PENDEKATAN KONSELING - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

PENDEKATAN KONSELING

Description:

Title: PowerPoint Presentation Last modified by: Alie Created Date: 1/1/1601 12:00:00 AM Document presentation format: On-screen Show Other titles – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:103
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 39
Provided by: word518
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: PENDEKATAN KONSELING


1
PENDEKATAN KONSELING RASIONAL-EMOTIF
2
KONSEP DASAR
  • Manusia padasarnya adalah unik memiliki
    kecenderungan untuk berpikir rasional dan
    irsional
  • Ketika berpikir
    dan bertingkah-
  • laku rasional
    manusia akan
  • efektif,
    bahagia, dan kompeten.
  • Ketika berpikir
    dan bertingkah-
  • laku irasional
    individu itu menjadi
  • tidak efektif.

3
  • Reaksi emosional seseorang disebabkan oleh
    evaluasi, interpretasi, dan filosofi, baik yang
    disadari maupun tidak disadari.
  • Hambatan psikologis atau emosional adalah akibat
    dari cara berpikir yang tidak logis dan
    irasional.
  • Emosi menyertai individu yang berpikir dengan
    penuh prasangka, sangat personal, dan irrasional.

4
  • Berpikir irrasional diawali dengan belajar secara
    tidak logis yang diperoleh dari orang tua dan
    budaya tempat dibesarkan.
  • Berpikir secara irasional akan tercermin dari
    verbalisasi yang digunakan.
  • Verbalisasi yang tidak logis menunjukkan cara
    berpikir yang salah dan verbalisasi yang tepat
    menunjukkan cara berpikir yang tepat.

5
  • Perasaan dan pikiran negatief serta penolakan
    diri harus dilawan dengan cara berpikir yang
    rasional dan logis yang dapat diterima menurut
    akal sehat, serta menggunakan cara verbalisasi
    yang rasional.

6
  • Teori ABC dari Albert Ellis
  • Tiga pilar yang membangun tingkah laku
    individu
  • Antecedent event (A)
  • Belief (B)
  • Consequence (C)

7
  • Antecedent event (A)
  • Segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar
    individu
  • Peristiwa pendahulu yang berupa fakta, kejadian,
    tingkah laku, atau sikap orang lain.
  • Perceraian suatu keluarga
  • Kelulusan bagi siswa
  • Seleksi masuk bagi calon
    karyawan

8
  • Belief (B)
  • Keyakinan, pandangan, nilai, atau verbalisasi
    individu thdp suatu peristiwa
  • Rational belief (rB) Irrasional belief
    (iB)

9
  • Consequence (C)
  • Konsekuensi emosional sebagai akibat atau reaksi
    individu dalam bentuk perasaan senang atau tidak
    senang dalam hubungannya dgn antecendent event
    (A).
  • Konsekuensi emosional ini bukan akibat langsung
    dari A tetapi disebabkan oleh B, baik yang rB
    maupun yang iB.

10
ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAH
  • Tingkah laku bermasalah tingkah laku yang
    didasarkan dikendalikan oleh cara berpikir yang
    irrasional (iB)
  • Ciri-ciri iB
  • - Tidak dapat dibuktikan
  • - Menimbulkan perasaan tidak enak
    (kecemasan)
  • yang sebenarnya tidak perlu
  • - Menghalangi individu untuk berkembang

11
  • Sebab-sebab Individu Berpikir Irasional
  • Individu tidak berpikir jelas tentang saat ini
    dan yang akan datang, antara kenyataan
  • dan imajinasi
  • Individu tergantung pada perencanaan dan
    pemikiran orang lain
  • Orang tua atau masyarakat memiliki kecenderungan
    berpikir irrasional yang diajarkan kepada
    individu melalui berbagai media.

12
  • Indikator keyakinan irrasional
  • Bahwa manusia hidup dalam masyarakat adalah untuk
    diterima dan dicintai oleh orang lain dari segala
    sesuatu yang dikerjakan
  • Bahwa banyak orang dalam kehidupan masyarakat
    yang tidak baik, merusak, jahat, dan kejam
    sehingga mereka patut dicurigai, disalahkan, dan
    dihukum

13
  • Bahwa kehidupan manusia senantiasa dihadapkan
    kepada berbagai malape-taka, bencana yang
    dahsyat, menge-rikan, menakutkan yang mau tidak
    mau harus dihadapi oleh manusia dalam hidupnya.
  • Bahwa lebih mudah untuk menjauhi
    kesulitan-kesulitan hidup tertentu dari pada
    berusaha untuk mengahadapi dan menanganinya

14
  • Bahwa penderitaan emosional dari seseorang muncul
    dari tekanan eks-ternal dan individu hanya
    mempunyai kemampuan sedikit sekali untuk
    menghilangkan penderitaan emosional tersebut.
  • Bahwa pengalaman masa lalu membe-rikan pengaruh
    sangat kuat terhadap kehidupan individu dan
    menentukan perasaan dan tingkah laku individu
    pada saat sekarang

15
TUJUAN KONSELING
  • Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi, cara
    berpikir, keyakinan serta pandangan-pandangan
    klien yang irrasional dan tidak logis menjadi
    pandangan yang rasional dan logis
  • Menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang
    merusak diri sendiri seperti rasa takut, rasa
    bersalah, rasa berdosa, rasa cemas, merasa
    was-was, rasa marah.

16
  • Untuk mencapai tujuan-tujuan konseling itu perlu
    pemahaman klien tentang sistem keyakinan atau
    cara berpikirnya sendiri
  • Tiga tingkatan insight /pemahaman
  • 1. Klien klien memahami tingkah laku
  • negatif/penolakan dari peristiwa yang
  • disebabkan oleh sistem keyakinan yang
  • irasional

17
  • 2 Klien memahami bahwa yang menganggu
  • klien pada saat ini adalah karena keyakinan
  • irrasional terus dianutnya
  • 3. Klien memahami bahwa tidak ada jalan lain
  • untuk keluar dari hambatan emosional yang
    dialaminya kecuali dengan mendeteksi dan melawan
    keyakinan yang irrasional.

18
  • KLIEN YANG TELAH MEMILIKI rB TERJADI
    PENINGKATAN DALAM HAL
  • penerimaan diri
  • minat sosial
  • pengendalian diri
  • toleransi terhadap pihak lain
  • fleksibelitas
  • penerimaan ketidakpastian
  • komitmen terhadap sesuatu di luar dirinya
  • berpikir logis
  • keberanian mengambil risiko
  • menerima kenyataan.

19
DESKRIPSI PROSES KONSELING
  • Konseling rasional emotif dilakukan dgn
    menggunakan prosedur yang bervariasi dan
    sistematis yang secara khusus dimak-sudkan untuk
    mengubah tingkah laku dalam batas-batas tujuan
    yang disusun secara bersama-sama oleh konselor
    dan klien.

20
  • Tugas konselor menunjukkan bahwa
  • masalahnya disebabkan oleh persepsi yang
    terganggu dan pikiran-pikiran yang tidak rasional
  • usaha untuk mengatasi masalah adalah harus
    kembali kepada sebab-sebab permulaan, yaitu
    menghilangkan pikiran-pikiran yang tidak
    rasional.

21
  • Operasionalisasi tugas konselor
  • 1. konselor lebih edukatif-direktif kepada
  • klien, dengan cara banyak memberikan
  • cerita dan penjelasan, khususnya pada
  • tahap awal
  • 2. mengkonfrontasikan masalah klien
  • secara langsung

22
  • 3. menggunakan pendekatan yang dapat
  • memberi semangat dan memperbaiki
  • cara berpikir klien, kemudian
  • memperbaiki mereka untuk dapat
  • mendidik dirinya sendiri

23
  • 4. dengan gigih dan berulang-ulang
  • menekankan bahwa ide irrasional
  • itulah yang menyebabkan hambatan
  • emosional pada klien
  • 5. mendorong klien menggunakan
  • kemampuan rasional dari pada
  • emosinya

24
  • 6. menggunakan pendekatan didaktif
  • dan filosofis
  • 7. menggunakan humor dan menekan
  • sebagai jalan mengkonfrontasikan
  • berpikir secara irrasional.

25
  • Karakteristik Konseling RE
  • Aktif-direktif
  • dalam hubungan konseling konselor lebih aktif
    membantu mengarahkan klien dalam menghadapi dan
    memecahkan masalahnya.
  • Kognitif-eksperiensial
  • proses konseling berfokus pada aspek kognitif
    dari klien dan berintikan pemecahan masalah yang
    rasional.

26
  • Emotif-ekspreriensial
  • proses konseling memfokuskan pada aspek emosi
    klien dengan mempelajari sumber-sumber gangguan
    emosional, sekaligus membongkar akar-akar
    keyakinan yang keliru yang mendasari gangguan
    tersebut.
  • Behavioristik
  • proses konseling yang dikembangkan hendaknya
    menyentuh dan mendorong terjadinya perubahan
    tingkah laku klien.

27
TEKNIK KONSELING
  • Teknik-teknik Emotif (Afektif)
  • Assertive adaptive
  • teknik untuk melatih, mendorong, dan
    membiasakan klien untuk secara terus-menerus
    menyesuaikan dirinya dengan tingkah laku yang
    diinginkan. Latihan-latihan yang diberikan lebih
    bersifat pendisiplinan diri klien.

28
  • - Bermain peran
  • teknik untuk mengekspresikan berbagai jenis
    perasaan yang menekan (perasaan-perasaan negatif)
    melalui suatu suasana yang dikondisikan
    sedemikian rupa sehingga klien dapat secara bebas
    mengungkapkan dirinya sendiri melalui peran
    tertentu.
  • Imitasi
  • teknik untuk menirukan secara terus menerus
    suatu model tingkah laku tertentu dengan maksud
    menghadapi dan menghilangkan tingkah lakunya
    sendiri yang negatif.

29
  • Teknik-teknik Behavioristik
  • Pemberian Penguatan
  • teknik untuk mendorong klien ke arah tingkah laku
    yang lebih rasional dan logis dengan jalan
    memberikan pujian verbal (reward) ataupun hukuman
    (punishment).

30
  • Teknik ini dimaksudkan untuk mem-bongkar sistem
    nilai dan keyakinan yang irrasional pada klien
    dan meng-gantinya dengan sistem nilai yang
    positif.
  • Dengan memberikan reward ataupun punishment, maka
    klien akan meng-internalisasikan sistem nilai
    yang diharapkan kepadanya.

31
  • Model Sosial
  • Teknik untuk membentuk tingkah laku-tingkah laku
    baru pada klien
  • Teknik ini dilakukan agar klien dapat hidup dalam
    suatu model sosial yang diharapkan dengan cara
    imitasi (meniru), mengobser-vasi, dan
    menyesuaikan dirinya dan meng-internalisasikan
    norma-norma dalam sis-tem model sosial dengan
    masalah tertentu yang telah disiapkan oleh
    konselor.

32
  • Teknik-teknik Kognitif
  • Pemberian Pekerjaan Rumah
  • Teknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-tugas
    rumah untuk melatih, membiasakan diri, dan
    menginternalisasikan sistem nilai tertentu yang
    menuntut pola tingkah laku yang diharapkan.

33
  • Klien ditugasi untuk mempelajari bahan-bahan
    tertentu, melaksanakan latihan-latihan tertentu
    yang signifikan untuk mengubah aspek-aspek
    kognisinya yang keliru dan irasional
  • Tugas yang diberikan konselor dilaporkan oleh
    klien dalam suatu pertemuan tatap muka dengan
    konselor

34
  • Teknik juga bermaksud mengembangkan tanggung
    jawab, kepercayaan diri, pengelolaan diri klien
    dan mengurangi ketergantungannya kepada konselor.

35
  • TIADA SEINDAH HARI INI
  • Tiada seindah kini duduk
  • berdampingan
  • Menyentuh hati dengan wajah kasih
  • Diantara gru pembimbing tersenyum
  • dengan mesra
  • Alangkah indahnya hari ini

36
  • Terlepaslah segala kenangan duka
  • Kan tercapai harapan hidup bahagia
  • Tiada seindah kini duduk berdampingan
  • Alangkah indahnya hari ini
  • Dr. DYP Sugiharto, M.Pd
  • Jl. Dewi Sartika Raya No. 3C Semarang 50221
  • Telp. (024) 8310363 - 081457091192

37
  • TERINGAT PADA SUATU WAKTU
  • TERINGAT PADA SUATU WAKTU
  • KUBERJALAN-JALAN DI MUKA RUMAHMU
  • RASA BERDEBAR DALAM HATIKU
  • INGIN LEKAS LALU
  • SEKILAS TAMPAKLAH ENGKAU DI BALIK PINTU
  • TERSENYUM DIKAU MENUSUK HATIKU

38
  • APA DAYA SEJAK SAAT ITU
  • NURANI TERGANGGU DI SETIAP WAKTU
  • TERINGAT SLALU PADA SENYUMU
  • INGIN KUBER TEMU
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com