Title: PERTEMUAN 4
1PERTEMUAN 4 6
- MENARA MULTIMETER
- dan
- PENGUKURAN ARUS SEARAH
2- METER ARUS SEARAHPendahuluan ALAT UKUR
PMMC(Permanent Magnet Moving Coil )Disebut
juga gerak dArsonvalAlat ukur PMMC terdiri
dari magnet tetap dan kumparan yang bila dialiri
arus akan timbul gaya untuk menggerakkan pointer
yang mengindikasikan level arus pada skala yang
terkalibrasi.Aplikasinya Ampere-meter DC,
Voltmeter DC dan Ohm-meter. Dengan menambah
rangkaian penyearah bisa digunakan juga sebagai
Amperemeter AC dan Voltmeter AC KONTRUKSI PMMC
Konstruksi PMMC terlihat pada gambar 1.Yaitu
terdiri dari magnet tetap berbentuk sepatu kuda
dengan potongan besi lunak menempel padanya dan
antara kedua kutub magnet tersebut ditempatkan
silinder besi lunak , untuk menghasilkan medan
magnet yang homogen dalam celah udara antara
kutub-kutub tersebut.
2
3Gambar 1 Konstruksi PMMC
Kumparan dililitkan pada lempengan logam ringan
berbentuk segiempat yang dipasang pada silinder
yang dapat berputar bebas sepanjang celah
udara.Jarum / pointer dipasang di atas kumparan
yang bisa terdefleksi sebanding arus yang masuk.
3
4Pegas konduktif ( 2 buah) dipasang di atas dan
dibawah untuk menghasilkan gaya terkalibrasi
untuk melawan torsi kumparan putar yang
dipertahankan konstan supaya ketelitiannya tetap
terjaga dan yang kedua dihubungkan dengan
pengatur posisi nol ( zero position control
).Arus pada kumparan harus mengalir pada satu
arah sehingga pointer bergerak dari titik nol ke
skala penuh. Sehingga torsi akan sebanding dengan
arus yang masuk menjadikan PMMC merupakan
peralatan ukur DC ( Arus Searah ).Jika
dihubungkan dengan arus AC , jarum tidak mampu
mengikuti pertukaran yang cepat, sehingga akan
bergetar ringan di titik nol untuk mencari
harga rata-ratanya. Sehingga alat ukur PMMC tidak
cocok dengan arus AC, kecuali jika sudah
disearahkan. Dasar Defleksi PMMCDefleksi
instrumen menggunakan pointer yang bergerak di
atas skala yang terkalibrasi untuk menunjukkan
besaran yang diukur. Ada tiga macam gaya yang
bekerja pada PMMC ini, yaitu
4
5Deflecting Force ( Gaya Defleksi )Gaya yang
menyebabkan pointer bergerak dari titik nol jika
arus masuk. Gaya ini ditimbulkan karena adanya
kumparan yang dialiri arus pada daerah medan
magnet yang dihasilkan magnet tetap. Gaya inilah
yang menimbulkan torsi penggerak
pointer. Controlling Force ( Gaya Kontrol
)Gaya ini ditimbulkan oleh pegas spiral. Jika
tidak ada arus, pegas akan menjaga agar pointer
pada posisi nol. Sedang jika ada arus mengalir
maka pegas akan memberikan gaya control melawan
gaya defleksi sampai dicapai kondisi gaya kontrol
sama dengan gaya defleksi yang meyebabkan pointer
berhenti pada titik tertentu. Damping Force (
Gaya Damping )Gaya ini difungsikan untuk
meminimalkan osilasi gerak pointer yang muncul
beberapa saat sebelum berada pada kondisi steady
state. Damping force ini muncul hanya jika
pointer bergerak dan diproduksi oleh eddy
cuurent. Eddy current adalah arus induksi yang
disebabkan karena putaran kerangka aluminium (
tempat dililitkan kumparan ) dalam medan magnet,
sehingga timbul tegangan yang berbanding lurus
dengan kecepatan putar dan akan timbul gaya
damping yang berlawanan dengan arah
putar.
5
6Ketiga gaya tersebut terlihat pada gambar 2
berikut
Gambar 2 Gaya-gaya pada PMMC
6
7Persamaan Torsi dan SkalaCara kerja instrumen
ini berdasar prinsip jika suatu kumparan
diletakkan pada medan magnet maka bekerja gaya
medan magnet sebesar F B.i.lJika kumparan
terdiri dari N lilitan, maka F N.B.i.lSedang
torsi yang dihasilkan adalah T F.d T
N.B.i.l.dAtau T N.B.i.A Dimana B
rapat flux (Wb/m2) l panjang coil (m)
d lebar coil (m) N jumlah
lilitan Terlihat B,N,A tetap sehingga
7
8Terlihat B,N,A tetap sehingga Ini
berarti PMMC adalah alat ukur dengan respon
arus I, yang dimaksud adalah arus rata-rata dan
mengalir dalam satu arah, ini berarti PMMC akan
merespon arus searah atau DC. Torsi defleksi
akan dikontrol oleh torsi kontrol yang
ditimbulkan oleh pegas. Jika K adalah konstanta
pegas dan sudut defleksi pointer, maka Torsi
kontrol yang dihasilkan adalah Pada keadaan
seimbang
8
9Gambar 3 Defleksi dan skala PMMC
9
10Sistem SuspensiUntuk mendukung sistem gerak
defleksi PMMC digunakan dua suspensi, yaitu
suspensi jewel bearing dan suspensi taut.
Suspensi Jewel BearingSuspensi ini ditunjukkan
pada gambar 4 berikut
10
Gambar 4 Sistem Suspensi Jewel Bearing
11Dalam suspensi jewel bearing ini kumparan
dilekatkan pada titik putar ( pivot ) yang masuk
pada bantalan berbentuk jewel ( saphire atau kaca
) terdiri dari titik pivot. Ini memberikan
kumparan dapat bergerak bebas, meskipun dengan
sedikit gesekan. Sistem jewel beraing ini
mempunyai sensitivitas pada skala penuh sebesar
25 uA.
- Suspensi Taut Band
- Untuk meniadakan gesekan rendah oleh titik putar
jewel bearing maka - digunakan suspensi taut band (ban kencang).
Bentuk suspensi tautband - ini terdiri dari dua buah pita logam ( phospor
atau platinum ) yang diikatkan - pada masing-masing ujung kumparan dan kedua
ujung yang lain diikat - oleh spiral yang berfungsi mengatur ketegangan
pita. Pita ini sekaligus - digunakan sebagai penghubung elektrik dengan
kumparan. -
- Keuntungan
- Sensitifitasnya lebih tinggi ( 2 uA pada
skala penuh ) - Mampu menahan kelebihan beban lebih tinggi
- Tidak sensitif terhadap temperatur dan
goncangan. -
11
12Kontruksi PMMC sistem suspensi Taut Band
Gambar 5 Sistem Suspensi Jewel Bearing
12
1313
1414
1515
1616
17- Selanjutnya dalam hubungan arus dengan resistansi
dapat kita tuliskan -
- ( Rb Rc ) ( I Im ) Im ( Ra Rb )
- atau,
- I ( Rb Rc ) Im ( Rb Rc ) Im (
Rsh ( Rb Rc ) Rm ) -
- ? I ( Rb Rc ) Im ( Rb Rc ) Im Rsh Im (
Rb Rc ) Im Rm -
- ? I ( Rb Rc ) Im Rsh Im Rm
- ( Rb Rc )
.. ( 2 4 ) - dimana Rsh adalah tahanan Shunt total maka Ra
dapat ditentukan dengan rumus - Ra Rsh ( Rb Rc ) (?) ....
( 2 5 ) - Arus I adalah arus maksimum untuk batas ukur
range tertentu yang dipasang pada - Am meter maka Rc dapat ditentukan dengan
rumus
17
18Resistansi Shunt Rsh Ra Rb Rc, dimana Rsh
dapat dihitung dengan pers( 2 3 )
Dari gambar 2.5 maka
kita dapat mencari nilai nilai Ra, Rb dan Rc
Gambar 2.5 Pada saat resistansi Rb
Rc paralel dengan Rm Ra, tegangan tiap cabang
pasti / harus sama, sehingga dapat kita tuliskan
V ( Rb Rc ) V ( Ra Rm )
18
19Untuk mendapatkan Ra, Ra Rsh ( Rb
Rc ) ( 1 0,2 ) K? 0,8
K? Untuk mendapatkan Rc,,
0,1 K? Untuk menentukan Rb, Rb
( Rb Rc ) Rc ( 0,,2
0,1 ) K? 0,1 K?
19
20Rs diperoleh dari ?
2.2.1 Voltmeter Range Ganda Voltmeter range
ganda (multirange) dengan menggunakan sebuah
skakelar empat posisi (V1,V2,V3 dan V4) dan
empat tahanan pengali (R1,R2,R3,R4). Nilai
daripada tekanan ditentukan dengan metoda
sebelumnya atau dengan sensitivitas.
Gambar 2.7 Voltemeter range ganda.
20
21Contoh 2.4 Sebuah gerak D? Arsonval dengan
tahanan dalam Rm 100? dan skala penuh Im
1mA akan diubah menjadi Voltmeter arus searah
range ganda dengan batas ukur 10V, 50V, 250V dan
500V. Dengan menggunakan gambar dibawah.
Gambar 2.9 Susunan R Pengali yang
praktis Cari nilai masing-masing R pengali ?
Penyelesaian Pada range 10V ( posisi V4 )
tahanan total rangkaian adalah
Rt R4
Rm sehingga
21
22- 2.2Metoda Sensitivitas
- NNilai Ohm per Volt
- sSeperti ditunjukkan Sub Bab 2.2 arus defleksi
penuh Im ( Idp ) dicapai pada semua range bila
sakelar pada posisi range tegangan yang sesuai
seperti ditunjukkan contoh 2.1, arus terbesar 1
mA diperoleh pada tegangan 10V, 50V, 250V dan
500V dan pada masing-masing range tersebut,
perbandingan tahanan total Rt terhadap tegangan
max range V selalu 1000 ? /V, Bentuk seperti ini
disebut sensitivitas Voltmeter atau nilai ohm per
Volt ( ohm-per Volt rating). - PPerhatikan sensitivitas adalah kebalikan dari
defleksi skala penuh alat ukur yaitu
- Dimana sensitivitas S dapat digunakan pada
metoda sensitivitas untuk menentukan tahanan
pengali Voltmeter DC. - Dari rangkaian gambar 2.8
- Rt S x V
- Rs ( S x V ) - Rm
-
22
23Efek Pembebanan Pada Voltmeter
- Pada saat sebuah voltmeter dipergunakan untuk
mengukur tegangan suatu rangkaian - Voltmeter terhubung paralel dengan komponen
rangkaian - Contoh
- Terdapat 2 meter dengan dua Sensitivitas beda.
- Meter A
- S 1 KW./Volt, Rm0,2K,
- Range 10 V
- Meter B
- S 20 KW/Volt, Rm1,5K,
- Range 10 V
- Terangkan permasalahan di atas
-
-
Meter
23
24Penyelesaian
- Pertama akan dihitung jika tanpa menggunakan
meter -
-
-
-
- kemudian jika menggunakan meter yang pertama
(meter 1) - Resistansi total dari rangkaian
-
-
- Kombinasi paralel dari RB
-
-
- Sehingga pembacaan meter 1 adalah
-
24
25Meter kedua
kemudian jika menggunakan meter yang pertama
(meter 2) Resistansi total dari rangkaian
Kombinasi paralel dari RB Sehingga
pembacaan meter 2 adalah Dari ketiga
perhitungan di atas Kesalahan Voltmeter A adalah
Kesalahan Voltmeter B adalah
25
26Kesimpulan yang bisa diambil dari efek pembebanan
pada voltmeter adalah
- Pada pengukuran suatu tegangan dengan menggunakan
voltmeter tidak bisa dihindarkan akan terjadinya
efek pembebanan pada voltmeter. - Efek pembebanan yang diakibatkan tentunya
mengakibatkan terjadi perbedaan hasil pengukuran
dengan meter dan hasil secara perhitungan. - Efek pembebanan dapat diminimalkan dengan
pemilihan Sensitivitas meter yang mempunyai nilai
S yang tinggi.
26
27Soal Latihan dan penyelesaian
- Diketahui suatu rangkaian seperti di sebelah
kanan ini. - Terdapat dua meter yang akan dipergunakan
untuk mengukur tegangan pada terminal X - Y
secara bergantian. Data spesifikasi kedua meter
adalah seperti berikut - Pada saat meter A dipasang pada terminal X
- Y menunjukkan tegangan 15 V pada range 30 V. - Sensitivitas meter A adalah 5 Kohm/V.
- Sedangkan pada saat meter B dipasang pada
terminal X-Y menunjukkan tegangan sebesar 16,13
V pada range 50 V - Pertanyaan
- Dapatkan sensitivitas meter B
-
-
-
-
-
-
-
RA100 K
E 100 V
x
RX
y
27
28Penyelesaian
- Dari permasalahan di atas diketahui seperti
berikut - E100 V R1 100 KW
- Voltmeter A
- V 15 V Range 30 V S 5 KW/V
- Voltmeter B
- V 16,13 V Range 50 V
-
- Yang ditanyakan
-
- Dapatkan Sensitivitas B (SB)
-
28
29Voltemeter A Rm S x Range 5KW/V x 30
V 150 KW
29
3030
31Efek Pembebanan Pada Ammeter
- Pengaruh pembebanan pada Ammeter
-
Ammeter
R1
E
R2
31
32Poin yang penting pada efek pembebanan pada
ammeter
- Pemasangan ammeter seri dengan beban yang diukur
- menaikkan resistansi
- menurunkan arus pada rangkaian
-
-
- Rangkaian tanpa ammeter
32
33Rangkaian dengan adanya ammeter
Penempatan meter seri dengan R1 menyebabkan Arus
berkurang karena pada meter terdapat hambatan
33
34- Perbandingan arus pada rangkaian dengan adanya
meter dan tanda adanya meter seperti pada
persamaan di bawah -
- Rumus diatas dapat dipergunakan untuk menentukan
kesalahan yang terjadi pada suatu rangkaian
terhadap pembebanan ammeter
34
35 Penggunaan meter penggerak meter DArsonval pada
Ohmmeter
- A.Pertama akan dibahas untuk rangkaian Ohmmeter
yang sederhana. Seperti ditunjukkan pada gambar
di bawah ini.
35
36Dari rangkaian tsb.dapat diturunkan beberapa
persamaan seperti di bawah ini.
- Tanpa resistor (Rx)
-
-
- Dengan adanya penyisipan resistor (Rx)
36
37Jika kedua persamaan di perbandingkan menjadi
37
38Contoh Soal dan Penyelesaian
- Suatu meter arus penggerak dengan arus maksimal
adalah 1 mA dengan resistansi dalam adalah 100 W.
Tegangan baterai sebesar 3 V. Buatlah skala
Ohmmeter dari data spesifikasi di atas untuk
persentase 0,20,40,50,75,100 -
- Penyelesaian
- Pertama dihitung dahulu nilai Rz
-
38
39Harga Rx dengan penyimpangan skala penuh 20
-
-
-
- Harga Rx dengan penyimpangan skala penuh 40
39
40Harga Rx dengan penyimpangan skala penuh 50
Harga Rx dengan penyimpangan skala penuh 75
40
41Jika Hasil-hasil perhitungan di tabelkan maka
menjadi
41
42Skala dari Ohmmeter seperti di bawah ini
42
43b.Rangkaian Ohmmeter model lain
Zero Control
43
44Dari rangkaian tsb. Arus baterai (Ib)
Jika (R2//Rm) ltltR1
Tegangan meter adalah Vm Ib (R2//Rm)
44
45Contoh Soal dan Penyelesaian 1.Diketahui
rangkaian ohmmeter seperti di atas. Masing
masing nilai komponen rangkaian adalah Eb 1,5
V,R115kW,Rm50W,R250W dan arus maksimum (Ifs)
50mA.
Pertanyaan Buatlah skala ohmmeter untuk
pembacaan 1FSD,0,5FSD,3/4FSD
45
46Penyelesaian
Pada 1 FSD Im 50mA Vm Im x Rm 50mA x
50W 2,5 mV I2 Vm / R2 2,5 mV/50W 50 mA
Arus baterai (Ib) Ib I2 Im 50mA
50mA 100 mA Rx R1 Eb/Ib 1,5V/100mA 15
kW Rx (Rx R1 ) R1 15 kW -15 kW 0
46
47Pada 0,5 FSD Im 0,5 x 50mA 25 mA Vm Im
x Rm 25mA x 50W 1,25 mV I2 Vm / R2 1,25
mV/50W 25 mA Arus baterai (Ib) Ib I2
Im 25mA 25mA 50 mA Rx R1 Eb/Ib
1,5V/50mA 30 kW Rx (Rx R1 ) R1
30 kW -15 kW 15 kW
47
48Pada 0,75 FSD Im 0,75 x 50mA 37,5 mA Vm
Im x Rm 37,5mA x 50W 1,875 mV I2 Vm /
R2 1,875 mV/50W 37,5 mA Arus baterai (Ib)
Ib I2 Im 37,5mA 37,5mA 75 mA
Rx R1 Eb/Ib 1,5V/75mA 20 kW Rx
(Rx R1 ) R1 20 kW -15 kW 5 kW
48
492.Diketahui rangkaian ohmmeter seperti di atas.
Mirip soal nomor 1, akan tetapi tegangan baterai
turun menjadi 1,3 Volt, R115kW,Rm50W dan arus
maksimum (Ifs) 50mA. Pertanyaan Buatlah
skala ohmmeter untuk pembacaan 1FSD,0,5FSD,3/4FSD
Penyelesaian Karena tegangan baterai turun
sehingga pada saat kalibrasi resistansi pada
zero control harus ditala sedemikian rupa hingga
arus pada meter adalah nol. Sehingga anda harus
mendapatkan nilai R2. Kalau nilai ini telah
didapat maka proses selanjutnya sama. Berikut
adalah yang dibahas adalah mencari R2.
49
50Pada saat Rx 0 Ib Eb/(RxR1) 1,3
V/(015kW) 86,67mA Im 50 mA (FSD) I2
Ib Im 86,67mA 50 mA 36,67 mA Vm Im x
Rm 50 mA x 50 W 2,5 mV R2 Vm/I2 2,5
mV/36,67 mA 68,18 W.
50
51 Rangkaian Ohmmeter Multi Skala Berikut
diperlihatkan rangkaian Ohmmeter yang mempunyai
5 skala
51