Pengakuan Pendapatan - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Pengakuan Pendapatan

Description:

Chapter 18 Intermediate Accounting 12th Edition Kieso, Weygandt, and Warfield Lingkungan Terkini Lingkungan Terkini The Current Environment Lingkungan Terkini ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:681
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 49
Provided by: Coby248
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Pengakuan Pendapatan


1
Pengakuan Pendapatan
  • Chapter
  • 18

Intermediate Accounting 12th Edition Kieso,
Weygandt, and Warfield
2
Lingkungan Terkini
Pengakuan pendapatan Menurut PSAK No. 23, yang
dimaksud dengan pendapatan adalah arus bruto
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
perusahaan selama satu periode bila arus masuk
itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal.
3
Lingkungan Terkini
Revenue Recognition Classified by Type of
Transaction
Sale of product from inventory
Sale of asset other than inventory
Type of Transaction
Rendering a service
Permitting use of an asset
Revenue from interest, rents, and royalties
Revenue from fees or services
Description of Revenue
Gain or loss on disposition
Revenue from sales
Timing of Revenue Recognition
Date of sale (date of delivery)
Services performed and billable
As time passes or assets are used
Date of sale or trade-in
4
Variasi Pengakuan Pendapatan
5
The Current Environment
Tidak Berdasarkan Penjualan
  • Sebelum boleh diakui bila tingkat kepastian
    bahwa pendapatan diperoleh tinggi.
  • Ditunda pengakuan terjadi bila
  • Tingkat ketidak pastian terhadap penjualan atau
    biaya penjualan cukup tinggi, atau
  • Penjualan tidak menunjukkan proses penyelesaian
    pendapatan secara substansial.

LO 1 Apply the revenue recognition principle.
6
Lingkungan Terkini
  • Pendapatan diakui pada saat pembayaran diterima.
  • Cara ini dipakai apabila terdapat ketidakpastian
    mengenai kolektibilitas piutang dari penjualan
    tersebut. Hal ini disebabkan oleh belum
    berpindahnya hak pemilikan atas barang yang
    dijual sampai dengan dilunasinya pembayaran,
    sehingga ada kemungkinan terjadi pembatalan
    transaksi penjualan. Contoh transaksi penjualan
    angsuran (installment sales)
  • Pendapatan dari penjualan konsinyasi
  • Dalam penjualan konsinyasi, pendapatan baru
    diakui setelah terjadi penjualan dan penyerahan
    barang dari komisioner (consignee) kepada
    pembeli.

7
Lingkungan Terkini
  • Pendapatan diakui secara proporsional selama
    tahap produksi
  • Cara ini dipakai terutama oleh perusahaan
    kontraktor. Hal ini dilakukan karena sifat
    pekerjaan yang dilakukan, yang biasanya
    memerlukan waktu penyelesaian melebihi satu
    periode akuntansi. Cara seperti ini dapat
    dilakukan apabila taksiran biaya penyelesaian dan
    tahap kemajuan penyelesaian kontrak dapat
    ditentukan.
  • Penaksiran ini dapat dilakukan dengan cara
  • Berdasarkan persentase dari biaya
  • Berdasarkan persentase penyelesaian secara fisik
    (metoda persentase penyelesaian).

8
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
Contoh akuntansi kontrak konstruksi jangka
panjang (long-term construction).
  • Dua Metoda
  • Metoda Persentase-Penyelesaian
  • Alasan pembeli dan penjual memiliki enforceable
    rights.
  • Metoda Kontrak Selesai.

9
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
Harus menggunakan metoda Percentage-of-Completion
jika estimasi kemajuan pekerjaan, pendapatan,
dan kos reasonably dependable dan seluruh
kondisi berikut ada
1. Kontrak secara jelas menetapkan enforceable
rights terkait dengan barang atau jasa oleh
masing-masing pihak, pertimbangan yang akan
diubah setiap saat, dan hal-hal yang terkait
dengan pembayaran 2. Pembeli dapat diharapkan
memenuhi seluruh kewajibannya. 3. Kontraktor
dapat diharapkan melaksanakan pekerjaan sesuai
kontrak.
10
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
Perusahaan harus menggunakan metoda Kontrak
Selesai jika satu diantara kondisi berikut ini
terpenuhi
  1. Perusahaan memiliki kontrak jangka pendek, atau
  2. Perusahaan tidak dapat memenuhi kondisi untuk
    menggunakan metoda persentase penyelesaian, atau
  3. Ada inherent hazards dalam kontrak di luar
    kondisi normal, yang menimbulkan risiko bisnis.

11
Percentage-of-Completion Method
Pengukuran Kemajuan Pekerjaan
Ukuran yang paling populer adalah cost-to-cost
basis.
Persentase penyerapan biaya dapat digunakan untuk
menaksir persentase pendapatan atau laba kotor
kontrak jangka panjang.
12
Contoh 1 PT Virgin memiliki kontrak yang dimulai
pada bulan Juli 2004 untuk membuat jembatan
dengan nilai kontrak sebesar Rp9.000.000.000.
Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan
Oktober 2006, dengan taksiran biaya
Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2005, taksiran
biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.100.000.000.
Berikut ini data lain yang berkaitan dengan
kontrak tersebut
Keterangan 2004 2005 2006
Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima Rp2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 Rp5.832.000.000 2.268.000.000 4.800.000.000 3.500.000.000 Rp8.100.000.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000
13
Perhitungan persentase penyelesaian
2004 2005 2006
Harga Kontrak Taksiran Biaya Biaya s/d. tahun Taksiran biaya penyelesaian Jumlah taksiran biaya Taksiran Laba Kotor Persentase penyelesaian Rp9.000.000.000 Rp2.000.000.000 6.000.000.000 Rp8.000.000.000 Rp1.000.000.000 25 Rp9.000.000.000 Rp5.832.000.000 2.268.000.000 Rp8.100.000.000 Rp 900.000.000 72 Rp9.000.000.000 Rp8.100.000.000 - Rp8.100.000.000 Rp 900.000.000 100
14
Jurnal Tahun 2004 Konstruksi Dalam
Proses 2.000.000 Bahan Baku, Kas 2.000.000 (menc
atat kos konstruksi) Piutang Dagang 1.800.000 Pe
nagihan KDP 1.800.000 (mencatat
penagihan) Kas 1.500.000 Piutang
Dagang 1.500.000 (mencatat pelunasan
piutang) Konstruksi Dalam Proses 250.000 Biaya
Konstruksi 2.000.000 Pendapatan Kontrak
J.Panjang 2.250.000 (mencatat pengakuan
pendapatan dan laba kotor)
15
PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN
Pendapatan diakui tahun 2004 2005 2006
2004 25 x 9.000.000 2.250.000
2005 72 x 9.000.000 Pendapatan th. 2004 Pendapatan tahun 2005 6.480.000 (2.250.000) 4.230.000
2006 100 x 9.000.000 Pendapatan th. 2004 dan th. 2005 Pendapatan tahun 2006 9.000.000 (6.480.000) 2.520.000
16
PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA KOTOR
2004 25 X Rp1.000.000 Rp250.000
2005 72 x Rp900.000 Laba kotor diakui th. 2004 Laba tahun 2005 Rp648.000 (250.000) Rp398.000
2006 100 x Rp900.000 Laba th. 2004 dan 2005 Laba tahun 2006 Rp900.000 (648.000) Rp252.000
17
2004 2005 2006
Laporan Laba-Rugi Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor Rp2.250.000 2.000.000 Rp 250.000 Rp4.230.000 3.832.000 Rp 298.000 Rp2.520.000 2.268.000 Rp 252.000

Neraca per 31/12 Aktiva Lancar Piutang Dagang KDP Rp2.250.000 Penagihan KDP 1.800.000 Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar Penagihan (6.600.000) dan Laba Diakui (6.480.000) Rp300.000 Rp450.000 Rp1.600.000 Rp 120.000
Catatan 1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi Catatan 1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi Catatan 1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi Catatan 1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi
18
  • Jurnal Tahun 2005
  • Konstruksi Dalam Proses 3.832.000
  • Bahan Baku, Kas 3.832.000
  • (mencatat kos konstruksi)
  • Piutang Dagang 4.800.000
  • Penagihan KDP 4.800.000
  • (mencatat penagihan)
  • Kas 3.500.000
  • Piutang Dagang 3.500.000
  • (mencatat pelunasan piutang)
  • Konstruksi Dalam Proses 398.000
  • Biaya Konstruksi 3.832.000
  • Pendapatan Kontrak J.Panjang 4.230.000
  • (mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor)

19
  • Jurnal Tahun 2006
  • Konstruksi Dalam Proses 2.268.000
  • Bahan Baku, Kas 2.268.000
  • (mencatat kos konstruksi)
  • Piutang Dagang 2.400.000
  • Penagihan KDP 2.400.000
  • (mencatat penagihan)
  • Kas 4.000.000
  • Piutang Dagang 4.000.000
  • (mencatat pelunasan piutang)

20
  • Jurnal Tahun 2006
  • Konstruksi Dalam Proses 252.000
  • Biaya Konstruksi 2.268.000
  • Pendapatan Kontrak J.Panjang 2.520.000
  • (mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor)
  • Penagihan KDP 9.000.000
  • Konstruksi Dalam Proses 9.000.000
  • (mencatat penyelesaian kontrak)

21
Konstruksi Dalam Proses
2004 2004 2005 2005 2006 2006 Kos Laba Kotor Kos Laba Kotor Kos Laba Kotor 2.000.000.000 250.000.000 3.832.000.000 398.000.000 2.268.000.000 252.000.000 2006 9.000.000.000
Piutang Dagang
2004 2005 2006 1.800.000.000 4.800.000.000 2.400.000.000 2004 2005 2006 1.500.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000
22
Penagihan KDP
2006 9.000.000.000 2004 2005 2006 1.800.000.000 4.800.000.000 2.400.000.000
Kas
2004 2005 2006 1.500.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000
23
Biaya Konstruksi
2004 2005 2006 2.000.000.000 3.832.000.000 2.268.000.000
Pendapatan Konstruksi Jk. Panjang
2004 2005 2006 2.250.000.000 4.230.000.000 2.520.000.000
24
2004 2005 2006
Laporan Laba-Rugi Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor Rp2.250.000 2.000.000 Rp 250.000 Rp4.230.000 3.832.000 Rp 298.000 Rp2.520.000 2.268.000 Rp 252.000

Neraca per 31/12 Aktiva Lancar Piutang Dagang KDP Rp2.250.000 Penagihan KDP 1.800.000 Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar Penagihan (6.600.000) dan Laba Diakui (6.480.000) Rp300.000 Rp450.000 Rp1.600.000 Rp 120.000
Catatan 1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi Catatan 1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi Catatan 1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi Catatan 1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi
25
Metoda Kontrak Selesai
Perusahaan pengakui pendapatan dan laba kotor
hanya pada saat penjualan, yaitu ketika kontrak
telah diselesaikan. Dengan metoda ini,
perusahaan mengakumulasi kos kontrak jangka dalam
proses, namun tidak perlu melakukan pengakuan
periodik untuk pendapatan, kos, dan laba kotor.
26
Metoda Kontrak Selesai
Jurnal Tahun 2004 Konstruksi Dalam
Proses 2.000.000 Bahan Baku, Kas 2.000.000 (menc
atat kos konstruksi) Piutang Dagang 1.800.000 Pe
nagihan KDP 1.800.000 (mencatat
penagihan) Kas 1.500.000 Piutang
Dagang 1.500.000 (mencatat pelunasan piutang)
27
Metoda Kontrak Selesai
Jurnal Tahun 2005 Konstruksi Dalam
Proses 3.832.000 Bahan Baku, Kas 3.832.000 (menc
atat kos konstruksi) Piutang Dagang 4.800.000 Pe
nagihan KDP 4.800.000 (mencatat
penagihan) Kas 3.500.000 Piutang
Dagang 3.500.000 (mencatat pelunasan piutang)
28
Metoda Kontrak Selesai
Jurnal Tahun 2006 Konstruksi Dalam
Proses 2.268.000 Bahan Baku, Kas 2.268.000 (menc
atat kos konstruksi) Piutang Dagang 2.400.000 Pe
nagihan KDP 2.400.000 (mencatat
penagihan) Kas 4.000.000 Piutang
Dagang 4.000.000 (mencatat pelunasan piutang)
29
Metoda Kontrak Selesai
Jurnal Tahun 2006 Biaya Konstruksi 8.100.000 Kon
struksi Dalam Proses 8.100.000 Penagihan
KDP 9.000.000 Pendapatan dari KJP 9.000.000
30
2004 2005 2006
Laporan Laba-Rugi Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor Rp9.000.000 9. 100.000 Rp 900.000

Neraca per 31/12 Aktiva Lancar Piutang Dagang KDP Rp2.000.000 Penagihan KDP 1.800.000 Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar Penagihan (6.600.000) dan Laba Diakui (5.832.000) Rp300.000 Rp200.000 Rp1.600.000 Rp 758.000
Catatan 1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda kontrak selesai. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Biaya kontrak dan penagihan diakumulasi selama periode konstruksi, namun tidak ada pendapatan dan laba diakui sampai diselesaikannya kontrak. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya. Catatan 1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda kontrak selesai. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Biaya kontrak dan penagihan diakumulasi selama periode konstruksi, namun tidak ada pendapatan dan laba diakui sampai diselesaikannya kontrak. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya. Catatan 1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda kontrak selesai. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Biaya kontrak dan penagihan diakumulasi selama periode konstruksi, namun tidak ada pendapatan dan laba diakui sampai diselesaikannya kontrak. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya. Catatan 1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda kontrak selesai. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Biaya kontrak dan penagihan diakumulasi selama periode konstruksi, namun tidak ada pendapatan dan laba diakui sampai diselesaikannya kontrak. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya.
31
Rugi Kontrak Jangka Panjang
  • Dua Metoda
  • Rugi periode berjalan pada kontrak yang
    menguntungkan
  • Persentase penyelesaian estimasi kenaikan kos
    pada periode sekarang untuk menyesuaikan laba
    kotor periode sebelumnya.
  • Rugi pada seluruh proyek
  • Pada kedua metoda, perusahaan harus mengakui rugi
    pada periode sekarang untuk seluruh rugi proyek.

32
Contoh 2 PT Virgin memiliki kontrak yang dimulai
pada bulan Juli 2004 untuk membuat jembatan
dengan nilai kontrak sebesar Rp9.000.000.000.
Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan
Oktober 2006, dengan taksiran biaya
Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2005, taksiran
biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.100.000.000.
Berikut ini data lain yang berkaitan dengan
kontrak tersebut
Keterangan 2004 2005 2006
Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima Rp2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 Rp5.832.000.000 2.268.000.000 4.800.000.000 3.500.000.000 Rp8.100.000.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000
33
Rugi pada Kontrak Menguntungkan - PP
  • Pada tanggal 31 Desember 2005, PT Virgin menaksir
    biaya penyelesaian kontrak menjadi
    Rp2.937.924.000,00. Perhitungan tingkat
    penyelesaian dan pengakuan rugi adalah

Perhitungan Rugi Tahun 2005 METODA PERSENTASE PENYELESAIAN
Biaya sampai dengan tanggal 31/12/2005 Taksiran biaya penyelesaian (dikoreksi) Jumlah taksiran biaya penyelesaian Persentase penyelesaian Pendapatan yang diakui tahun 2005 Biaya yang terjadi tahun 2005 Rugi tahun 2005 Rp5.832.000.000 2.937.924.000 Rp8.769.924.000 66,5 Rp3.735.000.000 3.832.000.000 Rp 97.000.000
34
  • Jurnal Tahun 2004
  • Konstruksi Dalam Proses 2.000.000
  • Bahan Baku, Kas 2.000.000
  • (mencatat kos konstruksi)
  • Piutang Dagang 1.800.000
  • Penagihan KDP 1.800.000
  • (mencatat penagihan)
  • Kas 1.500.000
  • Piutang Dagang 1.500.000
  • (mencatat pelunasan piutang)
  • Konstruksi Dalam Proses 250.000
  • Biaya Konstruksi 2.000.000
  • Pendapatan Kontrak J.Panjang 2.250.000
  • (mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor)

35
  • Jurnal Tahun 2005
  • Konstruksi Dalam Proses 3.832.000
  • Bahan Baku, Kas 3.832.000
  • (mencatat kos konstruksi)
  • Piutang Dagang 4.800.000
  • Penagihan KDP 4.800.000
  • (mencatat penagihan)
  • Kas 3.500.000
  • Piutang Dagang 3.500.000
  • (mencatat pelunasan piutang)
  • Biaya Konstruksi 3.832.000
  • Konstruksi Dalam Proses 97.000
  • Pendapatan Kontrak J.Panjang 3.735.000
  • (mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor)

36
  • Jurnal Tahun 2006
  • Konstruksi Dalam Proses 2.937.924
  • Bahan Baku, Kas 2.937.924
  • (mencatat kos konstruksi)
  • Piutang Dagang 2.400.000
  • Penagihan KDP 2.400.000
  • (mencatat penagihan)
  • Kas 4.000.000
  • Piutang Dagang 4.000.000
  • (mencatat pelunasan piutang)

37
  • Jurnal Tahun 2006
  • Konstruksi Dalam Proses 77.076
  • Biaya Konstruksi 2.937.924
  • Pendapatan KJP 3.015.000
  • (mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor)
  • Penagihan KDP 9.000.000
  • Konstruksi Dalam Proses 9.000.000
  • (mencatat penyelesaian kontrak)

38
Rugi pada Kontrak Rugi
  • Pada tanggal 31 Desember 2005, PT Virgin menaksir
    biaya penyelesaian kontrak sebesar
    Rp3.280.500.000,00. Revisi terhadap taksiran
    kontrak tersebut adalah

2004 2005
Nilai Kontrak Taksiran Jumlah Biaya Taksiran Laba Kotor Taksiran Rugi Taksiran Semula Rp9.000.000.000,00 8.000.000.000,00 Rp1.000.000.000,00 Taksiran yang Direvisi Rp9.000.000.000,00 9.112.500.000,00 Rp112.500.000,00
39
Metoda Persentase Penyelesaian
Perhitungan Pendapatan Tahun 2005 METODA PERSENTASE PENYELESAIAN
Pendapatan yang Diakui tahun 2005 Harga Kontrak Persentase Penyelesaian Pendapatan yang dapat Diakui Pendapt. yang diakui tahun sebelumnya Pendapatan Diakui tahun 2005 Rp9.000.000.000,00 64 Rp5.760.000.000,00 2.250.000.000,00 Rp3.510.000.000,00
Catatan 64 (5.832.000.000 9.112.500.000) x
100
40
Metoda Persentase Penyelesaian
Perhitungan Biaya Konstruksi Tahun 2005
Pendapatan Diakui tahun 2005 Total Rugi Diakui tahun 2005 Pembatalan laba tahun 2004 Rugi kontrak Biaya konstruksi yg dikeluarkan th 2005 Rp3.510.000.000,00 Rp 112.500.000,00 250.000.000,00 Rp 362.500.000,00 Rp3.872.500.000,00
41
  • Jurnal Tahun 2004
  • Konstruksi Dalam Proses 2.000.000
  • Bahan Baku, Kas 2.000.000
  • (mencatat kos konstruksi)
  • Piutang Dagang 1.800.000
  • Penagihan KDP 1.800.000
  • (mencatat penagihan)
  • Kas 1.500.000
  • Piutang Dagang 1.500.000
  • (mencatat pelunasan piutang)
  • Konstruksi Dalam Proses 250.000
  • Biaya Konstruksi 2.000.000
  • Pendapatan Kontrak J.Panjang 2.250.000
  • (mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor)

42
  • Jurnal Tahun 2005
  • Konstruksi Dalam Proses 3.832.000
  • Bahan Baku, Kas 3.832.000
  • (mencatat kos konstruksi)
  • Piutang Dagang 4.800.000
  • Penagihan KDP 4.800.000
  • (mencatat penagihan)
  • Kas 3.500.000
  • Piutang Dagang 3.500.000
  • (mencatat pelunasan piutang)
  • Biaya Konstruksi 3.872.500
  • Konstruksi Dalam Proses 362.500
  • Pendapatan Kontrak J.Panjang 3.510.000
  • (mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor)

43
  • Jurnal Tahun 2006
  • Konstruksi Dalam Proses 3.280.500
  • Bahan Baku, Kas 3.280.500
  • (mencatat kos konstruksi)
  • Piutang Dagang 2.400.000
  • Penagihan KDP 2.400.000
  • (mencatat penagihan)
  • Kas 4.000.000
  • Piutang Dagang 4.000.000
  • (mencatat pelunasan piutang)
  • Biaya Konstruksi 3.240.000
  • Pendapatan KJP 3.240.000
  • (mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor)

44
  • Penagihan KDP 9.000.000
  • Konstruksi Dalam Proses 9.000.000
  • (mencatat penyelesaian kontrak)

45
Metoda Kontrak Selesai
  • Jurnal Tahun 2004
  • Konstruksi Dalam Proses 2.000.000
  • Bahan Baku, Kas 2.000.000
  • (mencatat kos konstruksi)
  • Piutang Dagang 1.800.000
  • Penagihan KDP 1.800.000
  • (mencatat penagihan)
  • Kas 1.500.000
  • Piutang Dagang 1.500.000
  • (mencatat pelunasan piutang)

46
  • Jurnal Tahun 2005
  • Konstruksi Dalam Proses 3.832.000
  • Bahan Baku, Kas 3.832.000
  • (mencatat kos konstruksi)
  • Piutang Dagang 4.800.000
  • Penagihan KDP 4.800.000
  • (mencatat penagihan)
  • Kas 3.500.000
  • Piutang Dagang 3.500.000
  • (mencatat pelunasan piutang)
  • Rugi Kontrak Jangka Panjang 112.500.000
  • Konstruksi Dalam Proses 112.500.000
  • (mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor)

47
  • Jurnal Tahun 2006
  • Konstruksi Dalam Proses 3.280.500
  • Bahan Baku, Kas 3.280.500
  • (mencatat kos konstruksi)
  • Piutang Dagang 2.400.000
  • Penagihan KDP 2.400.000
  • (mencatat penagihan)
  • Kas 4.000.000
  • Piutang Dagang 4.000.000
  • (mencatat pelunasan piutang)

48
  • Jurnal Tahun 2006
  • Biaya Konstruksi 9.112.500
  • Konstruksi Dalam Proses 9.112.500
  • Penagihan KDP 9.000.000
  • Pendapatan dari KJP 9.000.000
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com