Title: STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
1STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
2STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
32a. POSTULAT AKUNTANSI
- Postulat akuntansi adalah pernyataan yang tidak
memerlukan pembuktian atau aksioma, berterima
umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan
laporan keuangan, menggambarkan lingkungan
ekonomi, politik, sosiologi dan hukum tempat
akuntansi beroperasi
4Postulat-Postulat Akuntansi
- Postulat entitas (entity)
- Postulat kelangsungan usaha (going concern)
- Postulat unit pengukur (monentary unit)
- Postulat periode akuntansi (accounting period)
5a. Postulat Entitas
- Postulat entitas mengatakan bahwa setiap
perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah
dan berbeda dari pemiliknya. - Jadi akuntansi lebih melihat bahwa entitas
terpisah dari pemiliknya, artinya akuntansi tidak
bisa dihasilkan jika setiap proses pengambilan
pemilik tidak dilakukan roses pencatatan
6b. Postulat Kelangungan Usaha
- Postulat kelangsungan usaha atau postulat
kontinuitas, menyatakan bahwa entitas akuntansi
akan terus beroperasi untuk melaksanakan projek,
komitmen, dan aktifitas yang sedang berjalan. - Postulat mengasumsikan bahwa perusahaan tidak
diharapkan utk dilikuidasi dalam masa mendatang
yg dapat diketahui dari sekarang atau bahwa
entitas akan terus beroperasi untuk periode waktu
yang tidak tertentu. - Postulat kelangsungngan usaha menyediakan dasar
untuk akuntansi depresiasi
7C. Postulat unit pengukur
- Unit pertukaran pengukuran diperlukan untuk
mencatat transaksi perusahaan degan cara yang
seragam. - Pengukuran yang digunakan adalah unit moneter.
- Jadi postulat unit pengukur menyatakan bahwa
akuntansi adalah pengukuran dan proses
mengkomunikasikan aktivitas perusahaan yang dapat
diukur dalam satuan moneter
8d. Postulat periode akuntansi
- Periode akuntansi dibutuhkan investor untuk
mengetahui kinerja operasional perusahaan. - Oleh karena itu postulat ini berkebalikan dengan
postulat keberlangsungan usaha. - Karena untuk postulat periode akuntansi,
mensyaratkan perusahaan pada saat pembuatan
laporan keuangan berarti perusahaan dalam kondisi
likuidasi
92b. KONSEP TEORITIS AKUNTANSI
- Konsep teoritis akuntansi adalaj juga pernyataan
yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma,
berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan
tujuan laporan keuangan, yg menggambarkan sifat
entitas akuntansi yg beroperasi dalam ekonomi
bebas yg dikarakteristikkan oleh kepemilikan
pribadi atas kekayaan.
102b. KONSEP-KONSEP TEORITIS AKUNTANSI
- Teori Proprietary / Teori Kepemilikan
- Teori Entitas
- Teori Dana
11a. Teori Proprietary / Teori Kepemilikan
- Menurut teori proprietary antita sebagai agen,
perwakilan atau susunan melalui wirausaha
individual atau pengoperasi pemegang saham - Sudut pandang kelompok pemilik sebagai pusat
kepentingan terefleksi dalam cara memelihara
catatan akuntasni dan membuat laporan keuangan. - Tujuan utama teori proprietary adalah untuk
menentukan dan menganalisis kekayaan bersih
pemilik
12b. Teori Entitas
- Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu
yg terpisah dan berbeda dari pihak yg menyediakan
modal pada entitas - Secara sederhana, unit bisnis, bukan pemilik,
merupakan pusat kepentingan akuntansi - Unit bisnis memiliki sumber daya perusahaan
bertanggung jawab thd pemilik maupun kreditor
13c. Teori dana
- Teori dana memandang unit bisnis terdiri atas
sumber daya ekonomi (dana) serta kewajiban dan
restriksi terkait mengenai penggunaan sumber daya - Laporan ini merefleksikan perilaku operasi
perusahaan yg berkaitan sumber dan penggunaan
dana. - Teori dana terutama berguna untuk pemerintah dan
organisasi nirlaba
143. Prinsip Akuntansi
- Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum,
yang diturunkan baik dari tujuan dan konsep
teoritis akuntansi, yg mengatu pengembangan
teknik-teknik akuntansi.
153. Prinsip-prinsip Akuntansi
- Prinsip Kos (cost principle)
- Prinsip Revenue (Revenue cost)
- Prinsip Penandingan (Matching Principle)
- Prinsip Objektive (Objective principle)
- Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
- Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure)
- Prinsip Konservatisme (conservatism)
- Prinsip Materialitas (Materiality)
- Prinsip Keseragaman Dan Komparabilitas
(comparability )
16a. Prinsip Kos (cost principle)
- Menurut prinsip kos, kos pemerolehan (acquisition
cost) atau kos historis merupakan dasar penilaian
yg memadai utk mengakui pemerolehan semua barang
dan jasa, expenses, kos, dan ekuitas. - Kos adalah jumlah, diukur dalam uang, kas yg
dibelanjakan atau properti lain yg ditransfer,
penerbitan modal saham, jasa yg diberikan, atau
utang yg terjadi, sebagai imbalan atas barang
atau jasa yg diterima, atau seharusnya diterima.
17b. Prinsip Revenue (Revenue principle)
- Prinsip-Prinsip revenue menspesifikasi
- Sifat komponen-komponen revenue
- Aliran masuk aset bersih yg berasal dr penjualan
barang atau jasa - Aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan
kepada pelanggan - Produk perusahaan yg dihasilkan dari penciptaan
barang atau jasa oleh perusahaan selama priose
waktu tertentu
18b. Prinsip Revenue (Revenue principle
- Sifat dan komponen revenue menurut hendriksen
- Konsep produk lebih superior dari pada konsep
aliran keluar, yg lebih superior dari pada konsep
aliran masuk. - Konsep produk adalah netral terkait dengan
pengukuran (jumlah) dan saat (tanggal pengakuan)
revenue, sdangkan konsep aliran masuk
membingungkan terkait dengan pengukuran (jumlah)
dan saat (tanggal pengakuan) proses revenue
19b. Prinsip Revenue (Revenue principle
- Accounting Terminology Bulletin No. 2
Mendefinisikan Revenue - Revenue berasal dari penjualan barang atau
pemberian jasa dan diukur dgn beban yg ditanggung
pelanggan, klien, atau peyewa barang dan jasa yg
disediakan utk mereka. Revenue juga meliputi
keuntungan dari penjualan atau pertukaran aset
(selain saham yg diperdagangkan) dan deviden yg
diperoleh dari invesasi, dan peningkatan lain
dalam ekuitas pemilik kecuali peningkatan yg
berasal dr kontribusi modal dan penyesuaian modal.
20b. Prinsip Revenue (Revenue principle
- Pengukuran Revenue, revenue diukur dalam
pengertian nilai pertukaran produk atau jasa
dalam sebuah transaksi yg lugas (arms-length
transaction) - Ada dua intepretasi revenue yg muncul dari konsep
revenue ini - Potonga tunai dan berbagai pengurangan dalam
harga tetap, seperti kerugian piutang yg tidak
tertagih. (intepretasi ini bertentangan dgn
pandangan bahwa potongan tunai dan kerugian
piutang tidak tertagih dianggap sebagai expenses) - Untuk transaksi non kas,nilai pertukaran sama
dengan nilai pasar yg wajar barang/jasa yg
diberikan atau yg diterima, mana yg lebih mudah
dan jelas dlm menghitungnya
21b. Prinsip Revenue (Revenue principle
- Waktu Pengakuan Revenue umunya diakui bahwa
revenue dan income yg diperoleh dalam semua tahap
siklus operasi (yaitu selama penerimaan order,
produksi, penjualan dan penagihan). - Karena sulit alokasi reveue dan income pada
siklus yg berbeda maka menggunakan realisasi - Realisasi adalah perubahan dalam aset atau utang
secara memadai telah menjadi tertentu dan
bertujuan untuk membenarkan pengakuan dalam akun.
22b. Prinsip Revenue (Revenue principle
- Diperlukan aturan spesifik atau pertimbangan yg
diperlukan utk mengakui perubahan aset utang.
AAA membuat standar kriteria tersebut - Diperoleh (earned), dalam satu atau bebeapa
pengertian - Dalam bentuk yg dpt didistribusikan
- Hasil atas konversi yg timul dr transaksi antar
perusahaan dan pihak eksternal - Hasil dari penjualan yg saha atau proses serupa
- Dipotong dari modal
- Dalam bentuk aset lancar
- Dmapak kotor atau bersih pada ekuitas pemegang
saham harus dapat diestimasi dgn tingkat
reliabilitas tinggi - Secara umum, revenue diakui dgn dasar akrual atau
dasar peristiwa kritis.
23b. Prinsip Revenue (Revenue principle
- Dasar akrual utk pengakuan revenue berimplikasi
bahwa revenue harus dilaporkan selama produksi,
pada akhir produksi, pada saat penjualan atau
pada saat pengumpulan penjualan - Revenue diakui selama produksi jika
- Revenue berupa sewa, unga, komisi diakui ketika
telah diperoleh (earned). - Pemberian jasa individual atau kelompok
profesional atau jasa yg serupa lebih baik
menggunakan dasar akrual utk pengakuan revenue. - Revenue dari kontrak jangka panjang
- Revenue atas cost plus fixed-fee contracts
- Perubahan aset karena pertumbuhan (acretion) akan
menimbulkan peningkatan , sebagai contoh minuma
keras anggur, tanama kayu, ternak dsb)
24c. Prinsip Penandingan (Matching principle)
- Prinsip penandingan menyatakan bahwa expenses
harus diakui pada periode yg sama dgn revenue
yaitu revenue diakui revenue diakui dalam periode
tertentu sesuai dgn prinsip revenue, dan expenses
yg terkait kemudian diakui. - Hubungan yg terbaik jika menggambarkan hubungan
sebab akibat antara cost revenue
25c. Prinsip Penandingan (Matching principle)
- Secara operasional, ada dua tahap utk akuntasni
expenses - Kos dikapitalisir sebagai aset yg menggambarkan
sekumpulan jasa atau manfaat potensial - Setiap aset dihapus sebagai expenses utk mengakui
proporsi jasa potensial asets yg telah terpakai
utk menghasilkan revenue selama periode tertentu. - Jadi, akuntasni akrual lebih ditunjukkan oleh
prinsip penandingan dalam artian kapitalisasi dan
alokasi dibanding akuntasni kas.
26c. Prinsip Penandingan (Matching principle)
- Hubungan antara revenue expenses tergantung
pada sati dari empat kriteria - Penandingan kos yg telah terpakai dgn revenue
(sbg contoh, cost of good sold ditandingkan dgn
penjualan) - Penandngan langsung kos yg telah terpakai dgn
periodanya (contoh gaji direktur utk periode
tertentu) - Alokasi kos selama periode yg mendapatkan manfaat
(contoh depresiasi) - Menjadikan expenses semua kos lain dalam periode
terjadinya, kecuali dapat ditunjukkan bahwa masih
memiliki manfaat di masa datang (contoh expenses
advertensi - Kos yg belum terserap (aset) yg tdk memenuhi
salah satu dari empat kriteria utk menjadikannya
expenses pd periode berjalan dpt dibebankan pada
periode mendatang dpt diklasifikasikan dlm
katagori yg berbeda sesuai dgn penggunaan
27c. Prinsip Penandingan (Matching principle)
- KOS PRODUK SELESAI YANG SIAP DIJUAL
- Meliputi bahan baku, tenaga kerja langsung
biaya overhead pabrik, ada dua tahap yg digunakan - Penilaian sediaan, atau penentuan kos produk yg
terikat dlm produk - Penentuan income, atau penandingan kos produk dgn
revenue - Ketka menentukan jumlah nilai sediaan,
permasalahannya utk menentukan kos mana yg
merupakan kos produk dan kos mana yg merupakan
kos periode. - Maka digunakan metode kos absopsi (atau penuh)
dan metode kos langsung (atau variabel)
28c. Prinsip Penandingan (Matching principle)
- Metode kos absorpsi memperlakukan semua kos
produksi sebagai kos produk dan semua kos
overhead pabrik tetap sebagai kos periode. - Metode kos langsung hanya tetap sebagai variabel
kos produksi sebagai kos produksi dan semua kos
overhead manfaktur tetap sebagai kos periode
pilihan antara dua metode ini
29d. Prinsip Objective
- Kegunaan informasi keuangan tergantung pada
tingkat reliabilitas prosedur pengukuran yg
digunakan - Karena menjamin reliabilitas maksimum adalah
sangat sulit, akuntan telah menggunakan prinsip
objektifitas utk menjustifikasi pemilihan
prosedur pengukuran yg digunakan
30e. Prinsip Konsistensi
- Prinsip konsistensi menyatakan bahwa peristiw
ekonomi yg serupa seharusnya dicatat dan
dilaporkan secara konsisten dari periode ke
periode
31F, Prinsip Pengungkapan Penuh
- Terdapat konsensus di akuntansi bahwa
pengungkapan data akuntansi yang penuh (full),
wajar (fair) dan cukup (adequate) - Pengungkapan penuh mensyaratkan bahwa laporan
keuangan didesain dan dibuat utk menggambarkan
secara akurat peristiwa ekonomi yg telah
mempengaruhi perusahaan utk suatu periode
32g. Prinsip Konservatisme
- Prinsip konservatisme merupakan prinsip
pengecualian atau modifikasi dalam artian bahwa
prinsip tersebut bertindak sebagai batasan untuk
penyajian data akuntansi yang relevan dan
reliabel.
33h. Prinsip Materialitas
- Prinsip ini menyatakan bahwa transaksi dan
peristiwa yang tidak memiliki dampak ekonomi
signifikan dapat diatasi dengan cara yang paling
tepat, apakah transaksi tersebut sesuai dgn PABU
atau tidak, dan tidak perlu diungkapkan
34i. Prinsip Keseragaman dan Komparabilitas
- Prinsip keseragaman merujuk pada penggunaan
prosedur yang sama utk item-item yg terkait dgn
perusahaan antar waktu. - Artinya penggunaan prosedur sama oleh perusahaan
yg berbeda - Tujuannya adalah komparabilitas laporan keuangan