Title: Metodologi Pembelajaran
1Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab
Muhammad Ivan Alfian
2Edward Anthony (1963) Pendekatan/ Approach/
?????? adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan
hakekat bahasa dan belajar-mengajar
bahasa. Metode/ method/ ??????? adalah rencana
menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis
berdasarkan pendekatan yang ditentukan. Teknik/
tehnique/ ????? adalah kegiatan spesifik yang
diimplementasikan dalam kelas, selaras dengan
metode dan pendekatan yang telah dipilih.
Pengertian Pendekatan Metode - Teknik
3- Karakteristik
- Tujuan mempelajari bahasa asing adalah agar mampu
membaca teks dalam bahasa target. - Materi pelajaran terdiri atas buku nahwu, kamus
atau daftar kata, dan teks bacaan. - Tatabahasa disajikan secara deduktif.
- Basis pembelajaran adalah penghafalan kaidah
tatabahasa dan kosakata, kemudian penerjemahan
harfiah. - Bahasa ibu pelajar digunakan sebagai pengantar
dalam kegiatan belajar-mengajar. - Peran guru aktif sebagai penyaji materi. Peran
pelajar pasif sebagai penerima materi.
- Kelebihan
- Pelajar hafal kaidah-kaidah tatabahasa bahasa
target. - Pelajar memahami isi detail bahan bacaan yang
dipelajari dan mampu menterjemahkan. - Bisa dilaksanakan dalam kelas besar dan tidak
menuntut kemampuan guru yang ideal.
Kekurangan 1. Metode ini lebih banyak mengajarkan
tentang bahasa bukan mengajarkan kemahiran
bahasa. 2. Metode ini hanya fokus pada kemahiran
membaca dan mengabaikan kemahiran yang lain. 3.
Terjemahan harfiah sering mengacaukan makna
kalimat dalam konteks yang luas.
Latar Belakang Cikal bakal metode ini muncul
pada abad kebangkitan Eropa (abad 15), untuk
mempelajari teks-teks klasik. Akan tetapi
penamaan metode ini dengan grammar translation
method baru dikenal pada abad 19
Metode Gramatika-Terjemah
4- Guru memulai pelajaran dengan menjelaskan
definisi butir-butir tatabahasa kemudian
memberikan contoh-contohnya. - Guru menuntun siswa menghafalkan daftar kosakata
dan terjemahannya. - Guru menuntun siswa untuk memahami teks bacaan
dengan menterjemahkannya kata perkata atau
kalimat perkalimat
LANGKAH PENYAJIAN
Metode Gramatika-Terjemah
5- Karakteristik
- Tujuan utama adalah penguasaan bahasa secara
lisan agar pelajar bisa berkomunikasi dengan
bahasa target. - Kaidah-kaidah bahasa diajarkan secara induktif.
- Guru dan pelajar sama-sama aktif, tapi guru
berperan memberikan stimulus. - Bahasa target digunakan sebagai bahasa pengantar
dan bahasa ibu sama sekali dielakkan.
- Kelebihan
- Pelajar terampil menyimak dan berbicara.
- Pelajar menguasai pelafalan dengan baik seperti
atau mendekati penutur asli. - Pelajar mengetahui banyak kosakata dan
pemakaiannya dalam kalimat. - Pelajar menguasai tatabahasa secara fungsional
tidak sekedar teoritis.
- Kekurangan
- Pelajar lemah dalam kemampuan membaca
- Memerlukan guru yang ideal
- Tidak bisa dilaksanakan dalam kelas besar
- Model latihan menirukan dan menghafalkan
kalimat-kalimat kurang bermakna atau tidak
realistis, sehingga membosankan bagi orang dewasa.
Latar Belakang Muncul akibat ketidakpuasan
terhadap hasil pengajaran bahasa dengan metode
gramatika terjemah. Asumsi Bahwa proses belajar
bahasa asing sama dengan belajar bahasa ibu.
Metode Langsung
6- Guru memulai penyajian materi secara lisan,
mengucapkan satu kata dengan menunjukkan bendanya
atau gambarnya, siswa menirukan berkali-kali
hingga faham. - Latihan berikutnya berupa tanya jawab dengan kata
tanya ma, hal, aina - Kemudian siswa diminta membuka buku teks, guru
memberikan contoh bacaan yang benar kemudian
siswa diminta untuk membacanya. - Selanjutnya, menjawab pertanyaan secara lisan
tentang latihan yang ada dibuku, dilanjutkan
dengan mengerjakannya secara tertulis. - Tatabahasa diberikan pada tingkat tertentu secara
induktif.
LANGKAH PENYAJIAN
Metode Langsung
7- Karakteristik
- Tujuan pengajarannya adalah penguasaan empat
ketrampilan berbahasa secara seimbang. - Urutan penyajiannya adalah menyimak dan
berbicara, baru kemudian membaca dan menulis. - Model kalimat bahasa asing diberikan dalam bentuk
percakapan untuk dihafalkan. - Penerjemahan dihindari. Pemakaian bahasa ibu
diperlukan untuk penjelasan, diperbolehkan secara
terbatas. - Gramatika (dalam arti ilmu) tidak diajarkan pada
tahap permulaan. - Penggunaan bahan rekaman, laboratorium bahasa,
dan visual aids sangat dipentingkan.
- Kekurangan
- Makna kalimat yang diajarkan biasanya terlepas
dari konteks, sehingga pelajar hanya memahami
satu makna. - Keaktifan pelajar di dalam kelas adalah keaktifan
yang semu, karena mereka hanya merespon stimulus
guru.
- Kelebihan
- Pelajar memiliki ketrampilan pelafalan yang bagus
- Pelajar terampil membuat pola-pola kallimat yang
sudah dilatihkan. - Suasana kelas hidup.
Latar Belakang Dalam situasi perang dunia kedua,
Amerika memerlukan personalia yang lancar
berbahasa asing untuk ditempatkan di beberapa
negara. Sehingga muncullah satu badan yang
dinamai Army Specialized Training Program (ASTP)
tahun 1943. Model ASTP adalah cikal bakal
munculnya metode audiolingual. Asumsi Bahwa
bahasa itu pertama-tama adalah ujaran. Bahasa
adalah kebiasaan.
Metode Audio-Lingual
8- Guru membaca teks berulangkali, sedangkan siswa
menyimak tanpa melihat teks. - Peniruan dan penghafalan dialog atau bacaan
pendek dengan teknik menirukan bacaan guru sambil
menghafalkan kalimat-kalimat tersebut. - Penyajian pola-pola kalimat yang terdapat dalam
dialog atau bacaan dilakukan dengan teknik drill. - Dramatisasi dialog yang sudah dilatihkan
LANGKAH PENYAJIAN
Metode Audio-Lingual
9- Karakteristik
- Tujuan pengajarannya adalah mengembangkan
kompetensi pelajar berkomunikasi dengan bahasa
target dalam konteks komunikatif yang
sesungguhnya. - Aktivitas dalam kelas diwarnai secara nyata oleh
kegiatan-kegiatan komunikatif, bukan dril-dril
manipulatif. - Penggunaan bahasa ibu dalam kelas tidak dilarang,
tapi diminimalkan.
- Kelebihan
- Pelajar lancar berkomunikasi, dalam arti
menguasai kompetensi gramatikal, sosiolinguistik,
wacana dan strategis. - Suasana kelas hidup.
- Kekurangan
- Memerlukan guru yang menguasai ketrampilan
komunikatif yang memadai. - Loncatan langsung ke aktifitas komunikatif bisa
menyulitkan siswa pada tingkat permulaan.
- Latar belakang
- Para ahli linguistik mengecam metode audiolingual
dari sisi landasan teoritisnya. Para praktisi
pengajaran bahasa juga merasa tidak puas dengan
metode ini. Maka muncullah kemudian metode/
pendekatan komunikatif yang didasarkan atas teori
kognitivisme dalam psikologi dan teori tatabahasa
transformasi-generatif dalam linguistik. - Metode audiolingual didasarkan atas teori
tatabahasa struktrualisme dan teori ilmu jiwa
behaviorisme. - Asumsi
- Penggunaan bahasa bersifat kreatif bukan
pembiasaan. - Belajar bahasa asing seperti bahasa ibu berangkat
dari kebutuhan dan minat pelajar.
Metode Komunikatif
10- Dialog pendek disajikan dengan didahului
penjelasan tentang fungsi-fungsi ungkapan dalam
dialog dan situasi di mana dialog itu mungkin
terjadi. - Latihan mengucapkan kalimat-kalimat pokok secara
perorangan, kelompok. - Pertanyaan diajukan tentang isi dan situasi dalam
dialog, dilanjutkan pertanyaan serupa tetapi
langsung mengenai situasi siswa. Di sini kegiatan
komunikatif telah dimulai. - Kelaas membahas ungkapan-ungkapan komunikatif
dalam dialog. - Siswa diharapkan menarik sendiri kesimpulan
tentang aturan tatabahasa yang ada dalam dialog.
Guru menfasilitasi dan meluruskan jika ada
kesalahan. - Siswa melakukan evaluasi dengan mengambil sampel
dari penampilan siswa dalam kegiatan komunikasi
bebas.
LANGKAH PENYAJIAN
Metode Komunikatif
11- Latar belakang
- Bahwa setiap metode memiliki kelebihan dan
kekurangan. - Metode elektik mengandung arti pemilihan dan
penggabungan. - Asumsi
- Tidak ada metode yang ideal.
- Setiap metode memiliki kekuatan.
- Tidak ada satu metode yang cocok untuk semua
tujuan. - Yang terpenting adalah memenuhi kebutuhan
pelajar.
Metode ini bisa menjadi metode yang ideal apabila
didukung oleh penguasaan guru secara memadai
terhadap berbagai metode, sehingga dapat
mengambil secara tepat segi-segi kekuatan dari
setiap metode dan menyesuaikannya dengan
kebutuhan program yang ditanganinya, kemudian
menerapkannya secara proporsional. Sebaliknya,
metode ini bisa menjadi metode seadanya atau
metode semau guru , maka yang terjadi adalah
ketidakmenentuan.
Metode Elektik
12Terima Kasih.