KEBIJAKAN PENGANGGARAN DAERAH Dr. H. DIDIK SUSETYO, SE. MSi. - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DAERAH Dr. H. DIDIK SUSETYO, SE. MSi.

Description:

Pendahuluan UU No 22/1999 tentang Pemda dan UU No 25/1999 tentang PKPD yo UU No 32/2004 dan 33/2004 Keleluasan (deskresi) ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:254
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 19
Provided by: word1048
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: KEBIJAKAN PENGANGGARAN DAERAH Dr. H. DIDIK SUSETYO, SE. MSi.


1
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DAERAHDr. H. DIDIK
SUSETYO, SE. MSi.
  1. Pendahuluan
  2. Fungsi Dan Prinsip Anggaran
  3. Kebijakan Anggaran Daerah
  4. Tahapan Penyusunan, Penetapan, pelaksanaan
    Anggaran
  5. Penilaian Kinerja Keuda
  6. Penutup

2
Pendahuluan
  • UU No 22/1999 tentang Pemda dan UU No 25/1999
    tentang PKPD yo UU No 32/2004 dan 33/2004
  • Keleluasan (deskresi) yang lebih luas
  • Otonomi mengurus urusan rumah tangga sendiri
  • Mandiri dalam pelayanan kpd masyarakat
  • Memenuhi kebutuhan minimum pelayanan masy
  • Keuda sesuai prinsip keterbukaan, partisipasi
    masya, pertanggung-jawaban kpd masyarakat.
  • Optimalisasi endowment factors daerah

3
INDIKATOR SOSIAL EKONOMI
No. PROPINSI Desa Tertinggal Jumlah Penduduk Penduduk miskin Penerima BLT Pertumbuhan PDRB ()
  PROPINSI juta (KK) Pertumbuhan PDRB ()
1 NAD 28.88 4.04 31.80 497,038 n.a
2 SUMUT 44.89 12.45 16.68 944,972 6.52
ZONA MEDAN ZONA MEDAN 36.88 16.49 20.04 1,442,010 6.52
3 SUMBAR 26.53 4.40 11.68 312,640 6.35
4 RIAU 42.65 6.12 14.66 293,707 5.73
5 JAMBI 39.43 2.66 13.91 199,738 5.65
6 KEPRI 45.49     73,679  
ZONA PADANG ZONA PADANG 38.53 13.18 13.07 879,764 5.87
7 SUMSEL 55.26 6.88 27.95 683,181 5.44
8 BENGKULU 46.57 1.74 25.01 163,936 6.74
9 LAMPUNG 48.52 7.29 24.82 785,041 2.43
10 BABEL 42.68 0.97 10.13 33,652 5.49
ZONA PALEMBANG ZONA PALEMBANG 48.25 16.88 21.52 1,665,810 4.64
SUMATERA SUMATERA 41.06 46.55 18.64 3,987,584 5.65
NASIONAL NASIONAL 22.04 219.90 18.61 19,100,905  
4
Fungsi dan Prinsip Anggaran
  • Seberapa jauh hasil penyusunan pelaksanaan
    anggaran dapat mecapai tujuan.
  • Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan, alat
    pelaksanaan kegiatan, alat pengawasan atau
    pengendalian
  • Prinsip Anggaran Daerah
  • - pengeluaran tdk boleh melebihi penerimaan
  • - prinsip kemandirian
  • - efisiensi efektivitas anggaran
  • - prinsip prioritas
  • - disiplin anggaran

5
Kebijakan Anggaran Daerahmenurut UU No 25/1999
gtNo 33/2004
  • Kewenangan yg diberikan kepada daerah menjadi
    lebih besar, tetap dalam NKRI
  • UU PKPD sumber penerimaan (PAD, dana
    perimbangan, pinjaman daerah, lain-lain
    pendapatan yg sah
  • Bagaimana Pemda dapat mengelola dana
    desentralisasi secara ekonomis, efisien dan
    efektif

6
Tahap Penyusunan
  • Perencanaan anggaran, penerimaan sesuai potensi
    dan pengeluaran sesuai prioritas kegiatan daerah
  • Dispenda sebagai koordinator pemungutan PAD,
    sedangkan Bappeda untuk pengeluaran pembangunan
  • Pemda DPRD sesuai fungsinya
  • RAPBD ditetapkan dan dilaksanakan setelah
    pengesahan pejabat yg berwenang

7
Proses Penyusunan APBD
  • Dengar pendapat DPRD dgn masyarakat dan Pemda
    menyampaikan RAPBD
  • Perumusan kebijak umum, DPRDPemda
  • Pembahasan skala prioritas
  • Penyusunan rancangan APBD
  • Pembahasan rancangan APBD
  • Penetapan APBD
  • Persetujuan perda ttg APBD, sidang paripurna

8
Tahap Pelaksanaan
  • Peraturan tentang sistem dan prosedur yg harus
    diikuti dan digunakan sbg pedoman
  • Pusat hanya mengatur pengelolaan
    pertanggung-jawaban keuda secara umum
  • Daerah menyusun pelaksanaan secara teknis sesuai
    kebutuhan daerah
  • Optimalisasi peran inspektorat wilayah kab/kota
    sbg internal auditor
  • APBD mengacu Standard Akuntansi Keu Pemda
  • Perubahan anggaran 3 bulan kondisi perlu

9
Tahap Pertanggung Jawaban
  • Enam bulan setelah penetapan APBD ada laporan
    perhitungan anggaran ttg pelaksanaan keuda
    kinerjanya efisiensi dan efektivitas
  • Jika 2 kali penolakan laporan, DPR usul
    pemberhentian Kep Daerah ke Presiden
  • Laporan utk shareholder stakeholders
  • Kriteria pedoman menilai kinerja keuda seberapa
    jauh sasaran fisik, brp besar dana,
    pengeluaran aggr, standard pelayanan yg dicapai
    dan biaya satuan komponen kegiatan

10
Penilaian Kinerja Keuda
  • Seberapa besar sasaran fisik yg ditetapkan sesuai
    program dapat dicapai
  • Berapa besar persentase dana yg diperlukan untuk
    membiayai belanja pelayanan publik dan aparatur
    daerah
  • Persentase pengeluaran APBD yg digunakan untuk
    anggaran DPRD termasuk sekretariat DPRD
  • Standar pelayanan yg dicapai dan biaya komponen
    kegiatan bagi masing-masing proyek

11
UU No 22/1999gt No 32/2004 ttg Pemerintahan
DaerahUU 34/2000 tentang Pajak Retribusi Daerah
  • Otonomi daerah demokrasi, peran serta
    masyarakat, pemerataan keadilan, akuntabilitas
    potensi dan keanekaragaman daerah
  • Optimalisasi pajak dan retribusi daerah
  • Jenis pajak provinsi PKB, BBNKB, PBBKB,
    pemanfaatan air bawah tanah permukaan
  • Jenis pajak kab/kota hotel, restoran, hiburan,
    reklame, penerangan jalan, galian gol c, parkir

12
Kriteria Perda dalam Penetapan Pajak
Kabupaten/Kota
  • Bersifat pajak dan bukan pajak
  • Obyek pajak terletak di wilayah kabupaten/kota
    ybs dan memiliki mobilitas yang cukup rendah
    serta melayani masyarakat di wilayah
    kabupaten/kota
  • Obyek dan dasar pengenaan pajak tdk bertentangan
    dgn kepentingan umum
  • Obyek pajak bukan merupakan obyek pajak provinsi
    dan atau obyek pajak pusat
  • Potensinya memadai
  • Tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif
  • Memperlihatkan aspek keadilan dan kemampuan
    masyarakat
  • Menjaga kelestarian lingkungan

13
Retribusi Daerah
  • Obyek dan klasifikasi retribusi jasa umum, jasa
    usaha, perizinan tertentu
  • Sumber penerimaan PAD (pajak, retribusi, hasil
    BUMD, lain2 PAD yg sah)
  • Dana perimbangan bagian PBB, BPHTB, SDA, DAU,
    DAK
  • Pinjaman daerah masih membutuhkan kajian thd
    peraturan kemauan politik

14
Akuntabilitas Pemda thd Anggaran
  • Sistem pengelolaan keuangan daerah Pemda
    berwenang untuk mengatur pengelolaan keuangannya
    sendiri memperluas sistem pertanggung-jawaban
    keuda kpd DPRD masy
  • Pengendalian secara preskriptif, preventif, dan
    represif
  • Contoh preskriptif, bentuk struktur APBD,
    penganggaran sesuai peraturan
  • Preventif, pengesahan APBD, perub APBD, perhit
    APBD oleh pemerintah yang lebih tinggi
  • Represif, pemeriksaan keuangan instansi pusat

15
PENEMPATAN DANA BANK DI SBI
16
Penutup
  • Kebijakan program pembiayaan dan penganggaran
    nasional dan daerah bertujuan untuk mewujudkan
    masyarakat madani yang bebas Korupsi, Kolusi, dan
    Nepotisme
  • Ada upaya menuju good governance of local public,
    transparansi, partisipasi masyarakat,
    akuntabilitas, efisiensi, memperhatikan HAM
  • Public accountability, adanya pertanggung jawaban
    kepada masyarakat
  • Sukses sistem desentralisasi fiskal untuk
    kesejahteraan masyarakat

17
REKOMENDASI KEBIJAKAN
  • Menyusun strategi pembangunan yang berpihak pada
    kepentingan rakyat dengan mengutamakan
    pengembangan keunggulan daerah yang memiliki daya
    saing tinggi.
  • Mengatur pola pengeluaran pemerintah, sehingga
    stimulus fiskal akan memberikan dampak yang
    maksimum dan lebih efektif. Konsentrasi
    pengeluaran pada semester II, akan memberikan
    efek yang kurang maksimal, memicu inflasi dan
    memberikan beban keuangan jika dana menganggur
    tersebut tetap ditanamkan di SBI.
  • Membentuk Tim Pengendalian Inflasi yang bertugas
    memantau setiap perkembangan dan gejolak harga
    serta mencari penyebabnya sehingga inflasi dapat
    dikendalikan pada level yang moderat.

18
Sekian
Terima Kasih
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com