Title: variasi pembayran
1Assalamualaikum Wr.Wb
ANALISA VARIASI SISTEM CASH FLOW PEMBAYARAN
DENGAN METODE NETWORK PLANNING
SIDANG
- Nama Rinaldi Putra
- Nim 1203120114
- Jurusan Teknik Sipil
- Pembimbing
- Jurisman Amin, ST. MT
2PENDAHULUAN
Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis
proyek yang bersifat sementara, Pada umumnya yang
menjadi kendala dalam penyelesaian pekerjaan
adalah pelaksanaan pekerjaan yang tidak
diselesaikan tepat pada waktunya dengan biaya
pengeluaran sesuai dengan tingkat kebutuhan
anggaran. Arus uang yang masuk dan yang keluar
harus selalu diupayakan keseimbangannya oleh
sebab itu peranan Cash Flow sangat lah penting
sebagai alat kendali arus kas.
3Maksud dan Tujuan
- Disini penulis bertujuan untuk mengetahui
bagaimana sistem cash flow yang baik sehingga
bisa menghasilkan profit/keuntungan yang maksimum
bagi kontraktor, sehingga tidak adanya kecurangan
dalam pelaksanaan, seperti mengurangi mutu bahan
pada bangunan.
4Ruang Lingkup
- Agar penilitian ini lebih terarah dan tepat
sasaran, penulis hanya mencakup ruang lingkup - Dikhususkan pada masalah keuangan.
- Sistem pembayaran yang ditinjau adalah 0, 25
dan 30. - Penahanan yang dilakukan owner sebesar 5.
5Metode Analisa
- Analisis dilakukan pada aspek pendapatan.
Peneliti menghitung cash flow pada
kegiatan-kegiatan yang memiliki waktu tenggang
dengan membandingkan antara sistem pembayaran
dengan uang muka 0, 25 dan 30, pada kondisi
EST (Earliest Start Time) dan LST (Latest Start
Time) sehingga mendapatkan suatu bentuk cash flow
yang optimal. - Analisa Varians yang merupakan metode untuk
mendalikan biaya dan waktu suatu kegiatan. - Analisa dengan grafik S yang menggambarkan
kemajuan volume pekerjaan sepanjang siklus proyek.
6Network Planning
- Network Planning biasa digunakan untuk
mengendalikan sejumlah besar kegiatan yang
memiliki ketergantungan yang kompleks. Rencana
kerja disusun berdasarkan urutan kegiatan dari
suatu proyek, sedemikian sehingga tampak
keterkaitan pekerjaan yang satu dengan pekerjaan
yang lainnya. - Disini metode network planning yang kita gunakan
adalah diagram kerja PDM (Precedence Diagram
Method) yang prinsip jaringa kerjanya mempunyai
Float ( waktu tenggang ) dari suatu kegiatan. PDM
secara garis besar mempunyai 4 macam hubungan - FS ( finish to start )
- SS ( start to start )
- FF ( finish to finish )
- SF ( start to finish )
7Cash Flow
Menurut Syah (2004 159), yang dimaksud dengan
arus kas pelaksanaan proyek atau cash flow adalah
data perkiraan (realisasi) penerimaan pembayaran
masuk (cash in) dan pembayaran keluar (cash out).
Dengan demikian, diperoleh data perkiraan, kapan
periode pelaksanaan proyek yang bersangkutan
memerlukan dana operasionalnya. Sebab proyek
tidak bisa menyediakan dana sendiri dari
perkiraan hasil penerimaanya.
8CASH FLOW
- Dari cash flow kita dapat memperhitungkan semua
arus kas, baik itu cash uot dan cash in. - Cash out adalah uang keluar merupakan kumulatif
dari biaya-biaya (cost) yang dikeluarkan. - Cash in adalah uang masuk merupakan kumulatif
dari uang yang masuk baik berupa investasi maupun
pemasukan lainnya.
Cash Flow
Tanpa uang muka
Uang muka 25
Uang muka 30
Profit
9DIAGRAM ALIR PENELITIAN
10HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penyusunan di microsoft project, maka
kita bisa mengetahui kondisi keuangan proyek,
sehingga RAB untuk pembangunan dapat disusun
seperti tabel dibawah ini
- Hasil tersebut diolah unuk menghitung perhitungan
Cash Flow - Perhitungan tanpa uang muka
- Perhitungan dengan uang muka 25
- Perhitungan dengan uang muka 30
11HASIL DAN PEMBAHASAN
Dibawah ini dapat kita lihat rekapitulasi hasil
analisa cash flow. Sehingga bisa diambil hasil
berdasarkan tabel di ini dapat diketahui bahwa
penjadwalan secara umum EST memiliki tingkat
profit yang lebih besar dibandingkan dengan LST.
Hal ini dikarenakan perhitungan profit didasarkan
pada penutupan akhir overdraft pada EST yang
memang lebih besar dari LST.
12KESIMPULAN DAN SARAN
- Dari hasil analisa dan perhitungan perencaan cash
flow dapat diambil kesimpulan jsebagai berikut - Penjadwalan pada kondisi EST memiliki
Profit/keuntungan lebih besar dibandingkan LST. - Dari ke 6 sistem pembayaran, alternatif ke 5
mempunyai persentasi keuntungan sebesar 9.85
dengan uang muka 30 pada kondisi EST. - .
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, kontraktor
sebaiknya memakain sistem pembayaran bukanan dan
uang muka agar overdraf negatif semakin kecil.
13TERIMAKASIH