Title: NEGOSIASI
1NEGOSIASI
- Ketrampilan Negosiasi
- Manajemen Konflik
2NEGOSIASI
- proses penetapan keputusan secara bersama dimana
pihak-pihak yang terlibat memiliki preferensi
yang berbeda. - suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat
disepakati dan diterima oleh dua pihak dan
menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan
dilakukan di masa mendatang.
3Karakteristik utama negosiasi
- senantiasa melibatkan orang baik sebagai
individual, perwakilan organisasi atau
perusahaan, sendiri atau dalam kelompok - memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya
mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal
sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi - menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu baik
berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar
menukar (barter) - hampir selalu berbentuk tatap-muka yang
menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun
ekspresi wajah - negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa
depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita
inginkan terjadi - ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan
yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun
kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak
sepakat untuk tidak sepakat.
4DUA JENIS NEGOSIATOR
VALUE CLAIMERSMemandang negosiasi sebagai proses
pertikaian. Masing-masing pihak berusaha
mendapatkan sebanyak mungkin jatah atau
kemenangan dan memberikan sesedikit mungkin jatah
atau kemenangan bagi lawannya. Cara yang
digunakan adalah taktik yang manipulatif, argumen
yang memaksakan, konsesi terbatas dan
tawar-menawar yang alot.
VALUE CREATORS Mengutamakan proses yang akan
menguntungkan kedua belah pihak. Mencoba untuk
menciptakan nilai tambah bagi kedua belah pihak
yang bernegosiasi. Cara yang digunakan adalah
dengan mengembangkan hubungan yang kolaboratif,
mengutamakan penyesuaian kepentingan kedua belah
pihak, bersikap ramah dan kooperatif.
5Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat terjadi
- Antara dua orang
- misal pada saat manajer dan bawahannya
memutuskan tanggal penyelesaian proyek yang harus
diselesaikan oleh bawahan - Di dalam kelompok
- misal untuk mengambil keputusan kelompok atas
suatu kasus - Antar kelompok
- Misal bagian pembelian dengan pemasok dalam
kesepakatan harga, kualitas atau tanggal
penyerahan barang
6Unsur-unsur Negosiasi
- Ketergantungan dalam suatu tingkatan, antara
pihak pihak yang terlibat - Ketidaksepakatan atau konflik (baik konflik nyata
atau yang tersembunyi) - Interaksi yang oportunistik (setiap pihak punya
keinginan untuk berusaha mempengaruhi orang lain) - Kesepakatan.
7Tujuan Negosiasi
- Tujuan agresif - berusaha memperoleh keuntungan
dari kerugian (damage) pihak lawan. - Tujuan kompetitif - berusaha memperoleh sesuatu
yang lebih (getting more) dari pihak lawan - Tujuan kooperatif - berusaha memperoleh
kesepakatan yang saling menguntungkan (mutual
gain) - Tujuan pemusatan diri - berusaha memperoleh
keuntungan tanpa memperhatikan penerimaan pihak
lain - Tujuan defensif - berusaha memperoleh hasil
dengan menghindari yang negatif - Tujuan kombinasi
8Paradigma Negosiasi
- Negosiasi Menang-Kalah (WIN-LOSE)
- Sudut pandang klasik yang memandang bargaining
sebagai situasi win-lose, jika salah satu pihak
menang, maka pihak lain akan kalah. - Disebut juga negosiasi zero-sum atau negosiasi
distributive - Asumsi sumberdaya terbatas (limited resources),
dan proses negosiasi untuk menentukan siapa akan
mendapakan sumberdaya tersebut
9Paradigma Negosiasi (2)
- Negosiasi Menang-Menang (WIN-WIN)
- Trend masa kini yang memandang negosiasi sebagai
situasi win-win, dimana kedua belah pihak
mendapat keuntungan sebagai hasil dari negosiasi. - Disebut juga negosiasi positive-sum atau
negosiasi integrative - This does not necessarily mean that everyone gets
everything they wanted. It simply mean that an
agreement has been achieved which leaves all
parties better of than they were prior to
agreement - This negotiating can work only when the issues
are integrative in nature and all parties are
committed to an integrative process
10Comparing Bargaining Approaches
11STRATEGI NEGOSIASI INTEGRATIF
- Menetapkan tujuan yg lebih tinggi
- Memisahkan antara orang dan masalah
- Lebih difokuskan pada kepentingan, bukan pada
posisi - Memunculkan pilihan-pilihan yang menguntungkan
kedua belah pihak - Menggunakan kriteria yg objektif
12- Effective negotiation occurs when issues of
substance are resolved and working relationship
among the negotiating parties are maintained or
even improved in the process.
13THE GOAL AN INTEREST-ORIENTED DISPUTE RESOLUTION
SYSTEM
- Moving from a Distressed to an Effective Dispute
Resolution System
Power
Power
Rights
Rights
Interests
Interests
Effective System
Distressed System
14THE GOAL AN INTEREST-ORIENTED DISPUTE RESOLUTION
SYSTEM
- Effective system most disputes are resolved
through reconciling interests, some through
determining who is right, and the fewest through
determining who is more powerful. - Distressed system few disputes are resolved
through reconciling interests, while many are
resolved through determining rights and power.
15Interrelationships among Interests, Rights, and
Power
Interests
Rights
Power
- The reconciliation of interests takes place
within the context of the parties rights and
power. - Similarly, the determination of rights takes
place within the context of power. - In the process of resolving a dispute, the focus
may shift from interest to rights to power and
back again
16What Better Means Four Possible Criteria
- Transaction Costs minimize the costs of
disputing - Satisfaction with Outcomes satisfaction from
the fairness of the resolution and fairness of
the dispute resolution procedure - Effect on the Relationship the parties ability
to work together on a day-to-day basis - Recurrence durable resolutions
17KONFLIK
- proses dimana satu pihak mempersepsikan pihak
lain mengambil (atau akan mengambil) beberapa
tindakan yang akan berakibat negatif pada
kepentingan utamanya - ketidak sesuaian, pertentangan dan permusuhan
antara dua atau lebih pihak sebagai hasil dari
perbedaan pendapat, keinginan, atau tujuan dari
masing-masing pihak
18Elemen kunci dalam konflik
- adanya kepentingan berlawanan antara individu
atau kelompok - pengakuan tentang adanya kepentingan yang
berlawanan tersebut - keyakinan dari tiap pihak bahwa pihak lain akan
mengancam (sudah mengancam) kepentingan-kepentinga
n mereka - adanya tindakan-tindakan nyata yang menghasilkan
ancaman tersebut
19- Perceived conflict ? exist when there is a
cognitive awareness on the part of at least one
group that events have occurred or that
conditions exist favorable to creating overt
conflict - Felt conflict ? represent an escalation that
includes emotional involvement. - It is felt in the form of anxiety, tension,
and/or hostility - Manifest conflict ? is not only perceived and
felt, it is acted upon the conflicting groups
are actively engaging in conflict behavior
there maybe verbal, written even physical attacks - ? It is far better to deal with conflict at an
earlier stage
20Conflict Resolution Grid
Accommodating or Smoothing Allowing other group
to win
Problem Solving or Collaboration Working
together to solve problems
High
Compromising Finding acceptable solution so
everyone feels good
EXTERNAL FOCUS/Concern for Others
Avoiding Ignoring or steering clear of other
group
Dominating Working to dominate and control
Low
Low
High
INTERNAL FOCUS/Concern for Self
21Manajemen Konflik
- Kuadran Kalah-Kalah (Menghindari konflik)
- Kuadran keempat ini menjelaskan cara mengatasi
konflik dengan menghindari konflik dan
mengabaikan masalah yang timbul. Atau bisa
berarti bahwa kedua belah pihak tidak sepakat
untuk menyelesaikan konflik atau menemukan
kesepakatan untuk mengatasi konflik tersebut.
Kita tidak memaksakan keinginan kita dan
sebaliknya tidak terlalu menginginkan sesuatu
yang dimiliki atau dikuasai pihak lain. -
- Cara ini sebetulnya hanya bisa kita lakukan
untuk potensi konflik yang ringan dan tidak
terlalu penting. Jadi agar tidak menjadi beban
dalam pikiran atau kehidupan kita, sebaiknya
memang setiap potensi konflik harus dapat segera
diselesaikan.
22- Kuadran Menang-Kalah (Persaingan)
- Kuadran kedua ini memastikan bahwa kita
memenangkan konflik dan pihak lain kalah.
Biasanya kita menggunakan kekuasaan atau pengaruh
kita untuk memastikan bahwa dalam konflik
tersebut kita yang keluar sebagai pemenangnya.
Biasanya pihak yang kalah akan lebih
mempersiapkan diri dalam pertemuan berikutnya,
sehingga terjadilah suatu suasana persaingan atau
kompetisi di antara kedua pihak. -
- Gaya penyelesaian konflik seperti ini sangat
tidak mengenakkan bagi pihak yang merasa terpaksa
harus berada dalam posisi kalah, sehingga
sebaiknya hanya digunakan dalam keadaan terpaksa
yang membutuhkan penyelesaian yang cepat dan
tegas.
23- 3. Kuadran Kalah-Menang (Mengakomodasi)
- Kuadran ketiga yaitu kita kalah mereka menang
ini berarti kita berada dalam posisi mengalah
atau mengakomodasi kepentingan pihak lain. Gaya
ini kita gunakan untuk menghindari kesulitan atau
masalah yang lebih besar. Gaya ini juga merupakan
upaya untuk mengurangi tingkat ketegangan akibat
dari konflik tersebut atau menciptakan perdamaian
yang kita inginkan. -
- Mengalah dalam hal ini bukan berarti kita kalah,
tetapi kita menciptakan suasana untuk
memungkinkan penyelesaian yang paripurna terhadap
konflik yang timbul antara kedua pihak. Mengalah
memiliki esensi kebesaran jiwa dan memberi
kesempatan kepada pihak lain untuk juga mau
mengakomodasi kepentingan kita sehingga
selanjutnya kita bersama bisa menuju ke kuadran
pertama.
24- 4. Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi)
- Kuadran pertama ini disebut dengan gaya
manajemen konflik kolaborasi atau bekerja sama.
Tujuan kita adalah mengatasi konflik dengan
menciptakan penyelesaian melalui konsensus atau
kesepakatan bersama yang mengikat semua pihak
yang bertikai. Proses ini biasanya yang paling
lama memakan waktu karena harus dapat
mengakomodasi kedua kepentingan yang biasanya
berada di kedua ujung ekstrim satu sama lainnya. -
- Proses ini memerlukan komitmen yang besar dari
kedua pihak untuk menyelesaikannya dan dapat
menumbuhkan hubungan jangka panjang yang kokoh .
Secara sederhana proses ini dapat dijelaskan
bahwa masing-masing pihak memahami dengan
sepenuhnya keinginan atau tuntutan pihak lainnya
dan berusaha dengan penuh komitmen untuk mencari
titik temu kedua kepentingan tersebut.
25DOMINATING (DOMINASI)
- TEPAT DIGUNAKAN APABILA
- Perlu diambil keputusan dengan cepat
- Isu sangat penting
- Menghadapi orang yang hanya mengambil keuntungan
dari peristiwa tersebut
- Usaha yg digunakan untuk memuaskan kebutuhan diri
sendiri - Dilakukan dengan cara
- Menggunakan otoritas yg dipunyai
- Ancaman secara fisik
- Manipulasi
- Tidak memperhatikan hak-hak orang lain
26ACCOMODATING (AKOMODASI)
- Berusaha mengutamakan kepentingan orang lain
dengan mengorbankan kepentingan pribadi - Ada posisi kalah
- Ada kecenderungan untuk lebih mengutamakan
harmonisasi hubungan - Ada kemungkinan pihak yang satu akan memanfaatkan
pihak yang lain
- TEPAT DIGUNAKAN APABILA
- Mengetahui dirinya salah
- Untuk menunjukkan rasa tanggung jawab
- Isunya lebih penting daripada kepentingan pribadi
- Untuk meminimalkan kekalahan yang lebih besar
27PROBLEM SOLVING/COLLABORATING/ INTEGRATING
(KOLABORASI)
- Dilakukan dengan tujuan utk memenuhi kebutuhan
kedua belah pihak - Diarahkan pada pemecahan masalah
- Kegiatan lebih difokuskan pada mencari solusi
atas konflik yang terjadi - Fokus pada superordinate goal
- Akan muncul win-win solution
- TEPAT DIGUNAKAN APABILA
- Ingin mencapai solusi yg terintegrasi dan
memuaskan kedua belah pihak - Untuk meningkatkan komitmen dengan cara
pengambilan keputusan berdasar pada konsensus - Ingin mengetahui dan memahami pihak lain yang
mempunyai perspektif berbeda
28AVOIDING (MENGHINDAR)
- Menyampaikan kebutuhan kedua belah pihak dengan
cara menunda penyelesaian atau menganggap
seolah-olah tidak ada masalah - Biasanya dilakukan oleh individu yang secara
emosional tidak siap dalam menghadapi konfrontasi - Akan menimbulkan frustasi pada pihak lain
- TEPAT DIGUNAKAN APABILA
- Tidak ada kemungkinan untuk memuaskan kedua belah
pihak - Membutuhkan waktu untuk berpikir lebih jernih
- Membutuhkan waktu untuk mendapatkan informasi
yang lebih lengkap - Ada kemungkinan orang lain bisa menangani konflik
secara lebih baik
29COMPROMISING (KOMPROMI)
- Usaha untuk memuaskan kedua belah pihak
- Kedua belah pihak mengorbankan beberapa
kepentingan yang dipunyai agar terjadi titik temu - Ada kecenderungan masih menyisakan permasalahan
yang kemungkinan potensial untuk menimbulkan
konflik lagi
- TEPAT DIGUNAKAN APABILA
- Ingin mencapai pemecahan masalah sementara
- Tujuan yang akan dicapai penting tetapi tidak
perlu menimbulkan gejolak - Masih membutuhkan dukungan untuk bertindak lebih
lanjut - Sebagai middle ground. Pendekatan backup yang
bagus ketika pendekatan lain (terutama
dominating dan problem solving) gagal untuk
menyelesaikan konflik
30Negosiasi dengan Hati
- Pada dasarnya negosiasi adalah cara bagaimana
kita mengenali, mengelola dan mengendalikan emosi
kita dan emosi pihak lain. -
- Di sinilah seringkali banyak di antara kita
tidak menyadari bahwa negosiasi sebenarnya lebih
banyak melibatkan apa yang ada di dalam hati atau
jiwa seseorang. - Ini seperti gambaran sebuah gunung es, di mana
puncak yang kelihatan merupakan hal-hal yang
formal, tuntutan yang dinyatakan dengan jelas,
kebijakan atau prosedur perusahaan, maupun
hubungan atau relasi bisnis yang didasarkan pada
hitungan untung rugi. - Sedangkan yang sering dilupakan dalam proses
negosiasi adalah hal-hal yang tidak kelihatan,
seperti misalnya hasrat, keinginan, perasaan,
nilai-nilai maupun keyakinan yang dianut oleh
individual yang terlibat dalam konflik atau yang
terlibat dalam proses negosiasi. Hal-hal yang di
dalam inilah justru seringkali menjadi kunci
terciptanya negosiasi yang sukses dan efektif.
31Negotiation Triangle
- HEART
- yaitu karakter atau apa yang ada di dalam kita
yang menjadi dasar dalam kita melakukan negosiasi - HEAD
- yaitu metoda atau teknik-teknik yang kita
gunakan dalam melakukan negosiasi - HANDS
- yaitu kebiasaan-kebiasaan dan perilaku kita
dalam melakukan negosiasi yang semakin
menunjukkan jam terbang kita menuju keunggulan
atau keahlian dalam bernegosiasi
32KEANGGUNAN NEGOSIATOR
- Cara memandang diri sendiri
- IM NOT OK
- IM NOT OK
- IM OK
- IM OK
- Cara memandang orang lain
- YOURE NOT OK
- YOURE OK
- YOURE NOT OK
- YOURE OK
33Langkah-langkah Negosiasi
- PERSIAPAN
- Dilakukan jauh hari sebelum negosiasi
dilaksanakan, meliputi - Mengumpulkan sebanyak mungkin informasi berkaitan
dengan pihak lain, misal sejarah, kebiasaan
perilaku, interaksi sebelumnya, kesepakatan
sebelumnya - Mengindentifikasi harapan dan keinginan pihak
sendiri - Mempelajari situasi pada organisasi pesaing
sebagai pembanding
34- PERSIAPAN
-
- Persiapan yang baik merupakan fondasi yang kokoh
bagi negosiasi yang akan kita lakukan. Hal
tersebut akan memberikan rasa percaya diri yang
kita butuhkan dalam melakukan negosiasi. -
- Yang pertama harus kita lakukan dalam langkah
persiapan adalah menentukan secara jelas apa yang
ingin kita capai dalam negosiasi. - Tujuan ini harus jelas dan terukur, sehingga
kita bisa membangun ruang untuk bernegosiasi.
Tanpa tujuan yang terukur, kita tidak memiliki
pegangan untuk melakukan tawar-menawar atau
berkompromi dengan pihak lainnya. -
- Hal kedua dalam persiapan negosiasi adalah
kesiapan mental kita. Usahakan kita dalam kondisi
relaks dan tidak tegang. Cara yang paling mudah
adalah dengan melakukan relaksasi.
35Langkah-langkah Negosiasi (cont.)
- EVALUASI ALTERNATIF
- Mengidenfikasi bargaining range, yaitu range
dimana kedua belah pihak diperkirakan akan dapat
mencapai kesepakatan.
36Bargaining-range Strategy
- Disebut mix-max strategy
- Berapa jatah minimum yang dapat kita terima?
- Berapa jatah minimum yang kita tawarkan?
- Berapa jatah maksimum yang dapat kita berikan?
- Berapa jatah maksimum yang dapat kita tawarkan?
- Berapa jatah minimum yang dapat mereka terima?
- Berapa jatah minimum yang dapat mereka tawarkan?
- Berapa jatah maksimum yang dapat mereka berikan?
- Berapa jatah maksimum yang dapat mereka ajukan?
37Langkah-langkah Negosiasi (cont.)
- IDENTIFIKASI KEPENTINGAN
- Kepentingan adalah yang mendasari terjadinya
konflik. - Kadang negosiator terfokus pada kepentingannya
sendiri dan mengabaikan kepentingan pihak lain.
38Mengidentifikasi Kepentingan
- Cermati kepentingan, baik yang nyata maupun yang
mendasarinya seperti reputasi, keadilan,
preseden. - Kepentingan dapat memiliki nilai intrinsik atau
instrumental. - Sebagai contoh otonomi dapat diartikan sebagai
nilai intrinsik, yaitu menghargai otonomi itu
sendiri, atau sebagai nilai instrumental, yaitu
sebagai jalan untuk mencapai tujuan-tujuan
pribadi yang lain. - Memahami bahwa kepentingan tergantung pada
persepsi, jadi sangat subyektif. - Mencermati bahwa kepentingan dapat berubah secara
sengaja atau tidak sengaja.
39Langkah-langkah Negosiasi (cont.)
- PEMBUKAAN
- Mengawali sebuah negosiasi tidaklah semudah yang
kita bayangkan. Kita harus mampu menciptakan
atmosfir atau suasana yang tepat sebelum proses
negosiasi dimulai. -
- Untuk mengawali sebuah negosiasi dengan baik dan
benar, kita perlu memiliki rasa percaya diri,
ketenangan, dan kejelasan dari tujuan kita
melakukan negosiasi. -
-
40- Ada tiga sikap yang perlu kita kembangkan dalam
mengawali negosiasi yaitu - pleasant (menyenangkan),
- assertive (tegas, tidak plin-plan), dan
- firm (teguh dalam pendirian).
-
- Senyum juga salah satu hal yang kita perlukan
dalam mengawali sebuah negosiasi, sehingga hal
tersebut akan memberikan perasaan nyaman dan
terbuka bagi kedua pihak.
41- Berikut ada beberapa tahapan dalam mengawali
sebuah negosiasi - Jangan memegang apa pun di tangan kanan anda
ketika memasuki ruangan negosiasi - Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih
dulu - Jabat tangan dengan tegas dan singkat
- Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk
mengawali pembicaraan. - Selanjutnya dalam pembicaraan awal, mulailah
dengan membangun common ground, yaitu sesuatu
yang menjadi kesamaan antar kedua pihak dan dapat
dijadikan landasan bahwa pada dasarnya selain
memiliki perbedaan, kedua pihak memiliki beberapa
kesamaan yang dapat dijadikan dasar untuk
membangun rasa percaya.
42Langkah-langkah Negosiasi (cont.)
- MEMULAI PROSES NEGOSIASI
-
- Langkah pertama dalam memulai proses negosiasi
adalah menyampaikan (proposing) apa yang menjadi
keinginan atau tuntutan kita. -
43Yang perlu diperhatikan dalam proses penyampaian
tujuan kita tersebut adalah
- Tunggu saat yang tepat bagi kedua pihak untuk
memulai pembicaraan pada materi pokok negosiasi - Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan
pihak anda secara jelas, singkat dan penuh
percaya diri - Tekankan bahwa anda atau organisasi anda
berkeinginan untuk mencapai suatu kesepakatan
dengan mereka - Sediakan ruang untuk manuver atau tawar-menawar
dalam negosiasi, jangan membuat hanya dua pilihan
ya atau tidak - Sampaikan bahwa jika mereka memberi anda ini
anda akan memberi mereka itu if youll give us
this, well give you that. Sehingga mereka
mengerti dengan jelas apa yang harus mereka
berikan sebagai kompensasi dari apa yang akan
kita berikan. - Hal kedua dalam tahap permulaan proses negosiasi
adalah mendengarkan dengan efektif apa yang
ditawarkan atau yang menjadi tuntutan pihak lain.
Mendengar dengan efektif memerlukan kebiasaan dan
teknik-teknik tertentu. Seperti misalnya
bagaimana mengartikan gerakan tubuh dan ekspresi
wajah pembicara. Usahakan selalu membangun kontak
mata dengan pembicara dan kita berada dalam
kondisi yang relaks namun penuh perhatian.
44- ZONA TAWAR MENAWAR (THE BARGAINING ZONE)
- Dalam proses inti dari negosiasi, yaitu proses
tawar menawar, kita perlu mengetahui apa itu The
Bargaining Zone (TBZ). - TBZ adalah suatu wilayah ruang yang dibatasi
oleh harga penawaran pihak penjual (Sellers
Opening Price) dan Tawaran awal oleh pembeli
(Buyers Opening Offer). -
- Di antara kedua titik tersebut terdapat Buyers
Ideal Offer, Buyers Realistic Price dan Buyers
Highest Price pada sisi pembeli dan Sellers
Ideal Price, Sellers Realistic Price dan
Sellers Lowest Price pada sisi pembeli. -
- Kesepakatan kedua belah pihak yang paling baik
adalah terjadi di dalam wilayah yang disebut
Final Offer Zone yang dibatasi oleh Sellers
Realistic Price dan Buyers Realistic Price.
Biasanya kesepakatan terjadi ketika terdapat
suatu overlap antara pembeli dan penjual dalam
wilayah Final Offer Zone.
45Langkah-langkah Negosiasi (cont.)
- MENCIPTAKAN KESEPAKATAN YANG MENGUNTUNGKAN KEDUA
BELAH PIHAK - Hal-hal yang perlu dicamkan oleh para negosiator
adalah bahwa negosiasi tidak memperebutkan kue
yang besarnya tetap. - Hindari meningkatnya konflik yang tidak rasional.
- Pusatkan perhatian pada pemikiran pihak lain.
46- Membangun Kesepakatan
- Babak terakhir dalam proses negosiasi adalah
membangun kesepakatan dan menutup negosiasi. - Ketika tercapai kesepakatan biasanya kedua pihak
melakukan jabat tangan sebagai tanda bahwa
kesepakatan (deal or agreement) telah dicapai dan
kedua pihak memiliki komitmen untuk
melaksanakannya. -
- Yang perlu kita ketahui dalam negosiasi tidak
akan pernah tercapai kesepakatan kalau sejak awal
masing-masing atau salah satu pihak tidak
memiliki niat untuk mencapai kesepakatan. - Kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau
niat dari kedua belah pihak, sehingga kita tidak
bertepuk sebelah tangan. .
47- Oleh karena itu, penting sekali dalam awal-awal
negosiasi kita memahami dan mengetahui sikap dari
pihak lain, melalui apa yang disampaikan secara
lisan, bahasa gerak tubuh maupun ekspresi wajah. -
- Karena jika sejak awal salah satu pihak ada yang
tidak memiliki niat atau keinginan untuk mencapai
kesepakatan, maka hal tersebut berarti membuang
waktu dan energi kita. - Untuk itu perlu dicari jalan lain, seperti
misalnya conciliation, mediation dan arbitration
melalui pihak ketiga
48USING THIRD-PARTY NEGOTIATIONS
- Four basic kinds of interventions
- Mediation, where a neutral third party acts as a
facilitator through the application of reasoning,
suggestion, and persuasion - Arbitration, where the third party has the power
(authority) to impose an agreement - Conciliation, where the third party is someone
who is trusted by both sides and serves primarily
as a communication link between the disagreeing
parties - Consultation, where the third party trained in
conflict and conflict-resolution skills attempts
to facilitate problem solving by focusing more on
the relations between the parties than on the
substantive issues
49THIRD PARTY INTERVENTION Mediation
Arbitration Mediation vs. Arbitration The
Difference
Mediation (recommend terms of agreement between
disputing parties)
Disputing Party B
Disputing Party A
Conflict
Arbitration (impose terms of agreement between
disputing parties)
50Strategi-strategi Negosiasi
- No concessions
- No further concessions
- Making only deadlock-breaking concessions
- High realistic expectations with small systematic
concessions - Concede first
- Problem solving
- Goals other than to reach agreement
- Moving for close
51No Concessions
- Strategi ini bisa membahayakan karena umumnya
pihak lawan menginginkan adanya kompromi. - Strategi ini membuat proses negosiasi bersifat
unilateral. Sekali posisi ditetapkan, kesepakatan
akan tercapai hanya jika pihak lain menyetujui
posisi tersebut. - Kapan strategi ini dapat digunakan, jika
- Kekuatan tidak seimbang, jauh lebih kuat dari
pihak lawan - Berada pada posisi yang sangat lemah
- Ada kandidat lain yang menyetujui apa yang
ditawarkan - Waktu mendesak dan nilai moneter terlalu kecil
52No Concessions (cont.)
- Strategi yang digunakan
- Hubungi pihak yang memiliki otoritas yang lebih
tinggi dan minta posisi lawan diubah - Abaikan tawaran tersebut dan anggap seolah-olah
kesepakatan mungkin didapatkan - Hentikan proses negosiasi
- Taktik yang dapat digunakan
- Berikan informasi baru
- Ciptakan fakta-fakta
- Usulkan pemecahan menang-menang
- Ciptakan kejutan-kejutan
53No Further Concessions
- Strategi ini dapat diterapkan manakala pihak
lawan dapat dipaksa untuk memutuskan kesepakatan
akhir. - Strategi ini hanya diterapkan setelah adanya
kesepakatan-kesepakatan. - Strategi dan taktik yang dapat digunakan untuk
melawan strategi ini sama dengan yang digunakan
untuk melawan strategi no concessions.
54Making Only Deadlock-Breaking Concessions
- Strategi ini dapat diterapkan jika risiko yang
timbul karena ketidakpastian dapat diterima. - Deadlock adalah kondisi mati yang biasanya
tercipta karena oposisi dari pihak yang tidak mau
berkompromi memiliki kekuatan seimbang.
55High Realistic Expectations with Small Systematic
Concessions
- Strategi ini umumnya merupakan strategi yang
paling berguna dalam proses negosiasi. - Strategi ini diterapkan dengan jalan menawarkan
permintaan yang tinggi dan kemudian sedikit demi
sedikit memberikan kesepakatan-kesepakatan kecil
secara realistik.
56Concede First
- Strategi ini adalah strategi negosiasi yang
dijalankan dengan cara memberikan kesepakatan
lebih dahulu hingga pada saatnya akan ada waktu
untuk meminta imbalan kesepakatan. - Strategi ini amat bermanfaat untuk menurunkan
ketegangan, menciptakan goodwill dan mendorong
suasana kerjasama dan kompromi.
57Problem Solving
- Strategi ini yang digunakan untuk menciptakan
prosedur kesepakatan guna memecahkan masalah yang
telah diidentifikasi.
58Goals Others than to Reach Agreement
- Persetujuan atau agreement tidak harus merupakan
hasil akhir yang ingin dicapai - Pada kondisi tertentu, persetujuan hanyalah
merupakan satu tahap untuk mencapai tujuan yang
lain. Misalnya persetujuan untuk tidak
setuju,atau setuju untuk ditunda.
59Moving for Close
- Strategi ini umumnya digunakan untuk menghindari
kegagalan persetujuan total. Sebelum segala
sesuatunya gagal, ada baiknya pihak-pihak yang
terlibat dalam negosiasi melakukan usaha-usaha
untuk menjembatani adanya perbedaan. - Penyelesaian masalah kecil perlu disepakati agar
negosiasi untuk memecahkan permasalahan pokok
tidak harus dimulai dari awal lagi.
60Taktik-taktik Negosiasi
- Pemberian informasi
- Penciptaan fakta baru
- Pencarian informasi
61Taktik 1 Pemberian Informasi
- Mampu merubah persepsi, harapan dan posisi
- Informasi non verbal penting
- Kesalahan-kesalahan ucap dapat diartikan sebagai
suatu kebenaran - Menolak pemberian informasi, mungkin dapat
memunculkan kesan tidak dapat dipercaya - Informasi yang berlebihan dapat digunakan untuk
menutupi masalah pokok
62Taktik 2 Penciptaan Fakta Baru
- Taktik ini dijalankan dengan menambah atau
merubah fakta-fakta yang ada saat ini. - Implementasi ini tidak boleh melibatkan
ketidakjujuran dan kecurangan, namun dapat berupa
ancaman-ancaman secara halus.
63Taktik 3 Pencarian Informasi
- Mencari dan menemukan sumber informasi yang dapat
dipercaya. Misalnya sumber informasi yang berasal
dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain,
sumber bacaan, konsultan atau ahli. - Bargaining untuk informasi. Pada saat tertentu,
informasi merupakan sesuatu yang sangat bernilai.
Informasi dapat dipakai sebagai alat tukar.
Informasi dapat dipertukarkan dengan informasi
yang lain, termasuk uang. - Informasi melalui diskusi. Diskusi dapat menjadi
sarana penting bertukar informasi. Dalam diskusi,
emosi harus dikendalikan untuk menjaga agar
informasi-informasi tertentu tidak ikut di
disclose.
64Kredibilitas Personal Negosiasi
- Kredibilitas personal adalah kemampuan seseorang
untuk mendapatkan kepercayaan dan keyakinan diri
dalam bernegosiasi guna mencapai kesepakatan. - Semakin tinggi kredibilitas personal, semakin
tinggi pengaruh positifnya terhadap negosiasi. - Kredibilitas personal terjelek berupa reputasi
ketidakjujuran (dishonesty). - Kredibilitas personal menjadi permasalahan yang
semakin kompleks jika bernegosiasi dengan orang
dari kebudayaan yang berbeda.
65Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kredibilitas
Personal
- Kepercayaan diri
- Kesiapan dan organisasi
- Pengetahuan
- Kejujuran
- Ketegaran
66Trust
- Memiliki sikap positif kepada pihak lawan
- Memperlihatkan kemauan kerja sama
- Berkemauan untuk membuat konsesi dan pemecahan
masalah bersama - Terbuka dan tidak mengancam
- Memahami keadaan pihak lawan
67Hal-hal yang perlu diperhatikan
- Waspada terhadap pihak-pihak lain
- Tidak melibatkan persoalan pribadi dalam
bernegosiasi - Selalu berusaha untuk mempertahankan kepercayaan
orang lain - Menggunakan tindakan yang mendukung ucapan
- Ekspresi non verbal
- Tatapan mata
- Gesture
- Jarak komunikasi
- Tempat yang dipilih
- Penampilan
68NEGOTIATING GLOBALLY
- Being familiar with the communication style,
time orientation, group vs individual
orientation, religious orientation, and customs
of the culture of the counterpart negotiator
would be an important step to take in preparing
for negotiations. - Knowing something about another persons culture
is a sign of respect that is appreciated at the
negotiating table.
69Cultural Effect on Negotiating Style
- Negotiating Attitude Win-Win or Win-Lose?
- Personal Style Formal or Informal?
- Communication Style Direct or Indirect?
- Agreement Form General or Specific?
708 elements of international protocol
- Name (how individuals prefer to be addressed)
- Rank/title (how these titles compare with those
in your organization, the importance of using
titles in interaction) - Time (whether punctual or casual, preferred time
of day to do business) - Dress (formal or casual, whether special or
sacred articles are worn) - Behavior( (greetings, rituals, how decision are
made) - Communication (verbal or non verbal differences)
- Gift giving (whether gift are appropriate, size
of gifts, public vs private opening, importance
of reciprocation) - Food and drink ( which foods and drinks are
forbidden)