Title: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen (pertemuan 1) Tujuan pembelajaran agar mahasiswa memahami: 1. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Akuntansi Manajemen 2. Mahasiswa mamahami persamaan dan perbedaan antara Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi
1Konsep Dasar Akuntansi Manajemen (pertemuan
1)Tujuan pembelajaran agar mahasiswa
memahami1. Mahasiswa mengetahui apa yang
dimaksud dengan Akuntansi Manajemen2. Mahasiswa
mamahami persamaan dan perbedaan antara
Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan
- Definisi Akuntansi Manajemen
- Supriyono1987 dalam bukunya Akuntansi Manajemen
mengungkapkan - Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang
akuntansi yang tujuan utamanya untuk menyajikan
laporan-laporan suatu satuan usaha atau
organisasi tertentu untuk kepentingan pihak
internal dalam rangka melaksanakan proses
manajemen yang meliputi perencanaan, pembuatan
keputusan, pengorganisasian dan pengarahan serta
pengendalian. - Ronald M. Copeland dan Paul E. Dascher1978
mengungkapkan - Akuntansi Manajemen adalah bagian dari
Akuntansi yang berhubungan dengan identifikasi,
pengukuran dan komunikasi informasi akuntansi
kepada internal manajemen yang bertujuan guna
perencanaan, proses informasi, penmgendalian dan
pengambilan keputusan.
2Persamaan Akuntansi Manajemen Akuntansi
KeuanganKeduanya bersandar pada sistem informasi
AkuntansiKeduanya bersandar pada konsep
pertanggungjawaban atau kepengurusan
- Perbedaan Akuntansi Manajemen
Akuntansi Keuangan
Faktor Perbedaan Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
Tujuan Utama Pihak-pihak eksternal organisasi Pihak-pihak internal organisasi
Dasar penyusunan laporan Prinsip akuntansi yang diterima umum Biaya dan manfaat
Objek yang diukur dan dikomunikasikan Kondisi-kondisi dan kemampuan ekonomi perusahaan secara keseluruhan Prestasi para manejer pada berbagai tingkatan organisasi
Orientasi laporan Orientasi masa lalu, penilaian historical terhadap kemampuan ekonomi masa lalu Orientasi masa depan, prediksi dengan mempertimbangkan factor ekonomi dan non ekonomi.
Jarak waktu pelaporan Kurang fleksibel, hanya laporan tahunan, pelaporan tengah tahunan Lebih fleksibel, dapat disusun dengan jarak waktu lebih pendek atau lebih panjang
Bentuk laporan Bentuk ringkasan dan berhubungandengan perusahaan sebagai keseluruhan Bentuk terinci,untuk setiap kegiatan , jenis produk, divisi daerah dan lainnya
Tingkat kesulitan Lebih mudah pada dasarnya mengagungkan disiplin akuntansi Lebih sulit, menggunakan multi disiplin pengetahuan
Isi laporan Neraca, Laporan Rugi Laba, Perubahan Modal dan Aliran Dana Anggaran Laporan Biaya , Laporan Prestasi, Laporan Analisis Khusus dan lain-lain
Tingkat presisis Presisi dan akurasinya lebih tinggi Presisi dan akurasinya lebih rendah kerena yang penting cepat atau tepat twaktu
Sifat mandatory Bersifat mandatory mengikuti badan atau penguasa tertentu Tidak bersifat mandatory yang penting manfaat informasi
3Analisis dan Perbandingan Perhitungan Biaya
Variabel dan Biaya Absorpsi (pertemuan 2) Tujuan
Pembelajaran1. Mahasiswa memahami perbedaan
perhitungan biaya dengan metode biaya variabel
dan metode biaya absorpsi2. Mahasiswa mamlpu
menganalisis hasil perhitungan baik dengan
menggunakan metode biaya variabel maupun
metode biaya absorpsi
- Konsep yang mendasari perbedaan dalam perhitungan
biaya variabel dan biaya absorpsi - Perbedaan dalam perhitungan laba berdasarkan
perhitungan biaya varibel dan biaya absorpsi
adalah pada perlakuan terhadap biaya overhead
tetap. - Perhitungan biaya varibel menekankan perbedaan
antara biaya manufaktur variable dan tetap.
Perhitungan biaya variable (variable costing)
membebankan hanya pada biaya manufaktur variable
ke Produk (Biaya Bahan Baku Langsung (BBL), Biaya
Tenaga Kerja Langsung (BTKL), Biaya Overhead
Pabrik Variabel BOP Varibel). Adapun Biaya
Overhead Varibel Tetap diperlakukan sebagai Biaya
Periode karena BOP Tetap merupakan biaya
kapasitas atau tetap ada dalam bisnis. - Perhitungan biaya absorpsi (absorption costing)
membebankan semua biaya manufaktur ke Produk
termasuk BOP Tetap karena BOP Tetap merupakan
biaya yang dapat diinventarisasi.
4Format laporan Laba Rugi dengan Metode Biaya
Variabel dan Metode Biaya Absorpsi
LABA RUGI Metode Biaya Varibel LABA RUGI Metode Biaya Absorpsi
PENJUALAN xxxx Dikurangi Harga Pokok Penjualan Varibel xxxx B. Adm Penjualan Varibel xxxx (xxxx) MARGIN KONTRIBUSI xxxx Dikurangi BOP TetapB. Adm Tetap xxxx B. Penjualan Tetap xxxx (xxxx) LABA BERSIH xxxx PENJUALAN xxxx Dikurangi Harga Pokok Penjualan (xxxx) MARGIN KOTOR xxxx Dikurangi Beban AdminBeban Penjualan (xxxx) LABA BERSIH xxxx
5Kesimpulan Analisis (pertemuan 3) Tujuan
Pembelajaran1. Mahasiswa mampu mengerjakan
soal terkait dengan materi anlisis perhitungan
dengan dua metode perhitungan2. Mahasiswa mampu
menganalisis hasil perhitungan dan dapat
memberikan kesimpulan
- Mengerjakan soal
- Kesimpulan Hasil Analisis
- Jika PRODUKSI gt PENJUALAN, maka Laba bersih
ABSORPSI gt laba bersih VARIBEL - Jika PRODUKSI lt PENJUALAN, maka Laba bersih
ABSORPSI lt laba bersih VARIBEL - Jika PRODUKSI PENJUALAN, maka Laba bersih
ABSORPSI laba bersih VARIBE
6Pelaporan Segmen (pertemuan 4) Tujuan
Pembelajaran1. Mahasiswa memahami laporan Laba
Rugi Perusahaan dengan satu produk2. Mahasiswa
memahami laporan Laba Rugi Perusahaan dengan
multi produk (lebih dari satu produk)
- Segmen adalah setiap entitas yang berorientasi
laba di dalam organisasi. Laporan segmen mampu
menyediakan informasi yang berharga mengenai
berbagai biaya yang dapat dikendalikan oleh
manajer segmen. - Para manager perlu mengetahui profitabilitas
berbagai segmen dalam suatu perusahaan agar mampu
membuat berbagai evaluasi dan keputusan yang
berhubungan dengan eksistensi berkelanjutan dari
setiap segmen, tingkat pendanaan, dan seterusnya.
- Pelaporan segmen (segmented reporting) adalah
pelaporan kontribusi laba dari berbagai aktivitas
atau unit-unit lainnya dalam suatu organsasi. - Pelaporan segmen yang disusun berdasarkan
perhitungan biaya variabel menghasilkan
evaluasi-evaluasi dan keputusan-keputusan yang
lebih baik daripada yang disusun berdasarkan
perhitungan biaya absorpsi.
7Format Pelaporan Segmen
Segmen X Segmen Y Perusahaan
Penjualan Dikurangi Beban Variabel MarginKontribusi Dikurangi Biaya Tetap Langsung Margin Segmen Dikurangi Biaya Tetap Umum Laba (Rugi) Bersih xxxx (xxxx) xxxx (xxxx) xxxx xxxx (xxxx) xxxx (xxxx) xxxx xxxx (xxxx) xxxx (xxxx) xxxx (xxxx) xxxx
8Penetapan Harga Transfer (pertemuan 5) Tujuan
Pembelajaran1. Mahasiswa memahami arti harga
transfer2. Mahasiswa memahami manfaat dari
harga transfer dan mampu memperbandingkan harga
sebelum dan seterlah harga transfer ditetapkan.
- Harga transfer (transfer price) adalah harga yang
ditagihkan untukbarang yang ditranfer dari satu
divisi ke divisi lainnya. - Nilai barang yang ditransfer akan menjadi
pendapatan bagi divisi yang menjual den menjadi
biaya bagi divisi yang membeli. -
- Harga yang dikenakan terhadap barang antara
tersebut mempengaruhi laba operasional kedua
divisi. Karena kedua divisi dievaluasi menuruf
profitabilitasnya, harga dikenakan terhadap
barang intermediasi dapat menjadi masalah yang
sangat serius. - Harga pasar adalah harga transfer terbaik apabila
barang intermediary yang diproduksi memiliki
pasar dengan persaingan sempurna. - Harga berdasarkan negosiasi dimana biaya
kesempatan divisi penjualan dan divisi pembeli
berbeda dan mereka menetapkan harga batas atas
dan batas bawah untuk harga transfer. - Harga transfer berdasarkan biaya mensyaratkan
bahwa seluruh transfer berlangsung pada suatu
bentuk biaya
9Analysis Biaya Volume Laba Cost-Volume-Profit
Analysis (pertemuan 6 )Tujuan pembelajaran1.
Mahasiswa dapat menentukan titik impas2.
Mahasiswa dapat menentukan jumlah unti yang harus
dijual guna menghasilkan laba yang
ditargetkan.3. Mahasiswa mampu mengerjakan
latihan soal untuk memantapkan pemahamannya
- Analisis biaya volume laba (cost-volume-profit-ana
lysis) CVP merupakan alat yang sangat berguna
untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. - Analisis biaya volume laba berisi informasi
keuangan perusahaan diantaranya keterkaiatan
antara biaya, kuantitas barang yang terjual dan
harga jual barang. - CVP dapat digunakan untuk mengatasi isu
- Jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai
titik impas, - Dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik
impas, dan - Dampak kenaikan harga terhadap laba.
- Analisis CVP juga memungkinkan para manajer untuk
melakukan analisis sensitiavitas dengan menguji
dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya
terhadap laba. - TITIK IMPAS
- Titik impas (break-even point) BEP adalah titik
dimana total pendapatan sama dengan total biaya,
titik dimana laba sama dengan nol. Untuk
menemukan titik impas dalam unit maka harus
memfokuskan pada laba operasi. - BEP (unit) Biaya Tetap atau
BEP(Penjualan) Biaya Tetap - Margin Kontribusi/unit
Margin Kntribusi /Penjualan
10Persamaan Laba Rugi
Laba Operasi Pendapatan Penjualan Beban Variabel Beban Tetap
Laba Operasi (Harga x Jumlah Unit Terjual) (Biaya Variable per Unit x Jumlah Unit Terjual) Total Biaya Tetap
- Laba operasi (operating income) adalah mencakup
pendapatan dan beban dari operasional normal
perusahaan. Laba operasi untuk menunjukkan laba
atau laba sebelum pajak pernghasilan. - Laba bersih (net income) untuk menyatakan hasil
dari laba operasi dikurangi pajak penghasilan
11Latihan Soal Evaluasi Materi UTS (pertemuan 7
) Tujuan pembelajaran1. Mahasiswa diberi
kesempatan untuk menanyakan materi yang telah
diberikan untuk persiapan UTS2. Mahasiswa
diharapkan mampu mengerjakan beberapa latihan
soal (baik pemahaman konsep maupun hitungan)
sebagai persiapan UTS
- Contoh Soal
- Suatu perusahaan salah satu divisinya memproduksi
papan sirkuit yang dijual ke pasar eksternal
dengan harga 22. Divisi tersebut mampu menjual
seluruh hasil produksinya dengan harga 22. Saat
ini Divisi menjual 1.000 unit per hari, dengna
biaya produksi variable 12 per unit dan biaya
distribusi variable 2 per unit. Alternative
lain papan sirkuit dapat dijual secara internal
kepada Divisi Mainina Elektronik perusahaan.
Biaya distribusi sebesar 2 dapat dihindari
apabila papan sirkuit tersebut dijual secara
internal. Divisi Mainan Elektronik juga
berproduksi dengan kapasitas penuh, memproduksi
dan menjual 350 unit mainan per hari. Setiap
mainan dikenakan harga 45 dengan biaya produksi
variable 32. Beban penjualan varibel setiap
mainan adalah 3 per unit. Data produksi dan
penjualan untuk masing-masing divisi diringkas
sebagai berikut
Divisi Papan Divisi Mainan
Penjualan unit Per hari Per tahun Data unit Harga Penjualan Biaya variable Produksi Penjualan Biaya tetap tahunan 1.000 260.000 22 12 2 1.480.000 350 91.000 45 32 3 610.000
12- Manajer Divisi Papan dan Manajer Divisi Mainan
membahas/bernegosisi mengenai penetapan harga
transfer. Pada awalnya Manajer Mainan
menghendaki harga 20 dengan memperkirakan akan
mendapatkan laba tambahan 700 per hari. Ini
artinya perusahaan akan menghasilkan keuntungan
tambahan sebesar 182.000 pada tahun yang akan
datang. Dan ini diartikan akan ada penghematan
atas beban penjualan, transportasi dan penagihan
sebesaar 2. Manajer Divisi Papan menawarkan
harga 21.50 per unit. Dengan harga tersebut
diperkirakan bahwa Divisi Mainan akan
meningkatkan laba 175 per hari dan Divisi Papan
mengungkapkan bahwa penghamatan terbesar
dilakukan oleh divisinya. Hal ini dinegosiasikan
kembali oleh Divisi Mainan bahwa divisinya akan
membeli 350 unit pada harga 21,10 per unit. Dan
ini diartikan bahwa hal ini akan menaikkan laba
Divisi Papan 385 per hari dan laba Divisi
Mainan. Akhirnya mereka menyetujui kemudian
menyusun kontraknya. - Dari soal tersebut
- Hitunglahlah Laporan Laba Rugi Sebelum ditetapkan
harga tranfer - Hitunglahlah Laporan Laba Rugi Setelah ditetapkan
harga tranfer - Buatlah analisa berdasarkan hasil perhitungan
13Analisis Multiproduk (pertemuan 9 ) Tujuan
Pembelajaran1. Mahasiswa memahami perbedaan
perhitungan BEP antara satu produk dengan multi
produk2. Mahasiswa memahami perlunya penentuan
bauran penjualan untuk multi produk3. Mahasiswa
mampu mengerjakan latiahan soal sebagai tugas
- Multiproduk
- Produk Tunggal pada laporan Laba Rugi terdiri
atas satu produk dimana biaya tetapnya tidak
dipisah - Multiproduk pada laporan Laba Rugi terdiri atas
beberapa produk (lebih dari satu produk) dimana
biaya tetap dipisah menjadi biaya tetap langsung
dan biaya tetap umum sehingga akan ada margin
segmen/margin produk. - Titik impas untuk multiproduk hanya menutupi
biaya tetap langsung sementara biaya tetap umum
belum tertutupi. - Mengatasi masalah ini dengna mengonversi masalah
multi plroduk menjadi bauran penjualan (kombinasi
relatif dari berbagai produk yang dijual oleh
perusahaan. - Penentuan Bauran Penjualan
- Penentuan bauran penjualan dapat dilakukan dengan
dua cara - Diukur daru unit yang terjual atau dalam bagian
dari pendapatan - Diukur dari persentase dari total pendapatan yang
dikntribusikan okleh masing-masing produk
14Activity Based Costing (ABC)(pertemuan 10 )
Tujuan Pembelajaran1. Mahasiswa memahami
sistem ABC2. Mahasiswa memahami dan dapat
memperbandingkan antara sistem tradisional (CVP)
dengan sistem ABC
- Sistem ABC adalah suatu sistem akuntansi yang
berfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan
untuk menghasilkan produk atau jasa. - Aktivitas adalah setiap kejadian atau transaksi
yang merupakan pemicu biaya (cost driver)
bertindak sebagai penyebab dalam pengeluaran
biaya pada suatu organisasi. - Total Biaya berdasarkan ABC, adalah
- Total Biaya Biaya Tetap (Biaya Varivbel Per
Unit x Jumlah Unit) (Biaya Pengaturan x Jumlah
Pengaturan) (Biaya Rekayasa x Jumlah Jam
Rekayasa) - Laba Operasi berdasarkan ABC, adalah
- Laba Operasi Total Pendapatan (Biaya Tetap
(Biaya Variabel Per Unit x Jumlah Unit) (Biaya
Pengaturan x Jumlah Pengaturan) (Biaya Rekayasa
x Jumlah Jam Rekayasa) - Unit Impas bersasarkan ABC, adalah
- Unit impas(Biaya tetap(Biaya Pengaturan x
Jumlah Pengaturan)(Biaya Rekayasa x Jumlah Jam
Rekayasa x Jumlah Jam Rekayasa / (Harga Biaya
Variabel per Unit)
15Perbedaan penetapan harga pokok produk
Tradisional dengan Activity Based Costing
Metode Penentuanb Harga Pokok Produk Tradisional Metode Activity Based Costing
Tujuan Inventory level Product Costing
Lingkup Tahap produksi Tahap desain, produksi, tahap pengembangan
Fokus Biaya bahan baku, tenaga kerja langsung Biaya overhead
Periode Periode akuntansi Daur hidup produk
Teknologi yang digunakan Metode manual Komputer telekomunikasi
16Manajemen Persediaan (pertemuan 11 ) Tujuan
Pembelajaran1. Mahasiswa memahami manajeman
persediaan (Just in Case)2. Mahasiswa mampu dan
mengetahui tentang EOQ, ROP, Safety Stock dan
Lead Time3. Mahasiswa mampu mengerjakan soal
untuk memantapkan pemahamannya
- Manajemen persediaan berkaitan erat dengan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh sisi
kompetitif untuk menghasilkan uang sekarang dan
dimasa mendatang. Terdapat dua biaya utama yang
berkaitan dengan persediaan. - Jika persediaan berupa bahan baku atau barang
yang dibeli dari sumber luar maka biaya yang
berkaitan dengan persediaan adalah - Biaya pemesanan (ordering cost) yaitu biaya-biaya
untuk menempatkan dan menerima pesanan. Contoh
biaya asuransi untuk pengiriman. - Biaya penyimpanan (carryng cost) yaitu
biaya-biaya untukmenyimpan persediaan. Contoh
asuransi, pajak persediaan. - Jika bahan baku atau barang diproduksi secara
internal, maka biayanya terdiri atas biaya
persiapan dan biaya penyimpanan. - Biaya persiapan atau penyetelan (setup cost)
adalah biaya-biaya untuk menyiapkan peralatan dan
fasilitas sehingga dapat digunakan untuk
memproduksi peroduk atau komponen tertentu.
Contoh biaya pekerja bagian produksi yang tidak
terpakai, biaya uji coba produksi.
17Kuantitas Pemesanan Ekonomis (Economic Order
Quantity)
- Menghitung total biaya pemesanan adalah
- TC PD/Q CQ/2
- Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan
TC Total biaya pemesanan (persiapan) dan biaya penyimpanan
P Biaya menempatkan pesanan dan peneriamaan pesanaan (atau biaya persiapan pelaksanaan produksi)
D Jumlah permintaan tahunan yang diketahui
Q Jumlah unit yang dipesan setiap kali pesanan dilakukan (Atau ukuran lot produksi)
C Biaya penyimpanan satu unit persediaan selama satu tahun
18 Economic Order Quantity dan Reorder Point
- Menghitung EOQ
- Economic Order Quantity (kuantitas pesanan
ekonomis) adalah model dari sebuah contoh system
persediaan yang didorong (push inventory system).
Model ini sering juga disebut dengan just in
case. Artinya persediaan diawali dengan
antisipasi permintaan di masa mendatang bukan
reaksi terhadap permintaan saat ini. -
- Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)
- Titik pemesanan kembali (reorder point) adalah
titik waktu di mana sebuah pesanan baru harus
dilakukan (atau persiapan dimulai). Hal ini
merupakan fungsi dari EOQ, tenggang waktu, dan
tingkat dimana persediaan hampir habis. - Tenggang waktu (lead time) adalah waktu yang
diperlukan untuk menerima kuantitas pesanan
ekonomis setelah pesanan dilakukan atau persiapan
dimulai. - Menghitung Reorder Point (ROP)
- ROP Tingkat Penggunaan x Tenggang Waktu
19Manajemen Persediaan Just In Time (pertemuan 12
) Tujuan Pembelajaran1. Mahasiswa memahami
konsep Just in time2. Mahasiswa mampu
membandingkan sistem persediaan just in case
dengan just in time
- Manufaktur JIT (just-in-time manufacturing)
adalah suatu system berdasarkan tarikan
permintaan yang membutuhkan barang untuk ditarik
melalui system oleh permintaan yang ada, bukan
didorong ke dalam system pada waktu tertentu
berdasarkan permintaan yang diantisipasi - Pembelian JIT (JIT Purchasing) mensyaratkan
pemasok untuk mengirimkan suku cadang dan bahan
baku tepat pada waktunya untuk produksi.
Hubungan dengan pemasok adalah hal yang sangat
penting. - JIT lebih dari sekedar system manajemen
persediaan. Persediaan dipandang sebagai
pemborosan, karena persediaan mengikat
sumber-sumber daya seperti kas, ruang dan tenaga
kerja. - Tujuan JIT diantarnya
- Meningkatkan laba
- Memperbaiki posisi bersaing perusahaan
20 Karakteristik Dasar JIT
- JIT tidak menerima biaya persiapan (atau
pemesanan). JIT menekan biaya-biaya sampai nol.
Biaya pemesanan dikurangi dengan cara
mengembangkan hubungan yang erat dengan pemasok. - Memecahkan masalah kinerja jatuh tempo dengan
mengurangi tenggang waktu secara dramatis - Kegagalan mesin, kecacatan bahan baku,
ketidaktersediaan bahan baku merupakan alasan
tradisional memerlukan persediaan. Namun menurut
JIT hal tersebut hanyalah menyamarkan dan
menutupi masalah saja bukan menyelesaikan
masalah. JIT memecahkan masalah ini dengan cara
menekankan pada pemeliharaan, pengendalian
kulitas dan membina hubungan yang tepat dengan
pemasok (dengan EDI / Electronic Data
Interchange). - Keterbatasan JIT
- Diperlukan waktu untuk membina hubungan yang baik
dengan pemasok - Pengurangan penyangga persediaan secara tajam
dapat menyebabkan arus kerja yang terpecah dan
tingkat stress yang tinggi diantara para pekerja
produksi (jika para pekerja merasa bahwa JIT
sekadar cara untuk lebih memeras mereka) - JIT menghadapi kemungkinan kekurangan barang
- JIT bersedia menggantikan penjualan saat ini
dengan risiko untuk mencapai jaminan penjualan
masa depan.
21Balance Scorecard (pertemuan 13 ) Tujuan
Pembelajaran1. Mahasiswa memahami konsep
balance scorecard2. Mahasiswa mampu
menganalisis empat perspektif yang ada pada
konsep balance scorecard
- Balance Scorecard adalah system manajemen
strategis yang mendefinisikan system akuntansi
pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balance
scorecard menerjemahkan misi dan strategi
organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran
kinerja dalam empat perspektif, yaitu - Perspektif keuangan menjelaskan konsekuensi
ekonomi tindakan yang diambil dlam tiga
perspektif lainnya. - Perspektif pelanggan mendefinisikan segmen pasar
dan pelanggan dimana unit bisnis akan bersaing. - Perspektif proses bisnis internal menjelaskan
proses internal yang diperlukan untuk memberikan
nilai pada pelanggan dan pemilik. - Persepektif pembelajaran dan pertumbuhan
(infrastruktur) mendefinisikan kemampuan yang
diperluakn oleh organisasi untuk memperoleh
pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan.
22Peranan Ukuran Kinerja
- Proses Penerjemaan Strategi
23Kinerja dan Strategi
- Menghubungkan Ukuran Kinerja dengan Strategi
24Manajemen Berdasarkan Aktivitas
(Activity-Based Management) (pertemuan 14)
Tujuan Pembelajaran1. Mahasiswa memahami
konsep ABM2. Mahasiswa memahami hubungan antara
ABC dengan ABM
- Manajemen berdasarkan aktivitas adalah sustu
pendekatan di seluruh system dan teritegrasi,
yang memfokuskan perhatian manajemen pada
berbagai aktivitas, dengan tujuan meningkatkan
nilai untuk pelanggan (customer value) dan laba
sebagai hasilnya. - Manajemen ini menekankan pada biaya sebagai
aktivitas/ ABC dan anlisis nilai proses. Biaya
berdasarkan aktivitas, maksudnya meningkatkan
keakuratan mengalokasikan biaya dengan
pertama-tama menelusuri biaya sebagai aktivitas
produk - pelanggan yang menggunakan berbagai
aktivitas tersebut. - Analisis nilai produk menekankan pada analisis
aktivitas yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa
aktivitas dilakukan dan seberapa baik dilakukan.
Tujuannya adalah untuk menemukan cara melakukan
aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien,
dan untuk menghapus aktivitas yang tidak memberi
nilai bagi pelanggan. - ABM memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi
pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi
pelanggan adalah selisish antara apa yang
pelanggan terima (realisasi untuk pelanggan)
dengan apa yang pelanggan serahkan (hal yang
dikorbankan oleh pelanggan) - Manajemen biaya strategi adalah (Strategic cost
management) adalah penggunaan data biaya untuk
mengembangkan dan mengidentifikasi
strategi-strategi superior yang akan menghasilkan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Umumnya perusahaan memilih strategi kepemimpinan
biaya (Cost leadership) dan produk superior
melalui diferensiasi produk. - Tujuan dari strategi kepemimpinan biaya adalah
untuk memberikan nilai yang sama atau lebih baik
bagi pelanggan, dengan biaya yang lebih rendah
dari pesaing.
25e-business (Bisnis Secara Elektronik) (pertemuan
15) Tujuan Pembelajaran1. Mahasiswa memahami
konsep e-business2. Mahasiswa mengetahui
manfaat/ peluang dan hambatan dari e-business
- Bisnis secara elektronik (e-business) adalah
semua transaksi bisnis atau pertukaran informasi
yang dijalankan dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi. - Perdagangan secara elektronik (e-commerce) adalah
jual beli produk dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi. - e-business diharapkan tumbuh pesan dalam
tahun-tahun mendatang. Bisnis dengan cara ini
menyediakan kesempatan bagi sebuah perusahaan
untuk memperluas penjualannya di seluruh dunia
dan dapat menurunkan biaya secara signifikan jika
dibandingkan dengan transaksi yang menggunakan
kertas. Para akuntan menajemen perlu mengerti
keuntungan, peluang dan resiko bisnis melalui
elektronik ini - Manfaat/Peluang e-business
- Dapat meningkatkan pangsa pasar (market exposure)
- Tidak terikat waktu dan tempat
- Menurunkan biaya operasional (operational cost)
- Melebarkan jangkauan (global reach)
- Meningkatkan loyalitas pelanggan (customer
loyalty) - Meningkatakan (supply management)
- Memperpendek waktu produksi
- Media promosi yang efektif
- Meningkatkan mata rantai pendapatan (value chain)
26Hambatan/Kendala dalam Bisnis secara elektronik
(e-business)
- Persaingan yang sangat ketat
- Banyak kriminalitas id internet
- Budaya orang Indonesia yang merasa kurang nyaman
berbelanja hanya dengan melihat katalog lproduk - Infrastruktur internet tidak merata
- Jasa kurir tidka terjangkau pada daerah tertentu
- Terbatasnya sambungan internet
- Pencurian informasi rehasia yang berharga
- Kerugian yang tidak terduga
- Kehilangan kesemplatan bisnis karena gangguan
pelayanan - Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak
berhak - Faktor-faktor Penyebab Kegagalan e-business
- Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen
puncak - Penerapan e-business tidak diikuti proses change
management - Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi
yang menjadi mitra bisnis - Buruknya infrastruktur komunikasi
- Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi
perusahaan - Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi