Title: KORELASI
1KORELASI
2ASSALAAMU ALAIKUMWARAKHMATULLAAHI
WABAROKAATUHBISMILLAHIRAHMANIRRAHIM
2
3SILABI
- Definisi Korelasi
- Karakteristik Korelasi
- Tipe Korelasi
- Jenis Uji Korelasi
- Pengujian Korelasi
- Interpretasi Korelasi
- Penilaian Kekuatan Hubungan
3
4Definisi Korelasi
- Derajat hubungan antara variabel-variabel
- Statistik yang mengandung tingkat hubungan atau
kerjasama diantara dua variabel. - A Pearson correlation adalah statistik bivariat
yang mengandung tingkat hubungan linear diantara
dua variabel kuantitatif. - Korelasi mengukur derajat hubungan antara 2 atau
lebih variabel. - Hubungan antara 2 Variabel (Misal X dan Y) dapat
linear, non-linear, positif atau negatif.
5Y
Korelasi Linear Jika semua titik (X,Y) pada
diagram pencar mendekati bentuk garis lurus.
. .
. . . . . . . . . .
X
Y
Korelasi Non-linear Jika semua titik (X,Y) pada
diagram pencar tidak membentuk garis lurus.
. . . . .
. . . . . . . . .
X
Y
. .
. . . . . . . . . .
Korelasi Positif Jika jika arah perubahan kedua
variabel sama ? Jika X naik, Y juga naik.
X
Y
Korelasi Negatif Jika jika arah perubahan kedua
variabel tidak sama ? Jika X naik, Y turun.
. .
. . . . . . . . . .
X
6Tipe korelasi
- Pearson Product Moment Correlation
- Sangat umum (diasumsikan bahwa korelasi adalah
Pearson r kecuali kalau spesifikasi sebaliknya) - Hubungan Linear
- Hanya untuk skala Interval atau Ratio
- Spearman Correlation
- Skala Ordinal
- Mengandung konsistensi terlepas dari bentuk
hubungan - Intra-class Correlation
- FYI but not in book
7Jenis uji korelasi
- Jika data interval Pearson product moment
- Jika data ordinal Spearman rank (rho) atau
Kendall rank (tau) - Jika satu interval kontinyu dan satu dikotomus
Point-Biserial
Korelasi Pelatihan Ciputra by Ignatia Martha
Hendrati
8KARAKTERISTIK KORELASI
- Disimbolkan dengan r
- Nilai korelasi -1.0 ? 0 ? 1.0
- Arah
- Positif nilai positif antara 0 and 1.0 nilai
tinggi pada X adalah terkait dengan nilai tinggi
pada Y dan sama untuk nilai rendah - Negatif nilai negatif antara 0 and -1.0 nilai
tinggi pada X dihubungkan dengan nilai rendah
pada Y dan sebaliknya. - Bentuk
- Linear Pearson
- Tanpa bentuk - Spearman
9Lanjutan
- Koefisien determinasi (r2) seberapa besar nilai
X dapat menjelaskan nilai Y atau seberapa besar
nilai X dapat mempengaruhi nilai Y - Koefisien korelasi (r) keeratan hubungan antara
variabel X dengan Y
10Karakteristik korelasi
- Tingkat/kekuatan hubungan
- Hubungan sempurna 1.0 or 1.0
- Positive setiap kali nilai X meningkat, maka
dapat diprediksi akan semakin meningkat nilai Y
(perfect covariance). - Negative setiap kali nilai X meningkat maka
diprediksi nilai Y akan menurun - Nilai r tinggi (mendekati 1 atau 1)
mengindikasikan hubungan yang lebih erat, - Nilai r rendah (mendekati 0) mengindikasikan
hubungan yang lebih lemah, - Hubungan yang mendekati 0 mengindikasikan
hubungan yang tidak linear sehingga perubahan X
tidak cocok untuk memprediksi perubahan variabel
Y
11Lanjutan
- Dengan korelasi positif sempurna (r 1.0),
setiap individu mengandung nilai z yang sama
persis pada kedua variabel - Dengan korelasi negatif sempurna (r -1.0),
setiap individu mengandung nilai z yang sama
persis pada kedua variabel tetapi dengan tanda
yang berkebalikan. - r Szxzy
- n
12CONTOH
13(No Transcript)
14Pengujian Korelasi
Meskipun mungkin telah diperoleh nilai koefisien
korelasi dari hasil perhitungan di atas, namun
keberartian nilai tersebut perlu di uji secara
statistik. Hipotesis yang diuji adalah Ho
Koefisien korelasi adalah sama dengan nol Ha
Koefisien korelasi tidak sama dengan nol, atau
berarti
15Pengujian koefisien ini dilakukan dengan uji-t,
sehingga
............. dengan derajat bebas
n 2 Kriteria pengujiannya Ho ditolak
jika nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel
dengan derajat bebas n-2, dan demikian pula
sebaliknya.
16Beberapa catatan tentang nilai r
- Secara empiris, hampir tidak pernah ditemukan
korelasi sempurna (semua titik terpencar tepat
pada garis). - Nilai r yang mendekati nol menunjukkan derajat
hubungan yang lemah. - Koefisien r merupakan estimasi sampel terhadap
koefisien korelasi populasi, ?. - Nilai r mengandung error, sehingga perlu diuji
reliabilitasnya.
17Karakteristik kumpulan korelasi dari scatterplot
- Assosiasi Lebih kuat hubungan antara dua
variabel maka titik-titik data akan lebih
mengelompok sepanjang garis bayangan - Positif - dari pojok kiri bawah ke kanan atas
- Negatif dari pojok kiri atas ke kanan bawah
18Scatterplot
19- Arah Jika terdapat hubungan antara dua
variabel, maka juga akan mengarah ke hubungan
positif atau negatif. - Positif variable bergerak atau pindah atau di
arah yang sama ? ? - Negatif variable bergerak atau pindah di arah
yang berlawanan ? ?
20Interpretasi Korelasi
- Korelasi ? Sebab akibat
- Sebab akibat adalah persoalan desain, bukan
persoalan statistik - Korelasi hanya mengandung tingkat hubungan
- Ketika menginterpretasi korelasi, pertimbangkan
interpretasi lanjutan yang mungkin - X menyebabkan Y
- Y menyebabkan X
- Faktor ketiga, Z, atau kumpulan faktor komplek
(ABCD) menyebabkan X dan Y
21PENILAIAN KEKUATAN HUBUNGAN
- Korelasi Negatif Positif
- Kecil -0.29 sampai -0.10 0.10 sampai 0.29
- Medium -0.49 sampai -0.30 0.30 sampai 0.49
- Besar -1.00 sampai -0.50 0.50 sampai 1.00
22Pengertian Kekuatan Hubungan
- Koefisien Determinasi r2
- Proporsi keragaman dalam satu variabel yang dapat
diterangkan oleh variabel lainnya - Contoh, kecantikan dengan kepandaian
- r 0.3 ? r2 0.09
- 9 keragaman kepandaian dapat dinilai dari
kecantikan - 91 keragaman sisanya tidak dapat dinilai. Ini
disebut koefisien nondeterminasi.
23Penggunaan Korelasi
- Prediksi
- Validitas uji
- Reliabilitas uji
- Validasi teori
24ALHAMDULILLAHIRABBILALAMINWASSALAAMU
ALAIKUMWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH
24