STRUKTUR MODAL, - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

STRUKTUR MODAL,

Description:

Title: Judul Author: Debby Tanamal Last modified by: win7 Created Date: 4/16/2005 3:08:17 AM Document presentation format: On-screen Show (4:3) Company – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1506
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 41
Provided by: Debby201
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: STRUKTUR MODAL,


1
STRUKTUR MODAL,
2
STRUKTUR MODAL
  • Struktur modal yang optimal suatu perusahaan
    adalah kombinasi dari utang dan ekuitas yang
    memaksimumkan harga saham perusahaan
  • Pada saat tertentu, manajemen perusahaan
    menetapkan struktur modal yang ditargetkan, yang
    mungkin merupakan struktur yang optimal, tapi
    target tersebut dapat berubah dari waktu ke waktu

Penerbit Erlangga
3
STRUKTUR MODALFaktor-faktor yang Mempengaruhi
  • Sejumlah faktor yang mempengaruhi struktur modal
    suatu perusahaan meliputi
  • risiko bisnis
  • pengaruh perpajakan (tax position)
  • kebutuhan akan fleksibilitas keuangan
  • konservatisme atau agresivitas manajerial

Penerbit Erlangga
4
RISIKO BISNIS
  • Risiko bisnis adalah ketidakpastian mengenai
    proyeksi pengembalian atas aktiva di masa
    mendatang
  • Apabila hal-hal lain tetap sama, makin rendah
    risiko bisnis perusahaan, makin tinggi rasio
    utang yang optimal

Penerbit Erlangga
5
KECILNYA RISIKO BISNIS
  • Suatu perusahaan mempunyai risiko bisnis yang
    kecil bila
  • permintaan akan produknya stabil
  • harga masukan dan produknya relatif konstan
  • harga produknya dapat segera disesuaikan dengan
    kenaikan biaya
  • sebagian besar biayanya bersifat variabel
    sehingga akan menurun jika produksi dan
    penjualannya menurun

Penerbit Erlangga
6
STRUKTUR MODALLeverage Keuangan
  • Leverage keuangan menunjukkan sampai seberapa
    banyak sekuritas berpendapatan tetap (utang dan
    saham preferen) digunakan dalam struktur modal
    perusahaan
  • Risiko keuangan adalah risiko tambahan yang
    ditanggung pemegang saham sebagai akibat dari
    leverage keuangan

Penerbit Erlangga
7
Struktur modal adalah merupakan bauran atau
perpaduan dari utang jangka panjang, saham
preferen dan saham biasa (saham biasa dan laba
ditahan) yang dikehendaki perusahaan dalam
struktur modalnya. Struktur modal adalah
keputusan dalam mengambil keputusan pembiayaan
perusahaan karena secara langsung berakibat
terhadap biaya modal, keputusan investasi dan
meningkatkan nilai perusahaan
Jenis-Jenis Modal Dapat dilihat dari neraca
passiva.
8
  • Resiko Bisnis dan Keuangan
  • Resiko Bisnis
  • Adalah resiko yang berkaitan dengan proyeksi
    tingkat pengem-balian atas ekuitas (ROE) suatu
    perusahaan di masa yang akan datang, dengan
    asumsi bahwa perusahaan tersebut tidak
    meng-gunakan utang.
  • Resiko keuangan
  • Adalah bagian dari resiko yang ditanggung
    pemegang saham, yang melebihi resiko bisnis yang
    mendasar, sebagai akibat dari penggunaan leverage
    keuangan.

Leverage Keuangan Adalah ukuran yang menunjukkan
sampai sejauh mana sekuritas ber-penghasilan
tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam
struktur modal perusahaan.
TINGKAT LEVERAGE  Leverage  Adalah penggunaan
assets dan sumber dana (source of funds) oleh
perusahaan yang mengeluarkan biaya tetap dengan
maksud agar dapat meningkatkan keuntungan
potensial bagi pemegang saham.
9
Dilihat dari income statement (full costing)
Sales Revenue XXX
Cost of
good sold (Fc dan Vc) XX Operating
Leverage Gross profit
XX (Degree of operating
Operating expences XX
Levrage DOL) EBIT
XX
_________________________________
Ineterst XX
Financial Leverage EBT
XX (Degree of
financial Tax rate
XX Leverage DFL) EAT
XX  
Tingkat leverage operasi DOL Hal ini telah
dibahas pada pertemuan sebelumnya, namun perlu
diingkatkan kembali Contoh
10
Perusahaan A,B dan C laporan keuanganannya tahun
2005 sbb Laporan laba-rugi perusahaan A,B dan C
( 000) Keterangan Perus.A Perus B
Perus C Penjualan 60.000
90.000 120.000 Biaya variable 12.000
54.000 30.000 Marjin kontribusi
48.000 30.000 100.000 Biaya tetap
28.000 15.000 60.000 EBIT
20.000 15.000
40.000 Harga/unit 100
100 100 Sales volume/unit 600/u
900/u 1.200/u Biaya variable/unit
20/u 60/u ,25/u
Q(P-V) 600(100-20) gt
DOLA ------------- --------------------------
2,4 Q(P-V)-F 600(100-20)-
28.000 900(
100-60) gtDOLB --------------------------------
1,74 900( 100-60)
15.000   1.200 ( 100
25) gtDOLC-------------------------------------
3. 1.200 (100 25) 60.000
11
DOLA 2,4 artinya tingkat elastisitas operasi
pada out put penjualan terhadap EBIT sebesar 24
, ini berarti bahw apabila penjualan perusahaan
A naik 10 maka laba operasi akan naik 2,4 x 10
24. Sebaliknya , bila penjualan turun 10
maka penurunan tersebut berakitbat EBIT juga
turun sebesar 2,4 x 10 24. Kondisi ini juga
berlaku pada perusahaan B dan C Kalau di
masing-masing perusahaan,terjadi perubahan
kenaikan atau penurunan atas penjualan, biaya
tetap, biaya variable, harga, sales volume, maka
DOL ini akan berubah juga. Perusahaan C lebih
besar resikonya ketimbang perusahaan A dan B,
karena kontribusi laba yang diperoleh digunakan
untuk menutup biaya tetap yang lebih besar atau
60.000 atau 60 dari total penjualan. Besarnya
tingkat perubahan laba operasi perusahaan sebagai
akibat perubahan DOL/Penjualan sangat erat
hubungannya dengan break even point (titik impas)
. Hal ini dapat dibuktikan dengan perusahaan A,
dapat dicari BEP nya.
BEPQ /A Fixed Ccost / Contribution
margin/unit. 28.000/ ( 100 20)
28.000/80 350
unit,   BEP 350 x 100 35.000
12
Tingkat Leverage keuangan (Degree of Financial
leveraga) Adalah persentase perubahan laba yang
tersedia bagi pemegang saham biasa yang
diakibatkan oleh berubah-nya laba sebelum bunga
dan pajak (EBIT) dalam persentase tertentu.
Contoh
Data perusahaan A,B dan C digunakan untuk
menghitung DFL, asumsi perusahaan meminjam uang
dari bank sebesar 100.000 dengan bunga per
tahun 12 tahun , atau bunganya ( interest)
12.000/tahun.
13
DFL dengan menggunakan rumus dapat dicari.
600 ( 100 20) 28.000 .
600(100-20)-28.000-12.000
20.000/8.000 2,5 . DFL sebesar
2,5 artinya , bila EBIT naik dengan 40 maka EPS
akan naik sebesar 2,5 x 40 100 dan
sebaliknya bila terjadi penurunan. Hasil
perhitungan dari DFL, perusahaan berkepentingan
terhadap EBIT blla digunakan dengan beban tetap,
sehingga satu sama lainnya saling
berkaitan. Untuk perusahaan B dan C dapat dicari
dengan cara yang sama seperti diatas.
Tingkat leverage total (Degree of Total/Combined
Leverage DTL / DCL) Adalah persentase
perubahan EPS yang diakibatkan oleh perubahan
penjualan sebesar persentase tertentu
DTL disebut juga Degree of Combined Leverage
(DCL). DTL perusahaan A dapat dihitung DOLA x
DFLA 2,4 x 2,5 6
14
Dapat disimpulkan bahwa masalah DFL baru akan
timbul setelah perusahaan menggunakan dana
dengan beban tetap, yang menghasilkan Favorable
Financial Leverage atau efek yang menghasilkan
positif apabila pendapatan yang diterima dari
penggunaan dana tsb lebih besar daripada beban
tetapnya. Efek yang menguntungkan ini (DFL)
sering disebut Trading on the Equity
15
MERGER
  • Mergerdua perusahaan bergabung membentuk satu
    perusahaan
  • Pada sebagian besar merger, salah satu perusahaan
    (perusahaan pengambil alih) memulai tindakan
    untuk mengambil alih perusahaan lain (perusahaan
    sasaran)

Penerbit Erlangga
16
MERGERMotif Utama
  • Motif utama melakukan merger adalah
  • sinergi
  • pertimbangan pajak
  • pembelian aktiva di bawah nilai penggantiannya
  • diversifikasi
  • mendapatkan pengendalian atas perusahaan yang
    lebih besar

Penerbit Erlangga
17
MERGERKeuntungan dan Kerugian
  • Merger dapat memberikan manfaat ekonomi melalui
    economies of scale atau melalui penyerahan aktiva
    ke tangan manajer-manajer yang lebih efisien
  • Akan tetapi, merger juga dapat memperlemah
    persaingan, dan karena itu merger diatur secara
    cermat oleh badan-badan pemerintah

Penerbit Erlangga
18
MERGERHorisontal dan Vertikal
  • Merger horisontaldua perusahaan dalam bidang
    usaha yang sama bergabung
  • Merger vertikalpenggabungan satu perusahaan
    dengan salah satu pelanggan atau pemasoknya

Penerbit Erlangga
19
MERGERKongenerik dan Konglomerat
  • Merger kongenerikperusahaan-perusahaan dari
    industri yang saling terkait, tetapi tidak ada
    hubungan pelanggan-pemasok di antara mereka
  • Merger konglomeratperusahaan-perusahaan dari
    industri yang sama sekali berbeda bergabung

Penerbit Erlangga
20
MERGERSukarela dan Paksa
  • Merger sukarela manajemen kedua perusahaan
    sama-sama menyetujui merger tersebut
  • Merger secara paksa manajemen perusahaan
    sasaran menolak rencana merger

Penerbit Erlangga
21
MERGERSukarela dan Paksa
  • Merger operasi operasi dari dua perusahaan
    digabung
  • Merger keuangandua perusahaan tetap beroperasi
    secara terpisah, dan karena itu tidak diharapkan
    adanya penghematan operasi

Penerbit Erlangga
22
MERGERAnalisis dan Metode Penilaian
  • Dalam analisis merger, masalah-masalah kunci yang
    harus dipecahkan adalah
  • harga yang akan dibayar untuk perusahaan sasaran
  • situasi ketenagakerjaan/pengendalian
  • Ada dua metode yang biasa digunakan untuk
    menentukan nilai perusahaan sasaran
  • Metode Price Earning Ratio (PER)
  • Metode Return On Investment (ROI)

Penerbit Erlangga
23
Metode Price Earning Ratio (PER)
  • PER merefleksikan jumlah rupiah seorang
    investor bersedia membayar atas keuntungan per
    lembar saham. PER atau disebut PER Multiple,
    memberikan indikasi terhadap tingkat pertumbuhan
    perusahaan di masa yang akan datang. Semakin
    tinggi PER semakin tinggi harapan tingkat
    pertumbuhan perusahaan. PER merupakan
    perbandingan antara harga saham dengan laba per
    lembar saham (earning per share / EPS)

24
Formula PER
25
(No Transcript)
26
Langkah-langkah menentukan nilai perusahaan
target menggunakan metode PER
  1. Lihat besarnya keuntungan perusahaan dengan
    melihat Laporan Rugi / laba
  2. Lihat jumlah lembar saham beedar di Neraca
  3. Lihat harga pasar saham untuk menentukan besarnya
    PER
  4. Buatlah estimasi laporan Rugi ? Laba satu tahun
    setelah akuisisi
  5. Tentukan benchmark PER dengan cara memilih
    diantara alternatif berikut

27
Contoh
PT Omega akan mengakuisisi PT Delta. Laporan
keuangan PT Delta sebelum akuisisi disajikan pada
tabel dibawah ini PER Delta sebelum akuisisi
adalah sebesar 10 kali.
28
(No Transcript)
29
Setelah akuisisi, perusahaan target diasumsikan
mengalami hal-hal berikut
  • Peningkatan penjualan sebesar 20 per tahun
  • Tambahan kas terdiri atas penjualan sebagian aset
    sebesar Rp 250 juta
  • Tambahan investasi pada aktiva tetap sebesar Rp
    600 juta
  • Tambahan investasi pada modal kerja sebesar Rp
    200 juta
  • Biaya pensiun dini sebagian karyawan Rp 400 juta
  • PER pada industri yang sama sebesar 15
  • HPP, biaya administrasi dan bunga naik 20
  • Tingkat pajak 40

30
Laporan rugi laba setelah akuisisi
31
Penentuan Nilai Perusahaan
32
Nilai perusahaan
  • Jumlah Rp 730 juta tersebut haruslah merupakan
    besarnya premium maksimum yang dibayarkan kepada
    pemegang saham perusahaan target. Dengan demikian
    total harga beli perusahaan target maksimum (V)
    adalah sebesar nilai perusahaan (stand alone)
    sebesar Rp 2.100 juta ditambah dengan premium
    sebesar Rp 730 juta.

33
Metode Return On Investment (ROI)
  • Model penentuan nilai perusahaan berdasarkan
    ROI didasarkan pada prakiraan seberapa besar
    perusahaan target mampu memberikan tingkat
    keuntungan atas investasi. ROI adalah
    perbandingan antara laba yang tersedia bagi
    pemilik perusahaan dan pemberi pinjaman atas
    keseluruhan aktiva yang digunakan, dan laba yang
    digunakan adalah laba sebelum bunga dan pajak
    (EBIT).

34
Formula ROI dan Perhitungan Nilai Perusahaan
ROI EBIT x 100
Aktiva Apabila ROI diketahui melalui prakiraan
terlebih dahulu, maka kita akan mengetahui
besarnya nilai aktiva atau investasi. Nilai
investasi ini tidak lain adalah harga yang
bersedia dibayarkan untuk perusahaan
target. Harga perusahaan berdasarkan ROI ini
dapat dicari dengan persamaan Harga
EBIT ROI
35
Penentuan ROI
  • Dasar prakiraan ROI adalah dengan
    membandingkan ROI perusahaan lain dalam industri
    yang sama dan seukuran (benchmark) .
  • Penentuan besarnya ROI ini harus didasarkan
    pada perhitungan yang hati-hati karena ROI yang
    berbeda sedikit saja akan menyebabkan perbedaan
    yang cukup signifikan terhadap harga perusahaan.
  • Model ini memiliki kemudahan dalam
    perhitungannya, namun memiliki kelemahan yaitu
    dominanya unsur subyektivitas dalam menentukan
    besarnya persentase ROI

36
Dengan contoh diatas Nilai Perusahaan dengan
Metode ROI Adalah
Apabila kita gunakan data EBIT pada proforma
laporan Rugi laba PT Delta , dan perkiraan ROI
sebesar 25 , maka harga PT Delta adalah Harga
Rp 480 juta Rp 1.920 juta 0,25 Semakin
tinggi ROI maka semakin kecil nilai perusahaan,
demikian pula sebaliknya. Misalnya jika ROI
sebesar 20 dan EBIT tetap sebesar Rp 480 juta,
maka harga perusahaan akan menjadi Rp 480 juta /
0,2 Rp 2. 400 juta, semakin tinggi risiko,
semakin tinggi tingkat keuntungan yang
disyaratkan.
37
  • KEBIJAKAN DEVIDEN
  • Stock Dividen
  • Salah satu persoalan yang penting dalam
    politik dividen adalah masalah stock dividend.
    Stock dividend sebenarnya hanyalah pembayaran
    dividen dalam bentuk saham dan bukan dalam bentuk
    kas. Dengan demikian stock dividend hanyalah
    pemberian tambahan saham kepada para pemegang
    saham.
  • Pemberian stock dividend tidak akan mengubah
    jumlah modal sendiri, tetapi akan mengubah
    struktur modal sendiri dan perusahaan yang
    bersangkutan. Penetapan stock dividend berarti
    suatu kapitalisasi dan sebagian laba ditahan. mi
    berarti bahwajumlah laba ditahan akan berkurang
    dengan besarnya keuntungan yang di-kapitalisir

38
CONTOH Suatu perusahaan sebelum menetapkan
pemberian stock dividend mempunyai struktur modal
sendiri sebagai berikut Saham biasa (Nominal
Rpl.000,00, 4.000 lembar) Rp 4.000.000,00 Agio
saham (capital surplus) Rp 2.000.000,00 Laba
ditahan Rp14.000.000,00 Jumlah Modal
Sendiri Rp20.000.000,00 Misalkan
ditetapkan pemberian stock dividend sebesar 10,
yaitu sebanyak 400 lembar tambahan saham. Harga
pasar saham perusahaan tersebut misalkan Rp
l.500,00 per lembarnya. Untuk pemilik 10 lembar
saham akan menerima saham tambahan sebanyak satu
lembar saham. Struktur modal sendiri dari
perusahaan tersebut setelah adanya penetapan
pemberian stock dividen tersebut akan nampak
sebagai berikut Saham biasa (Nominal Rp
1.000,00,4.400 lembar) Rp4.400.000,00 Agio
saham (capital surplus) Rp 2.200.000,00 Laba
ditahan Rp13.400.000,00 Jumlah Modal
Sendin Rp20.000.000,00 Stock dividend
seharga Rp600.000,00 (yaitu 400 lembar x Rp
1.500,00) dipindahkan darilaba ditahan ke
rekening saham biasa dan Capital surplus
39
Stock dividend seharga Rp600.000,00 (yaitu 400
lembar x Rp 1.500,00) dipindahkan darilaba
ditahan ke rekening saham biasa dan Capital
surplus Oleh karena nilai nominalnya tetap sama,
yaitu sebesar Rp l .000,00 per lembarnya, maka
tambahan jumlah 400 lembar saham biasa
mengakibatkan bertambahnya saham biasa dengan
Rp400.000,00 yaitu 400 lembar x Rp 1.000,00.
Sisanya sebesar Rp200.000,00 (yaitu Rp600.000,00
minus Rp400.000,00) ditambahkan pada rekening
Capital surplus. Pemberian stock dividend
sering dimaksudkan untuk menaban kas. Perusahaan
sering lebih suka
40
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com