Title: POLA KERJA TERPADU
1POLA KERJA TERPADU
Egrita Buntara
2012
2- TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
- Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta
diharapkan mampu memahami konsep Pola Kerja
Terpadu (PKT) sebagai alat kerja yang efisien dan
efektif sesuai dengan tugas dan fungsi pada unit
kerja masing-masing.
3- TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
- Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta
diharapkan mampu menjelaskan - Pengertian PKT
- Proses manusiawi dan non manusiawi
- Unsur dan prinsip PKT
- Teknik-teknik memilih dan menetapkan sasaran
- Teknik memvalidasi sasaran
- Teknik mewujudkan sasaran
- Teknik pengendalian kegiatan
4 PENGERTIAN POLA KERJA TERPADU (PKT) Suatu alat
kerja berupa perencanaan yang operasional untuk
mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan bersama
oleh pihak-pihak terkait (stakeholders).
5 PERENCANAAN James A. F. Stoner Planning
(merencanakan) Proses menetapkan sasaran, dan
tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan.
6HIERARKI RENCANA ORGANISASI
TUJUAN
RENC. STRATEGIS
Renc. Operasional
Untuk aktivitas yg tdk berulang
Untuk aktivitas yg berulang
Rencana Sekali Pakai
Renc. Berkelanjutan
Kebijakan
Program
Anggaran
Prosed, Stand, Metode
Proyek
Peraturan
7- LATAR BELAKANG MATERI PKT
- Timbulnya berbagai kesalahan administrasi dan
manajemen dalam pelaksanaan tugas. - Kurangnya Kemampuan administrasi dan manajemen
aparat pemerintah.
8- TUJUAN / MANFAAT PKT
- Meningkatkan pengetahuan / keterampilan.
- Memperjelas pembagian tugas
- Membangun kerjasama
- Mengoperasionalkan sistem dan prosedur
- Menerapkan perencanaan yang matang, pelaksanaan
yang tepat dan pengawasan yang ketat - Mengukur beban kerja
- Meningkatkan pengawasan melekat dan diri sendiri
- Meningkatkan produktivitas kerja.
- Meningkatkan transparansi, keterbukaan dan
akuntabilitas.
9-
- PENDEKATAN DALAM PKT
- Pendekatan hasil (result oriented)
- Pendekatan manusiawi (human aproach)
- Pendekatan analitika (analitical approach)
10-
- MANAJEMEN SEBAGAI PROSES MANUSIAWI DAN PROSES
ANALITIKA - A. Manajemen sebagai proses manusiawi
- Perilaku kepemimpinan
- Perilaku individu dalam kelompok
- Perilaku dalam komunikasi
- Perilaku pengambilan keputusan
11- B. Manajemen sebagai proses analitika
- Menentukan masalah
- Mencari alternatif pemecahan
- Memilih dan menguji alternatif
- Mencoba penyelesaian
12- SEMBILAN UNSUR-UNSUR PKT
- Manusia dan analitika
- Sasaran
- Kegiatan mewujudkan sasaran
- Pokok Kerja
- Matriks Rincian Kerja
- Uraian Paket Kerja
- Rekapitulasi Biaya
- Penjadwalan
- Pengendalian
13- SEPULUH PRINSIP PKT
- Kebersamaan
- Disiplin
- Kepastian
- Transparansi
- Pembagian tugas dan tanggung jawab
- Koordinasi
- Komunikasi
- Motivasi
- Pengawasan melekat
- Akuntabilitas
14- LIMA TAHAPAN PKT
- Memilih sasaran
- Menetapkan sasaran
- Memvalidasi sasaran
- Mewujudkan sasaran
- Mengendalikan kegiatan
15MEMILIH, MENETAPKAN DAN MEMVALIDASI SASARAN
- MEMILIH SASARAN
- 1. Melalui Uraian Tupoksi
- Visi, misi, tupoksi
- Hasil kerja
- Mengukur hasil kerja
- Rencana peningkatan kinerja
- 2. Dengan Pohon Analisis
- Pohon Masalah
- Pohon Sasaran
- Pohon Alternatif
16POHON MASALAH
- Suatu teknik untuk mengidentifikasi semua masalah
dalam suatu situasi tertentu dan memperagakan
informasi ini sebagai rangkaian hubungan sebab
akibat. - Rangkaian sebab akibat (vertikal)
- Pernyataan negatif/konotasi negatif
- Mulailah dari pernyataan masalah utama (output)
- Hubungan horizontal
- Independent/bukan sebab akibat
- Bukan bentuk atau rumusan lain dari hal yang sama
17- Untuk mencari penyebab dapat menggunakan fungsi
atau unsur manajemen. - Planing, Organizing, Actuating, Controlling
(POAC) - Man, Money, Materials, Method, Machines, Market
(6 M) - Untuk menguji hubungan sebab akibat dapat dengan
cara menghubungkan kata Jika.......(sebab)
maka.(akibat).
18POHON MASALAH (PERNYATAAN NEGATIF)
M1
Dlm kewenangan Output Terukur Menantang Pernyataan
Negatif
AKIBAT
M2 ) MASALAH UTAMA
SEBAB
M4 MASALAH POKOK
M5
M3
M7 MASALAH SPESIFIK
M8
M6
) Harus kuantitatif dan memenuhi kriteria yang
berbobot misalnya waktu, jumlah, prosentase
KETERANGAN
- Pohon Masalah berisi suatu pernyataan dari
peristiwa, situasi atau kondisi yang negatif - Masalah yang dihadapi adalah M2
- Penyebab M2 adalah M4
- Penyebab M4 adalah M7
- Akibat M2 adalah M1
19POHON MASALAH
INFORMASI DIBID. ADMINISTRASI NEGARA BELUM
DISEBARKAN OLEH LAN-RI SECARA OPTIMAL
Akibat (4)
BLM OPTIMALNYA PELAYANAN KEHUMASAN PADA SUB.BAG.
HUMAS BAG. HUMAS PUBLIKASI LAN-RI
Masalah Utama (1) (MU)
(HASIL USG)
Sebab (2)
d
a
b
c
(MP)
PEG. BLM MEMAHAMI TUGAS-TUGAS KEHUMASAN
KURANGNYA DUKUNGAN DARI PIMPINAN
OVERLAPING KEGIATAN KEHUMASAN DG BAG. LAINNYA.
KURANGNYA KOORDINASI ANT. UNIT-2 KERJA DI LAN DG
BAG. HUMAS
(3)
d
a
b
c
(MS)
KURANGNYA KESEMPATAN MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS
KEHUMASAN
BELUM TERSEDIANYA BUKU PEDOMAN KEHUMASAN
KURANGNYA MOTIVASI PEG. DLM MENGEMBANGKAN DIRI
PENDIDIKAN FORMAL PEG. TDK SESUAI
- MASALAH YANG DIHADAPI (MASALAH UTAMA) ADALAH NO.1
- PENYEBAB MASALAH NO.1 ADALAH MASALAH NO. 2 b (
YANG DOMINAN ) - PENYEBAB MASALAH NO. 2 b ADALAH MASALAH SPESIFIK
NO. 3 b ( YANG DOMINAN ) - AKIBAT MASALAH NO. 1 ADALAH NO. 4
20MEMILIH MASALAH UTAMA (Dengan Menggunakan
Matriks USG)
NO MASALAH U S G TOTAL
1 2 3 4 MASALAH I MASALAH II MASALAH III MASALAH IV 5 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 3 12 15 13 11
21Pohon Masalah dalam KKP (versi BPPK)
22Tidak Tercapainya Target Kebersihan, Keindahan,
dan Ketertiban Pemda X
Model untuk KKP
Akibat....
POHON MASALAH (PERNYATAAN NEGATIF)
Rendahnya Volume Pengangkutan Sampah pada Suku
Dinas Kebersihan Pemda X
Sebab
Lemahnya Operator
Lemahnya Koordinasi Internal
Kurangnya Sarana/Prasarana
Rendahnya Komitmen Pimpinan
Tidak Efektifnya Komunikasi Intra Sudin
Terbatasnya Wewenang Sudin
Kurangnya Pelatihan
- Tidak Efektifnya
- Mekanisme Pengawasan
Kurangnya Pengawasan
Banyaknya Sarana yang Rusak
Tingginya Ego Sektoral Intra Sudin
Tidak Meratanya Sebaran Operator
23Matriks USG untuk Kurangnya Sarana/Prasarana
NO FAKTOR PENYEBAB U S G TOTAL
1. Banyaknya Sarana yang Rusak 4 4 5 13
2. Rendahnya Komitmen Pimpinan thd Pengadaan 4 4 4 12
3. Tidak Efektifnya Mekanisme Pengawasan thd Penggunaan Penggunaan Sarana 3 3 3 9
Keterangan Skala 1 5 U Urgency. Semakin
mendesak waktunya, semakin besar nilainya. S
Seriousness. Semakin mengganggu pencapaian
tujuan, semakin besar nilainya. G Growth.
Semakin berkembang masalahnya, semakin besar
nilainya.
24Matriks USG untuk Lemahnya Koordinasi Internal
NO FAKTOR PENYEBAB U S G TOTAL
1. Tidak Efektifnya Komunikasi Intra Sudin 4 4 4 12
2. Tingginya Ego Sektoral Intra Sudin 4 5 5 14
3. Terbatasnya Wewenang Sudin dalam Pengangkutan Sampah 4 3 4 11
Keterangan Skala 1 5 U Urgency. Semakin
mendesak waktunya, semakin besar nilainya. S
Seriousness. Semakin mengganggu pencapaian
tujuan, semakin besar nilainya. G Growth.
Semakin berkembang masalahnya, semakin besar
nilainya.
25Matriks USG untuk Lemahnya Operator
NO FAKTOR PENYEBAB U S G TOTAL
1. Kurangnya Pengawasan 4 4 5 13
2. Kurangnya Pelatihan 4 4 4 12
3. Tidak Meratanya Sebaran Operator 4 5 5 14
Keterangan Skala 1 5 U Urgency. Semakin
mendesak waktunya, semakin besar nilainya. S
Seriousness. Semakin mengganggu pencapaian
tujuan, semakin besar nilainya. G Growth.
Semakin berkembang masalahnya, semakin besar
nilainya.
26POHON SASARAN
- Suatu teknik untuk mengidentifikasi semua sasaran
yang ingin diujudkan dan menuangannya ke dalam
rangkaian sebab akibat - Kebalikan dari Pohon Masalah
- Mengandung pengertian positif
- Merupakan kalimat selesai Ter.. (tersedianya,
tercapainya, terpenuhinya, terlaksananya,
terwujudnya, terciptanya, tersusunnya,
terselenggaranya, )
27POHON SASARAN (PERNYATAAN POSITIF)
S1
AKIBAT
S2
SEBAB
S5
S3
S4
S7 SASARAN YANG AKAN DIWUJUDKAN
S8
S6
KETERANGAN
Pohon Sasaran didapat dengan merubah pernyataan
negatif pada Pohon Masalah menjadi pernyataan
positif
28POHON SASARAN
TERWUJUDNYA PENYEBARAN INFORMASI DIBID.
ADMINISTRASI NEGARA OLEH LAN-RI SECARA OPTIMAL
Akibat (4)
TERWUJUDNYA PELAYANAN KEHUMASAN PADA SUB.BAG.
HUMAS BAG. HUMAS PUBLIKASI LAN-RI SECARA OPTIMAL
(1)
Sebab (2)
d
a
b
c
ADANYA DUKUNGAN DARI PIMPINAN
TDK ADANYA OVERLAPING KEGIATAN KEHUMAS AN DG BAG.
LAINNYA.
TERSEDIANYA PEG YGMEMAHAMI TUGAS-TUGAS KEHUMASAN
TERWUJUDNYA KOORDINASI ANT. UNIT-2 KERJA DI LAN
DG BAG. HUMAS
(3)
d
a
b
c
TERWUJUDNYA KESEMPATAN MENGIKUTI DIKLAT TEKNIS
KEHUMASAN
TERSEDIANYA BUKU PEDOMAN KEHUMASAN
TERWUJUDNYA MOTIVASI PEG. DLM MENGEMBANGKAN DIRI
TERSEDIANYA PEG. DG.LB.DIK FORMAL SESUAI
29Pohon Sasaran Dalam KKP (versi BPPK)
30Tercapainya Target Kebersihan, Keindahan, dan
Ketertiban Pemda X
Akibat....
Tercapainya Volume Pengangkutan Sampah pada Suku
Dinas Kebersihan Pemda X
POHON SASARAN (PERNYATAAN POSITIF)
Sebab
Terwujudnya Operator yg handal
TerwujudnyaKoordinasi Internal
Terpenuhinya Sarana/Prasarana
Terwujudnya Komitmen Pimpinan
- Terpenuhinya Sebaran
- Jumlah Operator
Tersedianya Sarana yg Layak
- Terwujudnya Mekanisme
- Pengawasan yg Efektif
Terpenuhuinya Pelatihan
Terkikisnya Ego Sektoral Intra Sudin
Terlaksananya Pengawasan
Terwujudnya Wewenang Sudin yg lebih luas
Terwujudnya Komunikasi Intra Sudin yg Efektif
31POHON ALTERNATIF
- Suatu teknik untuk mengidentifikasi alternatif
alternatif solusi untuk mewujudkan sasaran yang
telah ditetapkan - Diturunkan dari Pohon Sasaran (yang di tengah)
- Ditambahkan 3 alternatif rencana kegiatan yang
merupakan pemecahan masalah
32POHON ALTERNATIF
A1 S1
A2 S2
A3 S4
A4 S7 SASARAN
A6 KEGIATAN TERPILIH
A5
A7
KETERANGAN
- Pohon Alternatif berisi suatu pernyataan dari
hasil pemilihan Pohon Sasaran - Pemilihan alternatif berkaitan erat dengan
sumber dan kewenangan yang ada
33POHON ALTERNATIF
TERWUJUDNYA PENYEBARAN INFORMASI DIBID.
ADMINISTRASI NEGARA OLEH LAN-RI SECARA OPTIMAL
(1)
TERWUJUDNYA PELAYANAN KEHUMASAN PADA SUB.BAG.
HUMAS BAG. HUMAS PUBLIKASI LAN-RI SECARA OPTIMAL
(2)
(Sasaran Utama)
(SPD)
TERSEDIANYA PEG YGMEMAHAMI TUGAS-TUGAS KEHUMASAN
(3)
(4)
(SSD)
TERSEDIANYA BUKU PEDOMAN KEHUMASAN
MENYELENGGARAKAN LOKAKARYA PEDOMAN KEHUMASAN
MEMBUAT BUKU PEDOMAN KEHUMASAN
MENGUMPULKAN INFORMASI TTG.PEDOMAN KEHUMASAN DARI
BERBAGAI SUMBER
(ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN)
34Pohon Alternatif dalam KKP (versi BPPK)
35Tercapainya Target Kebersihan, Keindahan, dan
Ketertiban Pemda X
Akibat....
Tercapainya Volume Pengangkutan Sampah pada Suku
Dinas Kebersihan Pemda X
POHON ALTERNATIF
Sebab
Terwujudnya Operator yg handal
TerwujudnyaKoordinasi Internal
Terpenuhinya Sarana/Prasarana
Tersedianya Sarana yg Layak
- Terpenuhinya Sebaran
- Jumlah Operator
Terkikisnya Ego Sektoral Intra Sudin
Merekrut Operator Baru
Meredistribusi Jumlah Operator
Menyewa Sarana
Membeli Sarana yg Baru
Memperbaiki sarana yang Rusak
Membentuk Gugus Tugas Bersama
Membuat Rencana Kerja Bersama
Mengadakan Rapat Koordinasi Berkala
36Matrik tapisan untuk menentukan alternatif solusi
Banyaknya Sarana yang Rusak
NOÂ Alternatif Solusi TAPISAN TAPISAN TAPISAN Total Â
NOÂ Alternatif Solusi Kontribusi Biaya Kelayakan Total Â
1 Menyewa Sarana 4 3 3 10
2 Memperbaiki sarana yang Rusak 4 3 4 11
3 Membeli Sarana yang Baru 5 2 5 12
Keterangan Skala 1 5 Semakin besar
kontribusinya, semakin besar nilainya. Semakin
tinggi biayanya, semakin kecil nilainya. Semakin
tinggi tingkat kelayakannya, semakin besar
nilainya. Pilihan solusi jatuh pada alternatif
solusi dengan jumlah/total terbesar
37Matrik tapisan untuk menentukan alternatif solusi
Tingginya Ego Sektoral Intra Sudin
NOÂ Alternatif Solusi TAPISAN TAPISAN TAPISAN Total Â
NOÂ Alternatif Solusi Kontribusi Biaya Kelayakan Total Â
1 Membuat Rencana Kerja Bersama 5 4 3 12
2 Membentuk Gugus Tugas Bersama 4 3 4 11
3 Mengadakan Rapat Koordinasi Berkala 3 3 3 9
Keterangan Skala 1 5 Semakin besar
kontribusinya, semakin besar nilainya. Semakin
tinggi biayanya, semakin kecil nilainya. Semakin
tinggi tingkat kelayakannya, semakin besar
nilainya. Pilihan solusi jatuh pada alternatif
solusi dengan jumlah/total terbesar
38Matrik tapisan untuk menentukan alternatif solusi
Tidak Meratanya Sebaran Jumlah Operator
NOÂ Alternatif Solusi TAPISAN TAPISAN TAPISAN Total Â
NOÂ Alternatif Solusi Kontribusi Biaya Kelayakan Total Â
1 Meredistribusi Jumlah Operator 5 4 4 13
2 Merekrut Operator Baru 5 2 5 12
Keterangan Skala 1 5 Semakin besar
kontribusinya, semakin besar nilainya. Semakin
tinggi biayanya, semakin kecil nilainya. Semakin
tinggi tingkat kelayakannya, semakin besar
nilainya. Pilihan solusi jatuh pada alternatif
solusi dengan jumlah/total terbesar
39Matrik Cost Benefit untuk menentukan alternatif
solusi terbaik
No. Alternatif Solusi Manfaat Biaya Rasio
1 Membeli Sarana yang Baru 10 7 1,7
2 Membuat Rencana Kerja Bersama 6 4 1,5
3 Meredistribusi Jumlah Operator 8 5 1,6
Keterangan Skala 1 10 Semakin tinggi
manfaatnya, semakin besar nilainya. Semakin
tinggi biayanya, semakin besar nilainya. Pilihan
solusi jatuh pada alternatif solusi dengan ratio
terbesar
40- B. MENETAPKAN SASARAN
- Pohon Sasaran Sasaran umum
- Matrik Rincian Kerja Sasaran khusus
41- Kriteria Sasaran
- Bermanfaat dan paling menguntungkan
- Jelas dan realistik
- Dapat diukur baik kwantitas maupun kwalitas
- Memuat biaya dan waktu yang diperlukan
- Ditetapkan bersama-sama
- Dinyatakan dalam bentuk selesai (dengan awalan
ter)
42SMART-C
- Specific
- Terfokus pada suatu atribut/karakteristik yg
diinginkan atau satu hal bersifat tunggal - Measurable
- Terukur/dapat diukur
- Attainable/Achievable
- Dapat dicapai, memungkinkan tercapai
- Relevant
- Terkait dengan tujuan dan kewenangan atau
tanggung jawab - Time related
- Ada batas waktu
- Controllable
- Dapat dikendalikan
43CONTOH SASARAN UMUM (pohon sasaran) Tersedianya
kesempatan mengikuti diklatpim tingkat IV bagi
pegawai CONTOH SASARAN KHUSUS (pada
MRK) Tersedianya kesempatan mengikuti diklatpim
bagi 2000 orang PNS melalui penyelenggaraan
program diklat Pimpinan Tingkat IV pada Pusdiklat
PSDM selama 10 bulan dari tanggal 1 Februari s/d
1 Desember 200 . Dengan biaya dari DIPA sebesar
Rp 900.000.000,00.
44C. MEMVALIDASI SASARAN Merupakan upaya untuk
memberikan jaminan bahwa sumber dana, bahan,
organisasi, prosedur dan tenaga kerja dinyatakan
siap untuk mewujudkan sasaran. Tiga Instrumen
untuk memvalidasi sasaran 1. Matrik Rincian
Kerja Merupakan kerangka yang menghubungkan
antara sasaran dengan kegiatan
melaksanakan 2. Paket Kerja Merupakan
kumpulan dari uraian kerja (serangkaian kegiatan
yang paling kecil), ATAU Merupakan rincian
dari setiap pokok akhir 3. Jadwal
Kegiatan Menggambarkan kapan kegiatan akan
dimulai dan kapan akan selesai, dibuat dalam
bentuk peta garis (bar-chart)
45- MATRIK RINCIAN KERJA
- Prosedur / proses pengisian MRK
- Menempatkan sasaran khusus pada bulatan
- Menempatkan kegiatan (dari pohon alternatif)
dalam kotak empat persegi panjang. - Menetapkan Pokok Kerja a) persiapan b)
pelaksanaan dan c) pengendalian - Menetapkan pokok akhir untuk setiap pokok kerja
- Menetapkan penanggung jawab (pelaksana) untuk
setiap pokok akhir
46MATRIK RINCIAN KERJA (MRK)
S I A B I D I B A
PENANGGUNG JAWAB
NO
SASARAN
KEGIATAN
POKOK KERJA
POKOK AKHIR
Persiapan
Pelaksanaan
Pengendalian
47- Keterangan SIABIDIBA pada MRK
- (Si) Siapa yang mengerjakan,
- Apa yang dikerjakan,
- (Bi) Bilamana dikerjakan,
- (Di) Dimana akan dilaksanakan,
- (Ba) Bagaimana cara melaksanakan.
48- Cara menulis sasaran yang baik
- TER. (hasil yang ingin dicapai)
- MELALUI (kegiatan yang akan dilaksanakan)
- TEMPAT. (alamat)
- WAKTU.. (waktu pelaksanaan)
- BIAYA. (jumlah biaya yang diperlukan)
- PELAKSANA. (unit kerja penanggung gugat)
- Contoh menulis sasaran
- Terwujudnya 30 orang tenaga manajerial terdidik
dan terampil - Melalui Diklatpim Tk IV Departemen Keuangan
- Bertempat di Pusdiklat PSDM Magelang
- Selama 6 minggu dari tanggal s.d.
- Dengan biaya Rp dari DIPA Tahun Anggaran
- Dilaksanakan oleh Pusdiklat PSDM Magelang
49 PAKET KERJA
Paket Kerja adalah uraian pekerjaan setiap pokok
akhir yang dikerjakan oleh setiap penanggung
jawab, mencakup pula waktu dan biaya yang
diperlukan
BAGAN PAKET KERJA
Pokok Akhir
Penanggung Gugat
Paket Kerja Nomor
NO KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB WAKTU BIAYA (Rp)
Jumlah Jumlah
50 PENJADWALAN
Bagan yang menjadwalkan (melukiskan kapan
dimulai/selesainya) setiap pokok akhir dalam
mewujudkan sasaran
BAGAN PENJADWALAN
PENJADWALAN
NO WAKTU
NO POKOK AKHIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Keterangan
Hari Sabtu
Hari Minggu
Kegiatan
51 REKAPITULASI BIAYA Merupakan rekapitulasi
biaya yang dimuat pada setiap paket kerja. .
52REKAPITULASI BIAYA
NO POKOK AKHIR BIAYA (Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Jumlah
53 MEWUJUDKAN SASARAN DAN MENGENDALIKAN
KEGIATAN A. MEWUJUDKAN SASARAN Motivasi Merupa
kan proses psikis yang mendorong seseorang (baik
dari dalam maupun dari luar dirinya) untuk
melakukan sesuatu.
54- B. MENGENDALIKAN KEGIATAN
- Pengendalian merupakan pemeriksaan apakah
kegiatan telah sesuai dengan rencana - Dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
penyimpangan dan bukan untuk mencari kesalahan - Laporan pengendalian disajikan dalam bentuk tabel
55BAGAN PENGENDALIAN STATUS KEMAJUAN
NO WAKTU TITIK KON- TROL JADWAL UKURAN KEMAJUAN JADWAL UKURAN KEMAJUAN JADWAL UKURAN KEMAJUAN JADWAL UKURAN KEMAJUAN JADWAL UKURAN KEMAJUAN JADWAL UKURAN KEMAJUAN JADWAL UKURAN KEMAJUAN JADWAL UKURAN KEMAJUAN JADWAL UKURAN KEMAJUAN JADWAL UKURAN KEMAJUAN JADWAL UKURAN KEMAJUAN JADWAL UKURAN KEMAJUAN JADWAL UKURAN KEMAJUAN JADWAL UKURAN KEMAJUAN PENYIM- PANGAN TANGGUNG JAWAB DAN KOREKSI
NO POKOK AKHIR TITIK KON- TROL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 PENYIM- PANGAN TANGGUNG JAWAB DAN KOREKSI
SK
R
SK
R
SK
R
SK
R
SK
R
SK
R
SK
R
SK
R
SK
R
SK
R
Keterangan
SK
Status Kemajuan
R
Realisasi
56- TAHAPAN PENYUSUNAN PKT
- A. Tahap Perencanaan
- Pohon Masalah
- Pohon Sasaran
- Pohon Alternatif
- Matrik Rincian Kerja (MRK)
- Paket Kerja (PK)
- Rekapitulasi Biaya
- Penjadwalan
- Pengendalian Status Kemajuan
57 B. Tahap Pelaksanaan PKT dilaksanakan setelah
Anda kembali ke unit kerja masing-masing C.
Tahap pengendalian Selama dan setelah
pelaksanaan kegiatan.