Title: SITUASI KLB
1SITUASI KLB DIFTERI DI JA WA TIMUR SITUASI
s/d 5 Des 2012
2APAKAH DIFTERI ..?
- D I F T E R I
- penyakit infeksi toksik akut, menular
- disebabkan Corynebacterium diphtheriae
- ditandai pembentukan pseudomembran pada kulit
dan/atau mukosa
3PATOGENESIS
- C diphtheriae masuk melalui hidung mulut
- (tipe GRAVIS, MITIS, INTERMEDIUS, BELFANTI)
- Basil tetap pada permukaan mukosa saluran nafas,
kadang mukosa mata/genitalia - Setelah masa tunas 2 - 4 hari strain lysogenized
menghasilkan toksin - Bakteri membuat toxin (racun) bila terinfeksi
oleh virus (pembawa tox gen)
4GEJALA KLINIS
- Bervariasi dari tanpa gejala ? fatal
- Demam lt 38 C (tidak tinggi)
- Lesi khas sebagai suatu membran asimetrik (tak
simetri) keabu-abuan (PSEUDOMEMBRAN) dikelilingi
oleh daerah inflamasi - Tenggorokan sakit (Nyeri telan), Kelenjar limfe
membesar melunak. penyumbatan jalan nafas /
sesak nafas - Adanya oedema pembengkakan di leher pd kasus
sedang berat (BULLNECK)
5GEJALA KLINIS
- Faktor-faktor
- Primer imunitas, virulensi
- Toksinogenesitas., lokasi anatomis
- Lain-lain umur, penyakit sistemik
- penyerta, kepadatan hunian, penyakit pada
- nasofaring
6GEJALA KLINIS
- Keluhan dan gejala tergantung
- tempat infeksi
- status imunitas penjamu
- distribusi toksin kedalam sirkulasi
7PENULARAN
- Penyakit re emerging (meningkat kembali)
- Masa penularan beragam, tetap menular sampai
hilangnya bakteri di lesi. Biasanya berlangsung 2
minggu atau kurang. - Carrier kronis ( pengidap tapi tak sakit ) dapat
menularkan penyakit sampai 6 bulan
8PSEUDOMEMBRAN
P s e u d o m e m b r a n
9Miokarditis itu ada dan mematikan
- Komplikasi
- Miokarditis kerusakan sel miokard
- Block udema akibat kerusakan sel dan kematian
sel saraf, putusnya hubungan antara SA node dan
AV node, total AV blok, RBBB atau LBBB - Acute Kidney Injury gangguan faal ginjal
- Paralisa saraf lokal pallatum molle paralisis
- Paralisa nervi cranialis strabismus, diplopia
- Paralisa nervus perifer parese tangan kaki
- sequelae minimal
Bagaimana DIFTERI menyebabkan
kematian ...?
10KOMPLIKASI
PARALISA SYARAF LOKAL
myocarditis
PARALISA NERVE PERIFER
PARALISA NERVE PERIFER
10
Mggu ke 1
2
3
4
5
6
7
8
9
BLOCK
PARALISA NERVE CRANIALIS
- KOMPLIKASI YG LAIN
- Endocarditis
- Arthritis
- osteomyelitis
AKUT KIDNEY INJURI
11Dosage of anti-toxin
Details in HPA Immunoglobulin handbook available
at http//www.hpa.org.uk/infections/topics_az/imm
unoglobulin/pdfs/diphtheria.pdf
12DEFINISI OPERASIONAL (1)
Kasus Suspek
- adalah orang dengan gejala Laringitis,
Nasofaringitis atau Tonsilitis ditambah
pseudomembrane putih keabuan yang tak mudah lepas
dan mudah berdarah di faring, laring, tonsil.
13Kasus Probable
- Adalah orang dengan suspek difteri ditambah salah
satu dari - Pernah kontak dengan kasus (lt2 minggu)
- Ada didaerah endemis difteria
- Stridor , Bullneck
- Pendarahan Submucusa atau petechiae pada kulit
- Gagal jantung toxic,
- Gagal ginjal akut
- Myocarditis and/or kelumpuhan motorik 1 s/d 6
- minggu setelah onset
- Mati
14Kasus konfirmasi
- orang kasus probable yang hasil isolasi ternyata
positiv C difteriae yang toxigenic (dari usap
hidung, tenggorok, ulcus kulit, jaringan,
conjunctiva, telinga, vagina) - atau
- serum antitoxin meningkat 4 kali lipat atau lebih
(hanya bila kedua sampel serum diperoleh sebelum
pemberian toxoid difteri atau antitoxin)
15 BAGAIMANA SITUASI DIFTERI SAAT INI ...?
16BAGAIMANA SITUASI DIFTERI DI INDONESIA SAAT INI
...?
KASUS DIPHTERI NASIONAL 2011 KASUS DIPHTERI NASIONAL 2011 KASUS DIPHTERI NASIONAL 2011 KASUS DIPHTERI NASIONAL 2011 KASUS DIPHTERI NASIONAL 2011 KASUS DIPHTERI NASIONAL 2011
NO PROVINSI KASUS MATI CFR ()
1 JATIM 665 82 20 3
2 KALTIM 52
3 JABAR 45 6
4 BANTEN 12 7 50
5 KALBAR 6 1
6 SULTRA 4 1 33.3
7 DKI 1 1 100
8 SUMBAR 1
9 SUMSEL 2
10 LAMPUNG 1
11 JATENG 4
12. KALSEL 1
13 SULSEL 6 1
14 SUMUT 2
15 BENGKULU 1 1
16 BALI 1 1
17 YOGYA 1
18 BABEL 1
T O T A L 808
KASUS DIPHTERI NASIONAL 2012 ( 12 Sept 2012 ) KASUS DIPHTERI NASIONAL 2012 ( 12 Sept 2012 ) KASUS DIPHTERI NASIONAL 2012 ( 12 Sept 2012 ) KASUS DIPHTERI NASIONAL 2012 ( 12 Sept 2012 ) KASUS DIPHTERI NASIONAL 2012 ( 12 Sept 2012 ) KASUS DIPHTERI NASIONAL 2012 ( 12 Sept 2012 )
NO PROVINSI KASUS MATI CFR ()
1 JATIM 661 76. 28 4,2
2 KALSEL 61 13 21
3 SULSEL 45 7
4 JATENG 32 7
5 JABAR 28 5
6 KALBAR 11 4
7 BANTEN 11 3
8 KALTIM 6
9 RIAU 4
10 SUMSEL 3
11 SULBAR 3
12. SUMBAR 2 2
13 BABEL 1 1
14 BENGKULU 1
15 BALI 1
TO T A L 870 58
17DISTRIBUSI KLB DIPHTERI DI JATIM TH 2000
2012 ( 7 Des )
bagaimana situasi DIFTERI di jawa timur
bwk keren
Tahun
18DISTRIBUSI KLB DIPHTERI DI JATIM TH 2000
2012 (7 Des )
Jml kasus
Jml Kab/Ko
bwk keren
Tahun
19TREND BULANAN KASUS DIFTERI DI JATIM TAHUN 2008
2012 (s/d 3 Des - 840 kasus)
ORI - BLF
SUB PIN
STATEMENT KLB
20TREND BULANAN KASUS DIFTERI DI JATIM TAHUN 2008
2012 (s/d 3 Des - 822 kasus)
ORI - BLF
SUB PIN
STATEMENT KLB
21TREND BULANAN KASUS DIFTERI DI JATIM 2012
PADA KELOMPOK USIA lt15 TAHUN gt15 TAHUN (s/d
7 Des - 831 kasus)
SUB PIN
lt15 TAHUN
gt15 TAHUN
22TREND MINGGUAN KLB DIFTERI DI JATIM TAHUN 2011
2012(Minggu ke 49 852 Kasus - Tgl. 7 Des 2012
)
ORI - BLF
STATEMENT KLB
SUB PIN
Minggu ke
2011
2012
23DISTRIBUSI PENDERITA DIFTERI MENURUT GOL UMUR
DI JAWA TIMUR TAHUN 2005 2012 (3 Des)
(748 kasus)
gt15 TH
10-14 TH
5 - 9 TH
1 - 4 TH
lt1 TH
24Distribusi kematian difteri menurut umurtahun
2009 2012 di Jatim ( 3 Des 2012)
255 ks
11 ks
55ks
15 ks
43 ks
86 ks
bwk keren
26 SEBARAN DIPHTERI DI JATIM s/d 7 Des 2012
20/1
20/1
8
30
4
49/3
6
11/1
72/1
21
27
5
92/11
6
15
4
125/7
3
6
8
28
19/1
10
14
28/1
19/1
2
34
8
1
19
15
15
54/2
18
6
18/1
7
8
N 31
N 31
Jml kasus 852 Jml mati 32 Jml kab/ko
38
(16 Mei )
WIL SUB PIN 2012
27Mapping Area C. diphtheria Patogenic Toxigenic
in East Java 2011 -2012
SEBARAN C difteriae Toxigenic PADA KLB
DIPHTERI DI JATIM s/d 7 Des 2012
MB
MI
M
MG
M
MB
M
M
M
M
M
M
M
M
MB
M
MB
MB
M G B
M
- C difteri var.
- Mitis (M)
- Gravis (G)
- Intermedius (I)
- Belfanti (B)
28DISTRIBUSI PENDERITA DIPHTERI MENURUT STATUS
IMUNISASI DI JAWA TIMUR TAHUN 2009 2012 ( 24
aGUSTUS )
TAK IMM
Bagaimana Status imunisasi Penderita ...?
TAK LENGKAP
IMM
- Keterangan
- IMM LENGKAP Status IMM sesuai umur dan ada
bukti catatan - IMM TAK LENGKAP Pernah IMM atau IMM sesuai
umur berdasarkan ingatan - TAK IMM Tak pernah mendapatkan IMM
29SUMBER LAPORAN PENEMUAN KASUS DIFTERI TAHUN
2010 - 2012 (3 Des)
DARI MANAKAH LAPORAN ADANYA KASUS DIFTERI
30Distribusi kematian difteri menurut umurtahun
2009 2012 di Jatim ( 3 Des 2012)
31Analisis data kematian th 2012
NO VARIABEL J U M L A H
1 TOTAL KEMATIAN 32 orang
2 CFR 3.8
3 KAB/KOTA SIT (11), JOM (7), BKL (3), BDW (2), JEM (2), MADM (1), PRO (1), SUM (1), SBY (1), SAM (1), GRE (1), SAM (1)
4 SUMBER LAPORAN RS (100)
5 UMUR PX DEWASA (78)
6 STAT.IMM TAK IMUNISASI (90 )
7 ADS MENDAPAT ADS (87.5)
8 SAKIT MATI (HARI) lt 7 hr (53.9), 8-14 hr (34.6), gt15 hr (1.5)
32PASKA SUB PIN APAKAH KLB BERHENTI...?
- Tidak .... !
- Di wilayah Sub PIN, jika cakupan 100, kasus
masih bisa muncul setelah beberapa bulan.....
Apalagi jika masih ada daerah kantong yang lolos
... - Di luar wilayah Sub PIN, kasus akan terus
berlangsung..... - Seberapa besar Sub PIN dapat menurunkan KLB
Difteri ...?
33DISTRIBUSI KASUS DIFTERI MENURUT WILAYAH SUB PIN
VS NON SUB PIN TH. 2012 (12 OKT)
Ket N 702
34DISTRIBUSI KASUS DIFTERI MENURUT UMUR DI WILAYAH
SUB PIN TAHUN 2012 (12 OKT)
Ket N 512
35ANALISIS PREDIKSI KASUS DIFTERI PASKA SUB PIN
DI JAWA TIMUR
36Perlu Dicermati
- Saat ini perlu di kelompokkan dengan jelas short
time carrier atau long term carrier , yg terus
masih menularkan - Kasus dengan status imunisasi lengkap, validasi
kualitas - Masih ditemukan titer IgG rendah setelah
vaksinasi ORI - Masih ditemukan pasca profilaksis masih positip
- Vaksinasi rutin yg memenuhi standart hanya
memberikan daya lindung selama 4-5 tahun
37MASALAH
- Kematian masih terus meningkat
- Keterlambatan penemuan kasus (laporan kasus dari
Rumah Sakit) - Kasus dewasa tinggi (deteksi oleh klinisi sulit )
- Penemuan kasus terlambat sehingga ADS tidak
efektiv ( mustinya sebelum hari ke 5, px sudah
harus mendapatkan ADS) - Kematian pada orang dewasa sebagian besar sebelum
hari ke 7 (adanya penyakit kronis yang lain
menjadi memperberat difterinya )
38JML KASUS
DISTRIBUSI UMUR KASUS DIFTERI TAHUN 2010 - 2012
DI JATIM
?
TH. 2010
TH. 2011
TH. 2012
UMUR
39UPAYA ALTERNATIF PENANGGULANGAN KLB DIFTERI DI
JATIM (TH 2009)
gt 15 th
BIAS - SD
10 - lt14 th
9 - lt10 th
8 - lt9 th
7 - lt8 th
BIAS PAUD?
6 - lt7 th
5 - lt6 th
4 - lt5 th
3 - lt4 th
2 - lt3 th
1 - lt2 th
40(No Transcript)
41Seberapa sulitkah difteri menular ?
Contoh MODEL PENULARAN (KERRIER) DI KOTA
BLITAR
42KLB DIPHTERI DI KOTA BLITAR 2009
SRIATI ( ) ( Tetangga )
SRIATI ( ) ( Tetangga )
Px. AVAN ( 6 th )
SRISTIN ( ) ( Tetangga )
RIDWAN ( ) ( Tetangga )
13 Okt
DAFA ( ) ( Tetangga )
PITOYO ( ) ( Tetangga )
A (-) (bermain)
YATI () (serumah)
?
10 Nop
10 Nop
10 Nop
KOTHIFAH ( ) ( Tetangga )
KOLIF, MISNI ( ) ( Sekerja )
SRIATI ( ) ( Tetangga )
ARI ( ) ( Tetangga )
SRIANAH ( ) ( Tetangga )
BONDAN () (guru)
6 Nop
6 Nop
18 Okt
PENDI ( ) ( Serumah )
BASRIANAH ( ) ( Tetangga )
DINKES
SURTINI () (sekolah)
(-) (serumah)
2 Nop
IKA ( ) ( Tetangga )
26 Okt
HARI () (Serumah)
SUPARMI ( ) ( Tetangga )
20 Okt
29 Okt
SUTARMI ( ) ( Serumah )
(-) (Tetangga)
VALESIA () (Sekolah)
( ) ( Serumah )
29 Okt
26 Okt
NANIK, HEIDY, MISRIPAH ( ) ( Tetangga ) ? Kab.
Blitar
(-) (Serumah)
(-) (Sekolah)
43MODEL PENULARAN (KERRIER) DI KANTOR DINKES KOTA
BLITAR
IRMA () ( Anak Staf Bag.Umum )
EDY () ( Staf Bag.Umum)
HERU S () ( Driver )
SUPRYOGI () ( kasi PL)
Surtini () (sekolah)
LULUK () ( kepegawaian)
10 Nop
13 Nop
16 Nop
19 Nop
FAJAR () ( Staf PSD)
SRI () ( Kasi keuangan)
DILA () ( Anak Kasi Keuangan )
DIAN () ( petugas SE Dinkes )
INDRI () ( bendahara)
AGUS () ( Staf Keuangan)
EMY () ( KTU)
RISMIAN () ( Anak KTU)
ZULAIKA () ( staf farmasi)
SISWATI () ( Kasi Alkes)
HERU () ( Suami Kasi Alkes)
PE DIHENTIKAN
44Apa yg harus dilakukan jika terjadi kasus difteri
...
45kebijakan strategi penanggulangan difteri di
Jatim
46strategi
- Penyelidikan epidemiologi saat terjadinya kasus
Difteri - Memperkuat surveilans epidemiologi Diphteri
- Mencegah kematian akibat Diphteri melalui
penemuan dan penatalaksanaan kasus secara dini - Rujukan kasus Difteri ke Rumah Sakit Rujukan
- Menghentikan transmisi dengan cara pemberian
prophilaksis terhadap kontak dan pemberian
imunisasi (ORI) pada yang berisiko
47strategi
- Klasifikasi penderita yang sesuai dengan tingkat
keparahan penderita - Manajemen kasus yang ketat
- Fasilitasi keperawatan termasuk ruang isolasi
- Mengambil dan memeriksa specimen usap tenggorok
dan hidung penderita serta usap hidung kontak
erat penderita dan dikirim ke BBLK Surabaya
48LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM
Jangan ada Kontak yg lolos
W1
ADS gratis
ADS beli sendiri
konfirmasi
MAMPU
TAK MAMPU
IDENTIFIKASI KONTAK
PE
KONTAK
TATALAKSANA KASUS (RUJUK)
KASUS
Utamakan Yg kontak erat
PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari
LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI RISTI
SURVEY CAKUPAN
SURVEILANS INTENSIV
BUFFER STOCK DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DT dT
49LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM
Jangan ada Kontak yg lolos
W1
ADS gratis
ADS beli sendiri
konfirmasi
MAMPU
TAK MAMPU
IDENTIFIKASI KONTAK
PE
KONTAK
TATALAKSANA KASUS (RUJUK)
KASUS
Utamakan Yg kontak erat
PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari
LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI RISTI
SURVEY CAKUPAN
SURVEILANS INTENSIV
BUFFER STOCK DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DT dT
50LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM
Jangan ada Kontak yg lolos
W1
ADS gratis
ADS beli sendiri
konfirmasi
MAMPU
TAK MAMPU
IDENTIFIKASI KONTAK
PE
KONTAK
TATALAKSANA KASUS (RUJUK)
KASUS
Utamakan Yg kontak erat
PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari
LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI RISTI
SURVEY CAKUPAN
SURVEILANS INTENSIV
BUFFER STOCK DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DT dT
51LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM
Jangan ada Kontak yg lolos
W1
ADS gratis
ADS beli sendiri
konfirmasi
MAMPU
TAK MAMPU
IDENTIFIKASI KONTAK
PE
KONTAK
TATALAKSANA KASUS (RUJUK)
KASUS
Utamakan Yg kontak erat
PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari
LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI RISTI
SURVEY CAKUPAN
SURVEILANS INTENSIV
BUFFER STOCK DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DT dT
52LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM
Jangan ada Kontak yg lolos
W1
ADS gratis
ADS beli sendiri
konfirmasi
MAMPU
TAK MAMPU
IDENTIFIKASI KONTAK
PE
KONTAK
TATALAKSANA KASUS (RUJUK)
Utamakan Yg kontak erat
KASUS
PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari
LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI RISTI
SURVEY CAKUPAN
SURVEILANS INTENSIV
BUFFER STOCK DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DT dT
53LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM
Jangan ada Kontak yg lolos
W1
ADS gratis
ADS beli sendiri
konfirmasi
MAMPU
TAK MAMPU
IDENTIFIKASI KONTAK
PE
KONTAK
TATALAKSANA KASUS (RUJUK)
Utamakan Yg kontak erat
KASUS
PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari
LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI RISTI
SURVEY CAKUPAN
SURVEILANS INTENSIV
BUFFER STOCK DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DT dT
54LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM
Jangan ada Kontak yg lolos
W1
ADS gratis
ADS beli sendiri
konfirmasi
MAMPU
TAK MAMPU
IDENTIFIKASI KONTAK
PE
KONTAK
TATALAKSANA KASUS (RUJUK)
Utamakan Yg kontak erat
KASUS
PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari
LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI RISTI
SURVEY CAKUPAN
SURVEILANS INTENSIV
BUFFER STOCK DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DT dT
55LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM
Jangan ada Kontak yg lolos
W1
ADS gratis
ADS beli sendiri
konfirmasi
MAMPU
TAK MAMPU
IDENTIFIKASI KONTAK
PE
KONTAK
TATALAKSANA KASUS (RUJUK)
Utamakan Yg kontak erat
KASUS
PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari
LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI RISTI
SURVEY CAKUPAN
SURVEILANS INTENSIV
BUFFER STOCK DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DT dT
56LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM
Jangan ada Kontak yg lolos
W1
ADS gratis
ADS beli sendiri
konfirmasi
MAMPU
TAK MAMPU
IDENTIFIKASI KONTAK
PE
KONTAK
TATALAKSANA KASUS (RUJUK)
Utamakan Yg kontak erat
KASUS
PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari
LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI RISTI
SURVEY CAKUPAN
SURVEILANS INTENSIV
BUFFER STOCK DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DT dT
57LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM
Jangan ada Kontak yg lolos
W1
ADS gratis
ADS beli sendiri
konfirmasi
MAMPU
TAK MAMPU
IDENTIFIKASI KONTAK
PE
KONTAK
TATALAKSANA KASUS (RUJUK)
Utamakan Yg kontak erat
KASUS
PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari
LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI RISTI
SURVEY CAKUPAN
SURVEILANS INTENSIV
BUFFER STOCK DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DT dT
58LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM
Jangan ada Kontak yg lolos
W1
ADS gratis
ADS beli sendiri
konfirmasi
MAMPU
TAK MAMPU
IDENTIFIKASI KONTAK
PE
KONTAK
TATALAKSANA KASUS (RUJUK)
Utamakan Yg kontak erat
KASUS
PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari
LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI RISTI
SURVEY CAKUPAN
SURVEILANS INTENSIV
BUFFER STOCK DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DT dT
59LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM
Jangan ada Kontak yg lolos
W1
ADS gratis
ADS beli sendiri
konfirmasi
MAMPU
TAK MAMPU
IDENTIFIKASI KONTAK
PE
KONTAK
TATALAKSANA KASUS (RUJUK)
Utamakan Yg kontak erat
KASUS
PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari
LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI RISTI
SURVEY CAKUPAN
SURVEILANS INTENSIV
BUFFER STOCK DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DT dT
60LANGKAH-LANGKAH PENANGGUL. KLB DIPHTERI DI JATIM
Jangan ada Kontak yg lolos
W1
ADS gratis
ADS beli sendiri
konfirmasi
MAMPU
TAK MAMPU
IDENTIFIKASI KONTAK
PE
KONTAK
TATALAKSANA KASUS (RUJUK)
Utamakan Yg kontak erat
KASUS
PROPHILAKSIS
AMBIL SPES
ERYTROMISIN 50 mg/Kg.BB/Hari
LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI RISTI
SURVEY CAKUPAN
SURVEILANS INTENSIV
BUFFER STOCK DI PROPINSI
TINDAK LANJUT
DPT, DT dT
61EVALUASI
- tetap dilakukan surveilans intensiv
- pengobatan prohilaksis selesai
- bagi kontak yg masih POSITIP (), obati lagi
- dan ganti eritromisin ( original product )
- Bila Kontak sudah NEGATIP,ya..alhamdulillah ...!
62Performance of Diphtheria Laboratory Close
Contact Specimens (Old Algorithm) 2005-2011
Year Spec Number S Positive Percentage
2005 975 32 3.25
2006 612 1 0.16
2007 807 35 4.33
2008 723 39 5.39
2009 2146 215 10.02
2010 4866 389 7.99
2011 8012 519 6,4
2012 20.0
62
63 HASIL PEMERIKSAAN BLK TAHUN 2012
POS. RATE (SUSPEK) 15.4
POS. RATE (TOXIGENIC) 11.9
POS. RATE (NON PATHOGENIC C.difteriae) 3.4
64Diagnosis penderita deteksi KLB
- Hanya 40 (...?) penderita dgn kultur positiv,
ok - Mendapat antibiotika
- Salah cara pengambilan ( swab ), misal ditengah
beslag - Salah media pertumbuhan
- Salah tatacara kirim
- Adanya kuman GAS
- Adanya kasus yg terlambat, sudah dengan
komplikasi (miokarditis), beslag sudah hilang - Culture proven dan toxigenicity test
- PCR toksin dengan swab
- Makin langkanya expertise
- Overdiagnosis kasus terutama kasus dewasa
65STRATEGI OPERASIONAL 2012
- MENURUNKAN KESAKITAN
- Temukan kasus dg cepat lakukan profilaksis
yg - benar
- Pemantauan Minum Obat harus benar
- ORI dilakukan minimal wilayah Desa
- ORI dilakukan pd semua golongan umur ( lt60 th )
- Skrining dengan benar saat ORI
- Lengkapi dengan benar sesuai status D nya
- Semua petugas Kesehatan harus tahu Gejala
- Klinis Difteri
- Perhatian khusus untuk daearah Kantong
66STRATEGI OPERASIONAL 2012
- MENURUNKAN KESAKITAN
- Ketersediaan logistik obat Difteri
- Ketersediaan Ruang khusus penderita ( Ruang
- Isolasi )
- Penggunaan APD petugas Kesehatan
- PENGUATAN IMUNISASI RUTIN TAMBAHAN
- Advokasi kepada SpTHT, Sp Interna, dokter IRD
- Advokasi kepada Bupati/Walikota ? langsung
- Optimalkan SBM (Surveilans Berbasis Masy.)
67STRATEGI OPERASIONAL 2012
- MENURUNKAN KEMATIAN
- Ketersediaan logistik obat Difteri
- Ketersediaan Ruang khusus penderita ( Ruang
- Isolasi )
- Penggunaan APD petugas Kesehatan
- PENGUATAN IMUNISASI RUTIN TAMBAHAN
- Advokasi kepada SpTHT, Sp Interna, dokter IRD
- Advokasi kepada Bupati/Walikota ? langsung
- Optimalkan SBM (Surveilans Berbasis Masy.)
68UPAYA ALTERNATIF PENANGGULANGAN KLB DIFTERI DI
JATIM (TH 2009)
gt 15 th
BIAS - SD
10 - lt14 th
9 - lt10 th
8 - lt9 th
7 - lt8 th
BIAS PAUD?
6 - lt7 th
5 - lt6 th
4 - lt5 th
3 - lt4 th
2 - lt3 th
1 - lt2 th
69 Bagaimana hasil penanggulangan DIFTERI yang
telah dilakukan
DAMPAK ORI TAHUN 2011 - DI JATIM (1 Peb 2012)
70Peta kasus Difteri PKM ARJASA - SITUBONDO 2012
L.Jawa
Arjasa
Lamongan
10
4
15
13
11
12
KD.Dowo
Jatisari
Ketoan
3
5
7
17
14
6
8
9
PKM ASEMBAGUS
2
U
Bayeman
1
16
Kayumas
Curah Tatal
Bondowoso (pkm Cerme)
71SITUASI KLB DIFTERI PELAKSANAAN ORI DI
PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012
Jml kasus
ORI (2 minggu)
- ORI DILAKSANAKAN 2 MINGGU
- WAKTU MINGGU KE 7 s/d 9
- SASARAN SEMUA UMUR
- CAKUPAN 98.6
Minggu ke
72RENCANA OPERASIONAL BERANTAS DIFTERI JATIM, 2012
1)
- DASAR PERTIMBANGAN
- Jumlah kasus dan Insiden Rate
- Ditemukannya Toxigenic C. Dift
- Ditemukan kematian.
73YEL YEL BERANTAS DIFTERI JATIM
- JATIM KLB DIFTERI
- DIFTERI SANGAT MENULAR
- DIFTERI SANGAT MEMATIKAN
- DIFTERI DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI
- segera datang ke pos pelayanan imunisasi untuk
mendapatkan suntikan anti difteri, pada awal
nopember 2012
74RENCANA OPERASIONAL BERANTAS DIFTERI JATIM, 2012
2)
- Waktu Awal Nop 2012 ( 2 minggu)
- Wilayah 19 Kab/Kota
- Umur 2 bln -15 tahun
- Tempat Pos Pelayanan Sub PIN
- Tenaga Dokter, Bidan, Perawat.
75M A S A L A H (1)
- PROFILAKSIS TAK OPTIMAL
- Hanya sebagian kecil kontak yg kena
profilaksis - Pemantauan minum obat sulit
- Efek samping obat
- Kemungkinan DO besar
- KASUS MASIH TINGGI
- sosialisasi aktif ? kasus meningkat
- Intervensi terbatas ? tidak optimal
- Kerier sudah menyebar dimana-mana
- Profilaksis tidak optimal
- Masih muncul kasus baru di wil. Non ORI ?
wil.ORI kurang luas - Masih muncul kasus baru di wil. ORI? status
D MASIH lt 3X
76M A S A L A H (2)
- KEMATIAN MASIH TINGGI
- Penemuan terlambat ? PETUGAS TAK TAHU
- Tak merujuk ? PETUGAS TAK PEDULI
- Nosokomial ? TAK ADA RUANG ISOLASI
- Status imunisasi D ? NEGATIV
- Terjadi di daerah sulit ? WIL.KEPULAUAN
- Pengetahuan masy.masih kurang ? TERLAMBAT
77Masalah CakupanRekapan Hsl Coverage survey
- Masy menolak, dg alasan
- Kurang Informasi
- Kurangnya pengetahuan ibu tentang kebutuhan
imunisasi 20. - Kurangnya pengetahuan ibu tentang kelengkapan
imunisasi bagi bayinya 13. - Takut efek samping 13
- Kurangnya pengetahuan ibu tentang jadwal
pelayanan imunisasi di Posyandu/Puskesmas 20. - Presepsi yang salah tentang kontraindikasi 3
78Masalah CakupanRekapan Hsl Coverage survey
- Masy menolak, dg alasan
- Motivasi
- Penundaan imunisasi 12.
- Kurang percaya ttg manfaat imunisasi 4.
- Adanya rumor yang buruk tentang imunisasi/vaksin
3.
79Masalah CakupanRekapan Hsl Coverage survey
- Masy menolak, dg alasan
- Situasi
- Anak tak dibawa ke tempat pelayanan krn sedang
sakit 30. - Orang tua terlalu sibuk 13
- Anak hadir tetapi dalam keadaan sakit 9
- Kurangnya vaksin 9.
- Biaya tidak terjangkau (transport menuju
- tempat pelayanan) 6
- Tempat pelayanan imunisasi terlalu jauh 6.
- Jadwal posyandu yg tak sesuai dgn waktu luang
orang tua 4.
80Masalah MutuRekap Hsl Supervisi Suportif
- Puskesmas Posyandu ? krg patuh thdp SOP (umur
minimal DPT-HB1 Campak, interval min dosis
berikutnya). - Penyebab
- 1. Ptgs mvaksinasi berdasarkan jadwal
Posyandu, - bukan tgl lahir bayi.
- 2. Bayang-bayang target K-4, Kn1 dll ? record
di - kohort bayi tdk sama dg di buku KIA / KMS
- (tgl lahir, tgl imunisasi)
81Masalah MutuRekap Hsl Supervisi Suportif
- UPS ? penyimpanan vaksin tdk memenuhi syarat ?
cenderung beku - Penyebab
- 1. LE tdk distandarisasi (RT, BOX)
- 2. Krg pengawasan pembinaan dari
Puskesmas kab/kota
82HASIL ASSESMENT KUALITAS PELAYANAN IMM SWASTA
(UPS) DI 9 KOTA DI JATIM (2009)
- 56.3 LE belum distandarisasi
- 40.6 LE digunakan menyimpan barang selain
- vaksin
- 40.6 LE tak dilengkapi termometer (ada tapi
- tak berfungsi)
- 34.4 LE suhunya tidak memenuhi syarat 2-8
- 50 Vaksin belum disusun sesuai sifat vaksin
- 18.8 Vaksin dengan VVM CD masih disimpan
- 15.5 Vaksin kadaluwarso masih disimpan
- 9.4 Vaksin ditemukan kondisi beku
- 68.3 Vaksin sisa tak dilengkapi tanggal buka
83HASIL ASSESMENT KUALITAS PELAYANAN IMM SWASTA
(UPS) DI 9 KOTA DI JATIM (2009)
- 56.3 Pelarut vaksin belum disimpan di LE
- minimum 12 jam
- 21.9 Petugas belum tahu penyebab vaksin rusak
-
- 37.5 Petugas belum tahu tanda2 vaksin rusak
-
- 43.8 Petugas belum tahu jenis vaksin sesuai
- sifatnya
- 50 Petugas belum tahu batas waktu maksimum
- penyimpanan vaksin SISA
- 37.5 Petugas yg membersihkan lokasi suntikan
- dengan alkohol
84Faktor faktor imunisasi yang berengaruh pada
kejadian DIFTERI di Jatim
85(No Transcript)
86(No Transcript)
87 SUASANA PERAWATAN DIFTERI DI RSUD BONDOWOSO
88(No Transcript)