Title: METABOLISME BILIRUBIN
1METABOLISMEBILIRUBIN
- Oleh
- Dr. Husnil Kadri, M.Kes
- Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran
- Universitas Andalas
- Padang
2Beckingham, I J et al. BMJ 200132233-36
3Pendahuluan
- Seseorang dgn berat badan 70 kg akan
mengkatabolisis 6 gram Hemoglobin setiap
harinya. - Globin diuraikan menjadi asam amino.
- Besi-heme disimpan dalam depot besi.
- Porfirin diuraikan dalam sel-sel retikulo-
endotel yg terdapat dalam - - hepar
- - limpa
- - sumsum tulang
4Katabolisme Heme
- Heme diuraikan dalam mikrosom sel retikuloendotel
oleh sistem heme oksigenase. - Sistem ini terletak sangat dekat dengan sistem
transpor elektron. - Oksigen ditambahkan pada jembatan a-metenil
antara pirol I dan II. - Produk yg terbentuk adalah biliverdin IX-a.
- Biliverdin IX-a akan direduksi jadi bilirubin.
5Katabolisme Heme
6Katabolisme Heme
7Sumber Bilirubin
- Pembentukan bilirubin pada dewasa 250-350
mg/hari. - Terutama berasal dari
- 1. Hemoglobin
- Satu gram Hb menghasilkan 35 mg bilirubin.
- 2. Proses eritropoiesis yg tidak efektif.
- 3. Protein heme, seperti sitokrom P-450.
8Metabolisme Bilirubin di Hepar
- Bilirubin diambil oleh sel parenkim hepar.
- Konjugasi bilirubin dalam retikulum endoplasma
halus. - Sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam empedu.
91. Ambilan Bilirubin oleh Hepar
- Bilirubin sukar larut dalam plasma, maka senyawa
ini harus berikatan nonkovalen dengan albumin. - Sejumlah obat-obatan bersaing dengan bilirubin
utk dapat terikat pd albumin. - Bilirubin dilepas dari albumin oleh sinusoid
hepatosit oleh sistem pengangkutan yang
difasilitasi. - Ambilan bilirubin ini tergantung pada umpan-balik
negatif dari ekskresi bilirubin oleh lintasan
berikutnya.
102. Konjugasi Bilirubin
- Tujuan konjugasi adalah supaya bilirubin
berbentuk polar. - Bilirubin akan dikonjugasi dengan asam glukuronat
oleh enzim - 2 isoform enzim glukuronosiltransferase
- Enzim ini dapat diinduksi oleh fenobarbital.
- Intermediat bilirubin monoglukuronida menjadi
dominan pada ikterus obstruktif.
112. Konjugasi Bilirubin
- Donor glukuronat ialah UDP-glukosa
- UDP-glukosa
-
dehidrogenase - UDP-glukosa
UDP- asam -
glukuronat - 2NAD
2NADH2H
122. Konjugasi Bilirubin
- UDP-glukuronosil
-
transferase - UDP-asam glukuronat
bilirubin monoglukuronida -
- bilirubin
UDP -
-
UDP-glukuronosil -
transferase - UDP-asam glukuronat
bilirubin diglukuronida -
- bilirubin
UDP - monoglukuronida
133. Sekresi Bilirubin
- Sekresi bilirubin diglukuronida ke dalam empedu
melalui transportasi aktif. - Sistem transpor ini juga dapat dipicu oleh obat
yang menginduksi konjugasi bilirubin. - Normalnya, bilirubin diglukuronida saja yg
disekresikan ke dalam empedu. - Bilirubin tak-terkonjugasi dapat ditemukan dalam
empedu pada pasien yang telah menjalani
fototerapi. - Selanjutnya, bilirubin diglukuronida akan
diekskresikan ke duodenum.
14Bilirubin Dlm Usus
- Dalam lumen ileum terminalis, glukuronida akan
dilepas oleh enzim bakteri b-glukuronidase. - Pigmen tsb selanjutnya direduksi oleh flora feses
menjadi tetrapirol tak berwarna urobilinogen.
15Siklus Urobilinogen Enterohepatik
- Sebagian kecil urobilinogen diabsorpsi kembali
oleh sirkulasi darah untuk dibawa ke hepar. - Dari hepar, urobilinogen disekresikan kembali ke
dalam lumen usus. - Pada pembentukan pigmen berlebihan atau penyakit
hepar, urobilinogen akan diekskresikan juga ke
dalam urine.
16Urobilinogen
- Sebagian besar urobilinogen tidak berwarna,
tetapi akan teroksidasi menjadi urobilin yg
berwarna. - Warna feses berubah menjadi lebih gelap bila
terpajan oleh udara, karena oksidasi sisa
urobilinogen menjadi urobilin.
17Hiperbilirubinemia
- Peninggian kadar bilirubin darah yang melampaui
1 mg/dl. - Jika kadar mencapai lebih dari 2 mg/dl, maka
bilirubin berdifusi ke dalam jaringan. - Bilirubin dalam jaringan tsb akan berubah warna
menjadi kuning, disebut ikterus (jaundice).
18Reaksi Ehrlich
- Adalah metode pengukuran kuantitatif bilirubin
serum yang ditemukan oleh Ehrlich. - Uji ini berdasarkan perangkaian asam sulfanilat
diazotisasi (reagen diazo Ehrlich) dengan
bilirubin. - Reaksi tsb menghasilkan senyawa azo yg berwarna
ungu kemerahan.
19Penemuan Van den Berg
- Pada suatu pemeriksaan kadar pigmen empedu dengan
metode Ehrlich, Van den Berg lupa menambahkan
metanol. - Beliau merasa heran karena timbul warna yang sama
dgn metode Ehrlich dengan penambahan metanol. - Bentuk langsung ini disebut direct bilirubin.
- Metode dengan metanol menghasilkan indirect
bilirubin.
20Perbedaan Bilirubin
Bilirubin I Bilirubin II
- indirect - terikat albumin - non-polar - dibawa ke hepar - Hiperbilirubinemia gt retensi gt bisa masuk ke SSP gt tidak ada dlm urine - direct - terikat glukuronat - polar - disekresikan dari hepar - Hiperbilirubinemia gt regurgitasi gt tidak bisa ke SSP gt bisa masuk ke urine
211. Peninggian Bilirubin I
- Ikterus fisiologik neonatorum
- - Terjadi karena hemolisis yg lebih cepat,
- tetapi sistem hepatik masih prematur.
- - Defisiensi substrat UDP-asam glukuronat.
- - UDP-glukuroniltransferase belum matur.
- - Terjadi Kern ikterus bila kadar bilirubin
- tak-langsung ini mencapai 20-25 mg/dl.
- - Terapi - fenobarbital
- - fototerapi
222. Peninggian Bilirubin I
- Sindrom Crigler-Najjar tipe I
- - Kelainan autosomal-resesif.
- - Defisiensi UDP-glukuronosiltransferase yg
- berat atau enzim tidak ada sama sekali.
- - Fatal menjelang usia 15 bulan.
- - Kadar bilirubin serum gt 20 mg/dl.
- - Terapi fenobarbital tidak bermanfaat.
-
233. Peninggian Bilirubin I
- Sindrom Crigler-Najjar tipe II
- - Defisiensi UDP-glukuronosiltransferase
- yg ringan.
- - Kadar bilirubin serum lt 20 mg/dl.
- - Empedu penderita masih mengandung
- bilrubin monoglukuronida.
- - Berespon terhadap terapi fenobarbital
- dosis besar.
-
244. Peninggian Bilirubin I
- Sindrom Gilbert
- - Kelainan ringan pada gen pengkode UDP-
- glukuronosiltransferase I.
- - Hemolisis terkompensasi.
- - Tidak berbahaya.
- Hiperbilirubinemia toksik
- - Toksik akibat kloroform, arsfenamin,
- karbontetraklorida, asetaminofen, virus,
- sirosis, dan jamur amanita.
251. Peninggian Bilirubin II
- Obstruksi percabangan saluran empedu
- - Penyumbatan duktus hepatikus duktus
- biliaris komunis.
- - Regurgitasi bilirubin II ke vena hepatik
- saluran limfatik.
- - bilirubin terlihat di dalam darah
- urine (ikterus kolurik).
- - Ikterus kolestatik mencakup semua kasus
- ikterus obstruktif ekstrahepatik.
262. Peninggian Bilirubin II
- Ikterus idiopatik kronis (Sind. Dubin Johnson)
- - Gangguan autosomal resesif ringan.
- - Defek pada sekresi-hepatik bilirubin II.
- - Defek juga pd sekresi estrogen-konjugat.
- - Hepatosit di daerah sentrilobularis terdpt
- pigmen hitam abnormal.
- Sind. Rotor (gambaran histologis normal)
- - penyebab tdk diketahui, mungkin defek pd
- transportasi anion anorganik.
27Bilirubin II Terikat Albumin
- Hal ini terjadi akibat kadar bilirubin II yang
tetap tinggi dalam plasma dapat terikat kovalen
dengan albumin. - Usia paruh bilirubin ini akan lebih lama.
- Terjadi pada sebagian pasien ikterus obstruktif
yang tetap kuning setelah kadar bilirubin II
kembali normal.
28(No Transcript)
29Jenis Ikterus
Ikterus Bil. I Darah Bil. II Darah Urobil. Urine Bilirubin Urine
Hemolitik negatif
Hepatik
Obstruksi negatif negatif
30(No Transcript)
31(No Transcript)
32(No Transcript)
33Kepustakaan
- Marks, DB., Marks, AD., Smith CM. 1996. Basic
medical biochemistry a clinical approach.
Dalam B.U. Pendit, penerjemah. Biokimia
Kedokteran Dasar Sebuah Pendekatan Klinis. Eds.
J. Suyono., V. Sadikin., L.I. Mandera. Jakarta
EGC, 2000 614. - Murray, RK. 2003. Porfirin dan pigmen empedu.
Dalam Andry Hartono, penerjemah. Harpers
Biochemistry. 25th ed. Eds. R.K. Murray, D.K.
Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell. McGraw-Hill
Companies, New York 349 - 54. - Zulbadar, P. Mengenal dan memahami teori
praktek (Biokimia dasar medis). Bagian Biokimia
FKUA. 9 - 16.