Title: Sistem Visual Manusia dan Pengolahan Citra Digital
1Sistem Visual Manusia dan Pengolahan Citra
Digital
- Nana Ramadijanti
- Laboratorium Computer Vision
- Politeknik Elekltronika Negeri Surabaya PENS-ITS
- 2009
2Materi
- Sistem Visual Manusia
- Representasi Penglihatan
- Model Kamera
- Sampling Dan Kuantisasi
- Piksel dan Connectivity
- Labelling of connected Component
- Operasi Logika dan Aritmatika pada Citra
- Jenis-Jenis Citra
- Mdel Citra Berwarna
- Format Warna RGB
- Membaca dan Menampilkan Citra
3Human dan Computer Vision
- Mempelajari pengolahan citra tanpa tidak bisa
dilakukan tanpa memperhatikan sistem human
vision. Sejumlah uji coba dan evaluasi akan
diberikan pada citra yang akan diproses oleh
sistem visual yang kita miliki. - Tanpa memperhatikan sistem human vision kita
mungkin banyak salah dalam menginterpretasikan
citra
4Beberapa Pertanyaan Sederhana ?
- Apakah perbedaan intesitas dapat diketahui
sebagai perbedaan? - Apakah resolusi spatial, dari mata ?
- Sebarapa akurat kita dapat menebak dan
membandingkan distances dan areas? - Bagaimana kita sensitif terhadap warna?
- Fitur-fitur mana yang dapat dideteksi dan
membedakan obyek2?
5Sistem Visual Manusia
- Pembentukan Citra oleh Sensor Mata
- Intensitas cahaya ditangkap oleh diagram iris dan
diteruskan ke bagian retina mata. - Bayangan obyek pada retina mata dibentuk dengan
mengikuti konsep sistem optik dimana fokus lensa
terletak antara retina dan lensa mata. - Mata dan syaraf otak dapat menginterpretasi
bayangan yang merupakan obyek pada posisi
terbalik.
6Representasi Penglihatan
Representasi penglihatan ini menunjukkan cara
kerja kamera dalam meng-capture suatu gambar.
7Struktur Mata Manusia
- Bentuk seperti sphere
- Rata-rata diameter 20mm
- 3 membran
- Cornea dan sclera
- Choroid
- Retina menutup mata
A cross section of the human eye (Gonzalez
Woods, 1992)
8Sistem Visual Manusia
- Choroid
- Lies below the sclera,contains network of blood
vessels that serve as the major source of
nutrition to the eye. - Choroid coat is heavily
- pigmented and hence helps to reduce the amount of
extraneous light entering the eye and the
backscatter within the optical globe.
9Sistem Visual Manusia
- Fovea di bagian retina terdiri dari dua jenis
receptor - Sejumlah cone receptor, sensitif terhadap warna,
visi cone disebut photocopic vision atau bright
light vision - Sejumlah rod receptor, memberikan gambar
keseluruhan pandangan dan sensitif terhadap
iluminasi tingkat rendah, visi rod disebut
scotopic vision atau dim-light vision - Blind Spot
- adalah bagian retina yang tidak mengandung
receptor sehingga tidak dapat menerima dan
menginterpretasi informasi
10Sistem Visual Manusia
- Subjective brightness
- Merupakan tingkat kecemerlangan yang dapat
ditangkap sistem visual manusia - Merupakan fungsi logaritmik dari intensitas
cahaya yang masuk ke mata manusia - Mempunyai daerah intensitas yang bergerak dari
ambang scotopic (redup) ke ambang photocopic
(terang). - Brightness adaption
- Merupakan fenomena penyesuaian mata manusia dalam
membedakan gradasi tingkat kecemerlangan - Batas daerah tingkat kecemerlangan yang mampu
dibedakan secara sekaligus oleh mata manusia
lebih kecil dibandingkan dengan daerah tingkat
kecemerlangan sebenarnya.
11Sistem Visual Manusia
- Kepekaan dalam pembedaan tingkat kecemerlangan
merupakan fungsi yang tidak sederhana, namun
dapat dijelaskan antara lain dengan dua fenomena
berikut - Mach Band (ditemukan oleh Ernst Mach)
- pita tengah bagian kiri kelihatan lebih
terang dari bagian kanan. - Simultaneous Contrast
- kotak kecil disebelah kiri kelihatan lebih
gelap dari kotak kecil disebelah kanan, padahal
intensitasnya sama tapi intensitas latar belakang
berbeda. Hal sama terjadi bila kertas putih di
meja kelihatan lebih putih daripada kertas sama
diarahkan ke sinar matahari.
12Pengertian Citra Digital
- Citra Digital
- Citra digital merupakan fungsi intensitas cahaya
f(x,y), dimana harga x dan y merupakan koordinat
spasial dan harga fungsi tersebut pada setiap
titik (x,y) merupakan tingkat kecemerlangan citra
pada titik tersebut - Citra digital adalah citra f(x,y) dimana
dilakukan diskritisasi koordinat spasial
(sampling) dan diskritisasi tingkat
kecemerlangannya/keabuan (kwantisasi) - Citra digital merupakan suatu matriks dimana
indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik
pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang
disebut sebagai elemen gambar / piksel / pixel /
picture element / pels) menyatakan tingkat
keabuan pada titik tersebut.
13Resolusi Spasial dan Kecemerlangan/Brightness
- Resolusi Citra
- Dikenal resolusi spasial dan resolusi
kecemerlangan, berpengaruh pada besarnya
informasi citra yang hilang. - Resolusi spasial halus / kasarnya pembagian
kisi-kisi baris dan kolom. Transformasi citra
kontinue ke citra digital disebut dijitisasi
(sampling). Hasil digitasi dengan jumlah baris
256 dan jumlah kolom 256 - resolusi spasial 256 x
256. - Resolusi kecemerlangan (intensitas / brightness)
halus / kasarnya pembagian tingkat kecemerlangan.
Transformasi data analog yang bersifat kontinue
ke daerah intensitas diskrit disebut kwantisasi.
Bila intensitas piksel berkisar antara 0 dan 255
- resolusi kecemerlangan citra adalah 256.
14Sampling
Proses capture pada kamera melakukan penangkapan
besaran intensitas cahaya pada sejumlah titik
yang ditentukan oleh besar kecilnya kemampuan
resolusi sebuah kamera. Proses pengambilan
titik-titik ini dinamakan dengan sampling.
15Kuantisasi
16Kuantisasi (Warna)
17Sampling dan Kuantisasi
Sampling menunjukkan banyaknya pixel (blok) untuk
mendefinisikan suatu gambar
Kuantisasi menunjukkan banyaknya derajat nilai
pada setiap pixel (menunjukkan jumlah bit pada
gambar digital ? b/w dengan 2 bit, grayscale
dengan 8 bit, true color dengan 24 bit
18Resolusi Spasial - Sampling
- Sampling Uniform dan Non-uniform
- Sampling Uniform mempunyai spasi (interval) baris
dan kolom yang sama pada seluruh area sebuah
citra. - Sampling Non-uniform bersifat adaptif tergantung
karakteristik citra dan bertujuan untuk
menghindari adanya informasi yang hilang. Daerah
citra yang mengandung detil yang tinggi
di-sampling secara lebih halus, sedangkan daerah
yang homogen dapat di-sampling lebih kasar.
Kerugian sistem sampling Non-uniform adalah
diperlukannya data ukuran spasi atau tanda batas
akhir suatu spasi.
19Resolusi Kecemerlangan - Kwantisasi
- Kwantisasi Uniform, Non-uniform, dan Tapered
- Kwantisasi Uniform mempunyai interval
pengelompokan tingkat keabuan yang sama (misal
intensitas 1 s/d 10 diberi nilai 1, intensitas 11
s/d 20 diberi nilai 2, dstnya). - Kwantisasi Non-uniform Kwantisasi yang lebih
halus diperlukan terutama pada bagian citra yang
meng-gambarkan detil atau tekstur atau batas
suatu wilayah obyek, dan kwantisasi yang lebih
kasar diberlakukan pada wilayah yang sama pada
bagian obyek. - Kwantisasi Tapered bila ada daerah tingkat
keabuan yang sering muncul sebaiknya
di-kwantisasi secara lebih halus dan diluar batas
daerah tersebut dapat di-kwantisasi secara lebih
kasar (local stretching).
20Resolusi Uniform vs Non-Uniform
- Tidak perlu resolusi spasial yang non-uniform
- Perlu resolusi spasial yang non-uniform
- Tidak perlu resolusi kecemerlangan yang
non-uniform (untuk warna hitam dan putih) - Perlu resolusi kecemerlangan yang non-uniform
(untuk warna kehijauan dan kemerahan)
21Hubungan antara piksel dan pengertian connectivity
4-tetangga piksel P 8-tetangga
piksel P X
X X X X P X
X P X X
X X
X Connectivity/Konektivitas 4-tetangga atau
8-tetangga dengan kriteria gray level yang sama,
misal sama-sama 0 atau sama-sama 1 atau
sama-sama bedanya tidak lebih dari 5 tingkat
keabuan, dlsb.nya
22Labelling of connected component
Dengan kriteria piksel sama-sama bernilai 1 (a)
dengan aturan 4-tetangga dan (b) dengan aturan 8
tetangga 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
0 0 1 1 0 0 0 1 1
0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
1 0 1 1 0 1 1
0 1 1 0 0 0 1 1 1
0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
ekivalen dengan
ekivalen dengan
23Operasi Aritmetik / Logika pada Citra
- Operasi Aritmetik antara dua citra
- - x /
- Band ratio antara citra sensor optik Landsat TM
band 3 dan band 4 dapat digunakan untuk analisis
vegetasi, begitu juga ratio antara selisih dan
jumlahnya. - Operasi selisih antara dua citra temporal dapat
digunakan untuk deteksi perubahan wilayah.
24Operasi Aritmetik / Logika pada Citra
- Operasi selisih antara dua citra temporal dapat
digunakan untuk deteksi perubahan wilayah.
Jakarta in 1994
Jakarta in 1998
(Lapan, 2001)
25Operasi Aritmetik / Logika pada Citra
- Operasi Logika antara dua citra
- OR AND NOT
- Masking (AND) operation dapat digunakan untuk
memisahkan antara bagian obyek dan bagian latar
belakang pada citra biomedik.
26Komponen Sistem Pengolahan Citra Digital
(Gonzalez Woods, 1992)
27Dasar Radiometri
Radiometri adalah bagian dari image formation
yang membahas relasi antara besaran energi dari
sumber, besaran refleksi dari permukaan dan
besaran yang diterima oleh sensor
28Model Kamera
29Tiga Jenis Citra
30Model Citra Berwarna Dengan RGB
31Representasi Citra
32Format Warna RGB
Format warna 24 BIT dinyatakan dengan
11001001 01011001 00001011
G (8 bit)
R (8 bit)
B (8 bit)
Masing-masing komponen warna RGB mempunyai nilai
0 s/d 255 (8 bit) derajat kecerahan (derajat
keabuan)
33Format Warna RGB
Warna Warna R G B
Merah  255 0 0
Hijau  0 255 0
Biru  0 0 255
Kuning  255 255 0
Magenta  255 0 255
Cyan  0 255 255
Putih  255 255 255
Hitam  0 0 0
Abu-abu  128 128 128
34Contoh Warna RGB Dalam HexaDecimal
35Fungsi Untuk Membaca Warna RGB
void WarnaToRGB(long int warna,int Red, int
Green, int Blue) Red warna
0x000000FF Green (warna 0x0000FF00) gtgt
8 Blue (warna 0x00FF0000) gtgt 16
Contoh Warna 0x00F0A122 bila dioperasikan akan
menjadi Red 0x00F0A122 0x000000FF 22
(Hexa) 34 Green 0x00F0A122 0x0000FF00 A1
(Hexa) 161 Blue 0x00F0A122 0x00FF0000 F0
(Hexa) 240
36Fungsi Untuk Membuat Warna RGB
long int RGBToWarna(int Red, int Green, int
Blue) return(Red(Greenltlt8)(Blueltlt16))
37Membaca dan Menampilkan Citra
- Proses untuk membaca citra sama seperti proses
membaca matrik, karena citra adalah suatu matrik.
Setiap pixel pada citra mempunyai 3 nilai R,G dan
B - Proses untuk menampilkan citra sama seperti
proses untuk menampilkan citra seperti
menampilkan matrik dengan setiap pixelnya diberi
nilai (R,G,B)
38Membaca dan Menampilkan Citra pada Bahasa C
Membaca Citra pada titik (x,y)
// Membaca citra warnadcMem.GetPixel(x,y) //
Mengambil warna (R,G,B) WarnaToRGB(warna,red,gre
en,blue)
Memberikan nilai warna pada titik (x,y)
warnaRGBToWarna(red,green,blue) dcMem.SetPixel(x
,y,warna)
Menampilkan citra di layar
pDC-gtBitBlt(0,0,150,100,dcMem,0,0,SRCCOPY)
39SekilaS InfO
- Ada beberapa hal yang harus dikuasai sebelum
menguasai materi di dalam image processing yaitu
matematika, aljabar, pengolahan sinyal, statistik
dan pemrograman.
40BergaBunglah denGan Kami
- Laboratorium Computer Vision
- Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
- PENS-ITS 2009