuk yang
tidak tetap, mudah ditekuk, dilipat. - Rigid/tegar yatiu kemasan dengan bentuk tetap,
kaku dan tegar.
57Pengemasan (4)
- Bahan Pengemas
- Daun
- Merupakan bahan kemas tradisional,
- Kadang untuk memberi citarasa daun, aroma daun
(pepes dibungkus daun lebih enak), - Tidak kedap terhadap lingkungan udara bebas,
ramah lingkungan, biogradable. - Mudah terkontaminasi, sekadar untuk memudahkan
trasnportasi, sebagai satu-an penjajaan, tempat
makan (dulu).
58Pengemasan (5)
- Bahan Pengemas
- Tanah liat, keramik.
- Tanah liat yang dibakar, gerabag,
- Lebih bersifat tradisional, arts,
- Tidak kedap udara dan kelembaban, bisa kedap
cahaya, - Satuan kurang standard,
- Kurang ramah lingkungan
- Peka terhadap kerusakan mekanik/fisik.
59Pengemasan (6)
- Bahan Pengemas
- Gelas
- Dibuat dari silika, bahan inert,
- Lebih tahan mekanik dan fisik,
- Dapat dibuat artistik,
- Kedap udara dan lembab, namun tidak kedap cahaya,
- Dapat menapilkan isi sehingga menarik pembeli.
- Bisa didaur ulang, tidak biogradable.
60Pengemasan (7)
- Bahan Pengemas
- Kertas
- Dibuat dari bahan pertanian sehingga ramah
lingkungan, dapat didaur ulang dan biogradable, - Tidak kedap massa, udara, air, sedikit cahaya,
- Printable, bisa dibubuhkan informasi.
61Pengemasan (8)
- Bahan Pengemas
- Plastik
- Dibuat dari bahan minyak, termasuk kurang ramah
lingkungan, dapat didaur ulang dan tidak
biogradable, - Dikembangkan plastik dari bahan hayati, lebih
ramah dan biogradable, - Agak kedap udara, air, sedikit cahaya, masih
permeabel dapat dilewati uap, udara, tidak mudah
bereaksi dengan isi.
62Pengemasan (9)
- Bahan Pengemas
- Logam (aluminium, stainless steel)
- Tidak ramah lingkungan, tidak bio-gradable, dapat
didaur ulang, - Mutlak kedap air, gas, udara/uap air dan cahaya,
kurang inert, - Kuat terhadap kerusakan mekanik/fisik
- Dapat dibentuk menjadi lembaran luwes (aluminium
foil)
63Pengemasan (10)
- Bahan Pengemas
- Kombinasi/multilayer
- Gabungan kertas, plastik dan logam luwes/
flexible sheet, - Menggabungkan kelebihan masing masing bahan
sehingga printable, kedap mutlak, glosi, dan
kuat, - Bahan kemasan masa depan.
64Penyimpanan (1)
- Produksi bahan pertanian bersifat musiman,
diproduksi pada musim tertentu, - Konsumsi relatif konstan sepanjang tahun,
- Penyimpanan dapat menjadi buffer antara supply
dan demand, - Penyimpanan berfungsi dan berupaya untuk
memperpanjang umur simpan, - Sudah menerima perlakuan untuk memper-panjang
umur simpan (pengeringan, pem-bersihan,
pengupasan, pengecilan, dsb)
65Penyimpanan (2)
- Penyimpanan dilakukan secara curah (bulk, pada
biji bijian), dalam wadah (container) atau sudah
terkemas. - Selama dalam penyimpanan produk masih dapat
melakukan respirasi, transpirasi. - Kelembaban udara dapat menyebabkan kadar air
bahan naik sehingga mudah terancam jamur dan
mikrobia, - Banyak musuh antara lain serangga, tikus, burung
dan manusia.
66Penyimpanan (3)
- Untuk mengatasi respirasi dan transprasi dapat
diterapkan cara penyimpanan CA dan MA disertai
dengan pendinginan. - Untuk mengatasi kelembaban dan kena-ikan kadar
air dilakukan penghembusan udara kering (aerasi)
secara periodik se-hingga kadar air relatif
konstan. - Dapat menggunakan bahan penyerap kelembaban,
namun untuk volume kecil. - Menggunakan bahan anti serangga, tikus dan
meningkatkan keamanan.
67Terima kasih