MATA KULIAH - PowerPoint PPT Presentation

1 / 31
About This Presentation
Title:

MATA KULIAH

Description:

... Tanam Topografi Periode Tumbuh Pada Padi tergantung jenis farietas dan umurnya Sistim Pengairan Konvensional System of Rice Intensification ( SRI ). – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:218
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 32
Provided by: BANDYS
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: MATA KULIAH


1
MATA KULIAH
  • PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
  • Universitas Narotama
  • Ir. H. Sri Wiwoho M. , MT
  • 2007

2
Pedahuluan
  • Latar Belakang
  • Di berbagai pulau di Indonesia banyak terdapat
    aliran sungai yang berfungsi sebagai aliran
    irigasi.
  • Hal ini terjadi karena penduduk Indonesia
    mempunyai mata pencarian terrbesar dengan
    bercocok tanam atau bertani

3
Pedahuluan
  • Maksud dan Tujuan
  • menyebarluaskan pengetahuan teknik maupun
    pelaksanaan bangunan irigasi yang bermanfaat
    secara ekonomis dan menghasilkan budi daya (
    pertanian ) yang maksimal

4
IRIGASI
  • Difinisi Irigasi
  • Usaha untuk memperoleh air yang menggunakan
    bangunan dan saluran buatan untuk keperluan
    penunjang produksi pertanian.
  • IRIGASI IRRIGATE IRRRIGATION

5
AIR
  • Air merupakan faktor yang paling dominan dalam
    bercocok tanam.
  • Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi
    kebutuhan tanaman a.l
  • Jenis Tanah
  • Iklim
  • Kesuburan Tanah
  • Cara Bercocok Tanam
  • Topografi
  • Periode Tumbuh
  • Pada Padi tergantung jenis farietas dan umurnya

6
Sistim Pengairan
  1. Konvensional
  2. System of Rice Intensification ( SRI ).
    Pengembangan pertama kali pada daerah Jawa Barat
    dan Nusa Tenggara Barat dimana dengan memakai
    sistim SRI dapat menghemat pemakain air sebanyak
    40 dari kebutuhan normal

7
Penentuan Kebutuhan air
  • Banyaknya air tingginya air x luas tanah
  • Banyaknya air yang dibutuhkan pada kesatuan luas
    untuk sekali penyiraman atau untuk selama
    pertumbuhanya atau A m3 per ha
  • Kesatuan pengaliran air yaitu isi dalam kesatuan
    waktu pengaliranya untuk kesatuan luas
    (liter/detik/ha)
  • Menentukan luas tanaman yang dapat diairi oleh
    pengaliran air yang banyaknya tertentu

8
Cara Pemakaian air
  1. Merendam Tanah ( tanaman padi )
  2. Merembeskan air
  3. Pengaliran
  4. Pengeringan
  5. Pembasahan dalam tanah
  6. Menyiram
  7. Menyemprot

9
Peranan Irigasi
  1. Menyediakan air untuk tanaman
  2. Mengatur kelembaban tanah
  3. Menyuburkan tanah
  4. Menekan pertumbuhan gulma
  5. Menekan hama penyakit tertentu
  6. Memudahkan pengolahan tanah

10
Saluran Irigasi
  • DAERAH IRIGASI TEKNIS
  • Saluran irigasi pembawa
  • Saluran Pembuang
  • JENIS dan FUNGSI IRIGASI PEMBAWA
  • Saluran Primer
  • Saluran Sekunder
  • Saluran Tersier
  • Saluran Kuarter
  • LETAK SALURAN PEMBAWA
  • Saluran Garis Tinggi kontour saluran yang
    ditempatkan sejurusan dengan garis tingg/kontour
  • Saluran Garis Punggung saluran yang ditempatkan
    pada punggung medan

11
Foto contoh saluran sekunder di Dl Geren, Pulau
Buru Maluku
Rumus aliran v k.R2/3.l1/2 R A/P A (bmh)h P b 2h Vm1 Q v.A b n.H Keterangan Q, debit saluran, m3//dt



12
Foto contoh Saluran Pasangan
  • Keterangan
  • Q debit saluran, m3/dt
  • v kecepatan aliran, m/dt
  • A potongan melintang aliran, m2
  • R jari-jari hidraulik, m
  • P keliling basah, m
  • B lebar dasar, m
  • h tinggi air, m
  • I kemiringan energi/saluran.
  • k koefisien kekasaran Strickler
  • m kemiringan talud (1 vert m hor)

13
Contoh pintu sorong besi pada box tersier
14
  • 1.5 Contoh Perhitungan Bangunan Bagi dan Sadap
    1.5.1 Perhitungan Bangunan di Saluran Primer SPR2
  • Hitunglah dimensi bangunan bagi-sadap dengan
    ketentuan sebagai berikut.
  • Pengukuran debit ke saluran tersier menggunakan
    pintu Romijn.
  • Pengukuran debit ke saluran yang menerus
    digunakan pintu Crump de Gruyter atau bangunan
    ukur ambang lebar.
  • Elevasi muka air di bangunan seperti pada
    gambar skema

15
nama saluran nama saluran SPR1 SPR2 SSR1 P1ki P1ki p1ka
LUAS (Ha) LUAS (Ha) 532 117 210 75 75 70
DEBIT Q (ma/det) DEBIT Q (ma/det) 1,5 0,95 1,26 0,7 0,7 0,65
v (m/det) v (m/det) 0,500 0,540 0,550 0,495 0,495 0,490
110-4 110-4 3,70 6,44 4,34 6,24 6,24 6,48
K K 45 40 40 35 35 35
DIMENSI SALURAN m 1 1 1 1 1 1
DIMENSI SALURAN n 2 2 2 2 2 2
DIMENSI SALURAN h(m) 0,95 0,76 0,87 0,68 0,68 0,66
DIMENSI SALURAN b(m) 1,95 1,55 1,75 1,40 1,40 1,35
DIMENSI SALURAN w (m) 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40
DIMENSI SALURAN z(m) 0,50 0.50 0,093 0,093 0,088
T.M.A. UDIK T.M.A. UDIK 136,43 131,64 130,53 135,74 135,74 134,74
T.M.A. HILIR T.M.A. HILIR 135,74 131,10 130,14 135,65 135,65 134,65
TYPE PINTU TYPE PINTU - CDG Ambang Lebar Romijn Romijn Romijn
   
   
   
16
Q 0,95 m/det v 0,540 m/det h hs 0,83m
b 1,55 m I 0,000644 k 40 m 1 n
2 z 0,50m w 0,40 m tma. udik 131,64m
tma. hilir 131,10m Pintu dan Alat Ukur Crump
de Gruyter Menghitung 070 Q7o Q100 x 70
0,95 x 0,70 0,665 mdet
Menghitung y Y Qmax / Q min Q 100 / Q
70 .0,95/0,665 1,428
17






18
(No Transcript)
19
(No Transcript)
20
(No Transcript)
21
(No Transcript)
22
(No Transcript)
23
(No Transcript)
24
(No Transcript)
25
(No Transcript)
26
(No Transcript)
27
(No Transcript)
28
(No Transcript)
29
(No Transcript)
30
(No Transcript)
31
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com