(minggu ke-3) MIKROBIOLOGI PETERNAKAN - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

(minggu ke-3) MIKROBIOLOGI PETERNAKAN

Description:

(minggu ke-3) MIKROBIOLOGI PETERNAKAN Yuli Yanti, S.Pt., M.Si yuli_mf_at_yahoo.com yyanti12.staff.uns.ac.id LAB. IPHT FP-UNS Morfologi sel bakteri Morfologi sel bakteria ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1298
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 50
Provided by: L282
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: (minggu ke-3) MIKROBIOLOGI PETERNAKAN


1
(minggu ke-3)MIKROBIOLOGI PETERNAKAN
  • Yuli Yanti, S.Pt., M.Si
  • yuli_mf_at_yahoo.com
  • yyanti12.staff.uns.ac.id
  • LAB. IPHT FP-UNS

2
Klasifikasi Mikrobia
  • Sejarah klasifikasi jasad hidup
  • Sistematika Mikrobia keanekaragaman dan hubungan
    (fenetik filogenetik)
  • Klasifikasi mikrobia
  • Tatanama Mikrobia
  • Identifikasi Mikrobia

3
Sistematika Mikrobia
  • Sistematika ilmu yang mempelajari
    keanekaragaman mahluk hidup
  • serta hubungan kekerabatan
    antar sesamanya.
  • Tiga bidang kajian sistematika
  • Klasifikasi
  • Tatanama (Nomenklatur)
  • Identifikasi
  • Taksonomi ilmu yang mempelajari teori
    klasifikasi yang mencakup dasar,
  • prinsip serta aturan
    klasifikasi.
  • Klasifikasi praktek taksonomi yaitu proses
    penataan organisme ke dalam
  • suatu kelompok (takson)
    berdasarkan hubungan kemiripan
  • (similaritas) atau
    hubungan kekerabatan (evolusioner).
  • Identifikasi proses dan hasil penentuan apakah
    suatu organisme yang
  • belum dikenal merupakan
    anggota kelompok yang sudah
  • diketahui sebelumnya
    atau bukan.
  • Tatanama cara pemberian nama ilmiah mahluk hidup
    menurut kode
  • tatanama.

4
Sejarah klasifikasi mahluk hidup
  • Aristoteles (- mid 1800-san) Dunia Plantae

  • Dunia Animalia
  • E. Haeckel (1866) Dunia Plantae

  • Dunia Animalia

  • Dunia Protista
  • E. Chatton (1937)
    Prokaryotae

  • Eukaryotae
  • R.H. Whittaker (1969)
    Dunia Monera

  • Dunia Protista

  • Dunia Fungi

  • Dunia Plantae

  • Dunia Animalia
  • Carl Woese
    (1978) Domain Bakteria

  • Domain Arkhaea

  • Domain Eukarya

5
Five Kingdom Three Domain
6
Tree of Life Three Domain
7
Dasar klasifikasi
  • Aristoteles ( 400 SM 1800-an) kenampakan
    morfologi luar
  • E. Haeckel (1866) morfologi (mikroskopis) dan
    fisiologi
  • E. Chatton (1937) struktur organisasi interna
    sel (prokaryotik
  • eukaryotik)
  • R.H. Whittaker (1969) organisasi internal sel
  • nutrisi
    struktur
  • organisasi
    selular
  • Carl. Woese (1978) molekul RNA ribosomal
    (biologi molekular)
  • 16S rRNA
    (Arkhaea Bakteria)
  • 18S rRNA
    (Eukarya)

8
(No Transcript)
9
Sistem klasifikasi
  • Fenetik berdasarkan kemiripan sifat
  • Filogenetik berdasarkan hubungan evolusi

10
Pendekatan/Metode klasifikasi
  • Klasifikasi klasik monotetik
  • Klasifikasi numerik-fenetik- politetik
    (berdasarkan kesamaan morfologi)
  • Klasifikasi kimiawi (khemotaksonomi)
  • Klasifikasi molekular (taksonomi molekular)
  • Klasifikasi polifasik

11
Klasifikasi dan Hierarki Taksonomis
Hierarki Taksonomis
Dom ain Eukarya Bakteria Arkhaea
Dunia Plantae Bakteria Arkhaea
Phylum Anthophyta Proteobacteria Crenarcheota
Classis Monocotyledoneae Gamma Proteobacteria Thermoprotei
Ordo Commelinales Enterobacteriales Sulfolobales
Familia Poaceae Enterobacteriaceae Sulfolobaceae
Genus Zea Salmonella Sulfolobus
Species Zea mays S. dysenteriae Slf. Metallicus
12
Tatanama (Nomenklatur)
  • International Code of Bacterial Nomenclature
    (Sneath, 1992).
  • International Code of Botanical Nomenclature
    (Greuter et al., 1994)
  • International Code of Zoological Nomenclature
    (Ride et al., 1985)
  • Sistem binomial nama spesies terdiri dari dua
    kata
  • Bahasa Latin atau diperlakukan sebagai bahasa
    Latin
  • Nama genus diawali dengan huruf kapital e.g.
  • Bacillus
  • Penunjuk spesies ditulis dengan huruf kecil
    e.g.
  • subtilis
  • Nama spesies Bacillus subtilis

13
Identifikasi dan Konsep spesies
  • Nomenspecies share the same type strain
  • Taxospecies similarity index ? 70
  • (numerical taxonomy)
  • Genospecies genetic exchage
  • Genomic species DNA relatedness value? 70

14
Modern Systematics
  • Identification microbial ecology, industrial
  • biotechnology,
    diagnostic
  • hospital microbiology
  • Current trends Modern microbial
  • systematics
  • Chemistry chemosystematics
  • Molecular biology molecular systematics
  • Data handling numerical phenetic
  • systematics

15
Numerical phenetic taxonomy
  • Numerical phenetic taxonomy phenotypic test

  • computer analysis
  • Cultural colonial morphology, pigmentation
  • Morphological cell shape, staining reaction,
    motility
  • Physiological growth temp., anaerobic growth
  • Biochemical acid from carbohydrates, nitrate
    reduction
  • Nutritional carbon sources
  • Chemotaxonomic amino acids, cell wall, membrane
    lipids
  • Inhibitory tests sensitivity to antibiotics
  • Serological agglutination
  • Genomic mol GC, DNA-DNA reassociation

16
Chemotaxonomy
  • 1. Chemotaxonomy amino acids, lipids,
  • polysacharides, proteins, enzymes,
  • whole-cell
  • GC
  • HPLC
  • PyMS (Pyrolysis Mass Spectrometry)
  • Electrophoresis

17
Molecular systematics
  • Molecular systematics (phylogenetic) nucleic
    acids analysis (evolutionary relationships
    phylogeny tree)
  • DNA sequencing (16S, 18S rDNA)
  • DNA-DNA hybridisation
  • Molecular fingerprinting

18
Identifikasi Mikrobia
  • Identifikasi proses hasil penentuan benar
    tidaknya suatu strain yang diteliti merupakan
    anggota takson yang sudah dikenal sbelumnya
  • Penentuan identitas strain mikrobia
  • Strain baru (isolate) tidak dapat diidentifikasi
    jika strain yang serupa belum pernah
    dikarakterisasi, diklasifikasi dan diberinama.
  • Identifikasi aplikasi klasifikasi dan tatanama
  • Tujuan identifikasi memberi nama strain dengan
    cara memasukkannya ke dalam suatu takson (genus
    spesies) yang sudah ada sebelumnya, berdasarkan
    sejumlah kecil karakter yang dipilih.
  • Pada hakekatnya, identifikasi tidak pernah
    dicapai secara mutlak tetapi bersifat
    probabilitas karena seungguhnya tidak ada strain
    yang identik.

19
Kegagalan identifikasi
  • (i) kekurang akuratan deskripsi publikasi yang
    dipakai sebagai dasar
  • (ii) kekeliruan dalam mengkarakterisasi strain
    yang diteliti
  • kurang memadainya sistem klasifikasi yang
    dipakai sebagai dasar identifikasi
  • (iii) kurang memadainya karakterisasi strain yang
    diteliti
  • penemuan strain yang atypical dalam takson
    terkait
  • (iv) penemuan strain yang merupakan anggota novel
    taxon
  • Faktor (i) dan (ii) dapat ditanggulangi dengan
    menerapkan teknik karakterisasi yang
    terstandardisasi dan reproducible (handal).
  • Pengalaman sangat menentukan dalam keberhasilan
    identifikasi !

20
Sistem Identifikasi
  • Sistem identifikasi yang baik memiliki cirri
    sebagai berikut
  • Handal
  • Nyaman digunakan
  • Cepat
  • Jumlah pengujian relative sedikit
  • Fleksibel
  • Relatif murah

21
Strategi Identifikasi
  • Tidak ada metode yang berlaku universal untuk
    semua mikrobia
  • Bervariasi teknik yang telah dikembangkan untuk
    masing-masing kelompok mikrobia
  • Strain yang diteliti harus terjamin sebagai
    kultur murni
  • Gunakan semua informasi yang tersedia terkait
    dengan strain yang diteliti
  • Gunakan selalu kontrol positif dan kontrol
    negative dalam setiap pengujian
  • Kesimpulan ditemukannya strain anggota novel
    taxon baru dapat dilakukan setelah melalui
    pengujian yang menunjukkan tidak
    teridentifikasinya strain secra meyakinkan.

22
Karakterisasi
  • Kultural
  • Morfologi sel dan koloni
  • Fisiologis
  • Biokimiawi
  • Nutrisional
  • Khemotaksonomis
  • Serologis
  • Uji penghambatan
  • Genotipik

23
Metode Tradisional
  • Uji biokimiawi, nutrisional, fisiologis dilakukan
    dalam botol atau tabung berisi medium cair atau
    padat atau plate
  • Murah tetapi dapat kurang nyaman melakukannya,
    sulit distandardisasi dan diinterpretasikan,
    kurang repordusibel, dan lambat
  • Satu-satunya metode yang ada untuk kelompok
    mikrobia tertentu yang belum terklasifikasi
    dengan baik karena kurang terkait dengan masalah
    medis dan industri. Jadi belum ada teknik modern
    yang komersial
  • Masih bermanfaat, khususnya pada tahap awal
    walaupun sudah tersedia teknik modern yang cepat,
    khususnya jika dilakukan oleh pakar yang
    berpengalaman.

24
Media komposit
  • Menggunakan media yang dapat menguji kemunian
    strain
  • Media selektif dan diferensial tersedia bagi
    mikrobia yang penting dalam bidang medis dan
    pangan, misalnya medium Polymyxin egg-yolk
    mannito bromothymol blue agar dapat membedakan
    antara strain anggota Bacillus cereus dan strain
    anggota spesies yang lain dalam genus Bacillus
    berdasarkan reaksi terhadap egg-yolk dan ketidak
    mapuan memfermentasi mannitol.
  • Medium Kligler iron agar, triple sugar iron agar
    dan Kohns two tubes medium masih digunakan untuk
    identifikasi strain anggota Familia
    Enterobacteriaceae berdasarkan frementasi
    karohidrat, produksi H2S, motilitas dan produksi
    indol.

25
Micromethods
  • Medium volume kecil yang bersifat khromogenik
    atau fluorogenik yang diinokulsi dengan sejumlah
    besar inokulum
  • Berdasarkan akativitas enzim tertentu

26
Commercial Identification kits
  • Commercial miniaturized kits, dapat disimpan
    lama, terstandardisasi, cepat, mudah dilaksanakan
    dan memberi hasil yang konsisten.
  • Biasa digunakan secara rutin di laboratorium
    klinis karena dianggap nyaman melakukannya dan
    memerlukan tenaga yang lebih sedikit
  • Semula kit dibuat untuk mengidentifikasi anggota
    Enterobacteriaceae, tetapi selanjutnya juga
    dikembangkann kit untuk anggota genus Bacillus,
    Lactobacillus, Nesisseria, Staphylococcus dab
    Streptococcus.
  • Kit API 20E untuk identifikasi anggota strain
    Enterobacteriaceae

27
Chemotaxonomic methods
  • Untuk bakteri anaerob, analisis produk fermentasi
    berupa asam volatile dan non-volatil dengan GLC
  • Analaisis whole-organism fatty acids dengan GLC
  • Analisis isoprenoid quinines sangat bermanfaat
    dalam mengidentifikasi strain anggota spesies
    dalam genus Legionella.
  • Pyrolysis Mass Spectrometry (PyMS) bermanfaat
    bagi identifikasi Mycobacterium dan aktinomisetes
    yang lain.
  • Fourier-transformed infrared spectrometry dan
    Ultraviolet Resonance Raman spectrometry.

28
Serological tests
  • Cepat, mudah, spesifik dan sensitive
  • Terseia kita bagi berbagai kelompok mikrobia
  • Latex particle agglutination, coagulation,
    immunofluorescence dan ELISA (Enzyme-Linked
    Immunosorbent Assay)

29
Inhibitory tests
  • Sensitivitas Streptococcus pyogenes terhadap
    bacitracin dan strain anggota genus Vibrio
    terhadap 0/129.
  • Sistem identifikasi untuk Enterobacteria dan
    Bakteri Gram negative batang non-fermentatif atas
    dasar sifat pertumbuhan dalam natibiotik.

30
Genotypic methods
  • Hibridisasi asam nukleat dan molecular
    fingerprinting (RFLP, ARDRA, RAPD)
  • Rumit dan relative lebih lambat
  • Nucleic acid probe deteksi gen tertentu dalam
    mikrobia yang diteliti
  • Digunakan dalam klinik dan industri
  • Menggunakan teknik PCR Mycobacterium (tumbuh
    lambat)

31
Praktek Identifikasi
  • Isolat (kultur murni)
  • ?
  • Karakterisasi (identifikasi awal)-Generic
    Assignment
  • (Bergeys manual of Determinative/Systematic
    Bacteriology)
  • ?
  • Strain Acuan (Type strain)
  • ?
  • Identifikasi
  • ?
  • Kesimpulan

32
(No Transcript)
33
(No Transcript)
34
Morfologi sel bakteri
35
Morfologi sel bakteria
36
Organisasi sel
37
(No Transcript)
38
(No Transcript)
39
(No Transcript)
40
(No Transcript)
41
(No Transcript)
42
(No Transcript)
43
(No Transcript)
44
(No Transcript)
45
(No Transcript)
46
(No Transcript)
47
(No Transcript)
48
(No Transcript)
49
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com