Title: PROSES PENELITIAN
1PROSES PENELITIAN
MASALAH
HIPOTESIS
GENERALISASI
RANCANGAN PENELITIAN
TEORI
ANALISIS DATA
PENGUKURAN
PENGUMPULAN DATA
21. PERMASALAHAN
- MASALAH TIMBUL KARENA ADANYA KESENJANGAN ANTARA
APA YANG SEHARUSNYA TERJADI (Das Sollen) DENGAN
APA YANG PADA KENYATAANNYA TERJADI (Das Sein) - A. IDENTIFIKASI MASALAH LEWAT SUMBER
- 1. BACAAN
- 2. DISKUSI, SEMINAR, PERTEMUAN ILMIAH
- 3. PERNYATAAN PEMEGANG OTORITAS
- 4. PENGALAMAN SEPINTAS
- 5. PENGALAMAN PRIBADI
- 6. PERASAAN INTUITIF
3- B. PEMILIHAN MASALAH LEWAT PERTIMB.
- 1. DARI ARAH MASALAH (SEGI OBYEKTIF), SEJAUH
MANA PENELITIAN MEMPUNYAI KONTRIBUSI KEPADA - PENGEMBANGAN TEORI
- PEMECAHAN MASALAH PRAKTIS
- 2. DARI ARAH CALON PENELITI(SEGI SUBYEKTIF),
- SESUAI DENGAN DENGAN CALON PENELITI ?
- BISA DIKELOLA ATAU TIDAK
- a. BIAYA YANG TERSEDIA
- b. WAKTU YANG DIGUNAKAN
4- c. ALAT DAN PERLENGKAPAN YANG
- DISEDIAKAN
- d. BEKAL KEMAMPUAN TEORITIS
- C. PERUMUSAN MASALAH
- 1. DALAM KAMLIMAT TANYA (?)
- 2. RUMUSAN PADAT DAN JELAS
- 3. RUMUSAN MEMBERI PETUNJUK TENTANG KEMUNGKINAN
PENGUMPULAN DATA UNTUK MENJAWAB PERMASALAHAN
52. PENELAAH KEPUSTAKAAN
- SUMBER BACAAN MELIPUTI
- 1. SUMBER ACUAN UMUM
- - ISI TEORI, KONSEP
- - PADA BUKU TEKS, ENSIKLOPEDI, MONOGRAM
- - PRINSIP KEMUTAKHIRAN
- 2. SUMBER ACUAN KHUSUS
- - ISI LAPORAN PENELITIAN
- - PADA JURNAL, BULETIN PENELITIAN, SKRIPSI,
TESIS, DISERTASI - - PRINSIP RELEVANSI
6- TEORI/KONSEP DIRINCI DAN DIANALISIS LEWAT
PENALARAN DEDUKTIF - HASIL PENELITIAN DIPADUKAN/DISINTESIS DAN
DIGENERALISIR LEWAT PENALARAN INDUKTIF - PROSES DEDUKTIF DAN INDUKTIF DILAKUKAN SECARA
ITERATIF SELANJUTNYA DIPILIH YANG PALING MUNGKIN
DAN PALING TINGGI TARAF KEBENARANNYA, BUAT
JAWABAN SEMENTARA DALAM BENTUK HIPOTESIS - ISTILAH DIRECT QUOTATION DAN PARAPHRASE UTK. BUAT
TINJAUAN PUSTAKA
73. PERUMUSAN HIPOTESIS
- HIPOTESIS PENELITIAN ADALAH JAWABAN SEMENTARA
TERHADAP MASALAH PENELITIAN YANG KEBENARANNYA
MASIH HARUS DIUJI SECARA EMPIRIS - HIPOTESIS MERUPAKAN RANGKUMAN DARI KESIMPULAN
TEORITIS YANG DIPEROLEH DARI PENELAAHAN
KEPUSTAKAAN - SECARA TEKNIS HIPOTESIS MERUPAKAN PERNYATAAN
MENGENAI KEADAAN POPULASI YANG AKAN DIUJI
KEBENARANNYA BERDASARKAN DATA YANG DIPEROLEH DARI
SAMPEL PENELITIAN
8- SECARA STATISTIK HIPOTESIS MERUPAKAN PERNYATAAN
MENGENAI KEADAAN PARAMETER POPULASI (?, ?, ?)
YANG AKAN DIUJI MELALUI STATISTIK SAMPEL (x, s,
r) - SECARA IMPLISIT HIPOTESIS MENYATAKAN PREDIKSI
YANG TARAF KETEPATAN PREDIKSINYA TERGANTUNG PADA
TARAF KEBENARAN DAN KETEPATAN LANDASAN TEORITIS
YANG MENDASAR
9- ATURAN PERUMUSAN HIPOTESIS
- 1. PERTAUTAN DUA ATAU LEBIH VARIABEL
- 2. KALIMAT DEKLARATIF
- 3. JELAS DAN PADAT
- 4. DAPAT DIUJI
104. IDENTIFIKASI, KLASIFIKASI DAN PEMBERIAN
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
- A. IDENTIFIKASI VARIABEL
- - VARIABEL SEBAGAI OBYEK PENGAMATAN PENELITIAN
- - VARIABEL SEBAGAI FAKTOR YANG BERPERAN DALAM
PERISTIWA YANG AKAN DITELITI - - VARIABEL DITENTUKAN OLEH LANDASAN TEORITIS DAN
DITEGASKAN OLEH HIPOTESIS PENELITIAN - - JUMLAH VARIABEL DITENTUKAN OLEH KECANGGIHAN
RANCANGAN PENELITIAN
11- B. KLASIFIKASI VARIABEL
- - KLASIFIKASI MENURUT JENIS DAN PERAN DI DALAM
PENELITIAN - - PENGKLASIFIKASIAN PENTING UNTUK PENENTUAN
INSTRUMEN DAN METODE ANALISIS - - MENURUT JENIS NOMINAL, ORDINAL, INTERVAL, DAN
RATIO - - MENURUT PERAN VARIABEL DEPENDEN, INDEPENDEN,
ANTECEDENT, INTERVENING, CONFOUNDING, MODERATOR,
RANDOM
12PERAN VARIABEL
ANTECEDENT VARIABLE
INDEPENDENT VARIABLE
CONFOUNDING VARIABLE
INTERVENING VARIABLE
MODERATOR VARIABLE
DEPENDENT VARIABLE
13- C. PERUMUSAN DEFINISI OPERASIONAL
- 1. DEFINISI POLA I DITEKANKAN PADA KEGIATAN APA
YANG PERLU DILAKUKAN AGAR YANG HENDAK
DIDEFINISIKAN TERJADI - - FRUSTRASI CEGAH TERCAPAINYA TUJUAN
- - LAPAR PUASA 24 JAM
- - NaCl REAKSI KIMIA NaOH HCl
- 2. DEFINISI POLA II DITEKANKAN PADA BAGAIMANA
HAL YANG HENDAK DIDEFINISIKAN ITU BEROPERASI
(SIFAT DINAMIS)
14- -ORANG CERDAS ADALAH ORANG YANG BISA
MENYELESAIKAN MASALAH SECARA MANDIRI DALAM WAKTU
SINGKAT - 3. DEFINISI POLA III DITEKANKAN PADA SIFAT
STATIS DARI HAL YANG HENDAK DIDEFINISIKAN - - MAHASISWA CERDAS ADALAH MAHASISWA YANG
MEMPUNYAI DAYA INGAT BAIK, PERBENDAHARAAN KATA
LUAS, KEMAMPUAN BERFIKIR BAIK, KEMAMPUAN
KUANTITATIF DI LUAR KEPALA BAIK
155. PENGEMBANGAN INSTRUMEN
- INSTRUMEN BISA DALAM BENTUK
- - ALAT SEPERTI TENSIMETER, TERMOMETER,
SPIROMETER, UKURAN BB DAN TB - - KUESIONER
- SYARAT INSTRUMEN
- 1. TERANDALKAN (RELIABLE)
- 2. SAHIH (VALID)
- 3. BAKU (STANDARD)
- UNSUR KETERANDALAN
- 1. AJEG (CONSISTENT)
- 2. TELITI (ACCURATE)
- 3. HOMOGEN
16- METODE PENGUKURAN RELIABILITAS
- 1. METODE ULANG (TEST-RETEST METHOD)
- 2. METODE PARALEL (PARALLEL METHOD)
- 3. METODE BELAH DUA (SPLIT HALF METHOD)
- MACAM VALIDITAS
- 1. CONTENT VALIDITY
- - FACE VALIDITY
- - SAMPLING VALIDITY
- 2. EMPIRICAL VALIDITY (PREDICTIVE VALIDITY)
- 3. CONSTRUCT VALIDITY
17VALIDITAS
- MASALAH VALIDITAS TIMBUL KARENA PENGUKURAN DI
BIDANG ILMU SOSIAL ADALAH TIDAK LANGSUNG - PENELITI TIDAK YAKIN SEPENUHNYA BAHWA MEREKA
SEDANG MENGUKUR APA YANG MEREKA INGIN UKUR - IS ONE MEASURING WHAT ONE THINKS ONE IS
MEASURING ? - PRINSIP APA YANG DIUKUR SESUAI DENGAN ALAT
UKUR YANG SEHARUSNYA - PERLU BUKTI PENUNJANG DI MANA INSTRUMEN MENGUKUR
APA YANG JELAS DIUKURNYA
186. PENYUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN
- TERGANTUNG PADA PERTAUTAN ANTARA TUJUAN
PENELITIAN, FORMULASI HIPOTESIS, DAN KESIMPULAN
YANG AKAN DIAMBIL - TUJUAN PENELITIAN DESKRIPTIF/EKSPLORATIF ATAU
ANALITIK/EKSPLANATIF - FORMULASI HIPOTESIS YA/TIDAK
- KESIMPULAN GENERALISASI/TIDAK
- DESKRIPTIF/EKSPLORATIF - TANPA HIPOTESIS- TANPA
GENERALISASI - ANALITIK/EKSPLANATIF-HIPOTESIS-GENERALISASI
19- CONTOH
- PENGARUH PEMBERIAN Fe Vit C TERHADAP
PENINGKATAN KADAR Hb - GUNAKAN RANCANGAN EKSPERIMENTAL SUNGGUHAN, ADA
KONTROL, ADA RANDOMISASI, ADA PRE-POST TEST - HUBUNGAN TINGKAT FERTILITAS DAN TINGKAT
KESEJAHTERAAN KELUARGA - GUNAKAN RANCANGAN CROSS-SECTIONAL
20COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN
- PENELITIAN DI LABORATORIUM UNTUK MELIHAT EFEK
BERBAGAI DOSIS BAHAN CAMPURAN DAN BERBAGAI SUHU
TERHADAP KEKERASAN BAJA. GUNAKAN PENELITIAN
EKSPERIMENTAL LABORATORIK DENGAN RANCANGAN ACAK
LENGKAP, KARENA BAHAN DASAR BAJA HOMOGEN MAKA
CUKUP MENGGUNAKAN ULANGAN (REPLIKASI)
21 SUHU CAMPURAN CAMPURAN
SUHU A B
5000C r r
10000C r r
15000C r r
22SPLIT PLOT DESIGN
- PENELITIAN DI BIDANG PERTANIAN YANG DIBAGI
MENJADI PETAK (BLOCK). MASING-MASING PETAK
DIBERIKAN PUPUK ALAMI DAN PUPUK ORGANIK, SETIAP
PETAK DI BAGI MENJADI SUB PETAK (SUBBLOCK) YANG
MASING-MASING DIBERIKAN BERBAGAI JENIS PADI
VARIETAS A, B, DAN C. SELANJUTNYA DIPELAJARI
EFEK JENIS PUPUK DAN VARIETAS PADI TERHADAP
PRODUKTIVITAS. MAKA DIGUNAKAN PENELITIAN
EKSPERIMENTAL LAPANGAN DENGAN SPLIT PLOT DESIGN
23A
C
ORGANIK
ALAMI
A
B
C
B
ORGANIK
C
B
ALAMI
A
B
A
C
A
ORGANIK
B
ALAMI
C
C
B
A
247. PENENTUAN SAMPEL
- UNTUK PENENTUAN SAMPEL PERLU METODE YANG DISEBUT
METODE SAMPLING - TUJUAN SAMPLING PADA PRINSIPNYA ADALAH UNTUK
GENERALISASI BAIK LEWAT PENAKSIRAN PARAMETER
POPULASI (ESTIMATION) MAUPUN LEWAT UJI HIPOTESIS
(HYPOTHESIS TESTING) - UNTUK MEMINIMALKAN SAMPLING ERROR ATAU RANDOM
ERROR DIGUNAKAN PRINSIP RANDOM
25- BEBERAPA AHLI MENGGUNAKAN SAMPLING HANYA UNTUK
TUJUAN DESKRIPTIF SAJA. DENGAN DEMIKIAN YBS.
MENGGUNAKAN SAMPLING NONPROBABILITAS SEBAGAI
KEBALIKAN DARI SAMPLING PROBABILITAS YANG
MENGGUNAKAN PRINSIP RANDOM - ISTILAH YANG TERKAIT DENGAN SAMPLING
- 1. POPULASI KUMPULAN SEMUA ELEMEN, POPULASI
DIBERI BATASAN MENURUT CONTENT(ISI),
EXTENT(PERLUASAN), DAN TIME (WAKTU)
26- CONTOH KADAR TOTAL PROTEIN BALITA GAKIN
(CONTENT) DI KABUPATEN SAMPANG (EXTENT) TAHUN
1999 (TIME) - 2. ELEMEN OBYEK DI MANA PENGAMATAN DILAKUKAN
SECARA LANGSUNG - 3. UNIT SAMPLING KUMPULAN ELEMEN YANG TIDAK
SALING OVERLAPPING - 4. KERANGKA SAMPLING (FRAME) DAFTAR LENGKAP
UNIT SAMPLING, DI MANA PENARIKAN SAMPEL DILAKUKAN
27RANCANGAN SAMPLING
- 1. SAMPLING NONPROBABILITAS
- - UNTUK PENELITIAN DESKRIPTIF/EKSPLORATIF
- - DIPAKAI BILAI BATASAN POPULASI TAK JELAS
- -DIPAKAI BILA KERANGKA SAMPLING SULIT DI DAPAT
(DRUG ADDICT, ILLEGAL RESIDENTS) - -TIDAK ADA PRINSIP RANDOM
- - TIDAK BISA UNTUK GENERALISASI
28- SAMPLING NONPROBABILITAS
- A. CONVENIENCE SAMPLING ATAU ACCIDENTAL SAMPLING
- B. PURPOSIVE SAMPLING ATAU JUDGEMENT SAMPLING
- C. QUOTA SAMPLING
292. SAMPLING PROBABILITAS
- UNTUK PENELITIAN ANALITIK/EKSPLANATIF TERUTAMA
UNTUK MENAKSIR PARAMETER POPULASI ATAU MENGUJI
HIPOTESIS TENTANG KEADAAN POPULASI - DIPAKAI BILA BATASAN POPULASI JELAS
- DIPAKAI BILA KERANGKA SAMPLING TERSEDIA
- MENGGUNAKAN PRINSIP RANDOM
- REPRESENTATIF TERHADAP POPULASI
- MACAM
- A. SIMPLE RANDOM SAMPLING
- B. STRATIFIED RANDOM SAMPLING
- C. SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING
- D. CLUSTER RANDOM SAMPLING
- E. MULTISTAGE RANDOM SAMPLING
308. PENGUMPULAN DATA
- UNTUK PENGUMPULAN DATA PERLU INSTRUMEN
- INSTRUMEN HARUS SUDAH DIUJI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS - INSTRUMEN DISUSUN SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA
MEMPERMUDAH PENGOLAHAN DATA - INSTRUMEN DALAM BENTUK KUESIONER PERLU DILENGKAPI
DENGAN PANDUAN UNTUK MENGISI KUESIONER
31- INSTRUMEN DISUSUN SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA MUDAH
DIPINDAHKAN KE DATABASE DI KOMPUTER - SUMBER DATA
- 1. DATA PRIMER LANGSUNG DIPEROLEH PENELITI
LEWAT METODE PENGAMATAN, PENELITIAN SURVEI,
MAUPUN PENELITIAN KUALITATIF - 2. DATA SEKUNDER SECARA TIDAK LANGSUNG
DIPEROLEH PENELITI LEWAT SUMBER LAIN SEPERTI
SKRT, SUSENAS,SDKI
32- SELANJUTNYA DATA ANALISIS (SECONDARY DATA
ANALYSIS) - PERLU PENGORGANISASIAN
- -SIAPA SEBAGAI PENGUMPUL DATA (INTERVIEWER)
- - SIAPA SEBAGAI PENGAWAS (SUPERVISOR)
- -PERLU PELATIHAN BAGI INTERVIEWER
- -PERLU PERSIAPAN LAPANGAN
- -PERLU TENAGA PENTERJEMAH ATAU TENAGA LAPANGAN
(PAMONG/KADER DESA)
33UJI COBA
KUESIONER
REVISI
VALID, RELIABLE
BUAT PANDUAN ISI KUESIONER PELATIHAN INTERVIEWER P
ERSIAPAN LAPANGAN BILA OKE
INTERVIEWER KE LAPANGAN
SUPER VI SOR MENGE CEK
ISIAN KUESIONER LENGKAP, AKURAT, TEPAT WAKTU
349. PENGOLAHAN DATA
- 1. PENGOLAHAN DATA
- DATA YANG TELAH DIKUMPULKAN LEWAT KUESIONER PERLU
DITELITI KELENGKAPANNYA SEBELUM MASUK DATA BASE
KOMPUTER (CLEANING DATA) - GUNAKAN PROGRAM DBASE, KEY ENTRYIII, FOXBASE,
MICROSOFT-EXCELL,LOTUS, EPIINFO, DLS. - 2. EKSPLORASI DATA DENGAN MEMBUAT DISTRIBUSI
FREKUENSI, TABEL SILANG BISA DIKETAHUI ADANYA
DATA YANG TAK SESUAI
35- INFERENSIAL
- - ESTIMASI
- - POINT ESTIMATION
- - INTERVAL ESTIMATION
- -UJI HIPOTESIS
- - KOMPARATIF
- - KORELATIF
- - KOMPARATIF KORELATIF
36KUESIONER LENGKAP AKURAT, TEPAT WAKTU
DATA ENTRY
DATA CLEANING
DATA SIAP DIANALISIS
37ANALISIS DATA
- 1. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF
- A. UKURAN NILAI TENGAH
- MEAN, MEDIAN, MODE
- B. UKURAN KERAGAMAN
- RANGE, SD, KOEFISIEN VARIASI
- ANALISIS STATISTIK INFERENSIAL
- A. ESTIMASI
- B. UJI HIPOTESIS
3810. INTERPRETASI HASIL
- HASIL ANALISIS MERUPAKAN DATA FAKTUAL MAKA PERLU
DIBERI ARTI DAN DIBANDINGKAN DENGAN HIPOTESIS
PENELITIAN, DIDISKUSIKAN/DIBAHAS DAN DIBERI
KESIMPULAN - HIPOTESIS PENELITIAN TERBUKTI
- HIPOTESIS PENELITIAN TAK TERBUKTI,
- KENAPA ?
39- (a). LANDASAN TEORITIS KURANG TEPAT (SALAH SUMBER
ACUAN, TERLALU SEDIKIT BACA LITERATUR) - (b). SAMPEL TIDAK REPRESENTATIF (TERLALU KECIL,
TIDAK RANDOM) - (.c).INSTRUMEN TIDAK SAHIHANDAL
- (d).RANCANGAN PENELITIAN KURANG TEPAT
- (e). SALAH PILIH UJI STATISTIK
- (f). PENGARUH VARIABEL LUARAN TERLALU BESAR
4011. SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL PENULISAN
- BAGIAN AWAL
- BAGIAN INTI
- BAGIAN AKHIR
41BAGIAN AWAL
- HALAMAN JUDUL
- HALAMAN PRAKATA
- HALAMAN DAFTAR ISI
- HALAMAN DAFTAR TABEL
- HALAMAN DAFTAR GAMBAR
- HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN
42BAGIAN INTI
- BAB I PENDAHULUAN
- A. LATAR BELAKANG MASALAH
- B. PERUMUSAN MASALAH
- C. TUJUAN PENELITIAN
- 1. TUJUAN UMUM
- 2. TUJUAN KHUSUS
- D. MANFAAT PENELITIAN
- 1. MANFAAT PRAKTIS
- 2. MANFAAT TEORITIS
43BAGIAN INTI
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- BAB III KERANGKA KONSEPSUAL
- DAN HIPOTESIS PENELITIAN
- A. KERANGKA KONSEPSUAL
- B. HIPOTESIS PENELITIAN
44BAGIAN INTI
- BAB IV METODE PENELITIAN
- A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN
- B. POPULASI, SAMPLING, BESAR SAMPEL
- C. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
- D. INSTRUMEN PENELITIAN VALIDITAS DAN
RELIABILITAS - E. INFORMED CONSENT/ETIKA PENELITIAN
- F. PENGUMPULAN DATA
- G. ANALISIS DATA
- H. SKEMA/ALUR PENELITIAN
45BAGIAN AKHIR
- DAFTAR PUSTAKA
- LAMPIRAN
- CATATAN
- UNTUK LAPORAN AKHIR PENELITIAN DI TAMBAH
- BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
- BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
46JENIS PENELITIAN
- 1. PENELITIAN OBSERVASIONAL
- DARI KACAMATA EPIDEMIOLOGI
- (a). PENELITIAN CROSS-SECTIONAL
- (b). PENELITIAN KASUS KONTROL
- (.c).PENELITIAN KOHORT
- (d). PENELITIAN KOHORT HISTORIS
- DARI KACAMATA NON EPIDEMIOLOGI
- PENELITIAN SURVEI (SURVEY RESEARCH)
47- 2. PENELITIAN EKSPERIMENTAL
- (a). RANCANGAN PRAEKSPERIMENTAL (PREEXPER.DESIGN)
- (b). RANCANGAN EKSPERIMENTAL SUNGGUHAN (TRUE
EXPER. DESIGN) - (.c). RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEMU (QUASI EXPER.
DESIGN)
48RANCANGAN PRAEKSPERIMENTAL
- RANCANGAN YANG PALING LEMAH
- TIDAK UNTUK MEMBUKTIKAN HUBUNGAN KAUSAL
- 1. ONE SHOT CASE STUDY (posttest only design)
- X ------- O
- 2. PRETEST-POSTTEST DESIGN
- O1 ------ X------ O2
49RANCANGAN EKSPERIMENTAL SUNGGUHAN
- RANCANGAN YANG PALING KUAT
- UNTUK MEMBUKTIKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
- ADA KELOMPOK KONTROL YANG SEBANDING
- ADA ALOKASI RANDOM KE KELOMPOK PERLAKUAN DAN
KELOMPOK KONTROL - ADA PENGUKURAN PRE DAN POST PADA KEDUA KELOMPOK
501
2
X
KLP. PERLAKUAN
3
4
KLP. KONTROL
PRE
POST
51RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEMU
- TIDAK ADA ALOKASI RANDOM
- KURANG BAIK DIBANDINGKAN DENGAN RANCANGAN EKSPER.
SUNGGUHAN - 1. TIME SERIES DESIGN
- O1-----O2------X-------O3------O4
- 2. CONTROL SERIES DESIGN
- O1-----O2------X-------O3------O4 KLP.PERLK.
- O1-----O2---------------O3------O4
52- 3. SEPARATE PRETEST-POSTTEST DESIGN
- O1------
- X------O2
- 4. SEPARATE PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP
DESIGN - O1-------
- X------O2
- ---------------------------------------
- O3------
- --------O4
53UNTUK MENEGAKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT PERLU
DILIHAT
- 1. ADANYA KOVARIASI
- 2. ADANYA NONSPURIOUS RELATIONSHIP
- 3. ADANYA TIME ORDERING
- KOMPONEN UTK. MENEGAKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT
- 1. KOMPARASI
- 2. MANIPULASI
- 3. KENDALI
54KENDALI FAKTOR YANG TERKAIT DENGAN VALIDITAS
INTERNAL
- 1. FAKTOR EKSTRINSIK DARI VALIDITAS INTERNAL,
TERKAIT DENGAN SELEKSI INDIVIDU KE DALAM KLP.
PERLAKUAN DAN KLP. KONTROL ? SELECTION BIAS DI
ATASI LEWAT - 1. RANDOMISASI
- 2. MATCHING PRECISION MATCHING ATAU FREQUENCY
DISTRIBUTION MATCHING - 2. FAKTOR INTRINSIK DARI VALIDITAS INTERNAL
55- 1. HISTORY
- 2. MATURATION
- 3. INSTRUMENTATION
- 4. EXPERIMENTAL MORTALITY
- 5. TESTING EFFECT
- 6. REGRESSION ARTIFACT
- 7. INTERACTION
- - SELECTION AND HISTORY
- - SELECTION AND MATURATION
56- DIATASI DENGAN MENGGUNAKAN KELOMPOK KONTROL
- VALIDITAS INTERNAL ADALAH VALIDITAS YANG TERKAIT
DENGAN INFERENSI KAUSALITAS (MERUPAKAN CONDITION
SINE QUA NON UNTUK MENEGAKKAN HUBUNGAN SEBAB
AKIBAT) - VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH VALIDITAS YANG
TERKAIT DENGAN GENERALISASI